Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN INFEKSI ALIRAN

DARAH PRIMER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KEFAMENANU 00 1/2

Disahkan oleh
Direktur RSUD Kefamenanu
Tanggal Terbit
Standar Prosedur
Operasinal Robertus Tjeunfin, S.Kep.Ns, MPH
NIP. 19760403 1996031005

1. IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) Adalah infeksi yang terjadi


akibat masuknya mikroba melalui peralatan yang dimasukkan
langsung ke system pembuluh darah (Blood Stream Infection /
BSI)
2. Keadaan bakterimia ditemukannya organisme dari hasil kultur
Pengertian
darah semi kuantitatif disertai tanda klinis yang jelas serta tidak
ada hubungannya dengan infeksi ditempat lain dan dokter yang
merawat menyatakan telah terjadi infeksi.
3. Data surveilans IADP, adalah data-data yang berhubungan
dengan faktor resiko pemasangan alat intravascular
1. Menurunkan angka kejadian IADP.
2. Menurunkan kejadian HAIs.
3. Menurunkan angka kematian.
4. Identifikasi dini kejadian luar biasa (KLB ) infeksi Rumah
Sakit
5. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya
Tujuan masalah yang memerlukan penanggulangan.
6. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI di
Rumah Sakit.
7. Memenuhi standart mutu pelayanan medis dan
keperawatan.
8. Salah satu unsur pendukung untuk memenuhi akreditasi
Rumah Sakit
1. SK RSUD Kefamenanu nomor............. tentang Pembentukan
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit.
2. Dilakukan oleh semua petugas ruangan ( perawat IPCLN ) yang
telah di bentuk di RSUD Kefamenanu.
1. Kriteria IADP sebagai Surveilans Infeksi rumah sakit adalah :
a. Kriteria 1
 Ditemukan pathogen pada ≥ 1 kultur darah pasien
Kebijakan  Mikroba dari kultur darah itu tidak berhubungan
dengan infeksi dibagian lain dari tubuh.
b. Kriteria 2.
 Pasien minimal menunjukkan satu gejala klinis
(demam dengan suhu ≥ 38 °c, menggigil, hipotensi)
 Tanda dan gejala klinis serta hasil positif
pemeriksaan laboratorium yang tidak berhubungan
dengan infeksi lain.
 Hasil……………………
Kebijakan  Hasil kultur yang berasal dari ≥ 2 kultur darah pada
lokasi pengambilan yang berbeda didapatkan
mikroba kontaminan kulit yang umum.
c. Kriteria 3.
PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN INFEKSI ALIRAN
DARAH PRIMER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KEFAMENANU 00 1/2

 Pasien anak usia ≤ 1 tahun menunjukkan minimal


satu gejala, demam dengan suhu rectal ≥ 38°c,
hipotermi suhu rectal ≤ 37°c, apnoe atau Bradikardi.
 Tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan positif
laboratorium yang tidak berhubungan dengan infeksi
lain
 Hasil kultur yang berasal dari ≥ 2 kulturdarah pada
lokasi pengambilan yang berbeda didapatkan
mikroba kontaminan kulit yang umum
4. PERHATIAN
a. Akses langsung keperedaran darah ini dapat berupa
kateter vena yang di lakukan pada pasien.(contoh
pemasangan vena sentral/CVC, vena perifer/infuse,
Hemodialisa).
b. Idealnya, darah vena diambil 2-4 kali dari sisi yang
berbeda (misalnya dari vena antecubiti kiri dan kanan),
tidak boleh diambil dari selang infuse. Darah diambil
secara simultan dalam waktu yang singkat (dalam
beberapa jam).
c. Bila di suatu fasilitas tidak memperoleh bahan kultur
dengan cara ini, maka masih dapat memberi laporan
IADP dengan kriteria yang ada dan dikerjakan oleh
petugas yang terampil untuk memfasilitasi perolehan
sampel kultur darah yang lebih baik.
d. Resiko infeksi dan hasil pemeriksaan tergantung dari:
 Lama pemasangan: berapa hari peralatan dipasang
 Lokasi pemasangan(subclavian, femoral,internal
jugular, perifer).
 Tehnik pemasangan: keahlian petugas, tehnik
aseptic, jenis antiseptik, jenis dan bahan peralatan
terpasang.
 Perawatan: ruang perawatan, perawatan peralatan,
frekwensi manipulasi.
 Kondisi pasien: usia dan penyakit yang mendasari.
 Tehnik kultur.
1. Persiapan Alat :
a. Alat tulis
b. Format surveilans terdiri dari : Format harian IRS, Format
Harian kejadianIADP , Format Bulanan IRS, Format
Bulanan Kejadian IADP.
Prosedur
c. Dokumen pasien
d. Hasil pemeriksaan penunjang : Analisa Kimia darah, kultur
darah
e. Temperatur axilar.
f. Buku rekapitulasi laporan
Prosedur 2. Persiapan Pasien
a. Lakukan 5S
b. Beritahu tindakan yang akan dilakukan
3. Persiapan Petugas
a. Siapkan format surveilans dan buku rekapitulasi.
PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN INFEKSI ALIRAN
DARAH PRIMER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KEFAMENANU 00 1/2

4. Pelaksanaan prosedur :
Dilakukan IPCLN
a. Lakukan pengumpulan data kejadian IRS setiap hari,
usahakan dalam kurun waktu yang terjadwal ( Jam kerja )
b. Catat kejadian IRS di format harian ( Format IRS )
c. Lakukan rekapitulasi laporan harian ke laporan bulanan
dengan mengunakan format bulanan.
d. IPCLN mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans
setiap pasien berisiko di Unit Rawat masing-masing setiap
hari. Pada awal bulan,setiap tanggal 3-5 formulir ditanda
tangani kepala ruang.
e. Kemudian laporan diserahkan ke IPCN
Dilakukan IPCN
f. Untuk IPCN, Lakukan penghitungan insiden rate pada
kejadian IADP
Insiden Rate IADP:
Jumlah kasus IADP X 1000
Jumlah lama hari pemakaian kateter vena
g. Lakukan analisa hasil penghitungan insiden dan buat
rekomendasi.
h. Laporkan hasil analisa ke tim PPI
i. Bila tidak ada KLB dokumentasikan, dan serahkan arsip
laporan ke bagian evaluasi dan pelaporan.
j. Bila terjadi KLB segera ditindaklanjuti di tim PPI sampai
direktur.
Unit Terkait RA,VIP,RW,VIP Bedah,ICU,RL,OK, RB, IGD
Pedoman Surveilans Infeksi
Referensi
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai