Anda di halaman 1dari 7

LAYANAN MUTU PRIORITAS RS

A. Mengapa perlu program prioritas?

B. Dasar Pemilihan Prioritas :


1. Misi dan tujuan strategis RS;
Sebagai contoh : suatu RS menjadi pusat rujukan regional, maka Direktur RS akan
meningkatkan mutu pelayanan RS tsb sehingga mampu menjadi rujukan di tingkat
regional tersebut.
2. Data-data permasalahan yang ada di RS à problem prone
Misalnya komplain pasien, capaian indikator mutu yang masih rendah, adanya
kejadian tidak di harapkan.
3. Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses penerapan pelayanan dan
hasil pelayanan yang paling banyak, high volume
Misalnya pelayanan pasien stroke yang dilakukan oleh lebih dari satu dokter spesialis
syaraf, memperlihatkan proses pelayanan yang masih bervariasi atau belum
terstandarisasi sehingga hasil pelayanan juga bervariasi.
4. Perbaikan yang berdampak pada efisiensi high cost dan high risk
Dampak perbaikan efisiensi dari suatu proses klinis yang kompleks pada pelayanan
stroke, pelayanan jantung dan pelayanan high cost lainnya.
Perbaikan suatu proses mengidentifikasi pengurangan biaya dan sumber daya yang
digunakan.
Hasil evaluasi dari dampak perbaikan tersebut dapat menunjang pemahaman tentang
biaya relatif yang dikeluarkan demi investasi mutu dan sumber daya manusia, finansial,
dan keuntungan lain dari investasi tersebut. Oleh karena itu perlu pembuatan program
(tool) sederhana untuk menghitung sumber daya yang digunakan pada proses yang
lama dan pada proses yang baru.
5. Dampak pada perbaikan sistem sehingga efek dari perbaikan dapat terjadi di
seluruh RS, misalnya berdampak terhadap sistem manajemen obat di RS
6. Riset klinik dan program pendidikan profesi kesehatan merupakan prioritas untuk
Rumah Sakit Pendidikan.

C. Contoh topik-topik yang dapat dipilih sebagai prioritas pelayanan klinis yang akan
diperbaiki.
RS Maju Terus yang berlokasi di ibukota Propinsi, ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Propinsi sebagai RS rujukan pelayanan ibu dan anak, sejak 5 tahun yang
lalu. Di sisi lain, pasien paling banyak di RS Maju Terus adalah pasien jantung
dan hipertensi, ada 3 orang dokter jantung di RS tersebut, yang berasal dari
Institusi Pendidikan Kedokteran yang berbeda, satu orang dokter jantung tersebut
lulusan dari FK di Eropa, sehingga pasien menerima pelayanan yang berbeda,
walaupun diagnosenya sama.
Di era JKN, dimana jumlah pasien yang terus bertambah menyebabkan complain
pasienpun ikut juga bertambah. Komplain terbanyak terjadi pada Pelayanan bedah,
khususnya terkait dengan ketepatan kehadiran dokter di Rawat Jalan, rawat Inap, ICU,
OK, dll
Mengingat banyaknya permasalahan di RS Maju Terus, saudara sebagai
Direktur RS dan para pimpinan di RS tersebut, ingin membuat peningkatan mutu
prioritas pelayanan klinis yang akan ditingkatkan.
• Pelayanan klinis mana yang akan saudara prioritaskan untuk
ditingkatkan/diperbaiki ?
• Buat design/rancangan perbaikan mulai dari menetapkan tujuan umum,
tujuan khusus, sasaran lokasi perbaikan di unit mana saja, Lima PPK apa
saja yang akan dilakukan monitoring kepatuhan, indicator-indicator area
klinik, area manajemen dan SKP apa saja yang akan dipergunakan untuk
mengukur perbaikan dan di unit-unit mana saja indicator tsb akan
dikumpulkan datanya.
• Bagaimana rencana Analisa data indicator mutu dan hasil monitoring PPK dan
bagaimana saudara melakukan Analisa efisiensi biaya?

D. Pemilihan Indikator Prioritas dengan Metode USG

- Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan.
- Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu
dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10.
Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
• Urgency
Seberapa MENDESAK isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan WAKTU yang
tersedia serta seberapa keras TEKANAN waktu tersebut untuk MEMECAHKAN
MASALAH yang menyebabkan isu tadi.

• Seriousness
Seberapa SERIUS isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan AKIBAT yang timbul
dengan PENUNDAAN PEMECAHAN MASALAH yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama,
suatu masalah yang DAPAT MENIMBULKAN MASALAH LAIN adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

• Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi BERKEMBANG
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan MAKIN MEMBURUK
KALAU DIBIARKAN

• Scoring
Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat
kecil)

No. Pelayanan Urgency Seriousness Growth Total Ranking


score

1 OBGYN

2 NEONATUS

3 PENYAKIT
DALAM
4 MATA

5 SYARAF

6 BEDAH
ORTHO
7 BEDAH
UMUM
BACKGROUND :
RS Ibu dan Anak
MAYORITAS PASIEN :
Ibu dan Anak
LAYANAN PRIORITAS :
1. OBGYN
2. NEONATUS
PERMASALAHAN (DASAR PEMILIHAN) :
1. OBGYN
 Komplain terkait biaya yang tinggi
 Respon Time Tenaga OK (perawat dan dokter)
 Waktu tunggu hasil pelayanan cito Foto (rontgen)
 Kelengkapan assessment pra bedah
 Angka kesalahan penyerahan obat (adanya penambahan obat di luar paketan)
 Angka Kematian Ibu
 Dokter lebih dari 1, variasi pelayanan

Unit yang di lewati :


1. IGD
2. Poli Obgyn
3. VK
4. OK
5. Farmasi
6. Laborat
7. Ar-Rahman
8. Radiologi
9. HCU
10. Driver
PPK :
1. Perdarahan paska persalinan
2. Pre eklamsi
3. Persalinan lama atau macet
4. Persalinan pre term
5. KPD
CP : SC

Indikator :
IAK :
1. Penerapan Keselamatan Operasi
2. Tidak adanya kejadian salah sisi
3. IDO
4. ISK
5. Kejadian kematian ibu
6. NETT DEAD READ (NDR)
7. Kepatuhan terhadap CP
8. Kepatuhan terhadap fornas
9. Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
10. Waktu lapor hasil tes kritis radiologi
11. Kejadian nyaris cidera peresepan obat

IAM
1. Emergency Respon Time
2. Kepuasan Pelanggan
3. Kecepatan respon terhadap komplain
4. Pengambilan RM lengkap 24 jam
5. Waktu tunggu rajal
6. Waktu tunggu operasi elektif
7. Waktu tunggu laboratorium
8. Waktu tunggu radiologi
9. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi

ISKP
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Ketepatan melakukan CABAK saat menerima instruksi verbal melalui telepon
3. Ketepatan dalam penulisan resep
4. Kepatuhan cuci tangan
5. Angka pasien jatuh

2. NEONATUS
 Angka Kematian bayi
Januari : 1 dengan BBLSR
Maret : 1 dengan preterm
Mei : 1 dengan preterm
Juni : 1 dengan Mekonial asfiksi
 Kurangnya sarpras (alat foto terapi --- bayi icterus (data (-))
 Keterbatsan tenaga terampil (Respon Time Neonatus) Unit IGD
Unit yang di lewati :
1. IGD
2. Poli Anak
3. VK
4. OK
5. Neonatus
6. Farmasi
7. Laborat
8. Driver
PPK :
1. Asfiksi
2. Hiperbilirubin
3. BBLR/BBLSR
4. Neonatal Infeksi
5. Sindrom gawat nafas
Indikator :
IAK :
1. Kemampuan menangani BBLR 1500 gram – 2500 gram
2. Kemampuan menangani BBLSR < 1500 gram
3. Kepatuhan terhadap CP
4. Kepatuhan terhadap fornas
5. Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
6. Waktu lapor hasil tes kritis radiologi
7. Kegagalan pengambilan sampel uji laboratorium
8. Kejadian kematian BBL
IAM
1. Waktu tunggu penanganan kegawatdaruratan respirasi
2. Emergency Respon Time
3. Kepuasan Pelanggan
4. Kecepatan respon terhadap komplain
5. BOR
6. Pengambilan RM lengkap 24 jam
7. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi
8. Prosentase staff di area kritis yang mendapat pelatihan 20/jam per tahun
ISKP
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Ketepatan melakukan CABAK saat menerima instruksi verbal melalui telepon
3. Ketepatan dalam penulisan resep
4. Kepatuhan cuci tangan
5. Angka pasien jatuh

Anda mungkin juga menyukai