Anda di halaman 1dari 6

1.

Kelengkapan pengisian formulir assesmen pra sedasi dan pra anestesi


1. Judul indikator Kelengkapan pengisian formulir assesmen pra sedasi dan pra
anestesi

2. Definisi Operasional Kelengkapan pengisian formulir assesmen pra sedasi dan pra
anestesi adalah pengisian formulir assesmen pra sedasi/ anestesi
hasil pemeriksaan sebelum tindakan anastesi ini merupakan
rangkaian kegiatan mengawali suatu operasi yang akan
dilakukan .
Penilaian dilakukan dengan memeriksa fungsi fungsi organ
vital.
3. Tujuan Memperoleh informasi kondisi pasien sebelum tindakan
anestesi/ sedasi dengan meningkatkan kelengkapan pengisian
formulir assesmen pra sedasi dan pra anastesi oleh dokter ahli
anstesi
4. Dimensi Mutu Kelayakan √Ketepatan Waktu  Keselamatan
Efisiensi □Kesinambungan  Aksesibilitas
Ketersediaan Efektivitas  Fokus pada pasien
5. Dasar Pemikiran/ Alasan Undang-undang kesehatan no 36 tahun 2009 Tentang kesehatan
Pemilihan Kebijakan Direktur RSU Prima Husada tentang pelayanan
anestesi
6. Numerator Jumlah assessment pra anastesi dan pra sedasi yang lengkap
oleh dokter anestesi
7. Denominator Jumlah semua pasien yang seharusnya dilakukan assessmen pra
anastesi oleh dokter anastesi
8. Formula Pengukuran Jumlah angka ketidaklengkapan assesmen pra sedasi dan pra
anestesi oleh dokter anestesi dibagi
Jumlah pasien yang seharusnya dilakukan assesmen pra sedasi
dan pra anestesi oleh dokter anestesi X100% = ………….%
9. Metodologi Pengukuran √ Retrospektif : data diambil dari kegiatan yang telah lalu
Data Concurrent : data diambil dari kegiatan yang baru dimulai /
akan dilakukan
10. Nilai ambang/ Standart 75 %
11. Cakupan Data/ Total/
Populasi pasien yang memperoleh pelayanan anestesi/ sedasi
Sample
12. Frekuensi Pengumpulan
□ Harian □ Mingguan □ √ Bulanan □ Lainnya :
Data
13. Frekuensi Analisa Data □ Bulanan √Tribulan □ Semester □ Lainnya :
14. Metodelogi Analisa Data Pengumpulan data retrospektif
15. Sumber Data √ Medical record □ Sistem pelaporan □ Catatan data
komplain
16. Penanggung Jawab
Kepala instalasi kamar operasi
Pengumpul Data
17. Publikasi data Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
Instalasi Kamar operasi.
2. Kelengkapan proses monitoring status fisiologis selama anestesi

1. Judul Indikator Kelengkapan pengisian formulir proses monitoring status


fisiologis selama anestesi

2. Definisi Operasional Kelengkapan pengisian formulir proses monitoring status


fisiologis pasien selama anestesi di kamar operasi yang
dilakukan oleh dokter/ perawat anestesi

3. Tujuan Meningkatkan keselamatan pasien selama operasi


4. Dimensi Mutu Kelayakan √Ketepatan waktu  Keselamatan
Efisiensi Kesinambungan  Aksesibilitas
Ketersediaan Efektivitas  √Fokus pada
pasien

5. Dasar Pemikiran/ Undang-undang kesehatan no 36 tahun 2009 Tentang


Alasan Pemilihan kesehatan
Kebijakan Direktur RSU Prima Husada tentang pelayanan
anestesi
6. Numerator Jumlah ketidaklengkapan pengisian formulir monitoring
status fisiologis selama anestesi
7. Denominator Jumlah semua pasien yang seharusnya dilakukan
monitoring status fisiologis selama anestesi

8. Formula Pengukuran Jumlah angka ketidaklengkapan pengisian formulir


monitoring status fisiologis selama anestesi oleh dokter/
perawat anestesi dibagi
Jumlah pasien yang seharusnya dilakukan assesmen pra
sedasi dan pra anestesi oleh dokter anestesi X 100%

9. Metodologi Pengukuran √ Retrospektif : data diambil dari kegiatan yang telah lalu
Data Concurrent : data diambil dari kegiatan yang baru
dimulai / akan dilakukan
10. Nilai ambang/ Standart > 75%
11. Cakupan Data/ Total/ Populasi pasien yang memperoleh pelayanan anestesi/
Sample sedasi
12. Frekuensi Pengumpulan □ Harian □ Mingguan √ Bulanan □ Lainnya :
Data
13. Frekuensi Analisa Data □ Bulanan √Tribulan □ Semester □ Lainnya :
14. Metodelogi Analisa Pengumpulan data retrospektif
Data
15. Sumber Data √ Medical record □ Sistem pelaporan □ Catatan data
komplain
16. Penanggung Jawab Kepala instalasi kamar operasi
Pengumpul Data
17. Publikasi data Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
Instalasi Kamar operasi.
3. Kelengkapan monitoring proses pemulihan anestesi dan sedasi dalam

1. Judul Indikator Kelengkapan monitoring proses pemulihan anestesi dan


sedasi dalam

2. Definisi Operasional Kelengkapan pengisian formulir monitoring proses pemulihan


anestesi dan sedasi dalam adalah memonitor pasien selama
proeses pemulihan anestesi dan sedasi dalam

3. Tujuan Meningkatkan keselamatan pasien pasca operasi/ anestesi


4. Dimensi Mutu Kelayakan √Ketepatan waktu  Keselamatan
Efisiensi Kesinambungan  Aksesibilitas
Ketersediaan Efektivitas  √Fokus pada
pasien
5. Dasar Pemikiran/ Undang-undang kesehatan no 36 tahun 2009 Tentang
Alasan Pemilihan kesehatan
Kebijakan Direktur RSU Prima Husada tentang pelayanan
anestesi
6. Numerator Jumlah pengisian formulir monitoring proses pemulihan pasca
operasi/ anestesi dan sedasi dalam
7. Denominator Jumlah semua pasien yang seharusnya dilakukan monitoring
proses pemulihan pasca operasi / anestesi dan sedasi dalam
8. Formula Pengukuran Jumlah angka ketidaklengkapan pengisian formulir
monitoring proses pemulihan pasca operasi/ anestesi dan
sedasi dalam dibagi
Jumlah pasien yang seharusnya dilakukan monitoring proses
pemulihan pasca operasi / anestesi dan sedasi dalam oleh
dokter anestesi X 100%

9. Metodologi √ Retrospektif : data diambil dari kegiatan yang telah lalu


Pengukuran Data Concurrent : data diambil dari kegiatan yang baru dimulai /
akan dilakukan
10. Nilai ambang/ > 75%
Standart
11. Cakupan Data/ Total/ Populasi pasien yang memperoleh pelayanan anestesi/
Sample sedasi
12. Frekuensi
□ Harian □ Mingguan √ Bulanan □ Lainnya :
Pengumpulan Data
13. Frekuensi Analisa
□ Bulanan √Tribulan □ Semester □ Lainnya :
Data
14. Metodelogi Analisa
Pengumpulan data retrospektif
Data
15. Sumber Data √ Medical record □ Sistem pelaporan □ Catatan data
komplain
16. Penanggung Jawab Kepala instalasi kamar operasi
Pengumpul Data
17. Publikasi data Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
Instalasi Kamar operasi.

4. Evaluasi ulang bila terjadi konversi tindakan dari local / regional ke general

1. Judul Indikator Evaluasi ulang bila terjadi konversi tindakan dari local /
regional ke general

2. Definisi Operasional Evaluasi/ asesmen ulang bila terjadi konversi tindakan dari
local / regional ke general anestesi adalah tindakan
evaluasi ulang status pasien yang mengalami konversi
tindakan dari local / regional ke general

3. Tujuan Meningkatkan keselamatan pasien selama operasi /


anestesi
4. Dimensi Mutu Kelayakan √Ketepatan waktu  Keselamatan
Efisiensi Kesinambungan  Aksesibilitas
Ketersediaan Efektivitas  √Fokus pada
pasien

5. Dasar Pemikiran/ Undang-undang kesehatan no 36 tahun 2009 Tentang


Alasan Pemilihan kesehatan
Kebijakan Direktur RSU Prima Husada tentang pelayanan
anestesi
6. Numerator Jumlah pasien yang dilakukan konversi tindakan dan
dilakukan assesmen ulang
7. Denominator Jumlah semua pasien yang dilakukan konversi tindakan
anestesi
8. Formula Pengukuran Jumlah pasien yang dilakukan konversi tindakan dan
dilakukan assesmen ulang dibagi
Jumlah semua pasien yang dilakukan konversi tindakan
anestesi X 100%

9. Metodologi √ Retrospektif : data diambil dari kegiatan yang telah lalu


Pengukuran Data  Concurrent : data diambil dari kegiatan yang baru
dimulai / akan dilakukan
10. Nilai ambang/ 100 %
Standart
11. Cakupan Data/ Total/ Populasi pasien yang memperoleh pelayanan konversi
Sample tindakan anestesi
12. Frekuensi □ Harian □ Mingguan √ Bulanan □ Lainnya :
Pengumpulan Data

13. Frekuensi Analisa □ Bulanan √Tribulan □ Semester □ Lainnya :


Data
14. Metodelogi Analisa Pengumpulan data retrospektif
Data
15. Sumber Data √ Medical record □ Sistem pelaporan □ Catatan data
komplain
16. Penanggung Jawab Kepala instalasi kamar operasi
Pengumpul Data
17. Publikasi data Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
Instalasi Kamar operasi.

Anda mungkin juga menyukai