SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR KLINIK SEAHATI INDONESIA
NOMOR : 1223/SK/KSI/VIII/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PENGUKURAN DAN PELAPORAN INDIKATOR MUTU
MEMUTUSKAN :
A. KEBIJAKAN UMUM
Pengukuran dan pelaporan indikator mutu klinik wajib dilakukan.
B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Dimensi Mutu Pelayanan mengacu pada WHO dan lembaga internasional lain, yaitu
sebagai berikut:
a. Efektif: menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada masyarakat.
b. Keselamatan: meminimalkan terjadinya kerugian (harm), termasuk cedera dan kesalaha
n medis yang dapat dicegah, pada pasien-masyarakat yang menerima pelayanan.
c. Berorientasi pada pasien/pengguna layanan (people-centred): menyediakan pelayanan
yang sesuai dengan preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu.
d. Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian pelayanan keseh
atan.
e. Efisien: mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dan mencegah pemb
orosan termasuk alat kesehatan, obat, energi dan ide.
f. Adil: menyediakan pelayanan yang seragam tanpa membedakan jenis kelamin, suku, et
nik, tempat tinggal, agama, dan status sosial ekonomi.
g. Terintegrasi: menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasilitas pelayanan kese
hatan dan pemberi pelayanan, serta menyediakan pelayanan kesehatan pada seluruh sik
lus kehidupan.
2. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui pendekatan sistem di ma
na hasil pelayanan kesehatan merupakan keluaran (outcome) dari struktur (input) yang dikel
ola melalui sebuah proses. Berbagai metode perbaikan dan intervensi mutu perlu memperhat
ikan tiga parameter pendekatan tersebut, yaitu:
a. Struktur (input) adalah karakteristik pelayanan yang relatif stabil yang dimiliki oleh pe
nyedia fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi antara lain perlengkapan, sumber daya d
an tatanan organisasi serta fasilitas fisik di lingkungan kerja.
b. Proses pada dasarnya adalah berbagai aktifitas/proses yang merupakan interaksi antara
penyedia fasilitas pelayanan kesehatan dengan penerima pelayanan kesehatan. Kegiata
n ini antara lain meliputi asesmen, diagnosis, perawatan, konseling, pengobatan, tindak
an, penatalaksanaan, dan follow up.
c. Keluaran (outcome) merujuk pada berbagai perubahan kondisi dan status kesehatan ya
ng didapatkan oleh penerima pelayanan (pasien) setelah terakses dan menggunakan fas
ilitas pelayanan kesehatan. Komponen outcome tersebut antara lain meliputi morbiditas,
mortalitas dan tingkat kepuasan pasien
3. Kriteria Pemilihan Indikator Mutu
Untuk mengukur upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di seluruh Fasilitas Pelayana
n Kesehatan telah ditetapkan Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan. Pemilihan indi
kator dilakukan berdasarkan hasil konsensus dengan memperhatikan beberapa kriteria berda
sarkan Handbook for National Quality Policy and Strategy (2018) sebagai berikut:
a. Sejalan dengan program prioritas nasional
Indikator untuk mengukur program prioritas nasional tertentu.
b. Besaran dampak
Ruang lingkup dampak dari indikator yang diukur
c. Berbasis bukti
Adanya bukti yang kredibel dari indikator yang dipilih.
d. Defensibility
Indikator yang terpilih dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan juga merupa
kan indikator yang penting bagi pemerintah.
e. Feasibilitas
Indikator yang terpilih dapat diakses oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.
f. Akurasi
Data yang dikumpulkan dengan menggunakan indikator tersebut harus akurat.
g. Actionability
Perubahan perilaku maupun sistem dapat memperbaiki pencapaian indikator.
h. Dapat diperbandingkan
Indikator harus dapat diperbandingkan dengan standar atau antar wilayah.
i. Kredibel
Indikator harus kredibel bagi pemangku kebijakan maupun bagi fasilitas yang melakuk
an pengukuran.
j. Kejelasan indikator
Indikator harus jelas dan mudah dipahami
4. Indikator Mutu Klinik yang diukur:
a. Indikator Nasional Mutu
Indikator Nasional Mutu mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
yang berlaku.
b. Indikator Mutu Prioritas Klinik.
c. Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien.
d. Indikator Mutu Unit/Bagian.
e. Indikator Mutu Prioritas Unit/ Bagian di Klinik.
Judul Indikato Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur
r
Dasar Pemikir 1. Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari:
an 2. Ketentuan/peraturan
3. Data
4. Literatur
5. Analisis situasi
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan meliputi e
fektif (effective), keselamatan (safe), berorientasi kepada pasien/peng
guna layanan (people-centred), tepat waktu (timely), efisien (efficien
t), adil (equitable) dan terintegrasi (integrated).
2. Setiap indikator mewakili 1 sampai 3 dimensi mutu
Tujuan Suatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan pengukuran indikator
Definisi Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukura
Operasional n indikator untuk menghindari kerancuan.
Jenis Indikato Input : untuk menilai apakah fasilitas pelayanan
r kesehatan memiliki kemampuan sumber daya yang cukup untuk memberi
kan pelayanan.
Proses : untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan keseha
tan dan bagaimana pelaksanaan pekerjaannya.
Output : untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan.
Outcome : untuk menilai dampak layanan yang diberikan terhadap pengg
una layanan.
Satuan Standar atau dasar ukuran yang digunakan Antara lain: jumlah, persentas
Pengukuran e, dan satuan waktu.
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
(pembilang) yang memiliki karakteristik tertentu.
Denominator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
(penyebut)
Target Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
Pencapaian
Kriteria Kriteria inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang telah di
tentukan
Kriteria eksklusi: batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutk
an dalam pengukuran
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Metode Retrospektif, observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Asal data yang diukur. (contoh: rekam medis dan formulir observasi).
Jenis Sumber Data:
1. Data Primer
(mengumpulkan langsung menggunakan lembar pencatatan hasil observa
si, kuesioner)
2. Data sekunder
(rekam medis, buku catatan komplain)
Instrumen Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Pengambilan
Data
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili populasi. Besar samp
el disesuaikan dengan kaidah- kaidah statistik
Cara Cara memilih sampel dari populasi untuk
Pengambilan mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang
Sampe dimiliki populasi. Secara umum ada 2 cara:
1. probability Sampling
2. Non Probability Sampling
Periode Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, conto
Pengumpulan hnya setiap bulan
Data
Penyajian Dat Cara menampilkan data, contoh tabel, run chart, grafik
a
Periode Anali Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan melaporkan d
sis ata, contohnya setiap bulan, setiap triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Petugas yang bertangggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaia
Jawab n target yang ditetapkan
Ditetapkan : BauBau
Pada tanggal : Agustus 2023
DIREKTUR KLINIK SEHATI INDONESIA