3. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh pada pasien Rawat Inap
Judul Indikator Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh pada
pasien Rawat Inap
Dasar pemikiran Permenkes 11/2017 ttg SKP
Dimensi Mutu Keselamatan, Fokus kepada pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif bagi pasien dalam
upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien.
Definisi Operasional Upaya pencegahan jatuh meliputi :
1. Screening di rawat jalan/ IGD
2. Asesmen awal risiko jatuh
Asesmen Awal risiko jatuh adalah tindakan terencana yang dilakukan pada
pasien yang masuk di rumah sakit untuk mengetahui pasien yang beresiko jatuh
berdasarkan skala morse dan humpty dumpty
3. Assesment Ulang risiko jatuh
Asesmen Ulang risiko jatuh adalah merupakan proses menilai dan
mengevaluasi kembali serta merencanakan tindakan pada pasien yang mempunyai
risiko jatuh di bangsal rawat inap maupun rawat jalan di ugd atau di poliklinik
4. Edukasi pencegahan pasien jatuh.
Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah edukasi yang diberikan kepada
pasien atau keluarga pasien tentang upaya pencegahan risiko jatuh
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya pencegahan jatuh pada pasien
yang berisiko sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh rs.
Catatan :
1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan screening
Jenis Indikator Proses dan Outcome
Numerator (pembilang) Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan pasien jatuh
Denominator Jumlah kasus yang berisiko jatuh. Semua pasien
(penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria:
- Inklusi Semua kasus berisiko jatuh
- Eksklusi Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi seperti pasien
meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut, dan pasien
menolak edukasi.
Formula N/D x100%
Sumber data Rekam Medis pasien rawat inap
Frekuensi pengumpulan 1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
Cara Pengumpulan Retrospektif
Data
Sampel Sampling
Rencana Analisis Data Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
- diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
- diagram batang digunakan untuk menampiilkan data perbandingan antar unit
Instrumen Pengambilan 1. formulir sensus harian
Data 2. formulir rekapitulasi bulanan
Penanggung Jawab Tim Mutu RS
4. Kelengkapan asesmen awal medis dalam 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
Judul Indikator Asesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien Rawat Inap
Dasar pemikiran Rekam medis merupakan bukti dokumentasi semua upaya pelayanan di Rumah
Sakit, Akreditasi versi 2012
Dimensi Mutu Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien akan
jenis pelayanan.
Definisi Operasional Asesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien RI adalah identifikasi data medis
pasien, dengan rentang waktu 24 jam sejak pasien dirawat inap
Jenis Indikator Proses
Numerator (pembilang) Jumlah seluruh dokumen asesmen medis yang diisi lengkap pada dokumen pasien
yang dirawat inap < 24 jam.
Denominator Jumlah seluruh dokumen asesmen medis yang diobservasi.
(penyebut)
Target Pencapaian 100 %
Kriteria: - Inklusi Semua berkas RM pasien rawat inap < 24 jam
- Eksklusi
Formula Jumlah seluruh dokumen asesmen medis yang diisi lengkap pada dokumen pasien
yang dirawat inap < 24 jam / Jumlah seluruh dokumen asesmen medis yang
diobservasi x 100
Sumber data Sensus Harian Instalasi Rawat Inap
Frekuensi pengumpulan Satu bulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Cara Pengumpulan Melakukan pengecekan di rekam medik
Data
Sampel Sesuai Kebijakan RS
Sampling dihitung dan dipilih sesuai dengan kaidah sampling yang benar
Minimal sampel 50
Rencana Analisis Data Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Instrumen Pengambilan 1.Formulir Sensus harian
Data 2.Formulir lembar kerja harian