TENTANG
Ditetapkan di : J akarta
Pada tanggal : 4 Januari 2023
(dr.Mohamad Firas,MARS)
INDIKATOR MUTU NASIONAL
1
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir observasi kepatuhan identifikasi pasien
Data
Penanggung Jawab Semua Unit
2
(PBS).
Eksklusi: -
Formula (Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea emergensi
kategori I (satu) yang mendapatkan tindakan seksio sesarea emergensi ≤
30 menit ÷ Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea
emergensi kategori I) × 100%
Sumber Data Data sekunder dari rekam medik, laporan operasi
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir waktu tanggap sectio caesaria emergensi
Data
Penanggung Jawab Koordinator OK & VK
3
Target Pencapaian ≥80%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Pasien yang berobat di rawat jalan
Eksklusi :
a. Pasien medical check up, pasien poli gigi
b. Pasien yang mendaftar online atau anjungan mandiri datang lebih dari
50 menit dari waktu yang sudah ditentukan
c. Pasien yang ada tindakan pasien sebelumnya
Formula (Jumlah pasien rawat jalan dengan waktu tunggu ≤ 50 menit ÷ Jumlah
pasien rawat jalan yang diobservasi) × 100%
Sumber Data Sumber data sekunder antara lain dari:
1. Catatan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
2. Rekam Medik Pasien Rawat Jalan
3. Formulir Waktu Tunggu Rawat Jalan
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir waktu tunggu rawat jalan
Data
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Jalan
4
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir penundaan operasi elektif
Data
Penanggung Jawab Koordinator OK dan VK
5
Judul Indikator Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan Pasien.
2. Kecepatan dan ketepatan pelaporan hasil laboratorium kritis sangat
penting dalam kelanjutan tata laksana pasien. Hasil kritis menunjukkan
kondisi pasien yang membutuhkan keputusan klinis yang segera untuk
upaya pertolongan pasien dan mencegah komplikasi akibat keterlambatan.
Dimensi Mutu Tepat waktu, keselamatan
Tujuan 1. Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium.
2. Tergambarnya sistem yang menunjukkan bagaimana nilai kritis
dilaporkan dan didokumentasikan untuk menurunkan risiko keselamatan
pasien
Definisi Operasional 1. Hasil kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk kategori kritis
sesuai kebijakan rumah sakit dan memerlukan penatalaksanaan segera.
2. Waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu yang dibutuhkan
sejak hasil pemeriksaan keluar dan telah dibaca oleh dokter/analis yang
diberi kewenangan hingga dilaporkan hasilnya kepada dokter yang
meminta pemeriksaan.
3. Standar waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu pelaporan ≤
30 menit
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤ 30 menit
Denominator Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi: Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang memenuhi kategori
hasil kritis
Eksklusi: -
Formula (Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤ 30 menit ÷ Jumlah
hasil kritis laboratorium yang diobservasi) × 100%
Sumber Data Data sekunder dari: Catatan Data Laporan Hasil Tes Kritis Laboratorium
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
Data
Penanggung Jawab Koordinator Laboratorium dan Radiologi
6
Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Formularium RS Non Provider BPJS
Dasar Pemikiran 1. Kepatuhan terhadap formularium dapat meningkatkan efisiensi dalam
penggunaan obat-obatan.
2. Formularium rumah sakit disusun berdasarkan masukan-masukan
pemberi layanan, dan pemilihannya berdasarkan kepada mutu obat, rasio
risiko dan manfaat, berbasis bukti, efektivitas dan efisiensi. Pengadaan
obat-obatan di rumah sakit mengacu pada formularium rumah sakit.
Dimensi Mutu Efisien dan efektif
Tujuan Terwujudnya pelayanan obat kepada pasien yang efektif dan efisien
berdasarkan daftar obat yang mengacu pada formularium rumah sakit
Definisi Operasional Kepatuhan Penggunaan Formularium RS adalah kepatuhan para dokter
meresepkan obat kepada pasien sesuai dengan daftar obat-obatan
Formularium RS.
Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep mengikuti formularium RS.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah R/ yang patuh dengan formularium RS
Denominator Jumlah seluruh R/
Target Pencapaian ≥80%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Semua resep yang dilayani di RS
Eksklusi : -
Formula (Jumlah R/ yang patuh dengan formularium RS ÷ Jumlah seluruh R/) ×
100%
Sumber Data Lembar resep di Instalasi Farmasi
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir kepatuhan penggunaan formularium rumah sakit
Data
Penanggung Jawab Koordinator Farmasi
7
Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan mengenai penanggulangan penyakit yang
dapat menimbulkan wabah atau kedaruratan kesehatan masyarakat.
4. Rumah sakit harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi
pelayanan dalam melakukan cuci tangan sesuai dengan ketentuan WHO.
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk
memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin
keselamatan petugas dan pasien dengan cara mengurangi risiko infeksi
yang terkait pelayanan kesehatan.
Definisi Operasional 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir bila tangan tampak kotor atau terkena cairan
tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol - based handrubs) dengan
kandungan alkohol 60-80% bila tangan tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar adalah kebersihan
tangan sesuai indikasi dan langkah kebersihan tangan sesuai rekomendasi
WHO.
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan dilakukan pada saat
tertentu sebagai upaya untuk menghentikan penularan mikroba selama
perawatan.
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan terdiri dari:
a Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum menyentuh
tubuh/permukaan tubuh pasien atau pakaian pasien, sebelum
menangani obat-obatan dan sebelum menyiapkan makanan
pasien.
b Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah menyentuh
tubuh/permukaan tubuh pasien.
c Sebelum melakukan prosedur aseptik adalah kebersihan tangan
yang dilakukan sebelum melakukan tindakan steril atau aseptik,
contoh: pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan luka,
pemasangan kateter urin, suctioning, pemberian suntikan dan
lain-lain.
d Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien seperti muntah,
darah, nanah, urin, feces, produksi drain, setelah melepas sarung
tangan steril dan setelah melepas APD.
e Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien adalah melakukan
kebersihan tangan setelah tangan petugas menyentuh
permukaan, sarana prasarana, dan alat kesehatan yang ada di
lingkungan pasien, meliputi: menyentuh tempat tidur pasien, linen
yang terpasang di tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien atau
peralatan lain yang digunakan pasien.
5. Peluang adalah periode di antara indikasi di mana tangan terpapar
kuman setelah menyentuh permukaan (lingkungan atau pasien) atau
tangan menyentuh zat yang terdapat pada permukaan.
6. Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan adalah kebersihan tangan
8
yang dilakukan sesuai peluang yang diindikasikan.
7. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.
8. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian kepatuhan
pemberi pelayanan yang melakukan kebersihan tangan dengan benar.
9. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau penilaian
kepatuhan dengan metode dan tool yang telah ditentukan.
10. Periode observasi adalah kurun waktu yang digunakan untuk
mendapatkan minimal 200 peluang kebersihan tangan di unit sesuai
dengan waktu yang ditentukan untuk melakukan observasi dalam satu
bulan.
11. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan observasi
maksimal 20 menit (rerata 10 menit).
12. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi adalah jumlah pemberi
pelayanan yang diobservasi dalam satu periode observasi.
13. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu observasi
tidak boleh lebih dari 3 orang agar dapat mencatat semua indikasi
kegiatan yang dilakukan.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Denominator Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam
periode observasi
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan terindikasi
harus melakukan kebersihan tangan
Eksklusi : -
Formula (Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan ÷ Jumlah total
peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam periode
observasi) × 100%
Sumber Data Catatan data dan pengamatan kebersihan tangan di semua unit pelayanan
pasien
Frekuensi Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Observasi
Sampel Minimal 200 Peluang
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir kepatuhan kebersihan tangan
Data
Penanggung Jawab Semua Unit
9
Judul Indikator Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan dalam menjalankan upaya
pencegahan jatuh agar terselenggara asuhan pelayanan yang aman dan
mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien
Definisi Operasional 1. Upaya pencegahan risiko jatuh meliputi:
a Asesment awal risiko jatuh
b Assesment ulang risiko jatuh
c Intervensi pencegahan risiko jatuh
2. Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh adalah pelaksanaan
ketiga upaya pencegahan jatuh pada pasien rawat inap yang berisiko
tinggi jatuh sesuai dengan standar yang ditetapkan rumah sakit.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan ketiga
upaya pencegahan risiko jatuh
Denominator Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang diobservasi
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh
Eksklusi : Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun
edukasi seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah
melewati fase akut, dan pasien menolak intervensi
Formula (Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan ketiga
upaya pencegahan risiko jatuh ÷ Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi
jatuh yang diobservasi × 100%
Sumber Data Data sekunder menggunakan data dari rekam medis
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir upaya pencegahan risiko pasien jatuh
Data
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Inap dan Koordinator Kamar Bayi & High Care
10
Judul Indikator Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
Dasar Pemikiran 1. Undang-Undang mengenai Praktik Kedokteran
2. Permenkes mengenai Standar Pelayanan Kedokteran. Untuk menjamin
kepatuhan dokter atau dokter gigi di rumah sakit terhadap standar
pelayanan maka perlu dilakukan monitor kepatuhan penggunaan clinical
pathway.
3. Kepatuhan terhadap alur klinis/clinical pathway adalah kepatuhan
seluruh Profesional Pemberi Asuhan terhadap alur klinis/clinical pathway
yang telah ditetapkan.
4. Pemilihan penyakit yang akan dilakukan pengukuran kepatuhan
terhadap alur klinis/clinical pathway sesuai dengan prioritas nasional
adalah:
a Hipertensi
b Diabetes melitus
c TB
d HIV
e Keganasan
5. Pemilihan penyakit yang akan dilakukan pengukuran kepatuhan
terhadap alur klinis/clinical pathway untuk RS khusus disesuaikan dengan
program prioritas nasional yang ada dan pelayanan prioritas di rumah
sakit tersebut.
Dimensi Mutu Efektivitas, integrasi
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurasi risiko
proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis dan
memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta penggunaan sumber
daya yang efisien dan konsisten sehingga menghasilkan mutu pelayanan
yang tinggi dengan menggunakan praktik klinik yang berbasis bukti.
11
2. Pasien yang meninggal
3. Variasi yang terjadi sesuai dengan indikasi klinis pasien dalam
perkembangan pelayanan.
Formula (Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical pathway ÷
Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway yang
diobservasi) × 100%
Sumber Data Data sekunder dari rekam medis pasien
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir kepatuhan clinical pathway
Data
Penanggung Jawab Deprtemen Pelayanan Medis, Departemen Keperawatan, Komite Nakes
Lain, Koordinator Rekam Medis
12
i Sarana dan prasarana.
7. Indeks Kepuasan adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei
Kepuasan berupa angka.
Jenis Indikator Outcome
Numerator Tidak ada
Denominator Tidak ada
Target Pencapaian ≥76.61%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : seluruh pasien
Eksklusi : pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner dan/atau
tidak ada keluarga yang mendampingi
Formula (Total nilai persepsi seluruh responden ÷ Total unsur yang terisi dari
seluruh responden) × 25
Sumber Data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner Hasil Survei
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Survey
Sampel Sesuai tabel Sampel Krejcie dan Morgan
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Sensus harian
Data
Penanggung Jawab Koordinator Marketing dan Promosi Layanan
13
polisi, pengadilan, kematian, mengancam sistem/ kelangsungan
organisasi, potensi kerugian material, dan lain-lain.
b Grading Kuning (tinggi) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3
hari sejak keluhan disampaikan oleh pasien/
keluarga/pengunjung. Kriteria: cenderung berhubungan dengan
pemberitaan media, potensi kerugian immaterial, dan lain-lain.
c Grading Hijau (rendah) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7
hari sejak keluhan disampaikan oleh pasien/
keluarga/pengunjung. Kriteria: tidak menimbulkan kerugian
berarti baik material maupun immaterial
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai waktu yang
ditetapkan berdasarkan grading
Denominator Jumlah komplain yang disurvei
Target Pencapaian ≥80%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : seluruh komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
Eksklusi : -
Formula (Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai waktu yang
ditetapkan berdasarkan grading ÷ Jumlah komplain yang disurvei) ×
100%
Sumber Data Data sekunder dari catatan Komplain
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan 1. Formulir Komplain
Data 2. Laporan Tindak Lanjut Komplain
Penanggung Jawab Koordinator Marketing dan Promosi Layanan
14
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau transmisi infeksi atau penyakit.
2. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas dalam
menggunakan APD dengan tepat sesuai dengan indikasi ketika melakukan
tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau
terpercik darah atau cairan tubuh atau cairan infeksius lainnya
berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak, droplet dan airborne).
3. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian terhadap
petugas dalam menggunakan APD sesuai indikasi dengan tepat saat
memberikan pelayanan kesehatan pada periode observasi.
4. Petugas adalah seluruh tenaga yang terindikasi menggunakan APD,
contoh dokter, dokter gigi, bidan, perawat, petugas laboratorium.
5. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau penilaian
kepatuhan dengan metode dan tool yang telah ditentukan.
6. Periode observasi adalah waktu yang ditentukan sebagai periode yang
ditetapkan dalam proses observasi penilaian kepatuhan.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi dalam
periode observasi
Denominator Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan APD dalam periode
observasi
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD
Eksklusi : -
Formula (Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi dalam
periode observasi ÷ Jumlah seluruh petugas yang terindikasi
menggunakan APD dalam periode observasi) × 100%
Sumber Data Hasil observasi
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Observasi
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir observasi kepatuhan penggunaan apd
Data
Penanggung Jawab Semua Unit
15
INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT (RSIABDT)
16
diobservasi dalam periode observasi) × 100%
Sumber Data Hasil observasi
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir observasi kepatuhan identifikasi pasien
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit Rawat Jalan & UGD, Koordinator Unit Rawat Inap,
Koordinator Unit NICU, Koordinator Unit Kamar Bedah & Kamar Bersalin,
Koordinator Unit Farmasi, Koordinator Unit Laboratorium, Koordinator Unit
Radiologi, Koordinator Unit MCU, Koordinator Unit Fisioterapi dan
Koordinator Unit Gizi
17
Judul Indikator Penerapan Komunikasi Saat Menerima Instruksi Melalui Telepon
Dasar Pemikiran 1.Komunikasi yang efektif antar sesama pemberi layanan.
2.Sasaran Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Mutu Pelayanan
Tujuan Terselengaranya Pelayanan Medis yang bermutu dan aman
Definisi Operasional Instruksi verbal merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam
pelayanan di rumah sakit, kegiatan ini memiliki risiko tinggi untuk
terjadinya kesalahan instruksi yang diterima, sehingga tindakan dapat
membahayakan pasien. Prosedur TULBAKON / Read Back adalah kegiatan
untuk memastikan setiap instruksi verbal agar dilakukan
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah petugas yang melaksanakan TULBAKON dan terdokumentasi
Denominator Jumlah dokumentasi yang di survei
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi -
Formula (Jumlah petugas yang melaksanakan TULBAKON dan terdokumentasi ÷
Jumlah dokumentasi yang di survey) × 100%
Sumber Data TBaK pada buku operan shift
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir Tulbakon
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit Rawat Jalan & UGD, Koordinator Unit Rawat Inap,
Koordinator Unit NICU, Koordinator Unit Kamar Bedah & Kamar Bersalin,
Koordinator Unit Farmasi, Koordinator Unit Laboratorium, Koordinator Unit
Radiologi, Koordinator Unit MCU, Koordinator Unit Fisioterapi dan
Koordinator Unit Front Liner serta Koordinator Unit Gizi
Judul Indikator Penerapan Komunikasi Saat Serah Terima Pasien Antar Unit
Dasar Pemikiran 1.Komunikasi yang efektif antar sesama pemberi layanan.
2.Sasaran Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Mutu Pelayanan
Tujuan Terselengaranya Pelayanan Medis yang bermutu dan aman
Definisi Operasional
Jenis Indikator Proses
Numerator
Denominator
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi -
Formula
18
Sumber Data
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir Serah Terima Pasien Antar Unit
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit Rawat Jalan & UGD, Koordinator Unit Rawat Inap,
Koordinator Unit NICU, Koordinator Unit Kamar Bedah & Kamar Bersalin,
Koordinator Unit Farmasi, Koordinator Unit Laboratorium, Koordinator Unit
Radiologi, Koordinator Unit MCU, Koordinator Unit Fisioterapi dan
Koordinator Unit Front Liner serta Koordinator Unit Gizi
19
Instrumen Pengambilan Formulir Ceklis Supervisi Obat-obat High Alert
Data
Penanggung Jawab Koordinator Farmasi
20
Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan mengenai penanggulangan penyakit yang
dapat menimbulkan wabah atau kedaruratan kesehatan masyarakat.
4. Rumah sakit harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi
pelayanan dalam melakukan cuci tangan sesuai dengan ketentuan WHO.
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk
memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin
keselamatan petugas dan pasien dengan cara mengurangi risiko infeksi
yang terkait pelayanan kesehatan.
Definisi Operasional 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir bila tangan tampak kotor atau terkena cairan
tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol - based handrubs) dengan
kandungan alkohol 60-80% bila tangan tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar adalah kebersihan
tangan sesuai indikasi dan langkah kebersihan tangan sesuai rekomendasi
WHO.
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan dilakukan pada saat
tertentu sebagai upaya untuk menghentikan penularan mikroba selama
perawatan.
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan terdiri dari:
f Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum menyentuh
tubuh/permukaan tubuh pasien atau pakaian pasien, sebelum
menangani obat-obatan dan sebelum menyiapkan makanan
pasien.
g Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah menyentuh
tubuh/permukaan tubuh pasien.
h Sebelum melakukan prosedur aseptik adalah kebersihan tangan
yang dilakukan sebelum melakukan tindakan steril atau aseptik,
contoh: pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan luka,
pemasangan kateter urin, suctioning, pemberian suntikan dan
lain-lain.
i Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien seperti muntah,
darah, nanah, urin, feces, produksi drain, setelah melepas sarung
tangan steril dan setelah melepas APD.
j Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien adalah melakukan
kebersihan tangan setelah tangan petugas menyentuh
permukaan, sarana prasarana, dan alat kesehatan yang ada di
lingkungan pasien, meliputi: menyentuh tempat tidur pasien, linen
yang terpasang di tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien atau
peralatan lain yang digunakan pasien.
5. Peluang adalah periode di antara indikasi di mana tangan terpapar
kuman setelah menyentuh permukaan (lingkungan atau pasien) atau
tangan menyentuh zat yang terdapat pada permukaan.
6. Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan adalah kebersihan tangan
21
yang dilakukan sesuai peluang yang diindikasikan.
7. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.
8. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian kepatuhan
pemberi pelayanan yang melakukan kebersihan tangan dengan benar.
9. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau penilaian
kepatuhan dengan metode dan tool yang telah ditentukan.
10. Periode observasi adalah kurun waktu yang digunakan untuk
mendapatkan minimal 200 peluang kebersihan tangan di unit sesuai
dengan waktu yang ditentukan untuk melakukan observasi dalam satu
bulan.
11. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan observasi
maksimal 20 menit (rerata 10 menit).
12. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi adalah jumlah pemberi
pelayanan yang diobservasi dalam satu periode observasi.
13. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu observasi
tidak boleh lebih dari 3 orang agar dapat mencatat semua indikasi
kegiatan yang dilakukan.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Denominator Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam
periode observasi
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan terindikasi
harus melakukan kebersihan tangan
Eksklusi : -
Formula (Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan ÷ Jumlah total
peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam periode
observasi) × 100%
Sumber Data Catatan data dan pengamatan kebersihan tangan di semua unit pelayanan
pasien
Frekuensi Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Observasi
Sampel Minimal 200 Peluang
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir kepatuhan kebersihan tangan
Data
Penanggung Jawab Semua Unit
Judul Indikator Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh di Rawat Jalan
Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan Rawat Jalan dalam menjalankan
upaya pencegahan jatuh agar terselenggara asuhan pelayanan Rawat
22
Jalan yang aman dan mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien
Definisi Operasional 1. Upaya pencegahan risiko jatuh meliputi:
a Skrinning risiko jatuh secara cepat (Get Up and Go)
b Intervensi pencegahan risiko jatuh
2. Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh adalah pelaksanaan
upaya pencegahan jatuh pada pasien rawat jalan yang berisiko tinggi
jatuh sesuai dengan standar yang ditetapkan rumah sakit.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah pasien rawat jalan berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan upaya
pencegahan risiko jatuh
Denominator Jumlah pasien rawat Jalan berisiko tinggi jatuh
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Pasien rawat jalan berisiko tinggi jatuh
Eksklusi : pasien menolak intervensi
Formula (Jumlah pasien rawat jalan berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan upaya
pencegahan risiko jatuh ÷ Jumlah pasien rawat Jalan berisiko tinggi
jatuh ) × 100%
Sumber Data Pencatatan pada Log book Petugas Keamanan
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir Get Up and Go
Data
Penanggung Jawab Koordinator Keamanan
23
Formula (Jumlah pasien yang mengalami keluhan 6 jam post sc dengan eracs ÷
Jumlah pasien SC dengan Eracs) × 100%
Sumber Data Data rawat inap
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form monitoring pasien post-op eracs
Data
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Inap
24
Tujuan Terselenggaranya pelayanan ERACS yang bermutu
Definisi Operasional
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah Pasien SC + ERACS yang mendapatkan Asupan Juice 2 jam
sebelum operasi
Denominator Jumlah pasien SC + Eracs
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi: -
Eksklusi: -
Formula (Jumlah Pasien SC + ERACS yang mendapatkan Asupan Juice 2 jam
sebelum operasi) × 100%
Sumber Data Data OK
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form monitoring pasien SC eracs
Data
Penanggung Jawab Koordinator Gizi
25
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Sensus harian
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit MCU
26
Judul Indikator Angka Keterlambatan Pelayanan Pemeriksaan Darah Rutin Atau
H2Tl Dari Igd <20 Menit
Dasar Pemikiran Menilai kecepatan pelayanan pemeriksaan darah
Dimensi Mutu Keselamatan/Kesinambungan/ Mutu pelayanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang bermutu
Definisi Operasional Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan pemeriksaan
laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium adalah tenggang waktu
mulai pasien diambill sampel sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertisi ≤ 20 menit
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium pasien yang disurvey
dalam satu bulan dengan masa tunggu ≤ 20 menit
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvey
Target Pencapaian 90%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : -
Eksklusi : -
Formula (Jumlah waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium pasien yang disurvey
dalam satu bulan dengan masa tunggu ≤ 20 menit ÷ Jumlah pasien yang
diperiksa di laboratorium yang disurvey) × 100%
Sumber Data Data rekam medis pasien
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Logbook keterlambatan pelayanan pemeriksaan darah rutin
Data
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Jalan & UGD
27
Formula (Jumlah seluruh insiden yg dilaporkan dlm waktu 2 x 24 jam ÷ Jumlah
seluruh Insiden yang terjadi di RAJAL RSIABDT) × 100%
Sumber Data Data di Unit RAJAL
Frekuensi Pengumpulan Setiap terjadi Insiden
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Laporan Insiden
Data
Penanggung Jawab Koordinator Rawat Jalan & UGD
3. UNIT FISIOTERAPI
28
Judul Indikator Terjadinya Luka Bakar Karena Pemakaian Infra Red
Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu Keselamatan/ Mutu pelayanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang bermutu dan keselamatan pasien
Definisi Operasional
Jenis Indikator Proses
Numerator
Denominator
Target Pencapaian 0%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi :
Eksklusi : -
Formula
Sumber Data Data di Unit Fisioterapi
Frekuensi Pengumpulan Setiap penggunaan Alat Infra Red
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Laporan Insiden
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit Fisioterapi
29
4. UNIT NICU DAN KAMAR BAYI
30
5. UNIT FARMASI
Judul Indikator Keterlambatan Waktu Penerimaan Obat Racikan
Dasar Pemikiran Waktu tunggu pelayanan farmasi menjadi tolak ukur pengukuran mutu
pelayanan farmasi karena hal tersebut sesuai dengan harapan dan
kepuasan pasien tentang pelayanan obat yang cepat dan tepat. Selain itu
pengukuran indikator waktu pelayanan dapat menjadi dasar perbaikan
manajemen waktu pelayanan
Dimensi Mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi Operasional Keterlambatan waktu penerimaan obat racikan pada pasien rawat jalan >
30 menit setelah diterimanya resep oleh petugas instalasi farmasi rawat
jalan
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah pasien rawat jalan yang menerima obat racikan ≥ 30 menit per
bulan
Denominator Jumlah pasien rawat jalan yang menerima resep obat racikan dalam bulan
tersebut
Target Pencapaian 1.5%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Semua pasien rawat jalan yang menerima obat > 30 menit
setelah menyerahkan resep obat racikan kepada petugas farmasi rawat
jalan.
Eksklusi : -
Formula (Jumlah pasien rawat jalan yang menerima obat racikan ≥ 30 menit per
bulan ÷ Jumlah pasien rawat jalan yang menerima resep obat racikan
dalam bulan tersebut) × 100%
Sumber Data Catatan keterlambatan penerimaan obat racikan di rawat jalan
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Sensus harian
Data
Penanggung Jawab Koordinator Farmasi
31
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : seluruh tenaga farmasi
Eksklusi : -
Formula (Jumlah tenaga farmasi yang memiliki STR dan SIK ÷ Jumlah seluruh
tenaga kefarmasian) × 100%
Sumber Data Hasil sensus suhu kulkas dan ruangan
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form monitoring kelengkapan STR & SIK
Data
Penanggung Jawab Koordinator Farmasi
6. UNIT LABORATORIUM
32
laboratorium
Definisi Operasional Keterlambatan penyediaan darah adalah adalah jumlah reagen di
laboratorium yang rusak karena expired dalam satu bulan, sehingga tidak
dapat digunakan untuk pemeriksaan sampel
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah reagen yang expired dalam satu bulan
Denominator Jumlah reagen yang tersedia dalam laboratorium
Target Pencapaian 0%
Kriteria inklusi dan ekslusi -
Formula (Jumlah reagen yang expired dalam satu bulan÷ Jumlah reagen yang
tersedia dalam laboratorium) × 100%
Sumber Data Catatan unit laboratorium
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form kerusakan reagen
Data
Penanggung Jawab Koordinator Laboratorium
7. UNIT RADIOLOGI
Judul Indikator Pemeriksaan ulang Radiologi pada Pasien Dewasa
Dasar Pemikiran Masih terjadinya pemeriksaan ulang radiologi pada tahun 2022
Dimensi Mutu Efektivitas dan mutu pelayanan
Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan radiologi
Definisi Operasional Terjadinya kesalahan pelaksanaan pemeriksaan radiologi pada pasien
dewasa
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah pemeriksaan ulang radiologi pada pasien dewasa
Denominator Jumlah pasien dewasa yang dilakukan pemeriksaan radiologi
Target Pencapaian 0.5%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Terjadinya kesalaPemeriksaan radiologi diulang karena salah
posisi, kesalahan teknik fotografi, tidak sesuai dengan permintaan.han
pelaksanaan pemeriksaan radiologi
Eksklusi : Pemeriksaan ulang karena faktor pasien
Formula (Jumlah pemeriksaan ulang radiologi pada pasien dewasa ÷ Jumlah pasien
dewasa yang dilakukan pemeriksaan radiologi) × 100%
Sumber Data Catatan unit radiologi
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
33
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form pemeriksaan ulang radiologi
Data
Penanggung Jawab Koordinator Laboratorium & Radiologi
34
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : seluruh hasil radiologi
Eksklusi : -
Formula (Jumlah keterlambatan waktu pembacaan hasil radiologi ÷ Jumlah seluruh
hasil radiologi) × 100%
Sumber Data Catatan unit radiologi
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form keterlambatan pembacaan hasil radiologi
Data
Penanggung Jawab Koordinator Laboratorium & Radiologi
8. UNIT GIZI
35
2022
Dimensi Mutu Keselamatan pasien dan efektivitas
Tujuan Tergambarnya keamanan dan efektivitas pelayanan gizi rumah sakit
Definisi Operasional Kejadian benda asing dalam makanan pasien merupakan adanya benda
yang tidak termasuk dalam pembuatan dan berpotensi merusak hygiene
dan sanitasi
Jenis Indikator Proses
Numerator Kejadian benda asing dalam makanan pasien
Denominator Jumlah seluruh makanan pasien
Target Pencapaian 0%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : seluruh makanan pasien
Eksklusi :
Formula (Kejadian benda asing dalam makanan pasien ÷ Jumlah seluruh makanan
pasien) × 100%
Sumber Data Laporan insiden
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form kejadian benda asing
Data
Penanggung Jawab Koordinator Gizi
36
yang dilengkapi dengan informed consent, laporan), tanda tangan dokter
Eksklusi : -
Formula (Jumlah catatan rekam medis yang belum lengkap dan benar dalam 14
hari per bulan ÷ Jumlah catatan rekam medis dalam bulan tersebut) ×
100%
Sumber Data Rekam medis pasien
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Concurrent
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form ketidaklengkapan KLPCM
Data
Penanggung Jawab Koordinator Rekam Medis
37
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form ketidaklengkapan informed consent
Data
Penanggung Jawab Koordinator Rekam Medis
38
11. UNIT LEGAL, SDM DAN DIKLAT
39
Instrumen Pengambilan Form kelengkapan SPK dan RKK
Data
Penanggung Jawab Koordinator Legal, SDM dan Diklat
40
Sumber Data Laporan keuangan
Frekuensi Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Checklist perbandingan estimasi dan actual billing
Data
Penanggung Jawab Koordinator Keuangan
Judul Indikator Tidak Ada Komplain Tagihan Pembayaran Dari Pihak III Bukan
Rekanan
Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan rumah sakit
Definisi Operasional Tidak ada komplain tagihan dari pihak III yang bukan rekanan. Trouble
harus segera dikerjakan / diperbaiki (CITO) dan tagihan harus langsung
dibayarkan setelah pekerjaan selesai / barang diterima / terpasang.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah komplain tagihan pembayaran pihak III pada saat kondisi CITO
Denominator Jumlah seluruh tagihan pembayaran pihak III
Target Pencapaian 0%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Pihak ke III bukan rekanan dan dalam kondisi CITO
Eksklusi : -
Formula (Jumlah kompain tagihan pembayaran pihak III pada saat kondisi CITO ÷
Jumlah seluruh tagihan pembayaran pihak III) × 100%
Sumber Data Laporan keuangan
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Checklist perbandingan estimasi dan actual billing
Data
Penanggung Jawab Koordinator Keuangan
41
13. UNIT SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
42
Formula
Sumber Data Data unit SIRS
Frekuensi Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Data Register inventaris rusak
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit IT & SIRS
43
14. UNIT FRONTLINER
44
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Concurrent
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form kelengkapan pengisian general consent
Data
Penanggung Jawab Koordinator Frontliner
45
16. UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT (IPSRS)
46
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Data pemeliharaan alat medis
Data
Penanggung Jawab Koordinator IPSRS
47
17. UNIT RAWAT INAP
48
Frekuensi Pengumpulan Data Harian
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Data Data register komplain
Penanggung Jawab Koordinator Unit Humas & Marketing
49
19. UNIT BEDAH DAN BERSALIN
50
Denominator Jumlah pasien yang dilakukan operasi pada bulan tersebut
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Pasien mengalami keluhan
Formula -
Sumber Data Formulir Transfer Pasien di Teramedik
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Formulir Transfer Pasien di Teramedik
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit Kamar Bedah & Kamar Bersalin
51
Definisi Operasional Vendor mengangakut limbah B3 sesuai jadwal
Jenis Indikator Proses
Numerator jumlah pengangkutan limbah B3 sesuai jadwal
Denominator jumlah seluruh pengangkuttan limbah
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi -
Formula (ketersediaan tenaga pengganti dalam waktu 2 jam ÷ jumlah kejadian yg
membutuhkan tenaga pengganti) × 100%
Sumber Data Data unit IPSRS
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Sensus harian
Data
Penanggung Jawab Koordinator IPSRS
52
Judul Indikator Ketepatan waktu pengambilan sampel Lab oleh lab rujukan
Dasar Pemikiran Menilai mutu kontrak
Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang aman dan efektif
Definisi Operasional Ketepatan Waktu Pengambilan sampel adalah proses pengambilan sampel
oleh Laboratorium perujuk kepada Rumah Sakit sesuai dengan jam
pengambilan yang telah ditentukan di PKS
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah proses pengambilan sampel yang telah ditentukan sesuai PKS
Denominator Jumlah proses pengambilan sampel lab rujukan sesuai lab rujukan
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi Seluruh jumlah sampel rujukan
Kriteria Ekslusi -
Formula -
Sumber Data Buku expedisi rujukan
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Sensus harian
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit Laboratorium
Judul Indikator Ketepatan waktu pengiriman hasil lab oleh lab rujukan
Dasar Pemikiran Menilai mutu kontrak
Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang aman dan efektif
Definisi Operasional Ketepatan Waktu Pengiriman Hasil adalah proses pengiriman hasil
pemeriksaan oleh Laboratorium perujuk kepada Rumah Sakit sesuai
dengan waktu pengiriman hasil yang telah ditentukan di PKS
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah Kesesuaian waktu pengiriman Hasil yang dikirim oleh Lab perujuk
yang telah ditentukan sesuai PKS
Denominator Jumlah Hasil yang dikirim ke Lab perujuk yang telah ditentukan sesuai PKS
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Seluruh jumlah sampel rujukan
Formula -
Sumber Data Buku expedisi rujukan
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel Total
53
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Sensus harian
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit Laboratorium
Judul Indikator Ketetapan waktu penyelesaian Trouble shooting alat oleh vendor
< 48 jam
Dasar Pemikiran Menilai mutu kontrak
Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang aman dan efektif
Definisi Operasional Ketepatan Waktu Penyelesaian Masalah (Troble Shooting) adalah proses
penyelesaian masalah yang disebabkan oleh kegagalan uji fungsi alat yang
tidak bisa diselesaikan oleh petugas Laboratorium dan membutuhkan
bantuan teknisi (vendor terkait)
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah Trouble Shooting yang dapat diselesaiakan dalam waktu < 48 jam
Denominator Jumlah Troble Shooting alat yang dilaporkan oleh Laboratorium
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi Seluruh troble yang dilaporkan ke vendor alat
Kriteria Ekslusi tidak berlaku untuk vendor alat tanpa PKS
Formula
Sumber Data Laporan trouble shooting alat
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Sensus Harian
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Sensus harian
Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit Laboratorium
54
PPI
55
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi : Pada daerah uretra terjadi iritasi, gatal-gatal, rasa sakit atau
panas, pus, dan urine berwarna merah atau keruh
Eksklusi : Jika keadaan tersebut timbul oleh suatu tindakan lain atau oleh
karena penyakitnya.
Formula (Jumlah kasus infeksi karena pemasangan kateter per bulan ÷ Jumlah hari
pemasangan kateter dalam bulan tersebut) × 100%
Sumber Data Rekam medis pasien
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form ISK
Data
Penanggung Jawab PPI
56
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form IDO
Data
Penanggung Jawab PPI
57
intravena kateter, baik berupa kateter vena maupun arteri dalam rangka
perawatan maupun diagnostik (CVC / Central Venous Catheter, vena
perifer / infus, double lumen untuk hemodialisa) infeksi timbul minimal 3
kali 24 jam (72 jam) setelah pemasangan.
Jenis Indikator Outcome
Numerator Jumlah kasus infeksi aliran darah primer karena pemasangan intravascular
kateter perbulan
Denominator Jumlah kasus pemasangan intravascular kateter dalam bulan tersebut
Target Pencapaian 10%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi :
Pasien menunjukkan minimal satu dari gejala klinik : (suhu > 38oC),
menggigil, hipotensi, untuk usia ≤ 1 tahun ditambah dengan hipotermi
(suhu < 37oC), apnoe dan bradikardi
Hasil positif dari pemeriksaan kultur darah dan tidak berhubungan dengan
infeksi di bagian lain dari tubuh pasien
Ditemukan kuman pathogen pada kultur darah pasien positif
Hasil kultur darah didapatkan mikroba kontaminan kulit yang umum
(corynebacterium bacillus, propionibacteriur staphylococcus epidermidis,
streptococcus viridans, aerococcus micrococcus)
Eksklusi :
Infeksi kulit karena sebab-sebab lain
Tidak disertai dengan hasil kultur darah
Formula (Jumlah kasus infeksi aliran darah primer karena pemasangan
intravascular kateter perbulan ÷ Jumlah kasus pemasangan intravascular
kateter dalam bulan tersebut) × 100%
Sumber Data Rekam medis pasien
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form IADP
Data
Penanggung Jawab PPI
58
Kriteria inklusi dan ekslusi
Inklusi : Gejala pneumonia muncul minimal 2 x 24 jam setelah
pemasangan Endotracheal Tube (ETT
Eksklusi :
Pasien yang telah terpasang Endo Trakeal Tube sebelum pasien masuk
rumah sakit
Gejala pneumonia muncul kurang dari 2 x 24 jam setelah pemasangan
Endotracheal Tube (ETT)
Formula (Jumlah VAP atau pneumonia yang terjadi akibat pemasangan ventilator ÷
Jumlah hari pemakaian Endotracheal Tube) × 100%
Sumber Data Rekam medis pasien
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Form VAP
Data
Penanggung Jawab PPI
59
Judul Indikator Kepatuhan Pelaksanaan Disinfektan Ruangan
Dasar Pemikiran Sebagai tindakan pengendalian infeksi di RS
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Menjamin hygiene dalam melayani pasien
Definisi Operasional Kepatuhan petugas dalam melaksanakan disinfektan ruangan
Jenis Indikator Proses
Numerator Pelaksanaan disinfeksi ruangan sesuai jadwal
Denominator Jumlah jadwal disinfeksi ruangan
Target Pencapaian 100%
Kriteria inklusi dan ekslusi Inklusi :
Eksklusi :
Formula (Pelaksanaan disinfeksi ruangans sesuai jadwal ÷ Jumlah jadwal disinfeksi
ruangan ) × 100%
Sumber Data Catatan pelaksanaan disinfektan ruangan
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Sampel Total
Rencana Analisis Statistik: Grafik Garis
Interpretasi data: Trend perbandingan tiap bulan
Instrumen Pengambilan Checklist pelaksanaan disinfektan ruangan
Data
Penanggung Jawab PPI
60