A. PRIORITAS :
Metodologi Retrospektif
Pengumpulan Data
Kriteria inklusi:
Semua pasien yang dirawat dengan diagnosis yang sesuai dengan 5 CP
dan atau PPK yang dipilih
Cakupan Data
Kriteria eksklusi:
- Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama perawatan
- Pasien yang meninggal
Frekuensi
Bulanan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Data Triwulan
Metodologi Analisa data Diagram
Sumber Data Format CP yang telah terisi
Ka. SMF/Departemen Medik, Ka Instalasi rawat inap, Ka. Komite
Penaggung Jawab
Medik, Ka.Komite Mutu
Pengumpulan Data/PIC
Internal
Publikasi Data
Kriteria eksklusi:
Obat yang ada dalam Clinical Pathway namun tidak ada dalam
Fornas
Frekuensi Pengumpulan
Bulanan
Data
Frekuensi Analisa data Triwulan
Metodologi Analisa data Run Chart
Sumber Data Rekam Medik
PenanggungJawab Ka. Instalasi Farmasi
Pengumpulan data/PIC
Publikasi data Internal
Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional(ForNas)
Definisi operasional Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas) adalah kesesuaian
penulisan resep oleh DPJP dengan Formularium Nasional untuk Pasien JKN
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien JKN
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien JKN
Dasar Pemikiran/ Alasan Akreditasi
Pemilihan
Numerator Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas
Denominator Jumlah total item resep (R/)
Formula Pengukuran (Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas dibagi jumlah total item
resep (R/) ) x 100%
Standar 100%
Metodologi Pengumpulan Restrospektif
data
Cakupan Data Kriteria inklusi:
Semua resep JKN yang dilayani di RS
Kriteria eksklusi:
Obat yang ada dalam clinical Pathway namun tidak ada dalam fornas
Frekuensi Pengumpulan
Bulanan
Data
Frekuensi Analisa data Triwulan
Metodologi Analisa data Run curt
Sumber Data Rekam Medik
PenanggungJawab Ka.Instalasi Farmasi
Pengumpulan data/PIC
Publikasi data Internal
3. Waktu lapor Tes Kritis Laboratorium
100%
Standar
Retrospektif
Metodologi Pengumpulan
data
Inklusi :
Cakupan data
Semua hasil pemeriksaan laboratorium kritis yang sesuai dengan
RED Category Condition
Eksklusi :
Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium yang bukan
Kritis dan tidak termasuk RED Category Condition ; hasil
pemeriksaan laboratorium patologi klinik kritis yang sudah dapat
dilihat oleh DPJP/perujuk melalui sistem informasi dan sudah
ditindaklanjuti.
Frekuensi
Bulanan
Pengumpulan Data
Frekuensi analisa data
3 bulanan
Metodologi analisa
Run Chart
data
Sumber Data Catatan data Instalasi Laboratorium ; Rekam Medik
PIC Ka. Instalasi laboratorium
Publikasi data Internal
Eksklusi :
Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan radiologi yang bukan Kritis
dan tidak termasuk RED Category Condition ; hasil pemeriksaan
radiologi kritis yang sudah dapat dilihat oleh DPJP/perujukmelalui
sistem informasi dan sudah ditindaklanjuti.
Frekuensi
Pengumpulan Data Bulanan
Frekuensi analisa data Triwulan
Metodologi analisa data Run Chart
Sumber Data Catatan data Instalasi Radiologi ; Rekam Medik
PIC Ka. Instalasi radiologi
Publikasi data Internal
Standar ≤ 30 menit
Standar Nilai
80%
Metodologi
Pengumpulan data
retrospektif
Cakupan data Kriteria inklusi:
Semua pasien yang datang ke IGD
Frekuensi Pengumpulan
Data Bulanan
Warna Merah :
cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian,
mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian
material dll.
Warna Kuning :
cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian
in material, dll.
Warna Hijau :
tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun immaterial.
Kriteria Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan
merah,kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori
yangdilakukan dalam kurun waktu sesuaistandar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti
terhadap seluruh komplain disetiapkategori
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 1x24jam
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi
danditindaklanjuti maksimal 3hari
Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal
7hari
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan.
Dimensu mutu Efektifitas dan mutu pelayanan
Dasar pemikiran/alas an UU 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
pemilihan
Numerator Jumlah KKM + KKK + KKH yang sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti
Denumerator Jumlah seluruh KKM, KKK, dan KKH
Formula pengukuran Jumlah KKM + KKK + KKH yang sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti
dibagi jumlah seluruh KKM, KKK, dan KKH x 100%
Standar >75%
Metedologi Hasil kompilasi komplain yang diterima baik lisan, tertulis, atau melalui
pengumpulan data media massa
Cakupan data Kriteria inklusi
Komplain yang diterima baik lisan, tertulis, atau melalui media massa
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Frekuensi analisa data Triwulan
Metodologi analisa data PDCA
Sumber data Survey kepuasan pelanggan, Laporan, Rekapitulasi komplain/keluhan,
form pengaduan/keluhan
Penanggung jawab Bagian Pelayanan Komplain
pengumpulan data
Publikasi data Internal-eksternal
Kriteria eksklusi:
Rekam medis pasien rawat jalan
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Frekuensi analisa data Triwulan
Metodologi analisa data Run Chart
Sumber data
Unit Rekam Medis
Penanggung jawab Kepala unit rekam medis
pengumpulan data
Publikasi data Internal
Kriteria eksklusi:
Resep pasien rawat inap
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Frekuensi analisa data Triwulan
Metodologi analisa data Run chart
Sumber data Instalasi Farmasi
Penanggung jawab Kepala unit farmasi
pengumpulan data
Publikasi data Internal – eksternal
A. MUTU UNIT :
1. Tersedianya dPJP pada pasien rawat inap
Formula Pengukuran Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan diruang rawat
inap yang sesuai dengan ketentuan dibagi Jumlah seluruh tenaga dokter dan
perawat yang bertugas di rawat inap x 100
Metodologi Pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Criteria inklusi:
dokter dan perawat yang memberi pelayanan diruang rawat inap yang sesuai
dengan ketentuan
Criteria ekskluai:
-
Frekuensi Pengumpulan 6 bulan
Data
Frekuensi Analisa data 6 bulan
Metodologi Analisa data Run chart
Sumber Data Rekam medic
Penanggung Jawab Ka.Rawat inap
Pengumpulan data/PIC
Publikasi data Intern
Formula Pengukuran Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan dibagi Jumlah seluruh
pasien yang dirawat dalam satu bulan x 100
Metodologi Pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Criteria inklusi:
Semua pasien pulang atas permintaan sendiri
Criteria eksklusi:
-
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Frekuensi Analisa data 3 bulan
Metodologi Analisa data Run chart
Standart ≤ 5%
Sumber Data Rekam medis
Penanggung Jawab Ka. Rawat Inap
Pengumpulan data/PIC
Publikasi data Intern
Judul indikator Kematian pasien diatas 48 jam sejak pasien masuk rawat inap
Definisi operasional Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah periode 48
jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit
Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yang aman dan
efektif
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu bulan dibagi
Formula Pengukuran Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan x 100
Metodologi Pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Criteria inklusi:
Semua kematian yang terjadi sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat
inap masuk rumah sakit
Criteria ekslusi:
-
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Frekuensi Analisa data 1 bulan
Metodologi Analisa data Run chart
Sumber Data Rekam medis
Standar ≤ 0,24 % ≤ 2,4/1000 (internasional) (NDR ≤ 25/1000, Indonesia)
Penanggung Jawab Ka.Rawat inap
Pengumpulan data/PIC
Publikasi data Intern
Formula Pengukuran Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan diruang
rawat inap yang sesuai dengan ketentuan dibagi Jumlah seluruh tenaga
dokter dan perawat yang bertugas di rawat inap x 100%
Definisi operasional Yang dimaksud assesmen medis lengkap dalam waktu <24 jam stelah
pasien masuk rawat inap adalah:
1. Proses kegiatan mengevaluasi pasien
2. Oleh tenaga medis
3. Paling lambat 24 jam stelah pasien masuk rawat inap
4. Meliputi mengumpulkan informasi dan membuat rencana pelayanan
untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang belum diidentifikasi
Tujuan Mengetahui sekaligus menjadi bahan evaluasi terhadap kepatuhan
perawat dalam melakukan assesmen pada pasien yang baru masuk
Dimensi Mutu Ketepatan waktu, kesinambungan
Dasar Pemikiran/Alasan Standar akreditasi RS
Pemikiran
Numerator Jumlah assessment pasien rawat inap yang lengkap dalam < 24 jam
Denominator Jumlah seluruh assessment pasien rawat inap dalam < 24 jam
Formula Pengukuran Jumlah assessment pasien rawat inap yang lengkap dalam < 24 jam
dibagi Jumlah seluruh assessment pasien rawat inap dalam < 24 jam x
100
Metodologi Pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Criteria iklusi:
Semua jumlah pasien rawat inap
Criteria eksklusi:
Pasien yang meninggal dalam waktu 24 jam stelah pasien masuk rawat
inap atau pasien APS atau dirujuk sebelum waktu 24 jam.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Frekuensi Analisa data 3 bulan
Metodologi Analisa data Run chart
Sumber Data Rekam medis
Penanggung Jawab Ka. Rawat inap
Pengumpulan data/PIC
Publikasi data Intern
7. Reaksi transfuse
Formula Pengukuran Jumlah kejadian reaksi tranfusi dalam satu bulan dibagi Jumlah seluruh
pasien yang mendapat tranfusi dalam satu bulan x 100%
Metodologi Pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Criteria inklusi:
Tranfusi darah yang diberikan tidak cocok dengan golongan darah
pasien.
Criteria eksklusi:
Kelainan pada darah atau komposisi yang bukan disebabkan oleh
tranfusi darah.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Frekuensi Analisa data 3 bulan
Metodologi Analisa data Run chart
Sumber Data Rekam medis
Penanggung Jawab Ka. Rawat inap
Pengumpulan data/PIC
Publikasi data Intern
B. ISKP :
1. Kejadian infeksi pasien operasi
Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu bulan
Formula Pengukuran dibagi Jumlah seluruh pasien yang dalam satu bulan x 100%
Metodologi Pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Semua kejadian infeksi pasca operasi dalam waktu 3x24 jam
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Frekuensi Analisa data 3 bulan
Metodologi Analisa data Run chart
Sumber Data Rekam medis
Penanggung Jawab KPRS
Pengumpulan data/PIC
Publikasi data Intern
Judul indikator Ketepatan melakukan CABAK saat menerima instruksi verbal melalui
telepon
Definisi operasional CABAK adalah catat, baca kembali dan confirmasi ulang.
Prosedur cabak / read back adalah kegiatan untuk memastikan setiap
instruksi verbal agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi
melalui kegiatan membcakan kembali instruksidan mengkonfirmasikan
bahwa apa yang sudah dituliskan dengan dibaca ulang
Tujuan Tergambarnya upaya RS dalam menjaga keselamatan pasien dengan
prosedur CABAK
Dimensi Mutu Mutu dan Keselamatan pasien RSI Aminah
Dasar Pemikiran/Alasan Standart Akreditasi
Pemikiran
Numerator Jumlah prosedur pemberian obat pada instrusi verbal dilakukan prinsip
cabak dengan tepat dan benar dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh hasil pemberian obat pada instruksi verbal dilakukan
prinsip readback dalam satu bulan yang dilaporkan kepada DPJP
Formula Pengukuran Jumlah prosedur pemberian obat pada instrusi verbal dilakukan prinsip
cabak dengan tepat dan benar dalam 1 bulan ( kali ) : jumlah seluruh
instruksi verbal yang terrdokumentasi dalam 1 bulan ( kali ) x 100%
Metodologi Pengumpulan Retrospektif
data
Cakupan data Criteria inklusi:
- RM yang berisi komunikasi antar dokter/perawat dengan dokter
spesialis yang ditandai cap/tanda (verivikasi)
- Diparaf oleh pemberi informasi dan penerima informasi
Criteria eksklusi:
-RM yang tidak ada cap atau ditandai verivikasi( berate tidak ada proses
komunikasi)
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Frekuensi Analisa data 3 bulan
Metodologi Analisa data Evaluasi dan per tiga bulan
Sumber Data Hasil telusur
Penanggung Jawab KPRS
Pengumpulan data/PIC
Publikasi data Intern