Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH

SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD KEFAMENANU 1/2


01

Tanggal terbit Ditetapkan, tgl.


Prosedur Tetap
Direktur

TIM PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT
dr . I Wayan Niarta, M.Kes
NIP. 19700927 200012 1 005
Pengertian 1. Surveilans Infeksi Rumah Sakit adalah suatu kegiatan
pengamatan yang sistematis, aktif, berkelanjutan, dan
terus menerus terhadap suatu kejadian penyebaran
penyakit pada suatu populasi tertentu, serta hal – hal yang
mempengaruhi terjadinya infeksi tersebut.
2. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi aliran darah akibat
penggunaan alat intravaskuler secara sistematik, analisis
dan interpretasi yang terus menerus untuk digunakan
dalam perencanaan penerapan dan evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang
didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
3. Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi saluran kemih akibat
penggunaan alat dower kateter atau tindakan aseptik lain
melalui saluran kemih secara sistematik, analisis dan
interpretasi yang terus menerus untuk digunakan dalam
perencanaan penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan yang di desiminasikan
secara berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan.
4. Surveilans Ventilator Aquired Pneumonia (VAP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi pneumonia yang
didapat lebih dari 48 jam setelah menggunakan ventilasi
mekanik secara sistematik, analisis dan interpretasi yang
terus menerus untuk digunakan dalam perencanaan
penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan yang didesiminasikan secara berkala
kepada pihak-pihak yang memerlukan.
5. Surveilans Hospital Aquired Pneumonia (HAP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi saluran napas bawah,
mengenai parenkim paru tidak diintubasi yang terjadi lebih
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD KEFAMENANU 2/2


01

dari 48 jam hari rawat dan tidak dalam masa inkubasi


Pengertian
secara sistematik, analisis dan interpretasi yang terus
menerus untuk digunakan dalam perencanaan penerapan
dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan
kesehatan yang didesiminasikan secara berkala kepada
pihak-pihak yang memerlukan
6. Surveilans Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi akibat tindakan
pembedahan yang dapat mengenai :
a. Superfisial (Superficial Incicional Site) : ILO yang terjadi
30 hari setelah pembedahan, dan hanya mengenai
kulit dan jaringan sub kutan.
b. Profunda ( Deep Incicional) : ILO yang terjadi 30 hari
setelah tindakan pembedahan bila tidak ada implan
atau infeksi terjadi dalam satu tahun bila ada
pemasangan implan, mengenai jaringan lunak dalam
dari tempat insisi (faskia dan otot).
c. Organ/rongga : ILO yang terjadi 30 hari pasca bedah
tanpa implan atau 1 tahun pasca bedah apabila
terdapat implan, mengenai semua organ yang
dimanipulasi selama operasi kecuali jaringan lunak
superficial dan dalam.
Tujuan 1. Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit
2. Pemantauan masalah dan pola infeksi
3. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar
biasa (outbreak) dan cara penanggulangannya
4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar
tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk
menurunkan insiden dan risiko.
5. Mengetahui pola kuman di RS
Kebijakan 1. Surveilans infeksi rumah sakit dilaksanakan oleh IPCN
purna waktu dan IPCLN di setiap ruang perawatan atau
ruangan lain yang berisiko terhadap terjadinya infeksi
dirumah sakit.
2. Surveilans dilakukan pada pasien yang dirawat atau
mendapat tindakan yang berisiko terjadinya infeksi rumah
sakit.
3. Perlu dibentuk koordinator surveilans sesuai jenis dan
parameter infeksi (IADP, ISK, VAP dan HAP, serta ILO).
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD KEFAMENANU 3/2


01

4. Dalam pelaksanaan surveilans ditentukan : what (jenis


infeksi rumah sakit), when (kapan terjadinya infeksi), where
(tempat unit perawatan), dan who (umur, jenis kelamin dan
faktor resiko lain).
A. Surveilans IADP
Prosedur
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans dan alat tulis yang akan di
gunakan untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam
formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi insersi Intra Vaskular
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
adanya pembengkakan, kemerahan, panas area insersi,
dan adanya rasa nyeri.
7. Apabila ditemukan adanya tanda – tanda infeksi tersebut
segera lakukan pemeriksaan kultur (darah atau ujung
kateter infus)
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya IADP.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi
Rumah Sakit.

B. Surveilans ISK
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan di
gunakan untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam
formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower
kateter atau tindakan aseptik lain
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD KEFAMENANU 4/2


01

Prosedur peningkatan suhu badan > 38°C, anyang – anyangan,


polakisuri, disuri, atau nyeri suprapubik, catat dan
laporkan pada IPCO untuk menetapkan apakah benar
terjadi infeksi saluran kemih.
7. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut
segera lakukan pemeriksaan kultur urine dari selang
kateter.
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya ISK.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status
Pasien, Formulir Harian, dan Formulir Bulanan
Surveilans Infeksi Rumah Sakit.

C. Surveilans VAP dan HAP


Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, buku surveilans, alat tulis
yang akan di gunakan untuk mendata pasien yang
akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam
formulir surveilans / buku surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
peningkatan badan > 38°C, produksi sputum banyak dan
purulen, bunyi pernapasan menurun/ pekak, ronchi basah
daerah paru, adanya batuk, peningkatan leukosit
(pemeriksaan hapus sputum >25/LPK), atau hasil X-ray
adanya infiltrat paru
6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut
segera lakukan pemeriksaan kultur sputum disekitar
ETT (VAP), atau kultur sputum melalui batuk efektif
(HAP)
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya VAP/HAP
8. Dokumentasikan kejadian VAP/HAP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status
Pasien, Formulir Harian, dan Formulir Bulanan
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD KEFAMENANU 5/2


01

Surveilans Infeksi Rumah Sakit.


Prosedur

D. Surveilans ILO
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan
digunakan untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam
formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi :
a. Superfisial : adanya nyeri / tenderness, bengkak
lokal, kemerahan atau panas, keluarnya cairan
purulen dari area insisi
b. Deep Insisional (insisional dalam) : keluarnya cairan
purulen dari jaringan lunak dalam dan bukan dari
organ, ditemukan abses, adanya peningkatan suhu
tubuh >38 °C, atau nyeri/ tenderness
c. Organ/rongga : adanya cairan purulen melalui stab
wound pada organ/ rongga dan abses
6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut
segera lakukan pemeriksaan kultur luka operasi dengan
teknik aseptik
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya ILO
Dokumentasikan kejadian ILO yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien, Formulir
Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi Rumah Sakit
1. Instalasi Rawat Inap
Unit terkait
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai