Anda di halaman 1dari 10

SASARAN KESELAMATAN PASIEN DAN INDIKATOR MUTU RUANG

PERINATOLOGI BULAN NOVEMBER 2022

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


Profil Indikator
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Judul Indikator Ketepatan memasang gelang identitas pasien
Definisi Terpasangnya gelang identitas pasien baru yang masuk di Rawat Inap
Operasional dengan kriteria :
1. Berisi 3 identitas pasien : nama, tanggal lahir dan rekam medis
2. Ketentuan warna sebagai berikut:
a. Biru : untuk pasien laki-laki
b. Pink : untuk pasien perempuan
3. Tepat posisi (tulisan menghadap ke arah petugas) dan lokasi (gelang
identitas pasien pada tangan pasien dewasa, pada kaki kanan dan
tangan kanan untuk bayi atau tempat lain yang memungkinkan sesuai
ketentuan) pemasangan
4. Teredukasi dengan benar pada pasien dan/atau keluarga (jika pasien
tidak sadar)
Tujuan peningkatan Menghindari kesalahan dalam identifikasi pasien
mutu
Numerator Jumlah pasien baru masuk di rawat inap yang terpasang gelang identitas
pasien
sesuai dengan definisi operasional dalam satu bulan (pasien)
Denominator Jumlah seluruh pasien baru rawat inap dalam bulan yang sama (pasien)
Sumber data Laporan Kepala Ruangan Rawat Inap
Penanggung jawab Sub KPRS
Alasan pemilihan Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang terbesar di
indikator dalam organisasi kesehatan. Kesalahan mengidentifikasi pasien merupakan
salah satu risiko paling serius terhadap keselamatan pasien.
Gelang identitas pasien merupakan hal prinsip yang harus dimiliki ketika
melaksanakan identifikasi.
Type indikator Struktur Proses Outcome
JANGKA WAKTU
LAPORAN
Frekuensi penilaian Setiap 3 bulan
data
Metodologi Sensus Bulanan
pengumpulan data
Target sampel dan Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sample size
Area monitoring Rawat Inap
Standar 100%
Pengumpulan data Pengumpulan data oleh Kepala Ruangan Rawat Inap kemudian setiap
dan analisis data bulannya data akan dilaporkan kepada Sub KPRS dan dilanjutkan
dengan pelaporan data ke Direktur. Secara umum setiap 3 bulan data
akan dianalisa dan dilaporkan ke Komisaris PT serta didesiminasikan
kepada seluruh komponen
rumah sakit bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP.
Publikasi data Publikasi data dilakukan melalui rapat koordinasi, media elektronik (TV
Display),
mading dan website RS.

Data Capaian

Minggu Persentase ketepatan memasang gelang indentitas

1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Ketepatan memasang gelang identitas

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui ketepatan memasang
gelang identitas di RSU Banjar Patroman.

Harapan : Untuk mengetahui presentase ketepatan memasang gelang identitas 100%

Tindakan : Monitoring dan evaluasi ketepatan memasang gelang identitas


dalam 1 bulan.
DO
Memastikan bahwa gelang identitas pasien terpasang serta melakukan pengecheckan ulang
sebelum pasien pindah keruang rawat inap.
STUDY
Presentase ketepataan memasang gelang identitas pada bulan November adalah 100 %.
Hal ini menunjukan bahwa presentase pemasangan gelang identitas sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

2. Peningkatan Komunikasi Efektik


Profil Indikator
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Judul Indikator Ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon

Definisi Komunikasi efektif lisan via telepon adalah kegiatan untuk memastikan setiap
Operasional intruksi verbal agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi.
Pemberi instruksi adalah petugas kesehatan (DPJP, Dokter Jaga, dan profesional
pemberi asuhan lainnya) yang memberikan instruksi melalui telepon. Kepatuhan
penandatanganan komunikasi via lisan/ telepon adalah bukti konfirmasi yang
ditandatangani oleh petugas kesehatan dalam waktu 1x 24 jam setelah pemberian
perintah lisan via telepon
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjamin keselamatan pasien dengan
peningkatan mutu prosedur
komunikasi efektif lisan via telepon yang dikonfirmasi dan ditandatangani oleh
pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam.
Numerator Jumlah komunikasi lisan via telepon yang dikonfirmasi dan ditandatangani
oleh petugas kesehatan dalam waktu 1 x 24 jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh komunikasi lisan via telepon dalam bulan yang sama
Sumber data Laporan Kepala Ruangan
Penanggung Sub KPRS
jawab
Alasan pemilihan Instruksi verbal merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam pelayanan di
indikator rumah sakit, kegiatan ini memiliki risiko tinggi untuk terjadinya kesalahan
instruksi yang diterima, sehingga tindakan dapat membahayakan pasien.
Type indikator Struktur þProses Outcome
JANGKA
WAKTU
LAPORAN
Frekuensi Setiap 3 bulan
penilaian data
Metodologi Sensus Bulanan
pengumpulan
Target sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
dan sample size
Area monitoring Rawat Inap, UGD, Perinatologi, Rawat Jalan

Standar 100%
Pengumpulan data Pengumpulan data oleh Kepala Ruangan Masing masing kemudian setiap
dan analisis data bulannya data akan dilaporkan kepada sub KPRS dan dilanjutkan dengan
pelaporan data ke Direktur. Secara umum setiap 3 bulan data akan dianalisa dan
dilaporkan ke Komisari PT serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit bulan yang
akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP.
Publikasi data Publikasi data dilakukan melalui rapat koordinasi, media elektronik (TV
Display),
mading dan website RS.
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Judul Ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon
Indikator
Definisi Komunikasi efektif lisan via telepon adalah kegiatan untuk memastikan setiap
Operasional intruksi verbal agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi.
Pemberi instruksi adalah petugas kesehatan (DPJP, Dokter Jaga, dan profesional
pemberi asuhan lainnya) yang memberikan instruksi melalui telepon. Kepatuhan
penandatanganan komunikasi via lisan/ telepon adalah bukti konfirmasi yang
ditandatangani oleh petugas kesehatan dalam waktu 1x 24 jam setelah
pemberian
perintah lisan via telepon
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjamin keselamatan pasien dengan
peningkatan prosedur
mutu komunikasi efektif lisan via telepon yang dikonfirmasi dan ditandatangani oleh
pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam.
Numerator Jumlah komunikasi lisan via telepon yang dikonfirmasi dan
ditandatangani oleh petugas kesehatan dalam waktu 1 x 24 jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh komunikasi lisan via telepon dalam bulan yang sama
Sumber data Laporan Kepala Ruangan
Penanggung Sub KPRS
jawab
Alasan Instruksi verbal merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam pelayanan di
pemilihan rumah sakit, kegiatan ini memiliki risiko tinggi untuk terjadinya kesalahan
indikator instruksi yang diterima, sehingga tindakan dapat membahayakan pasien.
Type indikator Struktur Proses Outcome
JANGKA
WAKTU
LAPORAN
Frekuensi Setiap 3 bulan
penilaian data
Metodologi Sensus Bulanan
pengumpulan
Target sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
dan sample size
Area Rawat Inap, UGD, Perinatologi, Rawat Jalan
monitoring
Standar 100%

Pengumpulan Pengumpulan data oleh Kepala Ruangan Masing masing kemudian setiap
data dan bulannya data akan dilaporkan kepada sub KPRS dan dilanjutkan dengan
analisis data pelaporan data ke Direktur. Secara umum setiap 3 bulan data akan dianalisa dan
dilaporkan ke Komisari PT serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit bulan yang
akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP.
Publikasi data Publikasi data dilakukan melalui rapat koordinasi, media elektronik (TV
Display),
mading dan website RS.

Data Capaian
Persentase ketepatan melakukan TuBalKon saat
Minggu
menerima instruksi verbal melalui telepon
1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon

120

100

80

60

40

20

0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui ketepatan melakukan
TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon di RSU Banjar
Patroman.

Harapan : Untuk mengetahui presentase mengetahui ketepatan melakukan TuBalKon


saat menerima instruksi verbal melalui telepon 100%

Tindakan : Monitoring dan evaluasi mengetahui ketepatan melakukan TuBalKon


saat menerima instruksi verbal melalui telepon dalam 1 bulan.
DO
Memastikan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon.

STUDY
Presentase ketepataan memasang gelang identitas pada bulan November adalah 100 %. Hal
ini menunjukan bahwa presentase pemasangan gelang identitas sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

3. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat


kecacatan/kematian
Profile Indikator
Judul : Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
berakibat kecacatan/kematian

Dimensi mutu : Keselamatan pasien


Tujuan : Tergambarnya pelayanan keperawatan yang
aman bagi pasien

Definisi Operasional : Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien


jatuh selama dirawat baik akibat jatuh dari
tempat tidur, di kamar mandi, dsb. yang
berakibat kecacatan atau kematian

Frekuensi Pengumpulan Data : Tiap bulan

Periode analisis : Tiap bulan


Numerator : Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
dikurangi jumlah pasien yang jatuh dan
berakibat kecacatan dan kematian

Denominator : Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut


Sumber Data : Rekam medik, laporan keselamatan pasien

Standar : 100 %

Penanggung jawab pengumpul :


Ka. Ru Kebidanan/PIC
Data

Data Capaian
Persentase tidak adanya kejadian pasien jatuh
Minggu
yang berakibat kecacatan/kematian
1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian

120

100

80

60

40

20

0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui tidak adanya kejadian pasien
jatuh yang berakibat kecacatan/kematian di RSU Banjar Patroman.

Harapan : Untuk mengetahui presentase tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
berakibat kecacatan/kematian 100%

Tindakan : Monitoring dan evaluasi mengetahui tidak adanya kejadian pasien


jatuh yang berakibat kecacatan/kematian dalam 1 bulan.
DO
Memastikan pasien selalu dalam keadaan safety di lingkungan RSU Banjar Patroman.

STUDY
Persentase tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian pada bulan
November adalah 100 %. Hal ini menunjukan bahwa presentase pemasangan gelang
identitas sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

4. Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr


Profil Indikator
Judul : Kemampuan menangani BBLR 1500 – 2500 gr

Dimensi mutu : Efektifitas dan keselamatan

Tujuan : Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam


menangani BBLR

Definisi Operasional : BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat


badan
1500 gr – 2500 gr

Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan


Data

Periode analisis : Tiga bulan

Numerator : Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang berhasil


ditangani

Denominator : Jumlah seluruh BBLR 1500 gr – 2500 gr yang


ditangani

Sumber Data : Rekam medis


Standar : 100 %
Penanggung jawab : Ka. Ru Perinatologi/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Presentase kemampuan menangani BBLR


Minggu
1500 gr – 2500 gr

1 100 %

2 100 %

3 50 %

4 100 %

Grafik

Kemampuan menangani BBLR

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui kemampuan penanganan bayi
yang lahir dengan BBLR di RSU Banjar Patroman
Harapan : Jumlah bayi lahir BBLR yang mampu ditangani dalam 1 bulan 100 %
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah bayi lahir dengan BBLR yang mampu
ditangani dalam 1 bulan.

DO
Melakukan pelatihan kepada perawat yang bertugas dalam menangani bayi yang lahir dengan
BBLR.

STUDY
Angka bayi yang lahir dengan BBLR yang mampu ditangani bulan November 2022 pada
minggu ke-1 100 %, minggu ke-2 100%, minggu ke-3 50% dan minggu ke-4 adalah 100 %.
Hal ini menunjukan bahwa angka kemampuan penanganan pada bayi lahir dengan BBLR
belum hampir mencapai target yang diinginkan.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

Anda mungkin juga menyukai