Anda di halaman 1dari 24

Presentasi RTL PMKP

PUSKESMAS PARE
15 JULI 2017
1. Lapor Kepala Puskesmas
2. Sosialisasi kepada seluruh karyawan
melalui lokakarya mini
3. Belajar diterapkan pada kegiatan yang
ada di puskesmas
Beberapa indikator kegiatan pelayanan
kesehatan yang ada di Puskesmas Pare
UKM Es. Dari Program Promkes
INDIKATOR JADWAL KEGIATAN PENYULUHAN NAPZA PADA PERTEMUAN KARANG
TARUNA DI DESA-DESA

DIMENSI MUTU KEEFEKTIFAN


TUJUAN INDIKATOR UNTUK MENGETAHUI APAKAH KEGIATAN DAPAT BERJALAN DENGAN BAIK
DAN DAPAT BERLANJUT SAMPAI AKHIR TAHUN 2017
KARENA KEGIATAN DILAKUKAN DILUAR JAM KERJA ( MALAM HARI )
SEHINGGA BANYAK KENDALA DARI PETUGAS TERUTAMA DI TRANSPORTASI
RATIONALISASI
DAN KEAMANAN DI JALAN, SERTA TINGKAT KEHADIRAN DARI PESERTA
SENDIRI YANG KADANG-KADANG SEDIKIT.
PENYULUHAN ADALAH USAHA MEMBERIKAN KETERANGAN, PENJELASAN,
BIMBINGAN DAN ARAH YG HARUS DITEMPUH OLEH SETIAP ORANG
SEHINGGA DAPAT MEMECAHKAN MASALAH YG DIHADAPINYA . NAPZA
DEFINISI TERMINOLOGI YANG DI GUNAKAN ADALAH BAHAN/ZAT YANG DAPAT MEMPENGARUHI KONDISI KEJIWAAN /
PSIKOLOGI SESEORANG ( PIKIRAN, PERASAAN, DAN PERILAKU ) SERTA DAPAT
MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN FISIK DAN PSIKOLOGINAPZA
KEPANJANGAN DARI NARKOTIKA PZIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIV LAINNYA

FREKUENSI UPDATING INDIKATOR SETIAP BULAN

PERIODE DILAKUKAN ANALISIS SETIAP TIGA BULAN

NUMERATOR JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN YANG DILAKUKAN PADA SATU BULAN


SEMUA JADWAL KEGIATAN PENYULUHAN NAPZA DI KARANG TARUNA
DENOMINATOR DALAM SATU BULAN

STANDAR PECAPAIAN LEBIH DARI 80 % DILAKSANAKAN


JADWAL KEGIATAN, DAFTAR HADIR, UNDANGAN, DAN FOTO KEGIATAN
SUMBER DATA NUMERATOR DAN DENOMINATOR
Permasalahan : dari hasil evaluasi sampai bulan Mei Th 2017, pelaksanaan
kegiatan penyuluhan napza pada pertemuan karang taruna tidak berjalan
sesuai jadwal
Penyebab Masalah :
1. Petugas merasa takut bila pulang dari penyuluhan terutama di desa yang
terpencil ( desa Purwosari dan Desa Ngropoh )
2. Resiko bahaya di perjlnan karena kondisi jalan yang jelek, gelap, apalagi
saat musim hujan.
3. Tingkat kehadiran yg sedikit sehingga petugas menganggap kegiatan
tidak efektif sehingga semangat untuk datang kurang.
RTL :
1. Mengevaluasi kegiatan penyuluhan pada malam hari
2. Melaporkan permasalahan kepada PJ UKM untuk mencari solusi dan bila
perlu PJ UKM meneruskan di tingkat puskesmas bersama Tim Mutu dan
Kepala Puskesmas.
3. Penyuluhan tetap dilaksanakan tetapi dengan membentuk tim dan
menggunakan transportasi ambulan
INDIKATOR KEBERHASILAN PENANGAN KASUS GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PARE

DIMENSI MUTU KEEFEKTIFAN DAN KESELAMATAN PASIEN

TUJUAN INDIKATOR UNTUK MENGETAHUI APAKAH PENANGANAN GIZI BURUK DAPAT


BERHASIL DENGAN BAIK

KARENA BALITA YANG MENGALAMI GIZI BURUK SANGAT MUDAH


RATIONALISASI
TERSERANG PENYAKIT INFEKSI, MENURUNKAN TUMBUH KEMBANG
ANAK, DAN BISA BERAKIBAT KEMATIAN PADA BALITA.

INFEKSI ADALAH SUATU KONDISI PENYAKIT AKIBAT MASUKNYA KUMAN


DEFINISI TERMINOLOGI YANG DI GUNAKAN PATOGEN ATAU MIKROORGANISME LAIN KE DALAM TUBUH SEHINGGA
MENIMBULKAN GEJALA TERTENTU. BALITA ADALAH SALAH SATU
PERIODE MANUSIA USIA RENTANG ANTARA 24 - 60 BULAN.

FREKUENSI UPDATING INDIKATOR SETIAP BULAN

PERIODE DILAKUKAN ANALISIS SETIAP TIGA BULAN

NUMERATOR JUMLAH BAYI GIZI BURUK YANG DITANGANI DAN BERHASIL SAMPAI
BLN JUNI TH 2017 ADA : 2 BAYI

SEMUA GIZI BURUK YANG ADA DI WILAYAH PUSKESMAS PARE SAMPAI


DENOMINATOR BLN JUNI TH 2017 ADA 2 BAYI

STANDAR PECAPAIAN LEBIH DARI 90 % DILAKSANAKAN

REGISTER GIZI PUSKESMAS, KMS BALITA


SUMBER DATA NUMERATOR DAN DENOMINATOR
Penanganan gizi buruk sampai dengan Bl Juni 2017 telah berhasil
mencapai 100% krn dari 2 bayi gizbur yang ada telah tertangani y.i
:
1. An. Maulana Bayu Nalendra, umur 1 th, alamat Perum Korpri
Badran, berat badan dari bl Maret 6,4 kg sampai dengan bl Mei
menjadi 7 kg
2. An. Yunana Irsyad Maulana, Umur 3 Th, Alamat : Kuncen, Badran,
berat badan dari bl Maret 9,1 kg sampai dengan bl Mei menjadi
9,4 kg
RTL :
1. Terus melakukan pemantauan setiap bulan saat kegiatan
posyandu
2. Memberikan penyuluhan rutin tentang pentingnya makanan yang
bergizi bagi anak
3. Menganjurkan ibu untuk telaten dalam menyuapi anak
4. Menganjurkan ibu untuk aktiv ikut posyandu
5. Menganjurkan untuk segera memeriksakan anak bila anak sakit
INDIKATOR
Angka kelengkapan pengisian SOAP Rekam Medis di BP Umum

DIMENSI MUTU Contunuity of care, patient safety

TUJUAN INDIKATOR Untuk menilai kinerja petugas BP Umum dalam melakukan pengisian
dokumen rekam medis

Kelengkapan pengisian SOAP dalam rekam medis sangat diperlukan


RATIONALISASI
untuk tindak lanjut pelayanan pasien, begitu juga pada saat kunjungan
ulang pasien.

Rekam Medis adalah : berkas yang berisi catatan dan dokumen antara
DEFINISI TERMINOLOGI YANG DI GUNAKAN lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis
dan tertulis

FREKUENSI UPDATING INDIKATOR SETIAP BULAN

PERIODE DILAKUKAN ANALISIS SETIAP TIGA BULAN

NUMERATOR Jumlah rekam medis yang disampling yang terisi SOAP nya dengan
lengkap pada periode satu bulan ( bulan Juni Th. 2017) ada 244

Jumlah seluruh rekam medis yang disampling pada periode satu bulan (
DENOMINATOR Bulan Juni Th. 2017 ) ada 432

STANDAR PECAPAIAN LEBIH DARI 90 % DILAKSANAKAN

Dokumen Rekam Medis


SUMBER DATA NUMERATOR DAN DENOMINATOR
Permasalahan : Pengisian SOAP pada rekam medis
pasien masih di bawah target y.i 56 %
Penyebab Masalah :
1. Petugas BP lupa mengisi SOAP
2. Pasien banyak sehingga untuk mengurangi waktu
tunggu pelayanan terkadang SOAP pengisiannya jd tdk
lengkap
3. Belum dipisahkan antara SOAP dokter dan perawat
RTL :
1. Melaporkan hasil survei kepada PJ UKP
2. Mengingatkan petugas BP agar tdk lupa untuk mengisi
SOAP setiap pasien
3. Mengusulkan untuk disediakan SOAP bagi perawat dan
dokter
INDIKATOR MUTU POLI PELAYANAN GIGI
PUSKESMAS PARE
PERIODE MARET MEI 2017
Indikator Jumlah pasien yang kembali control paska devitalisasi
pulpa
Dimensi mutu Efektif, efisien, serta Patients safety.
Tujuan Indikator Meningkatkan kesadaran pasien untuk mempertahankan
gigi selama mungkin.
Rasionalisasi Tingginya angka perbandingan pencabutan gigi permanen
dengan tumpatan gigi permanen 2 : 1
Definisi terminologi Standar pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas / Ratio
pencabutan dan perawatan gigi minimal adalah 1:1
Frekuensi updating 1 bulan
Periode dilakukan analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien dengan devitalisasi yang sakit dipelayanan
poli gigi
Denumerator Jumlah pasien yang devitalisasi di pelayanan poli gigi
Standar pencapaian Kurang dari / sama dengan 20%
Sumber data Buku register dan buku monitoring indicator mutu
Penanggung jawab pengumpul Koordinator Poli Pelayanan Gigi
data
EVALUASI INDIKATOR MUTU POLI GIGI PUSKESMAS PARE KEC KRANGGAN
PERIOSE MARET s.d MEI 2017

NAMA SEBAB RENCANA


NO BULAN TARGET PENCAPAIAN KETERANGAN
SASARAN MUTU TERCAPAI / TIDAK TERCAPAI TINDAK LANJUT
1 MARET Jumlah pasien yang kurang 33% Kondisi Pulpitis acut langsung dilakukan 1. Melakukan Premedikasi koordinator
kembali kontrol pasca dari sama devitalisasi pulpa sehingga pasien merasa ke terlebih dahulu. poli gigi
devitalisasi pulpa dengan sakitan
20% Tidak dilakukan Premedikasi dahulu 2. mengganti obat devitalisasi

2 APRIL Jumlah pasien yang Kurang 100.00% Premedikasi dahulu Memonitor koordinator
kembali kontrol pasca dari atau Kondisi Pulpitis Acut tidak dilakukan Devitali poli gigi
devitalisasi pulpa sama sasi langsung sehingga mengurangi angka
dengan Kesakitan
20%

3 MEI Jumlah pasien yang Kurang 100.00% Premedikasi dahulu Mengganti dengan Indikator koordinator
kembali kontrol pasca dari atau Kondisi Pulpitis Acut tidak dilakukan Devitali yang baru poli gigi
devitalisasi pulpa sama sasi langsung sehingga mengurangi angka
dengan kesakitan
20%
IDENTIFIKASI RESIKO
DI PUSKESMAS PARE
IDENTIFIKASI RESIKO DI PENDAFTARAN

Resiko yg Tingkat Resiko Penyebab Pencegahan Upaya


mungkin trjadi terjadinya resiko penanganan jk
terkna resiko

Salah tinggi Pasien salah Menanyakan Menukar RM


identitas membawa kembali yg salah
pasien kartu berobat. identitas psn. Meminta maaf
Petugas krg Petugas agar kpd petugas
teliti. lbh teliti pemeriksa krn
Belum ada Mengirim yan. Jd
petugas yg petugas terganggu
berkompeten pelatihan RM
di RM

Terjadi infeksi tinggi Petugas lalai Himbauan sll Evalauasi


nosokomial ( menggunakan menggunakan kjdian inos
bagi pasien APD APD dan lapor kpd
maupun PJ UKP
petugas ) Pengobatan
inos
IDENTIFIKASI RESIKO DI IGD

Resiko yg Tingkat Resiko Penyebab Pencegahan Upaya


mungkin trjadi terjadinya resiko penanganan jk
terkna resiko

Pasien dan tinggi Ruangan Menata Dilakukan


petugas dapat sempit , kembali r. pengobatan
terjatuh kemungkinan UGD sesuai dengan
tersandung cidera yg ada
barang/benda
yg ada

Pesan dari sedang Komunikasi Tanyakan Evalauasi


pemeriksa Petugas kmbali apakah pesan yg
kurang jelas kurang efektif pasien sdh kemarin,
jelas gunakan bhs
yg mudah
dimengerti
psn
Resiko yg Tingkat Resiko Penyebab Pencegahan Upaya
mungkin trjadi terjadinya resiko penanganan jk
terkna resiko

Kejatuhan O2 tinggi Posisi O2 Berkerja Dilakukan


baik pasien menghalangi dengan hati2, pengobatan
maupun jalan menggunakan sesuai dengan
petugas O2 kecil cidera yg ada

Terjadi inos tinggi Air Wastafel Pembenahan Dilakukan


tdk lancar air wastafel pengobatan
APD tdk Mengusulkan sesuai dengan
lengkap APD inos yg tjd
Berkerja
sesuai SOP
IDENTIFIKASI RESIKO DI BP UMUM

Resiko yg Tingkat Resiko Penyebab Pencegahan Upaya


mungkin trjadi terjadinya resiko penanganan jk
terkna resiko

Salah tinggi Terkadang Crossceck Memberitahu


identitas ada psn yg identitas pasien dan
pasien namanya pasien mengganti dg
sama pasien yg
sesuai

Salah obat / tinggi Petugas krg Teliti dalam Segera tilp


dosis obat teliti peresepan apotik u/
mengganti
resep
IDENTIFIKASI RESIKO DI BP UMUM

Resiko yg Tingkat Resiko Penyebab Pencegahan Upaya


mungkin trjadi terjadinya resiko penanganan jk
terkna resiko

Pesan dari sedang Komunikasi Tanyakan Evalauasi


pemeriksa Petugas kmbali apakah pesan yg
kurang jelas kurang efektif pasien sdh kemarin,
jelas gunakan bhs
yg mudah
dimengerti
psn
Terjadi inos tinggi Air Wastafel Pembenahan Dilakukan
tdk lancar air wastafel pengobatan
APD tdk Mengusulkan sesuai dengan
lengkap APD inos yg tjd
Berkerja
sesuai SOP
IDENTIFIKASI RESIKO DI APOTIK

Resiko yg Tingkat Resiko Penyebab Pencegahan Upaya


mungkin trjadi terjadinya resiko penanganan jk
terkna resiko

Kesalahan tinggi Kelalaian Berkerja teliti Mencari


pemberian petugas Konfirmasi alamat pasien
obat Resep tdk dokter Bl sdh
mudah dibaca Crossceck terlanjur
Salah identitas diminum
identitas pasien pasien
pasien observasi efek
obat
IDENTIFIKASI RESIKO DI R. BERSALIN DAN NIFAS

Resiko yg Tingkat Resiko Penyebab Pencegahan Upaya


mungkin trjadi terjadinya resiko penanganan jk
terkna resiko

INOS bagi tinggi APD kurang Usul APD Pengobatan


pasien dan standar dilengkapi inos dan
petugas petugas
berkerja
sesuai SOP

Pasien dan tinggi Lantai licin Lantai sering Pasien diobati


petugas dapat Antara lantai dibersihkan sesuai dengan
terjatuh r.bersalin ke r. Pasien cideranya
Nifas dipapah
ngetrap Pasien
memutar
lewat jalan yg
aman
FOTO R. BERSALIN DAN NIFAS DAN APD
Resiko yg Tingkat Resiko Penyebab Pencegahan Upaya
mungkin trjadi terjadinya resiko penanganan jk
terkna resiko

Biaya tdk sedang Pasien luar Pasien luar Mencari


terbayar wilayah wilayah alamat pasien
menggunakan utk menagih
jaminan
IDENTIFIKASI RESIKO DI R. KIA

Resiko yg Tingkat Resiko Penyebab Pencegahan Upaya


mungkin trjadi terjadinya resiko penanganan jk
terkna resiko

Gangguan sedang Ruang gelap Memasang Pemeriksaan


penglihatan krn ventilasi lampu yg karyawan
kurang terang.
Jendela
dibuka/hari.
Usul merubah
jendela
Inos tinggi Tidak ada Timbul Pengobatan
wastafel penyakit inos.
infeksi Berkerja
sesuai SOP
INVESTIGASI SEDERHANA

Pada tanggal 5 juli 2017 salah satu


karyawan ada yang terjepit pintu ambulan
Setelah dilakukan penilaian dengan
grading resiko masuk kategori hijau
Pada tanggal 8 juli 2017 di buat
investigasi sederhana (Investigasi
Sederhana.docx)
Demikian tindak lanjut yg dapat
dilaksanakan di Puskesmas Pare setelah
workshop PMKP.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai