Pemeriksaan awal oleh DPJP sebelum 24 jam sejak pasien dinyatakan dirawat inap
adalah sangat penting untuk mempercepat proses penegakan diagnose medis se-
hingga penatalaksanaan pasien menjadi yang lebih tepat, meningkatkan kepuasaan
pelanggan, meningkatkan efektifitas dan efisiensi lama hari rawat pasien, serta ke-
mungkinan komplikasi / risiko klinis lainnya dapat diantisipasi lebih dini.
Tujuan Peningkatan Mengidentifikasi kualitas pelayanan kepada pasien baru di ruang rawat inap yang
Mutu dihubungkan dengan penanganan/ pemeriksaan pasien oleh Dokter Penanggung-
jawab Pelayanan (DPJP) setelah pasien dinyatakan harus rawat inap
Definisi Operasional Pasien baru di ruang rawat inap adalah pasien yang baru baik dari UGD maupun dari rawat
jalan, yang telah dinyatakan MRS (masuk rumah sakit) sebelumnya. Asesmen awal
adalah pemeriksaan awal oleh DPJP mencakup evaluasifaktor fisik, psikologis, sosial, dan
ekonomi termasuk pemeriksaan fisik danriwayat. Asesmen awal dilaksanakan pada
semua pasien di ruang rawat inap dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sejak pasien
dinyatakan MRS yang di maksud adalah rentang waktu sejak dokter umum UGD atau
dokter spesialis di rawat jalan menyatakan pasien untuk MRS sampai format assesmen
awal terisi dengan lengkap dan benar khusus untuk pasien di ruang rawat inap (sampai
dirumuskan diagnosa kerja).
Denumerator Jumlah seluruh pasien baru rawat inap yang telah berada selama 24 jam dirawat
inap dihitung sejak saat ditetapkan menjalani rawat inap oleh dokter UGD atau
Rawat Jalan
Target pencapaian 100%
Kriteria Inklusi: Seluruh pasien baru rawat inap yang telah berada selama 24
Kriteria jam di rawat inap dihitung sejak saat ditetapkan menjalani rawat inap oleh dokter
UGD atau Rawat Jalan
Kriteria Eksklusi :
- Pasien pulang atas permintaan sendiri
- Pasien meninggal < 24 jam dari sejak masuk UGD atau rawat jalan
Formula Jumlah pasien baru rawat inap yang telah mendapat pemeriksaan
pertama DPJP (visite pertama) < 24 jam sejak dinyatakan rawat inap
oleh dokter UGD& rawat jalan
_______________________________________________________ x 100%
Jumlah seluruh pasien baru rawat inap yang telah berada selama 24 jam
di rawat inap dihitung sejak saat ditetapkan menjalani rawat inap
oleh dokter UGD atau Rawat Jalan
Metode Formulir harian Assesmen awal medis 24 jam
pengumpulan Data
Sumber data Rekam Medis
Instrumen Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
Pengambilan Data Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara pengambilan Pencatatan Setiap hari oleh Perawat Ruangan di Form Monitorng
Sample
Periode Bulanan
pengumpulan data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Numerator Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara benar
dalam periode observasi
100%
Target pencapaian
Kriteria Inklusi:
Kriteria Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan kesehatan.
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Metode Observasi
pengumpulan Data
Sumber data Hasil observasi
Tujuan Peningkatan Tergambarnya proses read back, write back sampai ditandatangani oleh Pemberi In-
Mutu struksi
Definisi Operasional Instruksi lisan dokter via telepon di luar jam kerja adalah instruksi yang disam-
paikan via telepon berupa terapi atau tindakan delegatif yang diberikan oleh dokter
penanggungjawab pasien (DPJP) kepada perawat sebagai respon dari pelaporan
kondisi pasien, meliputi :
a. Perubahan keadaan umum pasien (kondisi kritis)
b. Perubahan hasil pemeriksaan penunjang (hasil kritis laboratorium dan radi-
ologi)
c. Konsultasi pasien pasien baru di luar jam kerja
Prosedur Read back adalah kegiatan untuk memastikan setiap instruksi lisan agar
dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi, melalui kegiatan membacakan kembali
instruksi; dan mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan dengan dibaca
ulang dan/atau dengan ejaan huruf alphabet instruksi obat sound a like.
Numerator Jumlah dokumentasi read back, write back yang ditandatangani dlm waktu 1 X 24
jam sejak instruksi
Denumerator Jumlah seluruh read back, write back instruksi verbalyang terdokumentasi
100%
Target pencapaian
Kriteria Inklusi: Seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi
Kriteria Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Formula Jml read back, write back yang ditandatangani dlm waktu 1X24 jam sejak instruksi
X 100
Jumlah seluruh read back instruksi verbalyang terdokumentasi
Metode Formulir harian Presentase instruksi dokter telah ditandatangani dalam waktu 1 x
pengumpulan Data 24 jam
Cara pengambilan Pencatatan Setiap hari oleh Perawat Ruangan di Form Monitoring
Sample
Periode Bulanan
pengumpulan data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Analisa dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
pelaporan Data
Penanggung Jawab
Ka. Unit masing-masing ruangan
Koordinator masing-masing ruangan
4. Rata-rata pasien yang Kembali keperawatan intensif dengan kasus
yang sama < 72 jam
Standar
Judul Indikator Rata-rata pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama< 72
jam
Numerator Jumlah pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang
sama< 72 jam dalam 1 bulan
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang dirawat diruang intensif dalam periode
yang sama
Kriteria Inklusi: Pasien yang dirawat di ruang ICU kemudian boleh pindah rawat
Kriteria inap lalu masuk kembali ke ruang ICU < 72 jam dengan diagnose atau kasus yang
sama
Kriteria Eksklusi : Pasien yang dirawat di ruang ICU kemudian boleh pindah
rawat inap, lalu < 72 jam dilakukan operasi kem,udian Kembali ke ruang ICU
Formula Jumlah pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang
sama< 72 jam dalam 1 bulan
x 100%
Jumlah seluruh pasien yang dirawat diruang intensif dalam periode
yang sama
Metode Formulir harian Rata-rata pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus
pengumpulan Data yang sama< 72 jam
Cara pengambilan Pencatatan Setiap hari oleh Perawat Ruangan di Form Monitoring
Sample
Periode Bulanan
pengumpulan data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Analisa dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
pelaporan Data
Standar
Judul Indikator Kepuasan pelanggan yang dirawat di ICU
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu pelayanan adalah
kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
Formula Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
x 100%
Jumlah total pasien yang disurvei
Cara pengambilan Pencatatan Setiap bulan dari seluruh kuisioner kepuasan pelanggan di ruang ICU
Sample
Periode Bulanan
pengumpulan data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Analisa dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
pelaporan Data
Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan
membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko. Salah satu upaya
untuk mengurangi resiko pasien jatuh adalah dengan menempatkan perawat profe-
sional pada bangsal-bangsal tempat perawatan pasien.
Tujuan Peningkatan Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di Ruang ICU/ICCU dapat
Mutu
menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam keselamatan
banyak pasien.
Definisi Operasional Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba
berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian
tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan
sampai berat atau tidak menimbulkan cedera.
Jenis indikator Proses
Satuan pengukur Persentase
Numerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien
yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
Denumerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Target pencapaian 100%
Kriteria Inklusi: Pasien jatuh yang terjadi saat berada di unit perawatan
Kriteria Klasifikasi Perlukaan;
Minor(1)– menyebabkan perawatan luka, pembersihan luka, penggunaan
obat topical, memar atau lecet
Moderate (2) – menyebabkan luka robek yang perlu dijahit, splinting, dan
keseleo pada sendi atau otot
Major (3) – menyebabkan pembedahan, insisi, traksi, terjadi patah tulang,
atau membutuhkan konsultasi untuk neurological atau luka internal
Death (4) – pasien meninggal karena luka akibat jatuh
UTD – ’Unable to Determine’ Tidak dapat ditentukan dari dokumentasi
yang ada
Kriteria Eksklusi :
Kejadian jatuh oleh:Pengunjung, Staf rumah sakit, Pasien saat sedang tidak
berada pada unit perawatan pasien tersebut (mis. Pasien jatuh di unit radiologi),
Pasien yang jatuh dengan kategori’none’
Formula Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien yang
jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
x 100
Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Cara pengambilan Pencatatan Setiap hari oleh Perawat Ruangan di Form Monitorng
Sample
Periode Bulanan
pengumpulan data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Analisa dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
pelaporan Data
Penanggung Jawab Ka. Unit masing-masing ruangan
Koordinator masing-masing ruangan
Tujuan Peningkatan Tersedianya Pelayanan Intensif oleh tenaga yang kompeten dalam
Mutu bidang perawatan kritis dan berkinerja tinggi
Definisi Operasional Tenaga kompeten adalah tenaga pelayanan Intensif yang sudah
memiliki sertifikat pelatihan ICU/ICCU yang masih berlaku
Cara pengambilan Pencatatan Setiap hari oleh Perawat Ruangan di Form Monitorng
Sample
Periode Bulanan
pengumpulan data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Analisa dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
pelaporan Data
Kesalahan pemberian obat High Alert sangat fatal akibatnya terhadap pasien, dapat
mengakibatkan terjadinya kematian (sentinel event) maupun Kejadian yang Tidak
Diharapkan (KTD)
Tujuan Peningkatan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien
Mutu untuk labelisasi obat high alert dan Mencegah kesalahan cara pemberian obat
Definisi Operasional Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi yang dimaksud adalah
ketepatan pemberian label obat high alert sesuai dengan standar yang ditetapkan
rumah sakit dengan memperhatikan prinsip keselamatan pasien.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat yang ser-
ing menyebabkan terjadi Kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang beresiko
tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
(adverse event)
Yang termasuk obat high alert adalah sebagai berikut:
1. Heparin 10. Midazolam inj
2. Ca Gluconas 11. Narkotikinj, oral, transdermal
3. Epinefnn 12. Vecuronium
4. Norepmephrin
5. Propofol, ketamine 13. NaCL3%
6. Amiodarone (Tyarit) 14. MgSO4inj
15. KC1 7,46% inj
7. GHbenklamid
8. Digoxin inj 16. lopamidol
17. Dextrose 40%
9. Insulin
injeksi(Novorapid,no vomix,Levemir)
Jenis indikator Proses
Numerator Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi
dalam satu bulan
Denumerator Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam bulan yang sama
Target pencapaian 100%
Kriteria Inklusi: Seluruh prosedur pemberian obat high alert yang dilaksanakan
Kriteria Kriteria Eksklusi : -
Formula Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh
farmasi dalam satu bulan
__________________________________________________ x 100%
Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam bulan yang sama
Metode Formulir harian Kepatuhan pemberian label obat high alert di ICU
pengumpulan Data
Sumber data Survei
Cara pengambilan Pencatatan Setiap hari oleh Perawat Ruangan di Form Monitorng
Sample
Periode Bulanan
pengumpulan data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Analisa dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
pelaporan Data
Penanggung Jawab Ka. Unit ICU
Ka. Unit Farmasi
Koordinator ICU
Tujuan Peningkatan Tergambanya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien. Kejadian
Mutu phlebitis dapat menyebabkan komplikasi yang serius bagi pasien. Menurunnya keja-
dian infeksi aliran darah.
Definisi Operasional Plebitis adalah iritasi vena oleh alat IV,obat-obatan atau infeksi yang ditandai dengan
kemerahan,bengkak,nyeri tekan pada sisi IV. (Weistein,2001). Plebitis merupakan
inflasi vena yang disebabkan baik oleh iritasi kimia maupun mekanik yang sering
disebabkan oleh komplikasi dari terapi intravena ( La Rocca,1998)
Cara pengambilan Pencatatan Setiap hari oleh Perawat Ruangan di Form Monitorng
Sample
Periode Bulanan
pengumpulan data
Penyajian Data Tabel
Run chart
Periode Analisa dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
pelaporan Data