Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN BULANAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN

DAN INDIKATOR MUTU RUANG PONEK DAN KENARI


BULAN DESEMBER 2022

RSU BANJAR PATROMAN


Jl. Stadion Patroman Kavling III Nomor 5. Kota Banjar 46311
Telp. 0265 - 2732532
A. SASARAN KESELAMATAN PASIEN DAN INDIKATOR MUTU RUANG
PONEK

1. Ketersediaan konsulen/Sp.OG di unit pelayanan ponek


Profil Indikator
Judul : Ketersediaan Dokter DPJP di Unit Layanan Ponek
Dimensi mutu : Keselamatan dan efektifitas
Tujuan : Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif, dan
mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Operasional : Ketersediaan pelayanan dokter Sp.OG di unit Ponek
adalah sejak pasien itu datang baik diperiksa secara
langsung atau konsultasi via telepon < 1 jam dalam 24
jam sehari.
Frekuensi Pengumpulan : Setiap bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan sekali
Numerator : Jumlah ketersediaan hari dokter DPJP di rumah sakit
dalam 1 bulan
Denominator : Jumlah hari dalam 1 bulan
Sumber Data : Sampel
Standar : 100%
Penanggung Jawab :
Ka. Ru PONEK/PIC
Pengumpul Data

Data Capaian

Persentase Jumlah ketersediaan hari dokter


Minggu
DPJP

1 100 %
2 100 %
3 100 %
4 100 %
Grafik
Jumlah ketersediaan hari dokter DPJP

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui jumlah ketersediaan
hari dokter DPJP di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Jumlah ketersediaan hari dokter DPJP dalam 1 bulan 100 %.
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah ketersediaan hari dokter DPJP
dalam 1 bulan.

DO
Mengatur jadwal praktik dinas dr. Sp. OG agar selalu terisi oleh DPJP meskipun ada
salah satu dr. Sp.OG yang berhalangan praktik ataupun cuti.

STUDY
Jumlah ketersediaan hari dokter DPJP bulan Desember 2022 pada minggu ke-1 100
%, minggu ke-2 100 %, minggu ke-3 100 % dan minggu ke-4 adalah 100 %. Hal ini
menunjukan bahwa Jumlah ketersediaan hari dokter DPJP bulan Desember 2022
sudah mencapai target yang diinginkan.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.
B. SASARAN KESELAMATAN PASIEN DAN INDIKATOR MUTU RUANG
KENARI

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


Profil Indikator
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Judul Indikator Ketepatan memasang gelang identitas pasien
Definisi Terpasangnya gelang identitas pasien baru yang masuk di
Operasional Rawat Inap dengan kriteria :
1. Berisi 3 identitas pasien : nama, tanggal lahir dan rekam medis
2. Ketentuan warna sebagai berikut:
a. Biru : untuk pasien laki-laki
b. Pink : untuk pasien perempuan
3. Tepat posisi (tulisan menghadap ke arah petugas) dan lokasi
(gelang identitas pasien pada tangan pasien dewasa, pada kaki
kanan dan tangan kanan untuk bayi atau tempat lain yang
memungkinkan sesuai ketentuan) pemasangan
4. Teredukasi dengan benar pada pasien dan/atau keluarga (jika
pasien tidak sadar)
Tujuan peningkatan Menghindari kesalahan dalam identifikasi pasien
mutu
Numerator Jumlah pasien baru masuk di rawat inap yang terpasang gelang
identitas pasien
sesuai dengan definisi operasional dalam satu bulan (pasien)
Denominator Jumlah seluruh pasien baru rawat inap dalam bulan yang sama
(pasien)
Sumber data Laporan Kepala Ruangan Rawat Inap
Penanggung jawab Sub KPRS
Alasan pemilihan Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang
indikator terbesar di dalam organisasi kesehatan. Kesalahan
mengidentifikasi pasien merupakan salah satu risiko paling serius
terhadap keselamatan pasien.
Gelang identitas pasien merupakan hal prinsip yang harus
dimiliki ketika melaksanakan identifikasi.
Type indikator Struktur Proses Outcome
JANGKA WAKTU
LAPORAN
Frekuensi penilaian Setiap 3 bulan
data
Metodologi Sensus Bulanan
pengumpulan data
Target sampel dan Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sample size
Area monitoring Rawat Inap
Standar 100%
Pengumpulan data Pengumpulan data oleh Kepala Ruangan Rawat Inap kemudian
dan analisis data setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Sub KPRS dan
dilanjutkan dengan pelaporan data ke Direktur. Secara umum
setiap 3 bulan data akan dianalisa dan dilaporkan ke Komisaris
PT serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit bulan yang akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP.
Publikasi data Publikasi data dilakukan melalui rapat koordinasi, media
elektronik (TV Display),
mading dan website RS.
Data Capaian

Minggu Persentase ketepatan memasang gelang indentitas

1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Ketepatan memasang gelang identitas

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4
PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui ketepatan memasang
gelang identitas di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui presentase ketepatan memasang gelang identitas
100%
Tindakan : Monitoring dan evaluasi ketepatan memasang gelang identitas
dalam 1 bulan.

DO
Memastikan bahwa gelang identitas pasien terpasang serta melakukan pengecheckan
ulang sebelum pasien pindah keruang rawat inap.

STUDY
Presentase ketepataan memasang gelang identitas pada bulan Desember adalah 100 %.
Hal ini menunjukan bahwa presentase pemasangan gelang identitas sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

2. Peningkatan Komunikasi Efektik


Profil Indikator
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Judul Indikator Ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal
melalui telepon
Definisi Komunikasi efektif lisan via telepon adalah kegiatan untuk memastikan
Operasional setiap intruksi verbal agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi.
Pemberi instruksi adalah petugas kesehatan (DPJP, Dokter Jaga, dan
profesional pemberi asuhan lainnya) yang memberikan instruksi
melalui telepon. Kepatuhan penandatanganan komunikasi via lisan/
telepon adalah bukti konfirmasi yang ditandatangani oleh petugas
kesehatan dalam waktu 1x 24 jam setelah pemberian
perintah lisan via telepon
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjamin keselamatan pasien
peningkatan mutu dengan prosedur
komunikasi efektif lisan via telepon yang dikonfirmasi dan
ditandatangani oleh pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam.
Numerator Jumlah komunikasi lisan via telepon yang dikonfirmasi dan
ditandatangani oleh petugas kesehatan dalam waktu 1 x 24 jam dalam 1
bulan
Denominator Jumlah seluruh komunikasi lisan via telepon dalam bulan yang sama
Sumber data Laporan Kepala Ruangan
Penanggung Sub KPRS
jawab
Alasan pemilihan Instruksi verbal merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam
indikator pelayanan di rumah sakit, kegiatan ini memiliki risiko tinggi untuk
terjadinya kesalahan instruksi yang diterima, sehingga tindakan dapat
membahayakan pasien.
Type indikator Struktur þProses Outcome
JANGKA
WAKTU
LAPORAN
Frekuensi Setiap 3 bulan
penilaian data
Metodologi Sensus Bulanan
pengumpulan
Target sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
dan sample size
Area monitoring Rawat Inap, UGD, Perinatologi, Rawat Jalan

Standar 100%

Pengumpulan data Pengumpulan data oleh Kepala Ruangan Masing masing kemudian
dan analisis data setiap bulannya data akan dilaporkan kepada sub KPRS dan dilanjutkan
dengan pelaporan data ke Direktur. Secara umum setiap 3 bulan data
akan dianalisa dan dilaporkan ke Komisari PT serta didesiminasikan
kepada seluruh komponen rumah sakit bulan yang
akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP.
Publikasi data Publikasi data dilakukan melalui rapat koordinasi, media elektronik
(TV Display),
mading dan website RS.
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Judul Ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal
Indikator melalui telepon
Definisi Komunikasi efektif lisan via telepon adalah kegiatan untuk
Operasional memastikan setiap intruksi verbal agar dilakukan dengan benar dan
sesuai instruksi.
Pemberi instruksi adalah petugas kesehatan (DPJP, Dokter Jaga, dan
profesional pemberi asuhan lainnya) yang memberikan instruksi
melalui telepon. Kepatuhan penandatanganan komunikasi via lisan/
telepon adalah bukti konfirmasi yang ditandatangani oleh petugas
kesehatan dalam waktu 1x 24 jam setelah pemberian
perintah lisan via telepon
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjamin keselamatan pasien
peningkatan dengan prosedur
mutu komunikasi efektif lisan via telepon yang dikonfirmasi dan
ditandatangani oleh pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam.
Numerator Jumlah komunikasi lisan via telepon yang dikonfirmasi dan
ditandatangani oleh petugas kesehatan dalam waktu 1 x 24 jam dalam
1 bulan
Denominator Jumlah seluruh komunikasi lisan via telepon dalam bulan yang sama
Sumber data Laporan Kepala Ruangan
Penanggung Sub KPRS
jawab
Alasan Instruksi verbal merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam
pemilihan pelayanan di rumah sakit, kegiatan ini memiliki risiko tinggi untuk
indikator terjadinya kesalahan instruksi yang diterima, sehingga tindakan dapat
membahayakan pasien.
Type indikator Struktur Proses Outcome
JANGKA
WAKTU
LAPORAN
Frekuensi Setiap 3 bulan
penilaian data
Metodologi Sensus Bulanan
pengumpulan
Target sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
dan sample size
Area Rawat Inap, UGD, Perinatologi, Rawat Jalan
monitoring
Standar 100%

Pengumpulan Pengumpulan data oleh Kepala Ruangan Masing masing kemudian


data dan setiap bulannya data akan dilaporkan kepada sub KPRS dan dilanjutkan
analisis data dengan pelaporan data ke Direktur. Secara umum setiap 3 bulan data
akan dianalisa dan dilaporkan ke Komisari PT serta didesiminasikan
kepada seluruh komponen rumah sakit bulan yang
akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP.
Publikasi data Publikasi data dilakukan melalui rapat koordinasi, media elektronik
(TV Display),
mading dan website RS.
Data Capaian
Persentase ketepatan melakukan TuBalKon saat
Minggu
menerima instruksi verbal melalui telepon
1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui ketepatan melakukan
TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon di RSU
Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui presentase mengetahui ketepatan
melakukan.TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon
100%.
Tindakan : Monitoring dan evaluasi mengetahui ketepatan melakukan
TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon dalam 1
bulan.

DO
Memastikan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon.

STUDY
Presentase ketepataan memasang gelang identitas pada bulan Desember adalah 100 %.
Hal ini menunjukan bahwa presentase pemasangan gelang identitas sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.
3. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat
kecacatan/kematian
Profile Indikator
Judul : Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
berakibat kecacatan/kematian
Dimensi mutu : Keselamatan pasien
Tujuan : Tergambarnya pelayanan keperawatan yang
aman bagi pasien
Definisi Operasional : Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien
jatuh selama dirawat baik akibat jatuh dari
tempat tidur, di kamar mandi, dsb. yang
berakibat kecacatan atau kematian
Frekuensi Pengumpulan Data : Tiap bulan
Periode analisis : Tiap bulan
Numerator : Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
dikurangi jumlah pasien yang jatuh dan
berakibat kecacatan dan kematian
Denominator : Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut

Sumber Data : Rekam medik, laporan keselamatan pasien


Standar : 100 %
Penanggung jawab pengumpul :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
Data

Data Capaian
Persentase tidak adanya kejadian pasien jatuh
Minggu
yang berakibat kecacatan/kematian
1 100%
2 100%
3 100%
4 100%
Grafik
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui tidak adanya kejadian
pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian di RSU Banjar
Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui presentase tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
berakibat kecacatan/kematian 100%
Tindakan : Monitoring dan evaluasi mengetahui tidak adanya kejadian
pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian dalam 1 bulan.

DO
Memastikan pasien selalu dalam keadaan safety di lingkungan RSU Banjar Patroman.

STUDY
Persentase tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian pada bulan
Desember adalah 100 %. Hal ini menunjukan bahwa presentase pemasangan gelang
identitas sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.
4. Kejadian kematian ibu karena persalinan
Profil Indikator
Judul : Kejadian kematian ibu karena persalinan
Dimensi mutu : Keselamatan
Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap
pelayanan kasus persalinan
Definisi Operasional : Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena
perdarahan, pre-eklampsia, eklampsia, partus lama, dan
sepsis.
Perdarahan adalah perdarahan yang terjadi pada saat
kehamilan semua skala persalinan dan nifas.
Pre-eklampsia dan eklampsia mulai terjadi pada
kehamilan tri mester kedua, pre eklampsia merupakan
kumpulan dari tiga tanda, yaitu :
 Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik
> 110 mmHg
 Protein urea > 5 gr/24 jam pada pemeriksaan
kualitatif
 Oedem tungkai
Eklampsia adalah tanda pre eklampsia yang disertai
dengan kejang dan atau penurunan kesadaran.
Partus lama adalah proses persalinan dimana waktu yang
diperlukan melebihi pasien normal pada umumnya.
Sepsis adalah tanda-tanda yang terjadi akibat penanganan
aborsi, persalinan dan nifas yang tidak ditangani dengan
tepat oleh pasien atau penolong
Frekuensi Pengumpulan : Tiap bulan
Data
Periode analisis : Tiap tiga bulan
Numerator : Jumlah kematian pasien persalinan karena perdarahan,
pre- eklampsia/eklampsia sepsis (masing-masing
penyebab)
Denominator : Jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan, pre-
eklampsia/eklampsia dan sepsis
Sumber Data : Rekam Medik
Standar : Pendarahan < 1 %, pre-eklampsia < 30 %, Sepsis < 0,2
%, Partus lama < 20 %
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Minggu Persentase Jumlah Kematian Pasien Persalinan

1 0%
2 0%
3 0%
4 0%

Grafik
Kematian pasien persalinan

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui kejadian kematian ibu
karena persalinan di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah kematian ibu karena persalinan perdarahan
< 1%, pre-eklampsia < 30%, sepsis < 20%, partus lama < 20%
Tindakan : Monitoring dan evaluasi waktu jumlah kejadian kematian ibu
karena persalinan dalam 1 bulan.

DO
Melakukan pelatihan kepada bidan yang bertugas dalam menangani kasus persalinan
dengan penyulit.

STUDY
Angka kejadian kematian ibu karena persalinan pada bulan Desember adalah 0 %. Hal
ini menunjukan bahwa angka kejadian kematian ibu karena persalinan sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

5. Pemberi pelayanan persalinan normal


Profil Indikator
Judul : Pemberi pelayanan persalinan normal
Dimensi mutu : Kompetensi tekhnis
Tujuan : Tersedianya pelayanan persalinan normal oleh tenaga
yang kompeten
Definisi Operasional : Pemberi pelayanan persalinan normal adalah dokter
SpOG, dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal)
dan bidan
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jumlah tenaga dokter SpOG, dokter umum terlatih
(asuhan persalinan normal) dan bidan yang memberikan
pertolongan persalinan normal
Denominator : Jumlah seluruh tenaga yang memberi pertolongan
persalinan normal
Sumber Data : Kepegawaian
Standar : Dokter SpOG, dokter umum terlatih, bidan
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian
Presentase jumlah pemberi layanan
Minggu pertolongan persalinan normal

1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Tenaga dokter SpOG, dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) dan
bidan yang memberikan pertolongan persalinan normal

120

100

80

60

40

20

0
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui jumlah pemberi
pelayanan persalinan normal di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah seluruh tenaga yang memberikan
pertolongan persalinan normal
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah seluruh tenaga yang memberi
pertolongan persalinan normal dalam 1 bulan.

DO
Melakukan pelatihan kepada bidan yang bertugas dalam menangani persalinan (APN)

STUDY
Angka seluruh tenaga yang memberi pertolongan persalinan normal pada bulan
Desember adalah 100%. Hal ini menunjukan bahwa angka seluruh yang memberi
pertolongan persalinan normal sudah tercapai karena setiap ada persalinan normal akan
ditolong oleh dr. Sp. OG, dr. Umum terlatih ataupun oleh bidan.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.
6. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
Profil Indikator
Judul : Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
Dimensi mutu : Kompetensi tekhnis
Tujuan : Tersedianya pelayanan persalinan dengan penyulit oleh
tenaga yang kompeten
Definisi Operasional : Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit adalah
Tim PONEK yang terdiri dari dokter SpOG, dokter
umum, bidan dan perawat terlatih.
Penyulit dalam persalinan antara lain meliputi partus
lama, ketuban pecah dini, kelainan letak janin, berat
dbadan janin diperkirakan kurang dari 2500 gr, kelainan
panggul, pendarahan ante partum, eklampsia dan pre-
eklampsia berat, tali pusat menumbung
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jumlah persalinan dengan penyulit yang ditolong oleh
dokter spesialis, dokter umum dan bidan
Denominator : Jumlah seluruh persalinan dengan penyulit
Sumber Data : Kepegawaian dan rekam medik
Standar : Tim PONEK yang terlatih
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian
Presentase jumlah persalinan dengan penyulit
Minggu yang ditolong oleh dokter spesialis, dokter
umum dan bidan
1 100%
2 100%
3 100%
4 100%
Grafik
Persalinan dengan penyulit yang ditolong oleh dokter spesialis, dokter umum dan
bidan

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui jumlah pemberi
pelayanan persalinan dengan penyulit di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah seluruh tenaga yang memberikan
pertolongan persalinan dengan penyulit.
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah seluruh tenaga yang memberi
pertolongan persalinan dengan penyulit dalam 1 bulan.

DO
Melakukan pelatihan Tim PONEK yang bertugas dalam menangani persalinan dengan
penyulit.

STUDY
Angka seluruh tenaga yang memberi pertolongan persalinan dengan penyulit pada
bulan Desember adalah 100%. Hal ini menunjukan bahwa angka seluruh yang memberi
pertolongan persalinan dengan penyulit sudah tercapai karena setiap ada persalinan
denganpenyulit akan ditolong oleh dr. Sp. OG, dr. Umum terlatih ataupun oleh bidan.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.
7. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
Profil Indikator
Judul : Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
Dimensi mutu : Kompetensi tekhnis
Tujuan : Tersedianya pelayanan persalinan dengan tindakan
operasi oleh tenaga yang kompeten
Definisi Operasional : Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
adalah dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter
spesialis anestesi
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter spesialis anak,
dokter spesialis anestesi yang memberikan pertolongan
persalinan dengan tindakan operasi
Denominator : Jumlah seluruh tenaga dokter yang melayani persalinan
dengan tindakan operasi
Sumber Data : Kepegawaian
Standar : 100 %
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian
Presentase pemberi pelayanan persalinan
Minggu dengan tindakan operasi

1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui jumlah pemberi pelayanan
persalinan dengan tindakan operasi di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah seluruh tenaga yang memberi
pertolongan persalinan sengan tindakan operasi 100%
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah seluruh tenaga yang memberi
pertolongan persalinan dengan tindakan operasi dalam 1 bulan.

DO
Melakukan penjadwalan untuk tindakan operasi elektif sehingga semua tenaga yang
memberikan pertolongan persalinan dengan tindakan operasi akan stand by.

STUDY
Angka seluruh tenaga yang memberi pertolongan persalinan dengan tindakan operasi
pada bulan Desember adalah 100%. Hal ini menunjukan bahwa angka seluruh yang
memberi pertolongan persalinan dengan tindakan operasi sudah tercapai karena setiap
ada persalinan dengan tindakan operasi akan ditolong dokter Sp.OG, dokter spesialis
anak, dokter spesialis anestesi.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.
8. Pertolongan persalinan melalui Seksio Cesaria
Profil Indikator

Judul : Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria

Dimensi mutu : Efektifitas, keselamatan dan efesiensi

Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah sakit yang


Tujuan :
sesuai dengan indikasi dan efesien
Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui
Definisi Operasional :
pembedahan abdominal baik elektif maupun emergensi
Frekuensi Pengumpulan
: Satu bulan
Data

Periode analisis : Tiga bulan

Numerator : Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalam 1 bulan

Denominator : Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan

Sumber Data : Rekam medis

Standar : < 20 %

Penanggung Jawab
: Ka. Ru Kebidanan/PIC
Pengumpul Data

Data Capaian

Minggu Persentase Seksio Cesarea dari Jumlah Persalinan

1 100 %
2 100 %
3 100 %
4 66,6 %

Grafik
Pertolongan Persalinan Melalui Seksio Cesaria

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk pertolongan persalinan melalui section
cesaria di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah persalinan dengan section cesaria dalam
1 bulan < 20 %
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah persalinan dengan section
cesaria dalam 1 bulan.

DO
Melakukan pelatihan kepada bidan yang bertugas dalam menangani persalinan dengan
penyulit.

STUDY
Angka seksio cesaria melalui pembedahan abdominal baik elektif maupun emergensi
bulan Desember 2022 pada minggu ke-1 100 %, minggu ke-2 100 %, minggu ke-3 100
% dan minggu ke-4 adalah 66,6 %. Hal ini menunjukan bahwa angka pertolongan
persalinan melalui seksio cesaria belum mencapai target yang diinginkan. Karena
sistem rujukan BPJS untuk pasien kebidanan yang akan melakukan persalinan spontan
dengan tidak disertai penyulit wajib dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama
sedangkan pasien kebidanan yang ditangani di rumah sakit adalah pasien kebidanan
dengan penyulit sehingga angka pertolongan persalinan melalui seksio cesaria lebih
besar dibandingkan dengan angka pertolongan persalinan secara spontan.
ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

9. Keluarga Berencana
Profil Indikator
Judul : Keluarga Berencana Mantap
Dimensi mutu : Ketersediaan pelayanan kontrasepsi mantap
Tujuan : Mutu dan kesinambungan pelayanan
Definisi Operasional : Keluarga Berencana yang menggunakan metode operasi
yang aman dan sederhana pada alat reproduksi manusia
dengan tujuan menghentikan fertilitas oleh tenaga yang
kompeten
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jenis pelayanan KB mantap
Denominator : Jumlah peserta KB
Sumber Data : Rekam medis dan laporan KB rumah sakit
Standar : 100 %
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Minggu Persentase Jumlah pelayanan KB mantap

1 0%
2 33,3 %
3 0%
4 25 %

Grafik
Pelayanan KB mantap

35
30
25
20
15
10
5
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui pelayanan KB mantap di
RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah peklayanan KB mantap dalam 1 bulan
< 100 %
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah pelayanan KB mantap dalam
1 bulan.

DO
Melakukan konseling bagi pasien yang sudah memiliki banyak anak untuk melakukan
KB mantap

STUDY
Angka pelayanan KB mantap pada bulan Desember 2022 pada minggu ke-0 %,
minggu ke-2 33,3%, minggu ke-3 0 % dan minggu ke-4 adalah 25 %. Hal ini
menunjukan bahwa angka pelayanan KB mantap belum mencapai target yang
diinginkan.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.
10. Konseling KB Mantap
Profil Indiktor
Judul : Keluarga Berencana Mantap
Dimensi mutu : Ketersediaan kontrasepsi mantap
Tujuan : Mutu dan kesinambungan pelayanan
Definisi Operasional : Proses konsultasi antara pasien dengan bidan terlatih
untuk mendapatkan pilihan pelayanan KB mantap yang
sesuai dengan pilihan status kesehatan pasien
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jenis konseling layanan KB mantap
Denominator : Jumlah peserta KB mantap
Sumber Data : Laporan unit layanan KB
Standar : 100 %
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Minggu Persentase konseling KB mantap

1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Pelayanan KB mantap

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui keberhasilan konseling
KB mantap di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah peserta KB mantap dalam 1 bulan 100
%
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah peserta KB mantap dalam 1
bulan.

DO
Melakukan konseling dengan cara memotivasi peserta KB mantap bagi yang sudah
memiliki banyak anak.

STUDY
Angka konseling KB mantap pada bulan Desember 2022 pada minggu ke-1 100 %,
minggu ke-2 100%, minggu ke-3 100% dan minggu ke-4 adalah 100 %. Hal ini
menunjukan bahwa angka konseling KB mantap sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

11. Kepuasan pelanggan


Profil Indikator
Judul : Kepuasan pelanggan
Dimensi mutu : Kenyamanan
Tujuan : Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan
persalinan
Definisi Operasional : Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan persalinan
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvei (dalam prosen)
Denominator : Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber Data : Survei
Standar : >80 %
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Minggu Persentase Kepuasan Pelanggan

1 85%
2 85%
3 85%
4 85%

Grafik
Kepuasan Pelanggan

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4

PLAN
Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui jumlah kumulatif hasil
penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) di RSU
Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei > 80 %.
Tindakan : Monitoring dan evaluasi kepuasan pelanggan dalam 1 bulan.
.
DO
Melakukan kepuasaan dari pasien yang disurvei.

STUDY
Angka kepuasaan pelanggan pada bulan Desember 2022 pada minggu ke-1 85 %,
minggu ke-2 85%, minggu ke-3 85% dan minggu ke-4 adalah 85 %. Hal ini
menunjukan bahwa angka kepuasan pelanggan sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

Anda mungkin juga menyukai