Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN SEDASI MODERAT DAN DALAM

No. Dokumen
056/SPO/20/I/2022 No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT 00 1/3
PKU MUHAMMADIYAH
BLORA
Tanggal Terbit Direktur,
12 Januari 2022
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Tegar Mohammad Wijaya
NIP : 122018224
Sedasi Moderat adalah pemberian obat yang menyebabkan
penurunan kesadaran, namun pasien masih dapat merespon
perintah verbal dengan atau tanpa rangsang sentuh, tidak
diperlukan intervensi untuk menjaga patensi jalan nafas, ventilasi
spontan adekuat, dan fungsi kardiovaskular biasanya tidak
PENGERTIAN terganggu.
Sedasi Dalam adalah pemberian obat yang menyebabkan
penurunan kesadaran, sehingga pasien tidak mudah dibangunkan
namun merespon terhadap rangsang nyeri, mungkin diperlukan
intervensi untuk menjaga patensi jalan nafas, ventilasi spontan
mungkin tidak adekuat, dan fungsi kardiovaskular tidak terganggu.
1. Pasien akan tetap mempertahankan refleks protektif tubuh
selama prosedur dilaksanakan
2. Pasien akan mendapatkan pengawasan yang seksama selama
prosedur dilaksanakan untuk menjaga keamanan pasien
3. Pasien dan keluarga mengerti risiko, keuntungan dan alternatif
dari pemberian sedasi moderat dan dalam
TUJUAN 4. Pasien akan merasa nyaman selama prosedur dilaksanakan
5. Pasien dapat kembali ke unit, fasilitas atau rumahnya dengan
selamat
6. Pasien, keluarga atau orang yang bertanggung jawab
terhadapnya akan memiliki pengetahuan yang cukup untuk
memastikan keselamatan pasien setelah pasien dikembalikan
ke ruangan atau dipulangkan ke rumah
Keputusan Direktur RS PKU Muhammadiyah Blora nomor:
KEBIJAKAN 0092/KEP/IV.6.AU/01/2018 Tentang pelayanan anestesi dan
sedasi di RS PKU Muhammadiyah Blora.
1. Tahap Pra Sedasi
a. Perencanaan tindakan sedasi yang akan dilakukan
PROSEDUR
berdasarkan dari hasil penilaian pra sedasi yang
dilakukan oleh dokter anestesi
PELAYANAN SEDASI MODERAT DAN DALAM

No. Dokumen
056/SPO/20/I/2022 No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT 00 2/3
PKU MUHAMMADIYAH
BLORA
b. Dokter anestesi dapat meminta konsultasi ke spesialis
lain jika diperlukan, misalnya pasien anak ke dokter
anak, pasien dewasa ke dokter penyakit dalam.
c. Sebelum tindakan sedasi moderat dan dalam dimulai,
dokter anestesi memberikan penjelasan dan edukasi
serta meminta persetujuan tindakan medis dalam
Informed Consent kepada pasien. Untuk pasien anak
atau pasien yang tidak mampu mengambil keputusan
sendiri maka informed consent diwakilkan kepada
keluarga pasien atau penanggung jawab
d. Persiapan sedasi dilakukan jika pasien/ keluarga/
penanggung jawab setuju terhadap tindakan
berdasarkan instruksi saat penilaian pra sedasi di rawat
jalan maupun rawat inap berdasarkan instruksi saat
kunjungan pra sedasi dan didokumentasikan dalam
rekam medis pasien
2. Tahap Intra sedasi
a. Tim anestesi melakukan evaluasi ulang kelengkapan
PROSEDUR status pasien, obat-obatan, peralatan anestesia,
monitoring pasien, troli/kit emergensi dan peralatan
resusitasi
b. Dilakukan pemasangan infus, oksigen (bila diperlukan)
dan alat monitoring berdasarkan cek list kesiapan
anestesia
c. Tim anestesi melakukan proses sign in
d. Dokter anestesi melakukan penilaian ulang untuk
menilai kesiapan pasien menjalani prosedur sedasi
e. Seluruh tim yang terlibat melakukan proses time out,
kemudian prosedur tindakan dapat dimulai
f. Tim anestesi melakukan pemantauan yang
berkesinambungan selama proses sedasi berlangsung
dan bereaksi cepat terhadap segala kondisi pasien
akibat tindakan sedasi
g. Pemantauan dilakukan selama tindakan sedasi
moderat dalam adalah tekanan darah, laju nadi
maksimal setiap 5 menit, sedangkan laju nafas,
saturasi oksigen yang dilakukan secara terus menerus.
PELAYANAN SEDASI MODERAT DAN DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 056/SPO/20/I/2022 00 3/3
PKU MUHAMMADIYAH
BLORA
didokumentasikan setiap lima belas (15) menit
h. Semua kondisi pasien selama sedasi dicatat dalam
status sedasi dan analgesi dan didokumentasikan
dalam rekam medis
3. Tahap Pasca sedasi
a. Setelah prosedur tindakan selesai, kondisi fisiologis
dan tanda-tanda vital pasien harus tetap dipantau dan
dicatat
b. Tim anestesi melakukan proses sign out
c. Selama pasien berada dalam masa pemulihan
dilakukan pemantauan menggunakan skor Aldrett
d. Pasien dinyatakan boleh pulang/ pindah ruang jika
skor Aldrette ≥ 9 oleh tim anestesi
e. Tim anestesi mengidentifikasi keadaan pasien bila
terjadi keadaan sedasi yang berkepanjangan akibat
komplikasi atau pemulihan sedasi yang lambat. Bila
terjadi keadaan sedasi yang berkepanjangan, maka
dokter Anestesi membuat rencana pengelolaan
keperawatan pasien selanjutnya dan bila diperlukan
pasien dapat langsung dipindahkan ke ruang rawat
intensif
f. Tim anestesi menginformasikan kepada perawat/
petugas radiologi bila pasien sudah pulih dan siap
dipindahkan ke ruang rawat inap atau dapat
dipulangkan
g. Tim anestesi harus menginformasikan mengenai
rencana perawatan pasien pasca sedasi kepada
pasien dan keluarga pasien
h. Semua proses pasca sedasi harus terdokumentasi
dan dimasukkan dalam rekam medis pasien
1. IBS
2. IGD
3. VK
UNIT TERKAIT
4. Rawat Inap
5. Radiologi
6. ICU

Anda mungkin juga menyukai