TINJAUAN PUSTAKA
Tablet cepat hancur merupakan suatu trobosan terbaru dalam dunia farmasi.
Sediaan ini di desain untuk dapat hancur secara instan di rongga mulut ketika
diletakkan pada lidah oleh saliva tanpa perlu dikunyah atau dengan bantuan air unyuk
kemudian melepaskan obat.(5) Sediaan ini memiliki beberapa sabutan lain yaitu tablet
cepat meleleh (fast melting tablets), tablet larut mulut (mouth dissolving tablets),
tablet cepat larut (quick dissolving tablets). Faktor penting dalam tablet cepat hancur
adalah pemilihan bahan penghancur untuk menghasilkan waktu hancur yang tablet
singkat dan stabil dalam penyimpanan. Waktu hancur tablet cepat hancur tidak lebih
dari 3 menit.(6)
4
5
II.3. Loratadin
II.4 Eksipien
Eksipien adalah suatu bahan yang digunakan untuk membuat sediaan farmasi
yang tidak berefek farmakologis.(10) Eksipien digolongkan berdasarkan fungsinya
dalam membuat sediaan farmasi. Untuk sediaan tablet, eksipien terdiri dari:(11)
1. Pengisi
Pengisi merupakan bahan yang di tambahkan untuk mendapatkan
bobot tablet yang diharapkan bila dosis obat tidak dapat
memenuhinya. Pengisi juga berfungsi untuk mengisi daya kohesi
sehingga membuat aliran menjadi baik dan dapat dikempa langsung.
Contohnya laktosa, pati dan derivatnya, selulosa dan derivatnya,
mannitol, sorbitol, dan sebagainya.
2. Pengikat
Pengikat merupakan bahan yang digunakan untuk membentuk granul
pada granulasi basah atau kering. Pengikat juga berguna meningkatkan
kekompakan kohesi pada tablet kempa langsung. Contohnya gelatin,
tragakan, akasia, selulosa dan derivatnya, pati dan derivatnya, alginate,
dan sebaginya.
4. Penghancur
Penghancur digunakan untuk memudahkan pecahnya tablet ketika
kontak dengan cairan saluran pencernaan. Penghancur juga bias digunakan
untuk menarik air kedalam tablet, mengembangkan dan menyebabkan
pecahnya tablet menjadi bagian-bagian kecil yang akan menentukan kelarutan
obat dan tercapainya bioavailabilitas yang diharapkan. Konsentrasi yang
diguanakan mempengaruhi kecepatan pecahnya tablet dan lepasnya zat aktif
dalam obat untuk melarut.
Pati adalah polisakarida dalam tanaman yang memiliki ciri khas tersendiri.
Bentuk, komposisi, dan ukuran granula pati berbeda-beda tergantung sumber
tanamannya. Granula pati terdiri atas dua polimer utama yaitu, amilosa, merupakan
polimer rantai lurus dihubungkan melalui ikatan glukosida α-D-(1→4), dan
amilopektin. Merupakan polimer rantai cabang dengan rantai utama ikatan glikosida
α-D-(1→4) dan ikatan glikosida α-D-(1→6) sebagai rantai cabang. (12)
Pati singkong berupa serbuk sangat halus berwarna putih yang praktis tidak
larut dalam air dingin dan alcohol. Granulnya berbentuk bulat atau oval segi banyak
dengan diameter 5-35µm. hilusnya terletak ditengah berupa titik, garis lurus atau
bercabang tiga dengan lamella yang tidak jelas dan konsentrasi. (13)
Pati singkong memiliki kompresibilitas dan sifat alir yang kurang baik
sehingga tidak dapat digunakan dalam pembuatan tablet secara kempa langsung.
Untuk mengatasi kedua hal tersebut maka dilakukan modifikasi. Modifikasi pati
dilakukan dengan 3 cara yaitu: modifikasi kimia, fisika, dan enzimatis. Pregelatinasi
8
II.6 Maltodekstrin
Maltodekstrin berbentuk serbuk atau granul amorf, putih atau kurang putih,
dan tidak berbau. Kandungan maltodekstrin terdiri dari karbohidrat lebih dari 99%
dengan kadar air 5-6%, ion-ion, protein, lemak, dan serat kasar. Maltodektrin akan
berubah menjadi gel jika disimpan pada tempat dengan kelembaban diatas 75% RH.
Maltodekstrin dibuat dengan cara pemanasan dan menghidrolisisnya dengan asam
atau menggunakan enzim α-amilase.(15)
II.7.2 Bioekivalensi
Dua produk obat disebut bioekivalen jika keduanya mempunyai ekivalensi
farmaseutik atau merupakan alternatif farmaseutik dan pada pemberian dengan dosis
moral yang sama akan menghasilkan biovailabilitas yang sebanding sehingga efeknya
akan sama, dalam hal efikasi maupun keamanan. Jika bioavailabilitasnya tidak
memenuhi kriteria bioekivalen maka kedua produk obat tersebut disebut
bioinekivalen.(2)
II.7.3.2 Produk obat yang cukup dilakukan uji ekivalensi in vitro ( uji disolusi
terbanding)(2)
1) Produk obat yang tidak memerlukan studi in vivo.
2) Produk obat” copy” yang hanya berbeda kekuatan uji disolusi terbanding
dapat diterima untuk kekuatan yang lebih rendah berdasarkan perbandingan
profil disolusi.
11
Eksipien dalam komposisi produk obat sudah dikenal, bahwa tidak ada efek
terhadap motilitas saluran cerna atau proses lain yang mempengaruhi absorpsi, juga
diperkirakan tidak ada interaksi antara eksipien dan zat aktif yang dapat mengubah
farmakokinetik zat aktif. Jika digunakan tetapi dalam jumlah yang luar biasa besar,
diperlukan tambahan informasi yang menunjukkan tidak adanya dampak terhadap
12