Anda di halaman 1dari 60

SURVEILANS PPI

DAN PENANGGULANGAN
KLB DI FKTP
Identifikasi Evaluasi Sistem &
Surveillance Solusi & Action
Faktor pelayanan
Risiko/Penyebab

11/13/2020
SURVEILANS INDIVIDU

SURVEILANS SINDROMIK

SURVEILANS PENYAKIT

SURVEILA SURVEILANS BERBASIS LABORATORIUM

NS PPI DI
FKTP SUREVILANS KESEHATAN MASYARAKAT
SURVEILANS DAN KLB

1 SURVEILANS 2 KLB
http://www.indonesian-publichealth.com
1
SURVEILANS PPI DI
FKTP
PENGERTIAN

TUJUAN DAN SASARAN


OUTLIN TAHAPAN SURVEILANS
E
PENYAJI
INDIKATOR INSIDENT RATE
AN
SIMULASI
PENGERTIAN
Surveilans merupakan proses
pengumpulan, pengolahan,
Surveilans: analisis dan interpretasi data
PMK 27/2017
secara sistemik dan terus
adalah suatu proses yang: menerus serta penyebaran
informasi kepada unit yang
• Dinamis, membutuhkan untuk dapat
• Sistematis, mengambil tindakan. (WHO, 2004),

• Terus-menerus,
Dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan Surveilans merupakan pengumpulan,
analisis dan interpretasi data
interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu populasi kesehatan secara sistematis dan terus
spesifik, dan didiseminasikan secara berkala kepada pihak-pihak menerus, yang diperlukan untuk
perencanaan, implementasi dan
yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan evaluasi upaya kesehatan masyarakat,
dipadukan dengan diseminasi data
dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan secara tepat waktu kepada pihak-pihak
dalam upaya penilaian resiko Healthcare Assosiated infections yang perlu mengetahuinya. (CDC Center
for desedase control and preventions,
(HAIS). 2008),
TUJUAN DAN SASARAN

TUJUAN SASARAN
1. Mendapatkan data dasar Infeksi di pelayanan FKTP

2. Menurunkan laju Infeksi yang terjadi di FKTP fokus pada kejadian HAIs yang berhubungan erat d e
ngan proses pelayanan medis dan
3. Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi di FKTP keperawatan di FKTP, sbb:
4. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya 1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
masalah yang memerlukan penanggulangan 2. Infeksi Daerah Operasi (IDO)

5. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI 3. Plebitis


4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
6. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan 5. Abses gigi
keperawatan

7. Dan salah satu unsur pendukung untuk memenuhi standar


p eniilaian akreditasi di fasyankes
PENETAPAN NUMERATOR DAN DENOMINATOR

NUMERATOR DENOMINATOR
Adalah jumlah pasien yang dilakukan
Adalah jumlah kejadian infeksi tindakan medis atau jumlah hari
dalam kurun waktu tertentu.(bulan, pemasangan alat dalam kurun waktu
tri wulan, semester dan tahunan). tertentu (bulan, tri wulan, semester dan
CONTOH:
tahunan).
(1) Jumlah pasien Infeksi daerah insisi paska pertolongan persalinan. CONTOH:
(1) Jumlah pasien yang dilakukan pertolongan persalinan dengan tindakan insisi di Fasilitas
(2) Jumlah pasien yang terjadi infeksi (abses) setelah dilakukan tindakan pelayanan gigi
(yang sebelumnya tidak ada tanda tanda Infeksi) di pelayanan UKP dan UKM. pelayanan kesehatan.

(3) Jumlah kejadian plebitis pada pemasangan infus. (2) Jumlah pasien yang dilakukan pelayanan gigi tanpa tanda tanda infeksi di UKP dan UKM
(3) Jumlah hari pasien terpasang infus.
(4) Jumlah sasaran yang terjadi KIPI setelah pemberian imunisasi di UKP dan UKM.
(4) Jumlah sasaran yang dilakukan immunisasi di UKP dan UKM
(5) Jumlah pasien yang terjadi infeksi saluran kemih akibat pemasangan urine kateter setelah
dua hari kalender. (5) Jumlah hari pasien terpasang urine kateter
TAHAPAN SURVEILANS
PERENCANAAN

(PERSIAPAN)

PENGUMPULAN DATA

ANALISIS DATA

PENETAPAN TARGET DAN


INTERPRETASI
LAPORAN DAN
DISEMINASI HASIL
1. PERENCANAAN (PERSIAPAN)
PERENCANAAN

(PERSIAPAN)

PENGUMPULAN DATA
1. Persiapan: Buat panduan, SOP, metode, buat formulir dan waktu
pelaksanaan surveilans.

2. Tentukan populasi pasien yang akan dilakukan survei.


ANALISIS DATA

3. Lakukan pemilihan kasus dengan pertimbangan kejadian paling sering,


PENETAPAN TARGET dampak, biaya atau diagnosis yang paling sering.
DAN
INTERPRETASI
4. Gunakan definisi operasional yang mudah dipahami dan mudah diaplikasikan.
LAPORAN DAN
DISEMINASI HASIL
2. Pengumpulan data
PERENCANAAN 1. Cara dan Sumber data:
• Observasi atau pengamatan langsung.
(PERSIAPAN)
• Sumber data:
 Pencatatan dan pelaporan unit kerja, sistem pencatatan dan pelaporan terpadu,
PENGUMPULAN DATA pencatatan pelaporan kesakitan dan kematian
 Catatan medical record pasien/ catatan dokter atau tenaga medis lainnya
(bidan/perawat)

2. Data yang dikumpulkan (Formulir pendataan):


ANALISIS DATA
• Data demografik: nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor catatan medik, tanggal masuk FKTP.
• Data Infeksi: tanggal infeksi muncul, lokasi infeksi, ruang pelayanan/perawatan saat infeksi
PENETAPAN muncul pertama kali.
TARGET
DAN • Faktor risiko: alat, prosedur, faktor lain yang berhubungan dengan Tindakan medis, data
INTERPRETAS laboratorium: jenis mikroba (jika ada)
I
• Formulir Suveilans pengumpulan data
LAPORAN DAN
DISEMINASI • Data yang dikumpulkan adalah data numerator dan data denominator
HASIL
CONTOH:
FORM HARIAN SURVEILANS
RAWAT INAP
Tindakan pelayanan Kejadian Infeksi (HAIs)
Infeksi Infeksi
Nama Urine Tindakan Saluran Daerah
Tanggal Infus katete Operasi Plebitis Kemih Operasi A n t i Ket
Pasien
r (ISK) (IDO) Biotik

1…. Dr. X ya ya ya ya Amx


2…… Ny. B ya ya Cotri Pus ( +),
Cultur Sp
(+)

Jumlah
Contoh:
FORMAT BULANAN SURVEILANS RAWAT
Tindakan pelayananINAP
Kejadian Infeksi (HAIs)
Infeksi Infeksi
Jumlah Infus Urine Tindakan Saluran Daerah
Tanggal katete Operasi Plebitis A n t i Ket
Kemih Operasi Biotik
Pasien r
(ISK) (IDO)

1…. 10 5 3 5 2 1 1 Amx =
2

Dst
Jumlah
Contoh:
FORM HARIAN SURVEILANS RAWAT
JALANKejadian Infeksi (HAIs)
Tindakan pelayanan

Nama Imunis Gigi & Suntik


KIPI Abses Flebitis
Tanggal Pasien asi KB Ket
Mulut
1…. Dr. X ya ya ya ya
Dst Ny. B ya ya

Jumlah
FORM BULANAN SURVEILANS RAWAT
JALAN Tindakan pelayanan Kejadian Infeksi (HAIs)

Jml Imunis Gigi & Suntik


Tanggal asi KB KIPI Abses Flebitis
Pasien Ket
Mulut
1…. 30 17 11 5 2 3 2
Dst

Jumlah
3. Analisis
PERENCANAAN a) Analisis data yang telah dikumpulkan (jika memungkinkan dicatat dalam sistim
(PERSIAPAN)
komputer).

b) Untuk mengetahui besaran masalah infeksi digunakan insiden rate.


PENGUMPULAN
DATA Rumus Insiden Rate:

ANALISIS DATA

PENETAPAN
TARGET
DAN ANALISIS
DATA

LAPORAN DAN
DISEMINASI
HASIL
ANALISA
DATA
Insiden rate HAIs bulan Maret 2021 di
ruang PICU RS X

46,5  Data diolah kedalam statistic


46  Dibuat dalam bentuk grafik,
45,5 table, pie, chart
Per 1000 hari pemakaian alat

45
 Mudah dianalisa
44,5
dan interpretasi
44

43,5
 Penyajian data harus jelas,
43
sederhana, dapat dijelaskan
42,5 diri sendiri
42

41,5
VAP IAD ISK
Jenis infeksi
4. Target dan Interpretasi
PERENCANA
AN
Interprestasi data surveilans:
(PERSIAPA
N)
1. Dapat dibuat dalam bentuk tabel, grafik , pie dll (sesuai keperluan).
PENGUMPUL
AN DATA 2. Penyajian data harus jelas, sederhana, mudah dipahami yang
memperlihatkan pola kejadian infeksi dan perubahan yang terjadi (trend).
3. Analisis kecenderungan menurut:
ANALISIS
DATA
 Jenis infeksi, jenis tindakan, ruang perawatan, dll
 Jelaskan sebab-sebab peningkatan atau penurunan angka infeksi
ANALISIS
DATA DAN
INTERPRET
ASI
4. Bandingkan dengan target kejadian infeksi yang diharapkan pada
pemantauan kejadian HAIs (berdasarkan penetapan FKTP dan data
LAPORAN
pembanding (Benchmaking).
DAN
DISEMINAS
I HASIL
5. Buat rekomendasi untuk plan of action
INTERPRETASI
ANALIS
A Dari grafik terlihat Rate HAIs tertinggi VAP 60.6‰,
kemudian CAUTI 58.8 ‰ dan CLABSI 46.5‰, data HAIs
masih tinggi jika disbanding dengan data nasional,
Rate Healtcare Associated Infections berdasarkan jenis infeksi di
ruang ICU RS.YCKS bulan Januari-Februari 2021 kemungkinan faktor Penyebab CAUTI karena masih
70
rendahnya kepatuhan Kebersihan tangan,sedangkan
58,8 60,6 penyebab VAP,masih rendahnya kepatuhan Kebersihan
60
tangan, posisi pasien sering supine, dan kepatuhan
Per 1000 hari pemakaian alat

50 46,5
39,2
Kebersihan mulut masih rendah, demikian juga pada
40 CLABSI masih rendahnya kepatuhan Kebersihan
30
23,2
tangan
20
20
REKOMENDASI
10
0 0
0
CAUTI VAP CLABSI PLABSI
Jenis infeksi
1. Tingkatkan kepatuhan Kebersihan tangan
Jan Feb
2. Tingkatkan kepatuhan Kebersihan mulut
pasien dengan ventilasi mekanik
RENCANA TINDAK
No Rencana Kegiatan
LANJUT Sasaran
Tujuan Strategik Pelaksanan/PI Waktu
C

1 Meningkatkan Meningkatkan Tercapainya Re-edukasi HH Ka. Ruangan Satu bulan


Kebersihan tangan Kepatuhan peningkatan Perlombaan HH IPCLN
Kebersihan tangan kepatuhan Reward- Tim PPI
Kebersihan Tangan Punishment
dari 60 % menjadi Melakukan
85 % pada triwulan audit secara
II regular

2 Meningkatkan Meningkatkan Tercapainya Re- edukasi Ka. Ruangan Satu bulan


Kebersihan mulut Kepatuhan peningkatan Kebersihan IPCLN
Kebersihan mulut kepatuhan Mulut Tim PPI
pasien Kebersihan mulut Melakukan
dari 60 % menjadi audit secara
90 % pada triwulan teratur
II
EVALUASI

Evaluasi terhadap rekomendasi yang sudah diberikan


dan
ditindaklanjuti

Evaluasi meliputi input-proses dan output

Evaluasi proses setiap hari, evaluasi hasil


dilakukan setiap bulan, triwulan dan setiap
tahun

Evaluasi Outcome minimal sekali setahun


Lanjutan..

5. Laporan dan Diseminasi Hasil


PERENCANA
AN
(PERSIAPA
N)
• Laporan dan rekomendasi hasil surveilans oleh Ketua Tim
PPI/Penanggung jawab PPI kepada pimpinan fasyankes secara periodik
PENGUMPUL (tergantung kebijakan fasyankes setiap bulan, triwulan , tahunan)
untuk dilakukan tindak lanjut hasil persetujuan
AN DATA

Laporan kegiatan PPI di FKTP dibuat secara komprehensif dan berkesinambungan:


ANALISIS
DATA  Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program PPI.
 Laporan dibuat secara periodik atau sesuai kebijakan FKTP (triwulan, semester, tahunan
ANALISIS
atau sewaktu-waktu jika diperlukan) .
DATA DAN
INTERPRET
ASI

• Diseminasi dan atau komunikasikan kepada unit atau pihak yang


LAPORAN
DAN
berkepentingan untuk dilakukan langkah tindak lanjut atau perbaikan
DISEMINAS
I HASIL
LAPORAN KE UNIT KERJA
KAMUS
INDIKATOR
KINERJA
PROGRAM PPI
INSIDEN RATE ISK
Judul Indikator Insiden Rate ISK
Dasar Pemikiran 1. Permenkes tentang Keselamatan Pasien .
2. Permenkes Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas pelayanan kesehatan, pasal 3 ayat 1 setiap
Fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanakan program PPI.
3. FKTP harus melakukan surveilans HAIs dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan .

Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Infeksi Saluran Kemih akibat penggunaan urine kateter.
2. Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi.
Definisi 1. Pemasangan urine kateter adalah pemasangan alat kateter urine yang bertujuan mengeluarkan urine
Operasional sesuai dengan indikasi.
2. Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan urine kateter > 2 hari ditemukan
tanda tanda Infeksi, setidaknya satu dari tanda atau gejala sebagai berikut:
 Demam (> 38,0 ° C)
 Nyeri tekan suprapubik
 Nyeri atau nyeri pada sudut kosto-vertebralis
 Urgensi kemih
 Frekuensi kencing
 Disuria
3. Terpasang urine kateter selama lebih dari 2 hari.
4. Ada hasil kultur urine teridentifikasiPmikroorganisme yang teridentifikasi.
11/13/2020
Satuan Pengukuran Per mill
Numerator (pembilang) Jumlah kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Denumenator Jumlah lama hari terpasang alat pada seluruh pasien terpasang urine kateter
(penyebut)
Target Pencapaian …..permill (ditetapkan oleh masing-masing FKTP yang mengacu pada target program).
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Kejadian ISK akibat pemasangan kateter urine di FKTP tempat terjadinya infeksi.
Kriteria Eksklusi:
 Kejadian ISK akibat pemasangan kateter urine di FKTP lain.
Formula Jumlah kejadian ISK
X 1000 = …………….º/ºº.

Jumlah hari seluruh pasien terpasang urine kateter


Desain Pengumpulan Data Concurrent (Survei harian)
Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi
Besar Sampel Besar sampel sama dengan Total Populasi yang terpasang urine kateter di faskes tersebut pada periode yang
sama
Frekuensi Pengumpulan Data Harian
Periode Pelaporan Data Bulanan
Periode Analisis Data Triwulan
Penyajian Data Tabel
Control chart Run chart
Instrumen Pengambilan Data Formulir observasi
Penanggung Jawab Penanggung jawab PPI
INSIDEN RATE
dul Indikator Insiden Rate IDO
sar Pemikiran IDO
1. Permenkes No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien pada pasal 5 ayat 5 mengamanatkan bahwa setiap fasilit
pelayanan kesehatan harus mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan
2. Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas pelayanan kesehatan, pasal 3 a
1 setiap Fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanakan program PPI.
3. FKTP harus melakukan surveilans HAIs dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

uan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian IDO akibat tindakan operasi.
2. Menjamin keselamatan pasien pada tindakan operasi dengan mengurangi risiko infeksi.

finisi Operasional 1. Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah infeksi pada daerah operasi akibat tindakan operasi.
2. IDO dengan tindakan operasi pemasangan implan diawasi selama 90 hari sedangkan tanpa implan diawasi selama 30 h
3. Pasien memiliki tanda atau gejala IDO sebagai berikut:
 Merah, basah, bengkak dan bernanah.
 Ada hasil kultur daerah operasi dengan organisme yang teridentifikasi.

is Indikator Proses
uan Pengukuran Persen (%)
merator (pembilang) Jumlah kasus IDO
Denominator (penyebut) Jumlah pasien yang dilakukan operasi dengan jenis operasi yang sama
Target Pencapaian …..persen (ditetapkan oleh masing-masing FKTP)
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua pasien yang dilakukan tindakan operasi di fasilitas pelayanan kesehatan.
Kriteria Eksklusi:
 Tindakan operasi dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang berbeda.

Formula Jumlah kejadian IDO X 100 = …………….%


Jumlah pasien operasi
Desain Pengumpulan Data Concurrent (Survei harian)
Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi
Instrumen Pengambilan Data Formulir observasi
Besar Sampel Besar sampel sama dengan Total Populasi yang dilakukan operasi pada faskes tersebut
pada periode yang sama.
Frekuensi Pengumpulan Data Harian
Periode Pelaporan Data Bulanan
Periode Analisis Data Triwulan
Penyajian Data Tabel Run chart
11/13/2020 Control chart
Penanggung Jawab Penanggung jawab PPI
Insiden rate Infeksi Pelayanan Gigi-
Indikator
Sasaran Strategis
Mulut Uraian
Tercapainya mutu pelayanan kesehatan melalui kegiatan PPI.
Nama Key Performance Tercapai angka kejadian infeksi sesuai standar yang ditetapkan oleh Tim PPI.
Indikator (KPI)
Alasan memilih indikator 1. Standar Akreditasi FKTP.
2. Meningkatkan keselamatan pasien.
3. Pemantauan kejadian infeksi paska pemberian pelayanan kesehatan.
Defenisi Infeksi pada pelayanan gigi dengan tindakan terencana tanpa ada gejala risiko infeksi namun setelah tindakan terjadi
infeksi.
Formula  Jumlah pasien yang ditemukan dengan Infeksi setelah pelayanan gigi (Numerator).
 Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pelayanan gigi (Denominator).
Kriteria Kriteria Inklusi:
Ditemukan tanda-tanda: dolor, tumor, fungsio laesa, kalor, rubor yang dilakukan setelah tindakan pelayanan gigi
terencana yang sebelumnya tidak ditemukan tanda tanda infeksi.
Kriteria Eksklusi:
 Pasien sudah mengalami salah satu tanda infeksi.
Perhitungan Jumlah pasien infeksi paska tindakan pelayanan gigi terencana/jumlah pasien dilakukan tindakan pelayanan gigi
terencana X 100 = …..%
Besar Sampel Total Populasi Yang Mendapatkan Tindakan Pelayanan Gigi dan Mulut
Pengumpul data Penanggung jawab PPI atau orang yang ditugaskan.
Frequensi penilaian data Perbulan
Periode 1 – 3 Bulan
Insiden rate Infeksi Pelayanan
Indikator Uraian
Sasaran Strategis Imunisasi
Nama Key Performance
Tercapainya mutu pelayanan kesehatan melalui kegiatan PPI.
Tercapai angka kejadian infeksi sesuai standar yang ditetapkan oleh Tim PPI.
Indikator (KPI)
Alasan memilih indikator 1) Standar Akreditasi FKTP.
2) Meningkatkan Keselamatan pasien.
3) Pemantauan kejadian infeksi paska pemberian pelayanan kesehatan.
Defenisi 1. Infeksi yang terjadi setelah tindakan imunisasi dimana ditemukan tanda tanda infeksi.
Formula  Jumlah pasien yang ditemukan dengan Infeksi setelah pelayanan Imunisasi (Numerator)
 Jumlah Pasien yang dilakukan tindakan pelayanan immunisasi (Denominator)
Kriteria Kriteria Inklusi:
 Ditemukan tanda-tanda: dolor, tumor, fungsio laesa, kalor, rubor yang dilakukan setelah tindakan pelayanan gigi terencana
yang sebelumnya tidak ditemukan tanda tanda infeksi
Kriteria Eksklusi:
 Pasien sudah mengalami salah satu tanda infeksi

Perhitungan Jumlah pasien infeksi paska persalinan /jumlah pasien persalinan X 100 = …….%
Pengumpul data Penanggung jawab PPI atau orang yang ditugaskan
Besar Sampel Total Populasi Yang Mendapatkan Pelayanan Imunisasi di Faskes tersebut pada periode yang sama
Frequensi penilaian data Perbulan
Periode pelaporan 1 – 3 Bulan
Rencana penyebaran hasil Melalui pertemuan rutin 3 bulan dan jika diperlukan
Target penc11a/p13a/i2a0n2 1. <5%
Indikator
Insident rate Plebitis
Uraian
Sasaran Strategis Tercapainya mutu pelayanan kesehatan melalui kegiatan PPI.
Nama Key Performance Tercapai angka kejadian Plebitis sesuai standar yang ditetapkan oleh Tim PPI.
Indikator (KPI)
Alasan memilih indikator 1. Standar Akreditasi FKTP.
2. Meningkatkan Keselamatan pasien.
3. Pemantauan kejadian infeksi paska pemberian pelayanan kesehatan.
Defenisi 1. Infeksi yang terjadi pada daerah lokal tusukan infus atau pengambilan sample darah ditemukan tanda panas,
bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat purulen atau mengeluarkan pus.
Formula 1. Jumlah pasien yang terjadi Plebitis (Numerator)
2. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pemasangan infus atau tusukan pengambilan sample darah (Denominator)
Kriteria Kriteria Inklusi:
Ditemukan tanda-tanda: dolor, tumor, fungsio laesa, kalor, rubor yang dilakukan setelah tindakan pemasangan infus
atau pengembalilan darah.
Kriteria Eksklusi:
 Pasien dipasang infus atau diambil darah di fasilitas pelayanan kesehatan berbeda.
Perhitungan Jumlah pasien Plebitis/Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pemasangan infus atau tusukan pengambilan sample
darah X 100 = ……%
Pengumpul data Penanggung jawab PPI atau orang yang ditugaskan
Besar Sampel Total Populasi Yang Mendapatkan Pemasangan Infus di Faskes tersebut pada periode yang sama
Frequensi penilaian data Perbulan
Periode 1 – 3 Bulan
Judul Indikator Insiden Rate PLABSI
INSIDEN RATE
Dasar Pemikiran
PLABSI
1. Permenkes No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien pada pasal 5 ayat 5 mengamanatkan bahwa setiap fasilitas
pelayanan
kesehatan harus mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan.
2. Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas pelayanan kesehatan, pasal 3 ayat 1
setiap Fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanakan program PPI.
3. FKTP harus melakukan surveilans HAIs dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian PLABSI akibat penggunaan kateter intra vena perifer.
2. Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi.
Definisi Operasional 1. Pemasangan kateter intra vena perifer adalah pemasangan alat intra vena yang bertujuan memberikan cairan atau obat sesuai
dengan
indikasi.
2. PLABSI adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan keteter Intra vena perifer > 2 hari ditemukan tanda tanda Infeksi, sebagai
berikut:
 Pasien dengan bakteri patogen yang diidentifikasi dari 1 atau lebih spesimen kultur darah yang dilakukan untuk tujuan
diagnosis klinis atau pengobatan dan organisme yang teridentifikasi dalam darah, tidak terkait dengan infeksi di tempat lain.
 Pasien memiliki setidaknya 1 dari tanda atau gejala berikut: demam (> 38.0 °C), menggigil, atau hipotensi dan organisme
yang diidentifikasi dari darah tidak terkait dengan infeksi di tempat lain dan komensal umum yang sama di identifikasi dari
dua atau lebih spesimen darah yang diambil kultur pada tempat yang berbeda untuk tujuan diagnosis atau pengobatan klinis

Jenis Indikator Proses


Satuan Pengukuran Permill (‰)
Numerator (pembilang) Jumlah kasus PLABSI.
Denominator (penyebut) Jumlah lama hari terpasang alat pada seluruh pasien terpasang keteter Intra vena perifer.
Target Pencapaian …..permill (ditetapkan oleh masing-masing FKTP yang mengacu pada target program). 34
Kriteria Inklusi:
Kriteria:  Kejadian PLABSI akibat pemasangan kateter Intra vena perifer di FKTP tempat terjadinya
infeksi.
Kriteria Eksklusi:
 Kejadian PLABSI akibat pemasangan kateter Intra vena perifer di FKTP lain.
Formula Jumlah kejadian PLABSI
X 1000 = ……… ‰
Jumlah hari seluruh pasien terpasang
keteter Intra vena perifer
Desain Pengumpulan Data Concurrent (Survei harian)
Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi
Instrumen Pengambilan Data Formulir observasi
Besar Sampel Besar sampel sama dengan Total Populasi yang terpasang kateter intra vena perifer.
Frekuensi Pengumpulan Data Harian
Periode Pelaporan Data Bulanan
Periode Analisis Data Triwulan
Penyajian Data Tabel
Control chart Run chart
Penanggung Jawab Penanggung jawab PPI 35
SIMULASI KASUS

11/13/2020 PPI di FKTP-Askar 36


DATA SURVEILANS PUSKESMAS
MELATI
1. Dalam tiga bulan pengamatan Periode Januari – Maret 2020 :
Terdapat 15 pasien dipasang urine kateter menetap hanya masing 1 hari , 2
orang pasien terpasang 2 hari dan 3 hari, dan 1 orang terjadi ISK.
2. Hitung Numerator dan Denomintornya.
3. Analisis dan insiden rate ISK di Puskesmas Melati.
Analisis 1

• Insident Rate ISK di PKM Melati Periode Januari – Maret 2020, sbb:
• Numerator :
1 orang terjadi ISK
• Denominator:
15 orang terpasang kateter urine masing masing 1 hari : 15 hari
1 orang terpasang urine kateter 3 : 3 hari
1 orang terpasang urine kateter 2 : 2 hari
Total hari terpasang urine kateter = 20
hari
Insident rate ISK : Numerator
1
x 1000 = x 1000 = 50 ‰
denominator
20
DATA SURVEILANS PUSKESMAS
MELATI
1. Dalam tiga bulan pengamatan Periode Januari – Maret 2020 :
Terdapat 10 pasien tindakan operasi minor antara lain : pengangkatan
limphoma, superfisial neuroktomi, tenotomi dan tindakan sunat
dari semua tindakan operasi tersebut ditemukan 2 orang yang dinyatakan
IDO akibat bedah Minor
2. Hitung Numerator dan Denomintornya.
Numerator / denominator
1. Analisis dan insiden rate ISK di Puskesmas Melati.
Analisis 1

• Insident Rate ISK di PKM Melati Periode Januari – Maret 2020, sbb:
• Numerator :
2 orang terjadi IDO

• Denominator:
10 orang yang dilakukan tindakan operasi minor

Insident rate IDO :

Numerator
2
x 100 = x 100 = 20 %
denominator
10
PENUGASAN -----
surevilans
LATIHAN KASUS SURVEILANS HAIS DI FKTP

• Di Puskesmas Citayu ditemukan antara lain

• Bulan Nopember 2020 terdapat 10 orang pasien terpasang urine kateter dengan
jumlah hari pemakaian alat 54 hari, dari 10 orang pasien tersebut ditemukan ISK
sebanyak 2 orang. Hitunglah
1. Rate infeksi ISK dan

2. Lakukan analisa masalah penyebabnya - RCA : 5 W , Fish bone, dll)

3. Berikan rekomendasi perbaikan  Plan of action


2
KEJADIAN LUAR
BIASA
(KLB)
PENANGGULANGAN
KEJADIAN LUAR BIASA
(KLB)
DI FKTP
KEJADIAN LUAR BIASA ?
01

02

03

Munculnya kasus yang sebelumnya


belum pernah ada/ muncul kembali
KEJADIAN LUAR BIASA DI FKTP ?
1 2 3

Hosts; kondisi pasien


rentan dan kondisi yang
membuat rentan
Manajemen dan Langkah Investigasi KLB
01 Persiapan Lapangan
07 Evaluasi hasil

02 Memastikan KLB

08 Komunikasi hasil temuan

03 Verifikasi Dx
Pencegahan dan
09
Penanggulangan
04 Tetapkan kasus KLB (umumkan)

10 Observasi hasil tindakan

05 Pengolahan Data Deskriptif


11 Kasus dihentikan

06 Buat langkah penanggulangan


Tim Penanggulangan KLB

A Multi Lintas Sektor


Tim Multidisiplin bekerjasama dalam
penanggulangan KLB

B
Salah satu anggota tim IPCD/N
kesehatan Dapat terlibat langsung
dalam
penanggulangan KLB
INVESTIGASI KASUS DAN PENGUMPULAN DATA

01
02
PENGUMPULAN DATA KASUS PENCATATAN DATA

1. Data Microbiology 1. Sign and Symptons; is this an


2. Data Surveilans Hais outbreak?
3. Discussian with clinicians 2. Medications
3. Prosedures
4. Consults
5. Location
6. Staf Contact
7. Host Factors?
PENETAPAN DIAGNOSIS KLB
Is this an Outbreak? What is the diagnosis?

Hubungan antara masalah Manifestasi klinis &


Peningkatan kasus? hasil Laboratory

OUTBREAK CONFIRM

INVESTIGASI LANGSUNG:
TINDAKAN PENCEGAHAN - Etiologi Agent
LANGSUNG:
- Modus Penularan
- Profilaksis
- Cara Penularan
- Isolasi
- Sumber Kontaminasi
- Peringatan Publik
- Tindakan Higiene - Populasi berisiko
- Sumber paparan
Memastikan KLB
Kriteria Kerja KLB
4

2 CFR dari suatu


penyakit dalam kurun
Peningkatan kejadian waktu tertentu
Timbulnya suatu penyakit/ kematian 2 menunjukkan 50%
penyakit/kesakitan yang kali atau lebih atau lebih
sebelumnya tidak dibandingkan periode dibandingkan CFR
ada/tidak diketahui. sebelumnya. dari periode

Positive Rate
sebelumnya.
(PR) penderita baru dari
3 periode tertentu
menunjukkan kenaikan 2
kali lipat atau lebih
1 dibandingkan dengan
periode yang sama dalam
kurun waktu/ tahun
sebelumnya
VERIFIKASI DIAGNOSIS KLB

2. LABORATORIUM, TERMASUK
TEKNIK YANG DI GUNAKAN

1. REVIEW TEMUAN KLINIS

3. HASIL KONSULTASI
TENAGA AHLI
Identitas; nama & alamat

Demografi; umur, sex & pekerjaan

Klinis PENEMUA
N
Faktor Risiko KASUS

Pelapor
TINDAKAN AWAL
Cohorting Pasien dan 1 2 Batasi Mobilitas Pasie
Staf n

Staff Screening 3 4 Komunikasi dan Inform


asi

Peralatan pasien dan Pembe 5


rsih 6 Kesiapan aturan, Kepatuha
n pada Standar dan Prose
7 dur
Penyediaan
sarana dan prasarana
(APD, Alkes, Sarpras HH, dl
l)
PENGENDALIAN KLB

1 2
3
Jangan menunggu akhir penyelidikan
 Penilaian umum KLB
 Penilaian spesifik menurut hasil
temuan Tindakan pencegahan, terapkan
secara konsisten:
 Kewaspadaan isolasi
 Isolasi
 Imunisasi
KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI KLB

1 2 3 4

Struktur Bangun Penyediaan Sara Sarana dan Tindaka Pendidikan & Pelati
n Sterilisasi
an na Kesehatan han
a. Ruangan tersendiri a. Sarana kebersihan
b. Jarak antara-pasie
tangan a. SPO
n, kemudahan dala b. Kepatuhan terhadap
m pembersihan b. Alat kesehatan
c. Ventilasi yang adek c. Monitor & kebijakan
uat. tekanan negative
d. Penempatan saran a
kebersihan tanga n. ruangan
INDIKATOR KEBERHASILAN PENANGGULANGAN KLB
Menurunnya Frekwensi Kasus

Menyempitnya penyebarluasan
Wilayah Menurunnya jumlah kasus

Memendeknya Periode KLB Menurunnya jumlah kematian


pada setiap KLB
SAAT KLB BERAKHIR

Komunikasi dan
Menyampaikan (indikator
laporan tertulis keberhasilan
KLB penanggulangan)

Adanya Evaluasi
Kebijakan/rekomend
a si Untuk mencegah
terulangnya
KESIMPULAN

Pelaksanaan surveilans harus


dilakukan secara tepat dan benar
Surveilans merupakan bagian dari
oleh tenaga yang kompeten, waktu
8 core componen no 4
dan metode yang tepat
Dengan metode observasi langsung
Surveilans merupakan bagian oleh tenaga yang kompeten dapat
penting dari program PPI diketahui faktor-faktor penyebab HAIs

Dengan metode observasi langsung


Tahapan surveilans meliputi oleh tenaga yang kompeten dapat
perencanaan, pengumpulan data, diketahui faktor-faktor penyebab
analisa data, interpretasi, diseminasi HAIs
dan evaluasi
11/13/2020 PPI di FKTP-Askar 60

Anda mungkin juga menyukai