Anda di halaman 1dari 6

BAB III

TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA

A. Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan Rumah Sakit


1. Falsafah
Rumah Sakit Universitas Tanjungpura (RS Untan) terletak di Jalan Prof.
Dokter H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat. RS Untan ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
berdasarkan Keputusan Rektor Untan No. 2031/UN22/OT/2013, yang mempunyai
fungsi melaksanakan pendidikan klinik dokter, praktik kerja lapangan
Keperawatan dan Kefarmasian, penelitian, Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM) serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, profesi/vokasi
sesuai disiplin ilmu yang relevan, melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat,
melaksanakan pembinaan sumber daya masyarakat, melaksanakan peningkatan
indeks pembangunan manusia (IPM) dalam bidang kesehatan.
RS Untan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada
tanggal 20 Mei 2013 dan merupakan Rumah Sakit swasta tipe C. RS Untan
dipimpin oleh seorang Direktur yaitu dr. M. Asrorudin, SpM. RS Untan
melaksanakan Program Pemerintah Jaminan Kesehatan bekerjasama dengan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) sebagai Upaya
pemenuhan dan peningkatan Pelayanan kesehatan pada masyarakat. RS Untan
memiliki komitmen untuk selalu berupaya mengembangkan diri melalui
peningkatan kulitas pelayanan disemua bidang secara berkesinambungan sebagai
penunjang sarana pendidikan Kesehatan Kedokteran, Keperawatan dan Farmasi.
2. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan, pendidikan dan riset
yang unggul, berkualitas, mandiri, bermatabat dan mengabdi kepada kepentingan
masyarakat.
3. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu dengan
mengutamakan aspek pendidikan berbasis riset.

17
b. Melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna berdasarkan evidence base teori
dan praktik dan riset IPTEKDOK.
c. Menyelenggarakan riset klinik dan non klinik yang berwawasan global.
d. Melaksanakan pengabdian kepada kepentingan kesehatan masyarakat.
e. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit dan kesejahteraan karyawan
Universitas Tanjungpura.
f. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
g. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian, yang terkait
dengan bidang kesehatan secara terpadu.
h. Melaksanakan pengamatan dan analisis data pelayanan medik yang strategis ,
serta menghasilkan rekomendasi dari hasil analisis dan menyelenggarakan tata
kelola kinerja yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Tujuan Rumah Sakit
a. Tercapainya pelayanan prima dan kepuasan pelanggan.
b. Tersedianya teknologi unggul.
c. Tersedianya SDM yang profesional dan berkomitmen serta berkepribadian.
d. Meningkatkan kemandirian dan kerjasama lintas sektoral dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
5. Bentuk Pelayanan
Beberapa pelayanan kesehatan di RS Untan adalah sebagai berikut :
a. Rawat Jalan
1) Poli Umum
2) Poli Gigi
3) Poli Kandungan
4) Poli Spesialis Bedah Umum
5) Poli Spesialis Anak
6) Poli Spesialis Penyakit Dalam
7) Poli Spesialis Mata
8) Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam
9) Poli Kulit dan Kelamin
10) Poli Syaraf

18
b. Rawat Inap
c. ICU (Intensive Care Unit)
d. Fungsi Penunjang
1) Instalasi Farmasi 24 jam
2) Laboratorium, yang juga melayani Paket Medical Check Up
3) Unit Radiologi
4) Layanan Ambulance 24 jam
5) Kamar Operasi dengan kemampuan Bedah Umum dan Kandungan
B. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi RS Untan

C. Akreditasi Rumah Sakit


Akreditasi dilakukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah
Sakit. Akreditasi Rumah Sakit wajib dilakukan secara berkala minimal 3 tahun
sekali. Akreditasi Rumah Sakit dilakukan oleh suatu lembaga independen baik
dari dalam maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku.
Lembaga independen tersebut ditetapkan oleh Menteri. Rumah Sakit Universitas
Tanjungpura pada tahun 2016 ini sedang dalam tahap persiapan akreditasi.

19
D. Komite Medik
Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di rumah
sakit oleh kepala/ direktur rumah sakit. Komite medik dibentuk dengan tujuan
untuk menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar
mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
755/MenKes/Per/IV/2011 tentang penyelenggaraan komite medik di rumah sakit,
susunan organisasi komite medik sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, 
sekretaris dan subkomite. Dalam keadaan keterbatasan sumber daya, susunan
organisasi komite medik sekurang kurangnya dapat terdiri dari ketua
dan sekretaris tanpa sub komite atau ketua dan sekretaris merangkap ketua dan
anggota sub komite(7).
Komite medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medis
yang bekerja di rumah sakit dengan cara(7) :
1. Melakukan kredensial (evaluasi) bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medis di rumah sakit
2. Memelihara mutu profesi staf medis
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis
E. Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)
PFT merupakan unit kerja dalam memberikan rekomendasi kepada
pimpinan Rumah Sakit mengenai kebijakan penggunaan Obat di Rumah Sakit
yang anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili semua spesialisasi yang ada di
Rumah Sakit, Apoteker Instalasi Farmasi, serta tenaga kesehatan lainnya apabila
diperlukan. PFT harus dapat membina hubungan kerja dengan komite lain di
dalam Rumah Sakit yang berhubungan atau berkaitan dengan penggunaan Obat.
PFT dapat diketuai oleh seorang dokter atau seorang Apoteker, apabila diketuai
oleh dokter maka sekretarisnya adalah Apoteker, begitu pula sebaliknya. PFT
belum dibentuk di RS Untan.
Adapun tugas PFT adalah sebagai berikut(2) :
1. Mengembangkan kebijakan tentang penggunaan Obat di Rumah Sakit;

20
2. Melakukan seleksi dan evaluasi Obat yang akan masuk dalam formularium
Rumah Sakit;
3. Mengembangkan standar terapi;
4. Mengidentifikasi permasalahan dalam penggunaan Obat;
5. Melakukan intervensi dalam meningkatkan penggunaan Obat yang rasional;
6. Mengkoordinir penatalaksanaan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki;
7. Mengkoordinir penatalaksanaan medication error;
8. Menyebarluaskan informasi terkait kebijakan penggunaan Obat di Rumah
Sakit.
F. Instalasi Farmasi di Rumah Sakit
1. Profil Instalasi Farmasi RS Untan
a. Visi IFRS Untan
Terwujudnya Pelayanan Kefarmasian yang Bermutu dan Terjangkau
berdasarkan Pharmaceutical Care
b. Misi IFRS Untan
1) Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang cepat dan tepat yang
berorientasi kepada peningkatan kualitas hidup pasien.
2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada ruang lingkup instalasi
farmasi pada khususnya dan Rumah Sakit pada umumnya.
3) Meningkatkan kerjasama yang harmonis antar tenaga kesehatan dan pihak
luar rumah sakit.
4) Menyediakan perbekalan farmasi yang lengkap, bermutu, aman dan
terjangkau.
5) Melaksanakan pelayanan farmasi klinik secara optimal yang berinteraksi
langsung dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.
2. Fungsi Pelayanan di Instalasi Farmasi RS Untan
IFRS Untan dipimpin oleh seorang Apoteker yang
mempertanggungjawabkan semua aktivitasnya kepada Direktur rumah sakit. IFRS
Untan melaksanakan sistem satu pintu, yaitu bahwa rumah sakit hanya memiliki
satu kebijakan kefarmasian, pengadaan dan pendistribusian perbekalan yang
bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien. IFRS Untan secara struktural

21
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian gudang dan bagian pelayanan (rawat inap
dan rawat jalan). Fungsi yang dilaksanakan berupa pengelolaan perbekalan
farmasi dan pelayanan farmasi klinik.
3. Struktur Organisasi IFRS Untan
Kepala Instalasi Farmasi

Apoteker Penanggung Apoteker Penanggung Apoteker Penanggung


Jawab Rawat Jalan Jawab Rawat Inap Jawab Gudang

Asisten Asisten Asisten Asisten Asisten


Apoteker Apoteker Apoteker Apoteker Apoteker

Gambar 2. Struktur Organisasi IFRS Untan

22

Anda mungkin juga menyukai