Anda di halaman 1dari 8

KLINIK SEHATI INDONESIA

JL. Erlangga Kel.Tarafu Kec.Batupuaro Kota Baubau


Telp. (0402)2822557, Hp. 085231439271
E-Mail : kliniksehatiindonesia@yahoo.co.id,Facebook : Klinik Sehati Indonesia

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR KLINIK SEAHATI INDONESIA
NOMOR : 1223/SK/KSI/VIII/2023

TENTANG
KEBIJAKAN PENGUKURAN DAN PELAPORAN INDIKATOR MUTU

DIREKTUR KLINIK SEHATI INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dalam meningkatkan mutu dan keselamatan pasien


diperlukan kebijakan Pengukuran Dan Pelaporan Indikator Mutu di
Klinik Sehati Indonesia
b. bahwa sehubungan dengan huruf a diatas maka perlu dibuat
keputusan Penanggung Jawab Klinik tentang Kebijakan Pengukuran
Dan Pelaporan Indikator Mutu di Klinik.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2
014 tentang Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2022 tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatna
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat
Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, dan
Unit Transfusi Darah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat Klinik, Labor
atorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.0
7/MENKES/1983/2022 tentang Standar Akreditasi Klinik;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK TENTANG


KEBIJAKAN PENGUKURAN DAN PELAPORAN
INDIKATOR MUTU DI KLINIK SEHATI INDONESIA.
Kesatu : Memberlakukan Keputusan Kebijakan Penanggung Jawab Klinik ten
tang Kebijakan Pengukuran dan Pelaporan Indikator Mutu di Klinik
Sehati Indonesia
Kedua : Lampiran Keputusan Penanggung Jawab Klinik menjadi satu kesatua
n yang tidak dapat dipisahkan dari Keputusan.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudi
an hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadaka
n perbaikan sebagaimana mestinya,
Ditetapkan : BauBau
Pada tanggal : Agustus 2023
DIREKTUR KLINIK SEHATI INDONESIA

H.LA ODE RUSLAN,SE.,MM


Lampiran Keputusan Direktur Klinik Sehati Indonesia
Nomor :
Tentang :Kebijakan Pengukuran dan Pelaporan Indikator Mutu

KEBIJAKAN PENGUKURAN DAN PELAPORAN INDIKATOR MUTU

A. KEBIJAKAN UMUM
Pengukuran dan pelaporan indikator mutu klinik wajib dilakukan.

B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Dimensi Mutu Pelayanan mengacu pada WHO dan lembaga internasional lain, yaitu
sebagai berikut:
a. Efektif: menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada masyarakat.
b. Keselamatan: meminimalkan terjadinya kerugian (harm), termasuk cedera dan kesalaha
n medis yang dapat dicegah, pada pasien-masyarakat yang menerima pelayanan.
c. Berorientasi pada pasien/pengguna layanan (people-centred): menyediakan pelayanan
yang sesuai dengan preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu.
d. Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian pelayanan keseh
atan.
e. Efisien: mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dan mencegah pemb
orosan termasuk alat kesehatan, obat, energi dan ide.
f. Adil: menyediakan pelayanan yang seragam tanpa membedakan jenis kelamin, suku, et
nik, tempat tinggal, agama, dan status sosial ekonomi.
g. Terintegrasi: menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasilitas pelayanan kese
hatan dan pemberi pelayanan, serta menyediakan pelayanan kesehatan pada seluruh sik
lus kehidupan.
2. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui pendekatan sistem di ma
na hasil pelayanan kesehatan merupakan keluaran (outcome) dari struktur (input) yang dikel
ola melalui sebuah proses. Berbagai metode perbaikan dan intervensi mutu perlu memperhat
ikan tiga parameter pendekatan tersebut, yaitu:
a. Struktur (input) adalah karakteristik pelayanan yang relatif stabil yang dimiliki oleh pe
nyedia fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi antara lain perlengkapan, sumber daya d
an tatanan organisasi serta fasilitas fisik di lingkungan kerja.
b. Proses pada dasarnya adalah berbagai aktifitas/proses yang merupakan interaksi antara
penyedia fasilitas pelayanan kesehatan dengan penerima pelayanan kesehatan. Kegiata
n ini antara lain meliputi asesmen, diagnosis, perawatan, konseling, pengobatan, tindak
an, penatalaksanaan, dan follow up.
c. Keluaran (outcome) merujuk pada berbagai perubahan kondisi dan status kesehatan ya
ng didapatkan oleh penerima pelayanan (pasien) setelah terakses dan menggunakan fas
ilitas pelayanan kesehatan. Komponen outcome tersebut antara lain meliputi morbiditas,
mortalitas dan tingkat kepuasan pasien
3. Kriteria Pemilihan Indikator Mutu
Untuk mengukur upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di seluruh Fasilitas Pelayana
n Kesehatan telah ditetapkan Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan. Pemilihan indi
kator dilakukan berdasarkan hasil konsensus dengan memperhatikan beberapa kriteria berda
sarkan Handbook for National Quality Policy and Strategy (2018) sebagai berikut:
a. Sejalan dengan program prioritas nasional
Indikator untuk mengukur program prioritas nasional tertentu.
b. Besaran dampak
Ruang lingkup dampak dari indikator yang diukur
c. Berbasis bukti
Adanya bukti yang kredibel dari indikator yang dipilih.
d. Defensibility
Indikator yang terpilih dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan juga merupa
kan indikator yang penting bagi pemerintah.
e. Feasibilitas
Indikator yang terpilih dapat diakses oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.
f. Akurasi
Data yang dikumpulkan dengan menggunakan indikator tersebut harus akurat.
g. Actionability
Perubahan perilaku maupun sistem dapat memperbaiki pencapaian indikator.
h. Dapat diperbandingkan
Indikator harus dapat diperbandingkan dengan standar atau antar wilayah.
i. Kredibel
Indikator harus kredibel bagi pemangku kebijakan maupun bagi fasilitas yang melakuk
an pengukuran.
j. Kejelasan indikator
Indikator harus jelas dan mudah dipahami
4. Indikator Mutu Klinik yang diukur:
a. Indikator Nasional Mutu
Indikator Nasional Mutu mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
yang berlaku.
b. Indikator Mutu Prioritas Klinik.
c. Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien.
d. Indikator Mutu Unit/Bagian.
e. Indikator Mutu Prioritas Unit/ Bagian di Klinik.

5. Format Profil Indikator


Setiap pengukuran Indikator Mutu dilakukan dengan menggunakan profil Indikator Mutu
dengan format profil Indikator Mutu sebagai berikut:

Judul Indikato Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur
r
Dasar Pemikir 1. Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari:
an 2. Ketentuan/peraturan
3. Data
4. Literatur
5. Analisis situasi
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan meliputi e
fektif (effective), keselamatan (safe), berorientasi kepada pasien/peng
guna layanan (people-centred), tepat waktu (timely), efisien (efficien
t), adil (equitable) dan terintegrasi (integrated).
2. Setiap indikator mewakili 1 sampai 3 dimensi mutu
Tujuan Suatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan pengukuran indikator
Definisi Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukura
Operasional n indikator untuk menghindari kerancuan.
Jenis Indikato Input : untuk menilai apakah fasilitas pelayanan
r kesehatan memiliki kemampuan sumber daya yang cukup untuk memberi
kan pelayanan.
Proses : untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan keseha
tan dan bagaimana pelaksanaan pekerjaannya.
Output : untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan.
Outcome : untuk menilai dampak layanan yang diberikan terhadap pengg
una layanan.
Satuan Standar atau dasar ukuran yang digunakan Antara lain: jumlah, persentas
Pengukuran e, dan satuan waktu.
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
(pembilang) yang memiliki karakteristik tertentu.
Denominator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
(penyebut)
Target Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
Pencapaian
Kriteria Kriteria inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang telah di
tentukan
Kriteria eksklusi: batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutk
an dalam pengukuran
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Metode Retrospektif, observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Asal data yang diukur. (contoh: rekam medis dan formulir observasi).
Jenis Sumber Data:
1. Data Primer
(mengumpulkan langsung menggunakan lembar pencatatan hasil observa
si, kuesioner)
2. Data sekunder
(rekam medis, buku catatan komplain)
Instrumen Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Pengambilan
Data
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili populasi. Besar samp
el disesuaikan dengan kaidah- kaidah statistik
Cara Cara memilih sampel dari populasi untuk
Pengambilan mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang
Sampe dimiliki populasi. Secara umum ada 2 cara:
1. probability Sampling
2. Non Probability Sampling
Periode Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, conto
Pengumpulan hnya setiap bulan
Data
Penyajian Dat Cara menampilkan data, contoh tabel, run chart, grafik
a
Periode Anali Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan melaporkan d
sis ata, contohnya setiap bulan, setiap triwulan
dan Pelaporan
Data
Penanggung Petugas yang bertangggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaia
Jawab n target yang ditetapkan

6. Pengukuran dan pelaporan Indikator Mutu:


a. Pengumpulan data.
Pengumpulan data Indikator Mutu adalah proses mengumpulkan data dan atau menghi
mpun data berkaitan dengan indikator mutu yang telah ditetapkan. Tujuan dari pengum
pulan data untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujua
n dari pengukuran indikator.
Pengumpulan data dilakukan oleh unit kerja yang bertanggung jawab terhadap Indikato
r Mutu. Tahapan pengumpulan data dimulai dengan mengidentifikasi sumber data, men
etapkan sampling, frekuensi pengumpulan data, mengembangkan instrumen pengumpu
lan data, serta elemen data yang dibutuhkan sesuai profil indikator mutu pelayanan
b. Validasi data.
Validasi data adalah penilaian keakuratan dan kebenaran data yang dikumpulkan. Valid
asi data dilaksanakan oleh /tim/petugas lain yang bukan pengumpul data
(observer/PIC).
Validasi data dipersyaratkan pada kondisi-kondisi sebagai berikut:
1) Indikator baru diimplementasikan;
2) Data akan dipublikasikan/dilaporkan kepada eksternal yang berwenang;
3) Terdapat perubahan sistem pengumpulan data indikator, seperti perubahan instru
men pengumpulan data, atau petugas yang mengumpulkan data bertukar;
4) Capaian data berubah tanpa dapat dijelaskan penyebabnya;
5) Sumber data berubah, seperti ketika sebagian data diambil secara manual kemudia
n diubah menjadi format elektronik;
6) Subjek pengumpulan data berubah, seperti perubahan rata-rata umur pasien, komo
rbiditas, perubahan protokol penelitian, implementasi panduan praktik terbaru, ata
u pengenalan teknologi dan metodologi perawatan terbaru.
c. Analisis Data
Analisis data adalah suatu poses atau upaya untuk menggabungkan dan mengubah data
menjadi informasi yang dapat dipahami dan berguna dalam membuat kesimpulan atau
membuat keputusan. Unit yang bertanggung jawab, dapat dibantu oleh tim mutu untuk
melakukan analisis data tersebut.
Data juga perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti, untuk mem
udahkan interpretasi hasil pengukuran indikator mutu.
d. Pelaporan dan Komunikasi
Klinik wajib melaporkan dan mengkomunikasikan hasil capaian Indikator Mutu secara
berkala. Pelaporan dan komunikasi tersebut diperlukan dalam perencanaan, pemantaua
n dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan kesehatan di
Klinik. Kegiatan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti karena kesalahan dalam p
elaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Penyampaian
hasil pencapaian Indikator Mutu dikomunikasikan kepada seluruh stake holder terkait.
Penyampaian hasil dilakukan secara berkala sesuai profil Indikator Mutu.
1) Pelaporan Internal
a) Bulanan
(1) Laporan dari unit pelayanan ke Tim Mutu.
(2) Laporan Tim Mutu ke Penanggung Jawab Klinik.
b) Triwulan
Laporan Penanggung Jawab Klinik ke Pemilik Klinik atau ke Dinas Kesehata
n Kabupaten/Kota/ Provinsi.
2) Pelaporan Eksternal
Klinik melaporkan hasil pengukuran indikator mutu kepada Kementerian Kesehat
an secara berkala sesuai dengan profil indikator melalui aplikasi web-based (http:/
/mutufasyankes.kemkes.go.id) , pelaporan Indikator Nasional Mutu dilakukan
perbulan pada indikator kepatuhan kebersihan tangan, indikator kepatuhan
penggunaan APD, indikator kepatuhan identifikasi pasien, sedangkan Indikator
yang dilaporkan persemester adalah indikator kepuasan pasien.

Ditetapkan : BauBau
Pada tanggal : Agustus 2023
DIREKTUR KLINIK SEHATI INDONESIA

H.LA ODE RUSLAN,SE.,MM

Anda mungkin juga menyukai