Anda di halaman 1dari 46

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………………...4
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………….4
BAB II. GAMBARAN UMUM ………………………………………………………………….7
2.1. Sejarah Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UNAND…………………………………7
BAB III. VISI, MISI, MOTTO, DAN TUJUAN RSGM UNAND ….…..………………..10
3.1. Visi ……………………………………………………………………………………….10
3.2. Misi ………………………………………………………………………………………10
3.3. Motto ……………………………………………………………………………………..10
3.4. Tujuan......…………………………………………………………………………………10

BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RSGM UNAND ……………………………………….12


BAB V. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN INSTALASI FARMASI RSGM
UNAND …………………………………………………………………………………………13
5.1. Visi …………………………………………………………………………………….13
5.2. Misi ……………………………………………………………………………………13
5.3. Tujuan …………………………………………………………………………………13
BAB VI. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI …………………………………………...14
BAB VII. URAIAN JABATAN ………………………………………………………………...15
7.1. Kepala Instalasi Farmasi ………………………………………………………………15
7.3. Kepala Ruang Logistik Farmasi ……………………………………………………….17
BAB VIII. TATA HUBUNGAN KERJA ………………………………………………………29
BAB IX. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI ………………………………………30
BAB X. PENILAIAN KINERJA SDM …………………………………………………………36
10.1 Penilaian Kinerja SDM ………………………………………………………………….36
10.2 Tujuan dan Sasaran ……………………………………………………………………36
10.3. Prosedur dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja ………………………………………37
10.4. Kriteria Penilaian Prestasi Kerja ………………………………………………………..37
BAB XI. RAPAT ……………………………………………………………………………….43

2
BAB XII. PELAPORAN……………………………………………………………………….. 45

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meninngkatkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya
kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh. terpadu dan
berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan
pegangan bagi sernua fasilitas kesehatan di Indonesia termasuk rumah sakit. Rumah sakit
yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan. merupakan rujukan pelayanan
kesehatan diengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
penyembuhan dan pemulihan bagi pasien.

Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang
menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan
Mentri Kesehatan Nomor I333/Menkes/SK/RSGM UNANDII/I999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang
berorientasi kepada peiayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk
pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan rnasyarakat.

Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi mengharuskan adanya
perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma baru (patient
oriented) dengan filosofi "Pharmaceutical Care- ~pelayanan kefarmasian). Praktek
pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan.

Instalasi farmasi adalah fasilitas pelayanan medic, pelayanan penunjang medik, kegiatan
penelitian, pengembangan pendidikan, pelatihan dan pemeliharaan sarana sarana rumah
sakit. Farmasi rumah sakit adalah seluruh aspek kefarmasian yang dilakukan di suatu
rumah sakit.

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu bagian unit/divisi atau fasilitas di
rumah sakit, tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang
ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri.

IFRS dapat didefenisikan sebagai suatu departemen atau unit atau bagian dirumah sakit di
bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang
memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara
profesional, tempat atau fasilitas penyelenggara yang bertanggung jawab atas seluruh

4
pekerjaan serta pelayanan kefarmasian, yang terdiri atas pelayanan paripurna, mencakup
perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan perbekalan kesehatan/ sediaan farmasi,
dispensing obat berdasarkan resep bagi penderita rawat inap dan rawat jalan,
pengendalian mutu dan pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh perbekalan
kesehatan di rumah sakit, pelayanan farmasi klinik umum dan spesialis mencakup
layanan langsung pada penderita dan pelayanan klinik yang merupakan program rumah
sakit secara keseluruhan.

Saat ini kenyataannya sebagian besar rumah sakit di Indonesia belum melakukan
kegiatan pelayanan farmasi seperti yang diharapkan. mengingat beberapa kendala antara
lain kemampuan tenaga farmasi, terbatasnya kemampuan manajemen rumah sakit akan
fungsi farmasi rumah sakit, kebijakan manajemen rumah sakit, terbatasnya pengetahuan
pihak pihak terkait tentang pelayanan farmasi rumah sakit. Akibat kondisi ini maka
pelayanan farmasi rumah sakit masih bersifat konyensional yang hanya berorientasi pada
produk yaitu sebatas penyediaan dan pendistribusian.

Mengingat Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam


Standar pelayanan Rumah Sakit masih bersifat umum. maka untuk membantu pihak
rumah sakit dalam menginplementasikan Standar Pelayanan Rumah Sakit tersebut perlu
dibuat Standar pelayanan Farmsi di Rumah Sakit. Sehubungan dengan berbagai kendala
sebgaimana tersebut diatas, maka sudah saatnya pula farmasi Rumah Sakit men
ginventarisasi semua kegiatan farmasi yang harus dijalankan dan berusaha secara
prioritas dan simultan sesuai kondisi rumah sakit.

1. Pelayanan Farmasi

a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa


maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien
maupun fasilitas yang tersedia.

b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur


kefarmasian dan etik profesi.

c. Melaksanakan KIE (Komunikasi informasi dan Edukasi ) mengenai obat.

d. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku

e. Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan


evaluasi pelayanan.

f. Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa. telaah dan


evaluasi pelayanan.

g. Mengadakan penelitian dibidang farmasi dan peningkatan metoda.

5
2. Fungsi Pelayanan Farmasi

a) Pengelolaan Perbekalan Farmasi

1) Memilih perbekalan Farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit

2) Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal

3) Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah


dibuat sesuai ketentuan yang berlaku

4) Memproduksi perbekalan farmasi untuk rnemenuhi kebutuhan pelayanan


kesehatan di rumah sakit

5) Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang


berlaku

6) Menyimpan perbekalan Farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan


kefarmasian

7) Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit.

b) Pelayanan Kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan

1) Mengkaji instruksi pengobatan resep pasien

2) Mengidentifikasi maslah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat


kesehatan

3) Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat
kesehatan.

4) Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan..

5) Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga

6) Memberi konseling kepada pasien /keluarga

7) Melakukan pencampuran obat suntik

8) Melakukan penyiapan nutrisi parenteral

9) Melakukan pencatatan setiap kegiatan

10) Melaporkan setiap kegiatan

6
BAB II. GAMBARAN UMUM

2.1. Sejarah Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UNAND

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Andalas (RSGM UNAND) merupakan Rumah Sakit
Akademik yang pada saat ini digunakan sebagai lahan pendidikan para calon dokter gigi dan
dokter gigi spesialis. Sebagai Rumah Sakit Akademik ini mempunyai implikasi bahwa kegiatan
Tri Dharma yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan masyarakat harus berjalan secara
harmonis.
Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI
No. 211/E/0/2014 tanggal 4 Juli 2014 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Kedokteran
Gigi dan Program Studi Profesi Dokter Gigi di Lingkungan Universitas Andalas Padang, secara
resmi lahirlah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas (FKG UNAND) yang merupakan
Fakultas Kedokteran Gigi Negeri di Indonesia dengan Dr. dr. Afriwardi, SpKO sebagai Dekan
pertama.
Pada tanggal 27 Maret 2012, FKG Unand mulai membuka poliklinik gigi untuk umum dengan 5
dental unit di jln. Perintis Kemerdekaan No.77 jati padang. Poliklinik ini merupakan sarana bagi
mahasiswa FKG Unand yang telah duduk di tingkat IV dan mulai menempuh kepaniteraan klinik
yang ditentukan.pada poliklinik gigi ini dapat melayani perawatan Konservasi, Endodonsi,
Prostodonsi, Periodonsi, Ortodonsi, dan Bedah Mulut, untuk perawatan bedah mayor FKG
UNAND bekerja sama dengan RSUP.M.Djamil Padang, pada tahun 2012 dengan bertambahnya
jumlah mahasiswa pendidikan profesi klinik diperluas dengan menambah 2 ruangan dan 19
dental unit.
Sementara perencanaan dan pembangunan RSGM yang diharapkan mampu mengakomodir
semua kebutuhan pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk pendidikan profesi dokter gigi sudah
dimulai dari tahun 2010 dan sudah bisa digunakan untuk pendidikan profesi dokter gigi
semenjak akhir 2013.

Pada tahun 2014 poliklinik gigi ini telah memiliki 50 buah dentai unit dan semua kegiatan
pendidikan profesi dipusatkan dalam gedung ini kecuali tindakan bedah mayor.

Dalam pendirian Program Studi Kedokteran Gigi, untuk pertama kalinya RSGM UNAND
menjadi salah satu syarat yang harus disiapkan oleh pengusul pendiri Program Studi Kedokteran

7
Gigi. Oleh karena itu pada awal bulan Mei tahun 2008 drg Haryadi Mangkuto Sp .BM dan drg
Febrian MKM melakukan konsultasi ke KKI untuk menanyakan apakah proposal RSGM
UNAND yang di persiapan sudah memenuhi syarat pendirian yang ditetapkan KKI. Setelah
menemui Divisi Pendidikan KKI yaitu Prof drg Retno Hayati Sp Pedo, Prof drg Rosye Rosita
Owen, Sp Pedo dan Dr drg Afi Savitri Sp PM, KKI meminta panitia persiapan pendirian
Program studi kedokteran gigi Unand melengkapi proposal pendirian RSGM UNAND lengkap
dengan Blue Print pendirian RSGM UNAND yang didalamnya sudah dilengkapi dengan RAB
pendirian RSGM UNAND, gambar arsitektur bangunan RSGM UNAND dan gambar disain
interior RSGM UNAND. Setelah drg Haryadi Mangkuto Sp BM dan drg Febrian MKM
menghadap PR II Dr H Werry Darta Taifur, SE MA, maka saat itu ditetapkanlah lokasi RSGM
UNAND akan dibangun oleh PR II.

Tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknik kedokteran gigi yang semakin meningkat,
sudah saatnya diperlukan suatu sarana tempat tuntutan tersebut dapat dipadukan dengan tuntutan
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang lebih baik.
Berdasarkan hal-hal seperti tersebut di atas, maka sejak tahun 2009 telah dirintis pendirian
RSGMP UNAND sesuai SK Dekan FK No. 2018/H.16.2/TU/2009 berdasarkan SK Rektor
Unand No. 337/XIV/A/UNAND-2010 ditetapkan lokasi RSGMP UNAND berada di jalan
Perintis Kemerdekaan No. 77 Jati Padang dari “Poliklinik” ke arah suatu Rumah Sakit Khusus
Gigi Mulut yang diarahkan pula menjadi Rumah Sakit Pendidikan dengan nama Rumah Sakit
Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) UNAND.

Pembangunan RSGM UNAND Padang dimulai secara fisik pada tanggal 6 Juni 2011 setelah
dilakukan studi kelayakan maupun AMDAL. Secara umum pembangunan fisik sudah selesai
70%, pembangunan lanjutan dimulai pada bulan Agustus 2012 dengan dana Rp.
200 juta dari PNBP Prodi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Unand tahun 2012 untuk
menyelesaikan lantai II. Bangunan tersebut sudah dapat dimanfaatkan untuk pendidikan profesi
angkatan I pada bulan September 2012 ini. Untuk selanjutnya diusahakan melengkapi peralatan
dengan dana APBN yang sudah dapat terealisir pada akhir tahun 2012.
Pada tanggal 03 Desember 2012, RSGM UNAND mendapatkan izin Klinik dari Dinas
Kesehatan Kota Padang dengan Nomor Izin 889/ regdit-P-SDM/DKK/XII/2012 sebagai langkah
awal pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Maka melalui SK Rektor Universitas Andalas

8
No.409/III/A/UNAND-2016 tentang pengangkatan tim pengelola Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Pendidikan Universitas Andalas maka di tunjuk drg. Dedi Sumantri.M.Dsc sebagai Direktur
RSGM UNAND , drg.Murniwati MPPM sebagai wakil direktur I, drg.Susi, MKM sebagai Wakil
direktur II, dan drg.Harfindo Nismal Sp,BM sebagai ketua komite medik.

9
BAB III. VISI, MISI, MOTTO, DAN TUJUAN RSGM UNAND

3.1. Visi
RSGM UNAND adalah menjadi pusat pelayanan, pendidikan, dan rujukan kesehatan gigi
dan mulut yang terkemuka untuk kejayaan bangsa tahun 2023
3.2. Misi
Misi RSGM UNAND disusun untuk mendukung Visi dan pembangunan kesehatan
nasional dengan:
 Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut terintegrasi, bermutu dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
 Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas
dan inovatif
 Memberi pelayanan ramah, nyaman, dan aman berdasarkan kaidah patient safety

3.3. Motto
Motto dan Falsafah RSGM UNAND adalah:

1. Quality Services: RSGM UNAND selalu mewujudkan dan menjaga mutu Pelayanan
2. Patient Safety: RSGM UNAND senantiasa menempatkan keselamatan pasien sebagai
yang pertama dan utama
3. Compassionate: RSGM UNAND berkomitmen memberikan pelayanan dengan sepenuh
hati
4. Trusted care: RSGM UNAND memberikan pelayanan prima sesuai dengan SOP
(standard operational procedure) yang terpercaya

3.4. Tujuan
Tujuan 1 : Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan manajemen
praktik dokter gigi bagi peserta didik program profesi dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang
terkemuka dan bermartabat.

Sasaran :

a. Terlaksananya proses belajar dan mengajar yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan RSGM UNAND.

b. Meningkatnya soft skill dan daya saing mahasiswa.

10
Tujuan 2 :Menghasilkan karya-karya ilmiah kreatif di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran gigi

Sasaran :

a. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan penelitian.

b. Tersedianya sumber daya manusia yang mendukung pelaksanaan penelitian.

Tujuan 3: Menghasilkan program-program pengabdian pada masyarakat dan Kerjasama dengan


instansi pemerintah dan swasta di regional, nasional, internasional.

Sasaran:

a. Tersedianya database kemitraan program pengabdian pada masyarakat seperti desa binaan,
sekolah binaan, instansi pemerintah dan swasta.

b. Terselenggaranya pelaksanaan program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan


gigi dan mulut melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

Tujuan 4 : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang holistic dan specialistic
yang paripurna, bermutu dan berorientasi pada quality services, patient safety, compassionate
and trusted care.

Sasaran :

a. Tersedianya pelayanan specialistic yang lengkap

b. Tersedianya sumber daya manusia yang berkompeten

c. Tersedianyasarana dan prasarana yang lengkap

11
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RSGM UNAND

12
BAB V. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN INSTALASI FARMASI RSGM
UNAND

5.1.Visi
Menjadi Instalasi Farmasi yang bermutu dengan pelayanan kefarmasian yang berorientasi
kepada pasien dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5.2.Misi
1) Menyediakan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, aman, dan berkhasiat
dengan jumlah dan jenis yang memadai

2) Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang cepat dan tepat serta berorientasi pada
tercapainya hasil pengobatan yang optimal bagi pasien

3) Membangun komunikasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam


program pelayanan kesehatan di rumah sakit. untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat

5.3.Falsafah

5.4.Nilai

5.5.Tujuan
1) Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, aman, dan berkhasiat
dengan jumlah dan jenis yang memadai

2) Tercapainya pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada tercapainya hasil


pengobatan yang optimal bagi pasien

3) Terjalinnya komunikasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam


program pelayanan kesehatan di rumah sakit. untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat

13
BAB VI. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI

Instalasi Farmasi RSGM UNAND dipimpin oleh Kepala Instalasi Farmasi yang
membawahi dua penanggung jawab yaitu Penanggung Jawab Pelayanan Farmasi dan
Penanggung jawab Logistik Farmasi.

KEPALA INSTALASI FARMASI


Panitia Farmasi dan Terapi

KEPALA RUANG KEPALA RUANG


PELAYANAN FARMASI LOGISTIK FARMASI

ASISTEN APOTEKER

PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB


RAWAT INAP RAWAT JALAN

ASISTEN APOTEKER ASISTEN APOTEKER

14
BAB VII. URAIAN JABATAN

7.1.Kepala Instalasi Farmasi


Nama Jabatan : Kepala Instalasi Farmasi
Unit Kerja Pelayanan : Penunjang Medis
Bertanggung jawab Kepada : Kepala Bidang Penunjang
Jabatan bawahan Langsung : Kepala Ruang Farmasi & Kepala Ruang Logistik

adalah seorang tenaga apoteker yang di beri tanggung jawab dan wewenang dalam mengawasi
dan mengkoordinasilkan kegiatan pelayanan kefarmasian pada instalasi farmasi Rumah Sakit
RSGM Unand

A. PERSYARATAN & KUALIFIKASI


1. Pendidikan Formal : Apoteker
2. Pendidikan Non Formal : Pelatihan Manajemen Pelayanan Kefarmasian
3. Pengalaman Kerja :
a. Mernpunyai STRA dan SIPA
b. Usia antara 25 - 55 Tahun
c. Lain — Lain : - Memiliki kemampuan menggunakan komputer.
- Memiliki kemampuan surat menyurat.
- Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa
- Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik.
d. Mampu membina hubungan balk dengan orang, lain dan dapat dipercaya.
e. Sehat jasmani dan rohani.
B. URAIAN TUGAS
1. Merencanakan kebutuhan dan mengajukan permintaan pengadaan barang-barang farmasi
baik untuk bulanan ataupun persediaan harian.
2. Memeriksa barang-barang farmasi dari supplier dan mengelola penyimpanannnya.
3. Memproduksi paket obat-obatan.
4. Mengelola pendistribusian dan penjualan obat-obatan dan barang farmasi lainnya.
5. Memonitor persediaan barang farmasi.

15
6. Bertanggung jawab atas penerimaan dan penyetoran uang penjualan serta laporan hasil
penjualan, khusus hari libur dan shift III kepada bagian keuangan.
7. Membuat laporan kegiatan farmasi rumah sakit mengenai penulisan dan pelayanan resep,
untuk diserahkan ke bagian rekam medik.
8. Membimbing. mengarahkan dan memantau seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
personalia unit farmasi.
9. Melaporkan dan bertanggung jawabkan atas pemakaian obat narkotika dan psikotropika
kepada instalasi yang berwenang.
10. Membuat Standar Operating Prosedur (SOP )untuk bagiannya dan meninjau kembali bila
terjadi pengembangan.
11. Memantau penerapan SOP dan mengevaluasi
12. Bertanggungjawab atas semua pelayanan farmasi rumah sakit.
13. Melaksanakan tugas instruksi khusus yang diberikan oleh atasan
C. Hasil Kerja
 SPO, Juknis kegiatan penerimaan, penyiapan, pengelolaan. dan penyimpanan resep.

 Uraian tugas bawahan.

 Jadwal dinas shift, daftar cuti, libur.

 Petunjuk kerja bawahan.

 Supervisi pelaksanaan tugas bawahan.

 Laporan intern dan ekstern yang sudah tercetak.

 Rencana kerja dan anggaran kebutuhan Instalasi Farmasi.

 Program keria, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan rekam


medik.

 Laporan dan informasi kinetja Farmasi RSGM Unand


 Laporan Penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika.

16
D. Bahan Kerja
1. Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI.
2. Buku dan literatur yang berguna di Instlasi Farmasi.
3. Informasi langsung tak langsung tentang kegiatan bawahan.
4. Rekapitulasi seluruh kegiatan rawat jalan dan rawat inap.
5. Surat tugas dari manajemen.
6. Informasi pengajuan usulan, jadwal dinas dan cuti di Instalasi Farmasi.
7. Laporan kasus yang menyangkut pelayanan terhadap pasien dari bawahan.
E. Perangkat Kerja
1. Komputer & ATK.
2. Telepon.
F. Sifat Jabatan
Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
Senin – Jumat : jam 07.30 – 16.00
G. Wewenang
 Merencanakan dan mengusulkan SDM untuk melancarkan pelayanan.
 Mengusulkan promosi dan pengembangan personaha Unit Farmasi sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan.
 Mengusulkan (bila ada) surat peringatan kepada karyawan dibawah tanggung jawabnya
untuk diajukan kepada atasan langsung.
 Mengatur jadwal dinas dan menyetujui permohonan cuti karyawan dibawah tanggung
jawabnya
 Memberikan penilaian NPK bawahannya.
 Narna Bawahan Langsung,

1. Kepala Ruang Farmasi


2. Kepala Ruang Logistik Farmasi
7.2.Kepala Ruang Farmasi

Nama jabatan :Kepala ruang farmasi


Unit kerja : pelayanan farmasi
Bertanggung jawab kepada : kepala instalasi farmasi
Jabatan bawahan langsung :staff farmasi

17
Adalah Seorang tenaga asisten apoteker yang di beri tanggungjawab dan wewenang dalam
mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan kefarmasian pada instalasi farmasi
Rumah Sakit RSGM Unand.

PERSYARATAN & KUALIFIKASI


I. Pendidikan Formal :Asisten Apoteker ( diutamakan)
2. Pendidikan Non Formal : Pelatihan Kefarmasian
3. Pengalaman Kerja
a. Pengalaman farmasi di rumah sakit minimal 2 (dua) tahun
b. Mempunyai SIAA
c. Usia antara 25 – 55 tahun
d. Lain-lain :

 Memiliki kemampuan menggunakan komputer


 Memiliki kemampuan surat menyurat.
 Memiliki kemampuan rnemimpin. berwibawa
 Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik.
 Mampu untuk membina hubungan baik dengan Orang lain dan
dapat dipercaya.
 Sehat jasmani dan rohani.
Uraian Tugas
1. Menyiapkan bahan untuk produksi obat-obatan sesuai rencana dokter.
2. Bertanggungjawab atas pemakaian bahan/alat habis pakai yang ada di farmasi
3. Membuat daftar dinas pelaksana di farmasi
4. Membuat laporan bulanan kegiatan di farmasi.
5. Memeriksa fotokopi karyawan dan rekanan.
6. Membuat tanggapan laporan hasil audit.
7. Menginput resep-resep yang manual.
8. Bertanggung jawab atas kecocokan keseluruhan stock obat/BF yang ada di farmasi.
9. Bertanagungjawab atas penyediaan obat/BF di farmasi.
10. Bertanagungjawab atas sistem penyimpanan obat/BF di farmasi dan menginformasikan
kepada Kepala Instalasi Farmasi bagi obat/BF yang sudah mendekati ED.
11. Bertanagungjawab mencetak melalui komputer untuk semua resep yang pada hari

18
sebelumnya masih dibuat manual dan melaporkan ke EDP bila ada mutasi yang tidak
tercetak.
12. Bertanggung jawab atas kebersihan dan ketertiban di farmasi
13. Bertanggung jawab sepenuhnya atas terselenggaranya pelayanan di farmasi.
14. Melaksanakan tugas/instruksi khusus yang diberikan atas permintaan atasan.
Hasil Kerja:
1. Kepala ruang kerja sesuai dengan Juknis, Juklak dan SPO.
2. Stok obat paket pada sistem komputerisasi.
3. Resep IRJA dan IRNA terlayani dengan balk.
4. Uraian tugas, petunjuk tugas.
5. Laporan HPP.
6. Laporan Price List
7. Laporan resep koreksi dan batal.
Perangkat Kerja:
1. Komputer dan ATK.

2. Telepon.

Sifat Jabatan :
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit.
Senin – Jumat : jam 07.30 – 16.00.
Wewenang :
1. Memberikan penilaian NPK bawahannya.
2. Memberikan masukkan-masukkan yang bersifat membangun untuk kelancaran pelayanan.
3. Mengatur jadwal cuti tahunan
4. Menginput obat-obat produksi
7.3. Kepala Ruang Logistik Farmasi
Nama jabatan : kepala ruang logistik farmasi
Unit kerja : pelayanan farmasi
Berrtanggung jawab kepada : kepala instalasi farmasi
Jabatan bawahan langsung : staff logistik farmasi

19
Adalah Seorang tenaga asisten apoteker yang di beri tanggung jawab dan wewenang dalam
mengawasi dan Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan kefarmasian pada instalasi farmasi
terutama logistik. farmasi Rumah Sakit RSGM Unand.
PERSYARATAN & KUALIFIKASI
1. Pendidikan Formal : asisten apoteker
1. Pendidikan Non Formal : pelatihan kefarmasian
2. Pengalaman Kerja :
a. Pengalaman farmasi di logistic farmasi minimal 2 tahun
b. Mempunyai SIAA
c. Usia : antara 25 – 55 tahun
d. Lain - Lain

 Memiliki kemampuan menggunakan komputer.


 Memiliki kemampuan surat menyurat
 Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa
 Mampu untuk rnengontrol emosi dengan balk.
 Mampu untuk membina hubungan baik dengan orang lain dan dapat
dipercaya
 Sehat jasmani dan rohani
 Mempunyai kemampuan dalam pengontrolan stok logistik
Uraian Tugas
1. Memeriksa obat/BF yangditerima dari supplier, mencocokkan dengan order pembelian (OP)
meliputi antara lain jumlah, kemasan/satuan, konversinya harga dan waktu kadaluarsa (ED).
2. Menandatangani faktur penerimaan barang farmasi dari suplier
3. Memproses retur obat/BF bagi obat/BF yang telah disetujui kasie untuk dikembalikan ke
supplier.
4. Menyiapkan obat/BF yang diminta sebagai floor stock atau emergency stock, yang telah
disetujui oleh Ka. Instalasi Farmasi kemudian memberikan kepada masing-masing unit yang
meminta.
5. Mendistribusikan ke farmasi obat dan alkes yang diperlukan untuk persediaan hari itu setelah
disetujui oleh Ka. Instalasi Farmasi.

20
6. Mencatat jumlah penerimaan maupun pengeluaran obat/BF pada kartu stock.
7. Bertanggung jawab atas administrasi dan pengarsipan dokumen-dokumen Yang ada di
logistik farmasi secara sistemati dan rapi.
8. Menjaga kerapihan penyusunan dan keberadaan obat/BF secara sistematis dan rapi sesuai
azaz FIFO (First In First Out).
9. Mendistribusikan laporan/dokumen kepada unit-unit lain sesuai dengan petunjuk Pedoman
Unit Instalasi Farmasi.
10. Bertanggung jawab atas kebersihan dan ketertiban dilingkungan kerjanya.
11. Bertanggung jawab untuk mencetak defecta dua kali dalam semingu untuk pemeriksaan obat
ke bagian pembelian.
12. Melaksanakan tugas/instruksi khusus yang diberikan atas permintaan atasan.

Hasil Kerja
1. Petugas logistik bekeja sesuai dengan Juknis. Juklak dan SPO.
2. Penyiapan emergency stock dan floorstock untuk semua unit di RSGM UNAND.
3. Defecta ke Pembelian.
4. Sistem pelaporan untuk laporan intern sudah terprogram.
5. Uraian tugas.
Bahan Kerja :
1. Susun langkah kegiatan penyelenggaraan logistik farmasi
2. Buku pedoman penyelenggaraan logistik farmasi

Perangkat Kerja :
1. Komputer dan ATK.
2. Telepon.

Sifat Jabatan :
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit, yaitu
Senin – Jumat : jam 07.30 – 16.00
Wewenang
1. Memeriksa apakah obat /BF van diterima sudah sesuai dengan PO.
2. Menolak obat-obatan yang mutu farmasinya tidak memenuhi syarat.

21
3. Memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi kelancaran pelayanan
dengan tanggungjawab yang diberikan.

Nama Bawahan Langsung :


Staf Asisten Apoteker Logistik Farmasi

7.4. Staf Asisten Apoteker Ruang Farmasi

NAMA JABATAN : STAF ASISITEN APOTEKER

UNIT KERJA : PELAYANAN FARMASI

BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : KEPALA RUANG INSTALASI FARMASI

JABATAN BAWAHAN LANGSUNG : JURU RESEP


Seorang tenaga asisten apoteker yang di beri tanggung jawab dan wewenang, dalam mengawasi
dan mengkoordinasikan kegiatan
pelayanan kefarmasian pada instalasi farmasi Rumah
Sakit RSGM UNAND

PERSYARATAN & KUALIFIKASI

1. Pendidikan Formal : Asisten Apoteker ( dlutamakan )

2. Pendidikan Non Formal : Pelatilian Ktfarmasian

3. Pengalaman Kerja : Pengalaman farmasi di rumah sakit minimal 2 (dug) tahun


Mempunyai SIAA

4. Usia : antara 20- 55Tahun.

22
5. Lain - a. Memiliki kemampuan menggunakan komputer.
Lain b. Memiliki kemampuan surat menyurat.
c. Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa
d. Mampu untuk mengontrol emosi dengan balk.
e. Mampu untuk membina hubungan balk dengan orang lain dan dapat
di percaya.
f. Sehat 'jasmani dan rohani.
g. Mampu menyelenggarakan pelayanan farmasi
Uraian Tugas
1. Melakukan pemeriksaan jenis, jumlah obat/BF yang tercanturn dalam kwitansi yang diterima
dari kasir dan resep dokter yang terkait.
2. Menghubungi dokter bila ada resep yang perlu ditanyakan baik melalui telepon maupun ke
ruang praktek.
3. Membuat salinan resep yang diperlukan
4. Membuat laporan penjualan obat dengan resep pada formulir laporan penjualan atas resep
rawat jalan yang masuk, pada saat bertugas.
5. Melakukan pelaporan tertulis kepada kepada Instalasi Farmasi bila ditemukan masalah dalam
buku komunikasi.
6. Pada shift malam, hari minggu atau hari libur, bertindak sebaaal kasir rawat jalan dan
penjualan bebas.
7. Menyerahkan obat/BF yang telah disiapkan kepada AA penjualan bebas/penyerahan obat
untuk diteruskan ke pelangggan dan keperawatan untuk pasien rawat inap dan resep rawat
jalan.
8. Bertanggung jawab atas penyiapan/peracikan obat/BF untuk resep obat rawat jalan maupun
dari luar dan resep rawat inap.
9. Laporan kepada kaur apotik bilamana ada alkes/obat yang diperlukan tidak tersedia, sehingga
bila diperlukan dapat dibeli dari rumah sakit/apotik lain.
10. Beriangaungjawab atas input obat yang dibeli bebas dan dicetak untuk pasien rawat inap.
11. Berianggung jawab untuk kecocokan stock obat yang telah menjadi tanggung jawabnya,
berikut dengan mutasinya bila ada ketidak cocokan dengan komputer.

23
12. Bertanggung jawab atas kebersihan dan ketertiban dilingkungan kerjanya.
13. Melaksanakan tugas/instruksi khusus yang diberikan atas permintaan atasan.

Hasil Kerja :

1. Pasien menerima obat / alkes sesuai yang diresepkan oleh dokter.


2. Data obat terinput pada sistem komputerisasi.
3. Pasien mendapatkan layanan informasi obat dan cara penggunaan obat.

Bahan Kerja
1. Buku pedoman penyelenggaraan farmasi
2. SPO. Juknis kegiatan pelayanan resep lRJA dan IRNA.
3. Ketentuan yang berkaitan untuk pelayanan resep IRJA dan IRNA pasien umum dan rekanan
4. Etiket, kartu stok dan copy- resep.
Perangkat Kerja :

1. Komputer

2. ATK.
Sifat Jabatan :
Fungsional yang dikerjakan pada Jam kerja shift rumah sakit, yaitu
Senin – Jumat jam 07.30 – 16.00
Wewenang :
1. Memberikan masukan masukan yang bersifat membangun demi kelancaran pelayanan
dan kenyamanan pelanalgan.
2. Mengatur urrutan penyerahan obat kepada pelanggan.
3. memberi informasi kepada perawat mengenai kesiapan obat+ alkes untuk pasien rawat
inap.
4. Sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

24
7.5. Staf Asisten Apoteker Ruang Logistik Farmasi

Nama jabatan : asisten apoteker logistik farmasi


Unit kerja : pelayanan farmasi
Bertanggung jawab kepada : kepala instalasi farmasi
Jabatan bawahan langsung :
Adalah Seorang tenaga asisten apoteker yang di beri tanggung jawab dan wewenang dalam mengawasi
dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan kefarmasian pada instalasi farmasi terutama logistik
farmasi Rumah Sakit RSGM Unand.
B. PERSYARATAN & KUALIFIKASl
1. Pendidikan Formal : Asisten Apoteker ( diutamankan )
2. Pendidikan Non Formal : Pelatihan Kefarmasian
3. Pengalaman Kerja :
Pengalaman farmasi di logistik farmasi minimal 2 (dua) tahun
Mempunyai SIAA
4. Usia : - antam 20 - 55 Tahun.
e) Lain lain :
a. Memillki kemampuan menggunakan komputer.
b. Memillki kemampuan Surat rnenyurat.
c. Mampu mengontrol emosi dengan balk.
d. Mampu untuk membina hubungan baik dengan orang lain dan dapat dipercaya
e. Sehat Jasmani dan rohani.
f. Mempunyai kernarnpuan dalam pengontrolan stok logistik

Uraian Tugas :
1. Memeriksa obat/BF yang diterima dari suplier dan mencocokan dengan order pembelian
(OP), meliputi antara lain jumlah, kemasan satuan, konversinya, harga dan waktu
kadaluarsa (ED).
2. Menanda tangani faktur penerimaan farmasi dari supplier.
3. Memproses retur obat/BF bagi obat/BF yang telah disetujui kasie untuk dikembalikan ke
Supplier.

25
4. Menyiapkan obat/BF yang diminta sebagai floor stock atau emergency stock, yang telah
disetujui oleh Ka. Instalasi Farmasi kemudian memberikan kepada masing-masing unit
yang meminta.
5. Mendistribusikan ke farmasi obat dan alkes yang diperlukan untuk persediaan hari tiu
setelah disetujui oleh Ka. Instalasi Farmasi.
6. Mencatat jumlah penerimaan maupun pengeluaran obat/BF pada kartu stock.
7. Bertanggungjawab atas admnistrasi dan pengarsipan dokumen-dokumen yang ada di
logistik farmasi secara sistemati dan rapi.
8. Menjaga kerapihan penyusunan dan keberadaan obat/BF secara sistematis dan rapi sesuai
azaz FIFO (First In First Out).
9. Bertanggungjawab atas kebersihan dan ketertiban dilingkungan kerjanya.
10. Melaksanakan tugas/instruksi khusus yang diberikan atas permintaan atasan.
Hasil Kerja :
1. Petugas logistik bekerja sesuai dengan Juknis. Juklak dan SPO.
1. Penyiapan emergency stock dan floor-Stock untuk semua unit di RSGM UNAND.
2. Uraian tugas.
Bahan Kerja :
1. Susunan langkah kegiatan penyelenggaan logistik farmasi.
2. Buku pedoman penyelenggaan logistik farmasi
Perangkat Kerja
1. Komputer dan ATK.
2. Telepon.
Sifat Jabatan
Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit. vaitu
Senin - Jumat : jam 07.30 – 16.00
Wewenang :
1. Memeriksa apakah obat /BF yang diterima sudah sesuai dengan PO.
2. Menolak obat-obatan yang mutu farmasinya tidak memenuhi syarat.
3. Memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi kelancaran pelavanan
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

26
URAIAN TUGAS ASISTEN APOTEKER BAGIAN RAWAT JALAN
1. Resep datang, AA bagian penginput, menginput resep tersebut dan menghargainya.
2. Jika ada obat yang diluar DORS petugas AA menghubungi dokter yang menulis resep
untuk menganti obat sesuai DORS, dan jika farmasi tidak punya maka obat tersebut
dibelikan ke apotek rekanan ataupun RS terdekat yang, menjual obat tersebut.
3. Jika tulisan dokter tidak jelas maka, petugas AA pengimput menanyakan kepada
karyawan farmasi lain untuk memastikan obatnya. Jika 3 karyawan farmasi tidak, bisa
membaca tulisan dokter tersebut maka petugas AA pengimput menghubungi dokter
penulis resep untuk menanyakan tulisan obat tersebut.
4. AA penginput memberitahukan kepada pasien harga obat tersebut dan menyerahkan
resep kepada kasir.
5. Kasir menerima pembayaran dari pasien kemudian memasukan resep tersebut dan terima
oleh AA pengemas rawat jalan.
6. Obat disiapkan sesuai nama dan dosis.
7. Kemudian AA pengemas rawat jalan memberi aturan pakai sesuai resep tersebut.
8. Di cek kembali sesuai 7 benar.
9. Diserahkan kepada AA bagian penginput.
10. Oleh AA bagian penginput di cek kembali sesuai 7 benar.
11. AA bagian penginput mernanggil nama pasien tersebut sesuai nama di resep.
12. Kemudian menjelaskan aturan pakai kepada pasien dan menanyakan kembali apakah
pasien tersebut sudah mengerti penjelasan dari AA bagian penginput.

27
URAIAN TUGAS ASISTEN APOTEKER BAGIAN RAWAT INAP

1. Menerima formulir permintaan obat rawat inap dari TPK keperawatan dan mengecek 7
benar.

2. AA bagian penginput menginput resep tersebut sesuai dengan isi formulir permintaan
obat rawat inap.

3. Jika ada obat yang diluar DORS petugas AA menghubungi dokter yang menulis resep
untuk mengganti obat sesuai DORS, dan jika farmasi tidak punya maka obat tersebut
dibelikan ke apotek rekanan ataupun RS terdekat yang menjual obat tersebut.

4. Jika tulisan dokter tidak jelas maka, petugas AA pengimput menanyakan kepada
karyawan farmasi lain untuk memastikan obatnya. Jika 3 karyawan farmasi tidak bisa
membaca tulisan dokter tersebut maka petugas AA pengimput menghubungi dokter
penulis resep untuk menanyakan tulisan obat tersebut.

5. Kemudian menyerahkan formulir permintaan obat rawat inap tersebut kepada Juru Resep
untuk disiapkan obat-obatannya.

6. Juru Resep menyerahkan obat-obatan tersebut kepada AA pengemas rawat inap untuk di
kemas dan dicek sesuai 7 benar.

7. Setelah dikemas dan dicek kembali sesuai resep kemudian AA bagian pengemasan rawat
inap menyerahkan obat tersebut kepada AA bagian penginput untuk dicek kembali sesuai
7 benar.

8. Membuat materi edukasi pasien pulang khusus pasien yang akan pulang.
9. Mengantar obat yang telah dikemas tersebut ke ruang perawatan. disertai dengan tanda
terima penerimaan obat dari perawat.

28
BAB VIII. TATA HUBUNGAN KERJA

Skema Hubungan Kerja

 Hubungan tata kerja di Instalasi Farmasi bersifat garis komuinikasi, koordinasi dan
informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan dan atau Surat dinas.
Hubungan Intern
 Instalasi farmasi menyediakan obat / BF yang bersifat emergency stock dan floor stock ke
semua unit yang membutuhkan.
 Antara pasien dan dokter, farmasi berfungsi sebagai mediator dalam pelayanan resep.
Hubungan Ekstern:
 Instalasi Farmasi merupakan pelayanan kesehatan (terutama obat / alkes) bagi Rekanan dan
pihak lain.
 Instalasi Farmasi juga berkewajiban memberikan laporan kepada Departemen kesehatan
Pemerintah.

29
BAB IX. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Dalam upaya mempersiapkan tenaga farmasi yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses merigantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat
dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi
dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Farmasi RSGM
UNAND adalah sebagai berikut
A. POLA KETENAGAAN INSTALASI FARMASI RS. RSGM UNAND
Nama
NO. Pendidikan Jumlah
Jabatan Pengalaman dap. kualifikasi
1 Ka Instalasi  Sebagai Ka instalasi farmasi minimal 3 tahun, I
Farmasi memiliki SIK / SP
S1
 Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan
Apoteker
 Disiplin,jujur, memiliki loyalitas

 Sehatjasmani dan rohani

2 Ka Ruang  Sebagai Ka Ruang Farmasi minimal 2 tahun 1


Farmasi  Memiliki keterampilan dalam kepemimpinan

 Memiliki kemampuan untuk rnemgontrol

SMF / D3 emosi dengan baik, membina hubungan baik

Farmasi dengan orang lain serta dapat dipercaya


 Memiliki kemampuan mengguna kan
komputer
 Disiplin,jujur, memiliki loyalitas

 Sehat jasmani dan rohani

30
3  Sebagai Ka Ruang Logistik Farmasi minimal I
2 tahun
 Memiliki keterarnpilan dalam

-SMF/D3  kepemimpinan
Ka Ruang  Memiliki kemampuan untuk rnengontrol
Farmasi
logistik emosi dengan baik, membina hubungan baik
"I dengan orang lain serta dapat dipercaya
Farmasi  Memiliki kemampuan mengguna kan
komputer
 Disiplin,jujur. memiliki loyalitas
 Sehat jasimani dan rohani
 Mempunyai kemampuan dalam
pengendalian stole
4. Asisten 1
 Sebagai AA minimal 2 tahun
Apoteker
SMF/ D3  Memiliki minat kepribadian serta

Farmasi komunikasi yang balk


 Disiplin,jujur, memiliki loyalitas

 Sehat jasmani dan rohani

B. DASAR PERHITUNGAN KETENAGAAN INSTALASI FARMASI:

1. Kepala Instalasi Farmasi


Instalasi Farmasi dipimpin oleh satu prang Apoteker.
Jadwal Dinas :

Senin – Jumat = 07.30 – 16.00 WIB

Minggu / Hari Libur = Libur

2. Kepala Ruang Farmasi :


Asisten Apoteker dengan pendidikan SPF / D3 farmasi yang telah berpengalaman. Jadwal Dinas

Senin – Sabtu = 07.30 – 16.00 WIB


Minggu / Hari Libur = Libur

31
3. Kepala Ruang Logistik Farmasi

Senin – Jumat = 07.30 – 16.00 WIB

Minggu / Hari Libur Libur

4. Asisten Apoteker Terdiri dari 3 shift

Shift Pagi : 07.30 – 16.00 WIB

Cara perhitungan tenaga di Instalasi Farmasi adalah


A. Dinas Pagi:
Kepala Instalasi Farmasi =I
Kepala Ruang =1
Asisten Apoteker =1
Penerimaan Rawat jalan =1
Pelayanan Rawat jalan =1

Penerimaan Rawat inap =1

Pelayanan Rawat inap =1


Pelavanan Rawat Jalan =1
Pelavanan Rawat Inap =1
C. Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan

1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan


Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga Instalasi Farmasi memiliki kesempatan yang luas untuk
menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan


jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:

a. Dari dalam RS. RSGM UNAND sendiri (internal resources)


Menarik calon dari dalam RS RSGM UNAND sendiri (Internal resources) memiliki
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih

32
cepat dibanding menarik calon dari luar RS RSGM UNAND. Calon nantinya masuk ke
Instalasi Farmasi akibat mutasi atau promosi.
Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui
 Informasi dari mulut ke mulut

 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri.


 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan tenaga
di Unit Rekam Medis.
b. Dari luar RS. RSGM UNAND
Proses penarikan calon dari luar RS. RSGM UNAND ini dapat dilakukan dengan cara
 Dari mulut ke mulut.

 Iklan media cetak.


 Lembaga-lembaga pendidikan
2. Penyaringan / Seleksi Calon Karyawan
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar. sehingga Instalasi Farmasi dapatt memperoleh
karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan. Proses seleksi yang
dilakukan oleh Instalasi Farmasi ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam
menjalankan fungsi Farmasi. Kompetensi yang harus dimiliki adalah :
a) Pengetahuan tentang manajemen umum dan kepemimpinan meliputi
 Peranan sebagai anggota organisasi dalam Institusi pelayanan Kesehatan.

 Proses Problem solving


 Proses Penaambilan Keputusan
b) Pengetahuan tentang manajemen Farmasi meliputi
 Perencanaan dan evaluasi manajemen rumah sakit
c) Sumber daya pelayanan kesehatan
 Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi

 Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta pengembangan karirnya

 Mengetahui penggunaan informasi obat.


d) Manajemen mutu pelayanan
 Penyusunan dan penyajian indikator

e) Teknologi informasi

33
 Kemampuan jalankan komputer
 Internet dan berbagai akses LAN
 Gunakan multi media

Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas:


1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk essay terdiri dari 20 soal. dengan materi soal sesuai
dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi farmasi seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.
2. Tes Keterampilan
Tes ketrarnpilan yang diujikan meliputi
 Dapat membaca resep
 Dapat mempersiapkan obat sesuai dengan resep
3. Tes Kesehatan
Standar yang bares dimiliki oleh teknisi farmasi
 Sehat
 Tidak buta warna
 Berpenampilan rapi dan menarik
4. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan farmasi,
pandangan terhadap penyelenggaraan farmasi yang berorientasi terhadap kepuasan
pelanggan.
D. Pengembangan SDM
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Intalasi Farmasi khususnya dan RSGM UNAND
Internasional Hospital umumnya, diperlukan pembinaan / pengembangan kompetensi
tenaga farmasi. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah

1. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan tugas dapat


meningkatkan efektititas dan efisiensi kerja.

2. Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan farmasi

34
1) Pendidikan

Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi dengan pendidikan SMF diberi kesempatan


untuk melanjutkan pendidikan ke D3 Farmasi dan untuk Asisten Apoteker dengan
pendidikan D3 Farmasi diberi kesempatan melanjutkan pendidikan S1 Farmasi dan
Apoteker diberi kesempatan melanjutkan pendidikan S2 Dengan. Persyaratan :
masa kerja di RSGM UNAND Internasional Hospital minimal 2 tahun dan nilai
Prestasi Kerja ( NPK ) minimal 3.5
2) Pelatihan

pelatihan untuk peningkatan kompetensi Apoteker dan Asisten Apoteker di Instalasi


Farmasi dilaksanakan melalui
a. Internal Training yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RSGM
UNAND Internasional Hospital setiap 3 bulan sekali.
b. Eksternal Training yaitu program pelatihan diluar rumah sakit sesuai dengan
kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah saki: khususnya
mutu pelayanan Instalasi Farmasi.

35
BAB X. PENILAIAN KINERJA SDM

10.1 Penilaian Kinerja SDM


Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja, yang selanjutnya
disebut Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Karyawan yang terdapat standart prestasi kerja yang
harus dicapai oleh setiap karyawan. Penilai membuat penilaian atas dasar skala dengan
peringkat baïk sekali angka 5 (lima) sampai dengan 'Buruk' angka 1 (satu). Aspek yang dinilai
terdiri dari tiga bagian bersifat fundamental. yaitu hasil kerja, kerja sama dan kepribadian.

Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajernen yang penting untuk
menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan pendidikan
yang ddibutuhkan, kompensasi. pengakuan dan penghargaan bagi karyawan RSGM UNAND.

10.2 Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan ( > 1 tahun )
Tujuan pedornan penilaian prestasi kerja karyawan adalah
1. Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus dicapai dan
bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada pelayanan
berkualitas, sehingga dapat memuaskan konsumen, dan selanjutnya dapat
rnengatasi persaingan pasar, serta menghasilkan laba perusahaan yang dapat
membuat manajemen mampu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
mewujudkan misi bersama serta berkelanjutan.
2. Agar setiap karyawan terrnotivasi untuk meningkatkan kemampuan. usaha dan
sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh keberhasilan dalam
karyanya.
3. Agar tercipta persatuan dan persatuan keluarga besar Grup Progress dengan
dilandasai hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja
dan antar bagian untuk rnelayani
2. Sasaran ( < I tahun )

Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyavan serta efisiensi rumah sakit.

36
10.3. Prosedur dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja
Pada dasarnya penilaian prestasi kerja untuk seluruh karyawan dibagi atas 3 bagian besar
sebagai berikut

1.Penilaian Staf Pelaksana


2.Penilaian Karyawan dengan Jabatan Kepala Urusan / Sederajat clan Kepala Seksi
Sederajat
3.Penilaian Karyawan dengan Jabatan diatas Kepala Seksi.
10.4. Kriteria Penilaian Prestasi Kerja

A. Hasil Kerja
1. Keterampilan

a. Kecepatan penyelesaian pekerjaan dibanding standar waktu penyelesaian rata-rata orang.

Penilaian Cepat Nilai


Memuaskan Jauh lebih cepat 90-100
Baik Lebih cepat 80-90
Cukup Baik Sesuai 70-80
Cukup Lebih lama 60-70
Kurang Jauh lebih lama < 60
Catatan :
 Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan diukur dengan time motion study atau
rencana kerja operasiotial bila tidak dapat diukur dengan time motion study.
 Time motion study dibuatnya sesaui dengan jenis pekerjaannya serta harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi.

b. Menyelesaikan pekerjaan tanpa kesalahan yang berarti

Penilaian Cepat Nilai


Memuaskan ≥ 99% 90-100
Baik 96% - 98% 80-90

37
Cukup Baik 95% 70-80
Cukup 93% - 94% 60-70
Kurang ≤92% < 60

c. Kualitas hasil kerja

Penilaian Cepat Nilai


Memuaskan ≥ 99% 90-100
Baik 96% - 98% 80-90
Cukup Baik 95% 70-80
Cukup 93% - 94% 60-70
Kurang ≤92% < 60

2. Inisiatif

a. Usaha memuaskan pemakai atau pelangigan

Penilaian Inisiatif Mai


Memuaskan Selalu 90-100
Balk Hampir selalu 80-90
Cukup Baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60

b. Usaha mencapai sasaran agar tercapai ef isiensi biaya dan waktu

Penilaian Inisiatif Mai


Memuaskan Jauh lebih banyak 90-100
Balk Lebih banyak 80-90

38
Cukup Baik sesuai 70-80
Cukup Lebih sedikit 60-70
Kurang Jauh lebih sedikit < 60

c. Usaha memecahkan permasalahan dengan menguntungkan semua pihak terkait ( win-win


solution ).

Penilaian Inisiatif Mai


Memuaskan Jauh lebih banyak 90-100
Balk Lebih banyak 80-90
Cukup Balk Sesuai 70-80
Cukup Lebih sedikit 60-70
Kurang Jauh lebih sedikit < 60

3. Kerajinan
a. Bersedia kerja lebih panjang dari standar waktu perusahaan baik atas kehendak sendiri
atau bukan

Penilaian Kerajinan Nilai


Memuaskan Selaiu 90-100
Balk * Hampir selalu 80-90
Cukup Balk Kadang kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
Catatan
Standar Jurnlah pekerjaan dibuat dan dlpertanggungjawabkan oleh masing-masing
manager sesuai jenis pekerjaannya dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan
direksi.
Bersedia membantu pekerjaan orang lain (ringan tangan) tanpa mengabaikan pekerjaan sendiri

39
Penilaian Kerajinan Mai
Memuaskan Selalu 90-100
Balk Hampir selalu 80-90
Cukup Balk Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah < 60

c. Menyelesaikan jumlah pekerjaan lebih banyak dibanding rata-rata orang dalam unit kerjanya
Penilaian Kerajinan Mai
Memuaskan Jauh lebih banyak 90-100
Balk, Lebih banyak 80-90
Cukup Baik Sesuai 70-80
Cukup Lebih sedikit 60-70
Kurang Jauh lebih sedikit < 60

4. Kerjasama
a. Kesamaan Tujuan
Mengerti dan menyadari Visi, Misi, Rurnah Sakit RSGM UNAND dan sasaran unit kerjanya
Penilaian Keraiinan Nilai
Memuaskan Selaiu 90-100
Balk * Hampir selalu 80-90
Cukup Balk Kadang kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60

b. Komunikasi
Menjadi pendengar yang baik, dapat menyampaikan buah pikirannya (setelah
mempertimbangkan pemikiran orang lain) dengan jelas, lugas dan tepat waktu.

40
Penilaian Berkomunikasi Mai
Memuaskan Selalu 90-100
Balk Hampir selalu 80-90
Cukup Balk Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah < 60

c. Kepercayaan
Tingkat kepercayaan terhadap mereka yang bekerjasama dengannya
Penilaian Berkomunikasi Mai
Memuaskan Selalu 90-100
Balk Hampir selalu 80-90
Cukup Balk Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah < 60

d. Kebanggaan

Menghasilkan pekerjaan -yang pantas dibanggakan oleh mereka yang bekerjasama


dengannya
Penilaian Berkomunikasi Mai
Memuaskan Selalu 90-100
Balk Hampir selalu 80-90
Cukup Balk Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah < 60

41
e. Keadilan
Mudah mengukur kesalahannya (bila ada) dan mudah mengakui hasil kerja mereka yang
bekerjasama dengannya.
Penilaian Keadilan Mai
Memuaskan Selalu 90-100
Balk Hampir selalu 80-90
Cukup Balk Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah < 60

f. Keterbukaan.

Tulus dalam menerima kritik &, saran dan memberikan pemikirannya konstruktif yang
berpengaruh pada kepentingan perusahaan.

Penilaian Keadilan Mai


Memuaskan Selalu 90-100
Balk Hampir selalu 80-90
Cukup Balk Kadang-kadang 70-80
Kurang Sesekali 60-70
Buruk Tidak pernah < 60

42
BAB XI. RAPAT

A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B. Tujuan

Umum

Dapat membantu terselenggaranya pelayanan farmasi yang profesional di Instalasi


Farmasi RSGM UNAND

Khusus

1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di Instalasi


Farmasi
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan
di Instalasi Farmasi.

C. Kegiatan Rapat

Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Farmasi yang dipimpin oleh Kepala Instalasi
Farmasi dan Kepala Ruang dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat ada 2 macam yaitu
1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada
Waktu : Setiap Selasa bulan kedua
Jam : 14.00 s.d selesai

Tempat : Ruang Instalasi Farmasi


Peserta : Ka. Instalasi Farmasi, dan semua staf yang sedang bertugas pada jam
tersebut.

Materi
a) Evaluasi kinerja Instalasi Farmasi
b) Evaluasi SDM Instalasi Farmasi

43
c) Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan farmasi
d) Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di Instalasi Rekam Medis.
e) Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Ins. Farmasi
Kelengkapan Rapat : daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada
pimpinan.
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan

Tempat : Sesuai Undangan

Peserta :.Ka. Instalasi Farmasi, dan semua staf yang sedang bertugas pada jam
tersebut.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat: Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi /usulan
kepada pimpinan

44
BAB XII. PELAPORAN

a. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pernberian pelayanan Farmasi.
b. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang farmasi. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri
dari:
3) Laporan Harian
Laporan harian instalasi farmasi dibuat oleh penanggung jawab shift dalam
bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal - hal yang dilaporkan adalah
a) Laporan penerimaan dan penyetoran uang penjualan serta laporan hasil
penjualan, khusus hari libur dan shift III kepada bagian keuangan.
b) Laporan resep karyawan dan rekanan
c) Laporan jumlah lembar resep dan resep
4) Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang bersama kepala instalasi farmasi yang
diserahkan kepada Kabid Penunjang Medis setiap tanggal 7. Adapun hal - hal
vang dilaporkan adalah
a) Laporan intern meliputi Laporan kerja Instalasi Farmasi dan laporan obat -
obat menjelang ED
b) Laporan ekstern dilaporkan ke Dinas Kesehatan terdiri dari 1aporan
penggunaan obat / Narkotika dan Psikotropika kepada BPOM, Dinkes dan
Depkes.
5) Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi Farmasi yang diserahkan kepada
Kabid Penunjang Medis setiap tanggal 7. Adapun hal — hal yang dilaporkan
adalah
a) SDM / Ketenagaan Di Instalasi Farmasi dan evaluasi dalam 1 tahun
b) Laporan keadaan sarana dan fasilitas di Instalasi Farmasi dan evaluasi dalam
I tahun

45
c) Laporan kinerja Ins. Farmasi dan evaluasi dalam 1 tahun
d) Laporan mutu pelayanan farmasi
e) Laporan penggunaan obat Efedrin.

46

Anda mungkin juga menyukai