RS KRAMAT 128
Ditetapkan,
Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Dr.Harijadi,SpA.MARS
PENGERTIAN 1. Surveilans Infeksi Rumah Sakit adalah suatu kegiatan
pengamatan yang sistematis, aktif, berkelanjutan, dan terus
menerus terhadap suatu kejadian penyebaran penyakit pada
suatu populasi tertentu, serta hal – hal yang mempengaruhi
terjadinya infeksi tersebut.
Halaman
No. Dokumen No. Revisi 2 dari 4
RS KRAMAT 128
6. Surveilans Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah pengumpulan
data kejadian infeksi akibat tindakan pembedahan yang dapat
mengenai :
a. Superfisial (Superficial Incicional Site) : ILO yang terjadi 30
hari setelah pembedahan, dan hanya mengenai kulit dan
jaringan sub kutan.
b. Profunda ( Deep Incicional) : ILO yang terjadi 30 hari setelah
PENGERTIAN tindakan pembedahan bila tidak ada implan atau infeksi
terjadi dalam satu tahun bila ada pemasangan implan,
mengenai jaringan lunak dalam dari tempat insisi (faskia dan
otot).
c. Organ/rongga : ILO yang terjadi 30 hari pasca bedah tanpa
implan atau 1 tahun pasca bedah apabila terdapat implan,
mengenai semua organ yang dimanipulasi selama operasi
kecuali jaringan lunak superficial dan dalam.
1. Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit
2. Pemantauan masalah dan pola infeksi
3. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar
biasa (outbreak) dan cara penanggulangannya
TUJUAN 4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar
tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk
menurunkan insiden dan risiko.
5. Mengetahui pola kuman di RS
RS KRAMAT 128
7. Apabila ditemukan adanya tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur (darah atau ujung kateter infus)
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk
menentukan adanya IADP.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien, Formulir Harian,
dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi Rumah Sakit.
B. Surveilans ISK
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan di gunakan
untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas lain
dari pasien yang akan di survei dalam formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower kateter atau
tindakan aseptik lain
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
peningkatan suhu badan > 38°C, anyang – anyangan, polakisuri,
disuri, atau nyeri suprapubik, catat dan laporkan pada IPCO
untuk menetapkan apakah benar terjadi infeksi saluran kemih.
PROSEDUR
7. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur urine dari selang kateter.
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk
menentukan adanya ISK.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien, Formulir
Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi Rumah Sakit.
RS KRAMAT 128
6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur sputum disekitar ETT (VAP), atau
kultur sputum melalui batuk efektif (HAP)
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk
menentukan adanya VAP/HAP
8. Dokumentasikan kejadian VAP/HAP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi
Rumah Sakit.
D. Surveilans ILO
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan digunakan
untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas lain
dari pasien yang akan di survei dalam formulir surveilans
PROSEDUR 4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi :
a. Superfisial : adanya nyeri / tenderness, bengkak lokal,
kemerahan atau panas, keluarnya cairan purulen dari area
insisi
b. Deep Insisional (insisional dalam) : keluarnya cairan
purulen dari jaringan lunak dalam dan bukan dari organ,
ditemukan abses, adanya peningkatan suhu tubuh >38 °C,
atau nyeri/ tenderness
c. Organ/rongga : adanya cairan purulen melalui stab wound
pada organ/ rongga dan abses
6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur luka operasi dengan teknik aseptik
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk
menentukan adanya ILO
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
4. Instalasi kamar Operasi
5. Sub Instalasi Reanimasi
6. Hemodialisa