Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Raya Bandara Juanda Nomor 26 Sidoarjo 61253
Telepon (031) 8686014; Faksimile (031) 8674123
Website: www.jatim.kemenag.go.id; E-mail: kanwiljatim@kemenag.go.id

KEBIJAKAN ATAS PENDAFTARAN


SELEKSI PETUGAS PENYELENGGARA IBADAH HAJI
DIKANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 1441H/2020M

1. Di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur tidak diselenggarakan test
rekrutmen petugas, dikarenakan :
a. Porsi Petugas Haji sudah dibagi per daerah Kabupaten/Kota (sebagaimana porsi
jumlah kebutuhan terlampir);
b. Pendaftaran seleksi calon petugas haji didasarkan pada domisili calon peserta
seleksi petugas haji, kecuali Pejabat dan Pegawai pada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
c. Balai Diklat Keagamaan, UIN, IAIN, STAIN, Pondok Pesantren dan Ormas Islam
agar mendaftar ditempat sesuai domisili calon pendaftar.
d. Kebijakan diambil dalam rangka menentukan Rekrutmen Petugas Haji dalam
memahami Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 6
Tahun 2020 tanggal 2 Januari 2020 Tentang Pedoman Rekrutmen Petugas
Penyelenggara Ibadah Haji
2. Dalam 1 (satu) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kepala Kantor dan
Kasubag TU tidak diperkenankan menjadi petugas secara bersama-sama dengan
alasan untuk menjaga stabilitas tugas kedinasan, tanggung jawab dan pelayanan pada
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
3. Dalam 1 (satu) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/kota, Pejabat yang ada tidak
diperkenankan lebih dari 2 (dua) orang untuk menjadi petugas haji secara bersama-
sama dengan alasan :
a. Menjaga stabilitas pelayanan
b. Menghindari adanya monopoli dan dominasi petugas haji ditingkat Pejabat
c. Memberikan kesempatan kepada yang lain untuk dapat menjadi PPIH Kloter (Ketua
Kloter dan Pembimbing Ibadah Haji) maupun PPIH Arab Saudi
4. Batas Akhir Calon petugas yang diperbolehkan mengikuti tes kembali adalah
keberangkatan tugas tahun 2016, sedangkan yang telah menjadi petugas haji pada
tahun 2017, 2018 dan 2019 tidak diperkenankan mengikuti seleksi petugas haji pada
tahun 2020, dengan alasan :
a. Menghindari adanya monopoli dan dominasi petugas haji.
b. Memberikan kesempatan kepada yang lain untuk dapat menjadi PPIH Kloter (Ketua
Kloter dan Pembimbing Ibadah Haji) maupun PPIH Arab Saudi
5. Calon petugas yang sudah pernah menjadi petugas haji baik kloter maupun non kloter
sebanyak 3 (tiga) kali tidak diperbolehkan mendaftar lagi.
6. Masa kerja menjadi petugas :
a. TPHI/TPIHI dari unsur ASN minimal 5 tahun berdasarkan TMT
b. PPIH Arab Saudi sekurang-kurangnya 5 tahun
7. Ceklist persyaratan calon petugas kloter dan non kloter agar dijadikan acuan dalam
melakukan seleksi administrasi pendaftar (terlampir)
8. Berkas pendaftar hendaknya disusun sesuai urutan cheklist.

Anda mungkin juga menyukai