C. Contoh topik-topik yang dapat dipilih sebagai prioritas pelayanan klinis yang akan
diperbaiki.
RS Maju Terus yang berlokasi di ibukota Propinsi, ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Propinsi sebagai RS rujukan pelayanan ibu dan anak, sejak 5 tahun yang
lalu. Di sisi lain, pasien paling banyak di RS Maju Terus adalah pasien jantung
dan hipertensi, ada 3 orang dokter jantung di RS tersebut, yang berasal dari
Institusi Pendidikan Kedokteran yang berbeda, satu orang dokter jantung tersebut
lulusan dari FK di Eropa, sehingga pasien menerima pelayanan yang berbeda,
walaupun diagnosenya sama.
Di era JKN, dimana jumlah pasien yang terus bertambah menyebabkan complain
pasienpun ikut juga bertambah. Komplain terbanyak terjadi pada Pelayanan bedah,
khususnya terkait dengan ketepatan kehadiran dokter di Rawat Jalan, rawat Inap, ICU,
OK, dll
Mengingat banyaknya permasalahan di RS Maju Terus, saudara sebagai
Direktur RS dan para pimpinan di RS tersebut, ingin membuat peningkatan mutu
prioritas pelayanan klinis yang akan ditingkatkan.
• Pelayanan klinis mana yang akan saudara prioritaskan untuk
ditingkatkan/diperbaiki ?
• Buat design/rancangan perbaikan mulai dari menetapkan tujuan umum,
tujuan khusus, sasaran lokasi perbaikan di unit mana saja, Lima PPK apa
saja yang akan dilakukan monitoring kepatuhan, indicator-indicator area
klinik, area manajemen dan SKP apa saja yang akan dipergunakan untuk
mengukur perbaikan dan di unit-unit mana saja indicator tsb akan
dikumpulkan datanya.
• Bagaimana rencana Analisa data indicator mutu dan hasil monitoring PPK dan
bagaimana saudara melakukan Analisa efisiensi biaya?
- Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan.
- Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu
dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10.
Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
• Urgency
Seberapa MENDESAK isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan WAKTU yang
tersedia serta seberapa keras TEKANAN waktu tersebut untuk MEMECAHKAN
MASALAH yang menyebabkan isu tadi.
• Seriousness
Seberapa SERIUS isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan AKIBAT yang timbul
dengan PENUNDAAN PEMECAHAN MASALAH yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama,
suatu masalah yang DAPAT MENIMBULKAN MASALAH LAIN adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
• Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi BERKEMBANG
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan MAKIN MEMBURUK
KALAU DIBIARKAN
• Scoring
Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat
kecil)
1 OBGYN
2 NEONATUS
3 PENYAKIT
DALAM
4 MATA
5 SYARAF
6 BEDAH
ORTHO
7 BEDAH
UMUM
BACKGROUND :
RS Ibu dan Anak
MAYORITAS PASIEN :
Ibu dan Anak
LAYANAN PRIORITAS :
1. OBGYN
2. NEONATUS
PERMASALAHAN (DASAR PEMILIHAN) :
1. OBGYN
Komplain terkait biaya yang tinggi
Respon Time Tenaga OK (perawat dan dokter)
Waktu tunggu hasil pelayanan cito Foto (rontgen)
Kelengkapan assessment pra bedah
Angka kesalahan penyerahan obat (adanya penambahan obat di luar paketan)
Angka Kematian Ibu
Dokter lebih dari 1, variasi pelayanan
Indikator :
IAK :
1. Penerapan Keselamatan Operasi
2. Tidak adanya kejadian salah sisi
3. IDO
4. ISK
5. Kejadian kematian ibu
6. NETT DEAD READ (NDR)
7. Kepatuhan terhadap CP
8. Kepatuhan terhadap fornas
9. Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
10. Waktu lapor hasil tes kritis radiologi
11. Kejadian nyaris cidera peresepan obat
IAM
1. Emergency Respon Time
2. Kepuasan Pelanggan
3. Kecepatan respon terhadap komplain
4. Pengambilan RM lengkap 24 jam
5. Waktu tunggu rajal
6. Waktu tunggu operasi elektif
7. Waktu tunggu laboratorium
8. Waktu tunggu radiologi
9. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi
ISKP
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Ketepatan melakukan CABAK saat menerima instruksi verbal melalui telepon
3. Ketepatan dalam penulisan resep
4. Kepatuhan cuci tangan
5. Angka pasien jatuh
2. NEONATUS
Angka Kematian bayi
Januari : 1 dengan BBLSR
Maret : 1 dengan preterm
Mei : 1 dengan preterm
Juni : 1 dengan Mekonial asfiksi
Kurangnya sarpras (alat foto terapi --- bayi icterus (data (-))
Keterbatsan tenaga terampil (Respon Time Neonatus) Unit IGD
Unit yang di lewati :
1. IGD
2. Poli Anak
3. VK
4. OK
5. Neonatus
6. Farmasi
7. Laborat
8. Driver
PPK :
1. Asfiksi
2. Hiperbilirubin
3. BBLR/BBLSR
4. Neonatal Infeksi
5. Sindrom gawat nafas
Indikator :
IAK :
1. Kemampuan menangani BBLR 1500 gram – 2500 gram
2. Kemampuan menangani BBLSR < 1500 gram
3. Kepatuhan terhadap CP
4. Kepatuhan terhadap fornas
5. Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
6. Waktu lapor hasil tes kritis radiologi
7. Kegagalan pengambilan sampel uji laboratorium
8. Kejadian kematian BBL
IAM
1. Waktu tunggu penanganan kegawatdaruratan respirasi
2. Emergency Respon Time
3. Kepuasan Pelanggan
4. Kecepatan respon terhadap komplain
5. BOR
6. Pengambilan RM lengkap 24 jam
7. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi
8. Prosentase staff di area kritis yang mendapat pelatihan 20/jam per tahun
ISKP
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Ketepatan melakukan CABAK saat menerima instruksi verbal melalui telepon
3. Ketepatan dalam penulisan resep
4. Kepatuhan cuci tangan
5. Angka pasien jatuh