Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI

No: Dokumen

RUMAH SAKIT

NAILI DBS

No. Revisi
00

Halaman:
1/5

Profesional,Empati,Komunikatif

Standar Prosedur
Operasional

Tanggal Terbit
01 Juli 2016

Ditetapkan oleh
Direktur,
dr. Susi Rahmawati, MARS

Pengertian

1. Surveilans Infeksi Rumah Sakit adalah suatu kegiatan


pengamatan yang sistematis, aktif, berkelanjutan, dan terus
menerus terhadap suatu kejadian penyebaran penyakit pada
suatu populasi tertentu, serta hal hal yang mempengaruhi
terjadinya infeksi tersebut.
2. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi aliran darah akibat
penggunaan alat intravaskuler secara sistematik, analisis dan
interpretasi yang terus menerus untuk digunakan dalam
perencanaan penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan yang didesiminasikan secara
berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan.
3.

Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah


pengumpulan data kejadian infeksi saluran kemih akibat
penggunaan alat dower kateter atau tindakan aseptik lain
melalui saluran kemih secara sistematik, analisis dan
interpretasi yang terus menerus untuk digunakan dalam
perencanaan penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan yang di desiminasikan secara
berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan.

4. Surveilans Ventilator Aquired Pneumonia (VAP) adalah


pengumpulan data kejadian infeksi pneumonia yang didapat
lebih dari 48 jam setelah menggunakan ventilasi mekanik
secara sistematik, analisis dan interpretasi yang terus
menerus untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan
evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan
yang didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak
yang memerlukan.
5. Surveilans Hospital Aquired Pneumonia (HAP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi saluran napas bawah,
mengenai parenkim paru tidak diintubasi yang terjadi lebih
dari 48 jam hari rawat dan tidak dalam masa inkubasi secara
sistematik, analisis dan interpretasi yang terus menerus

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI


RUMAH SAKIT

No. Dokumen

NAILI DBS

No. Revisi
00

Halaman:
2/5

Profesional,Empati,Komunikatif

Lanjutan SPO Pelaksanaan surveilans infeksi


Pengertian

untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi


suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang
didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
6.

Tujuan

Kebijakan

Surveilans Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah


pengumpulan data kejadian infeksi akibat tindakan
pembedahan yang dapat mengenai :
a. Superfisial (Superficial Incicional Site) : ILO yang terjadi
30 hari setelah pembedahan, dan hanya mengenai kulit
dan jaringan sub kutan.
b. Profunda ( Deep Incicional) : ILO yang terjadi 30 hari
setelah tindakan pembedahan bila tidak ada implan atau
infeksi terjadi dalam satu tahun bila ada pemasangan
implan, mengenai jaringan lunak dalam dari tempat insisi
(faskia dan otot).
c. Organ/rongga : ILO yang terjadi 30 hari pasca bedah tanpa
implan atau 1 tahun pasca bedah apabila terdapat implan,
mengenai semua organ yang dimanipulasi selama operasi
kecuali jaringan lunak superficial dan dalam.

1.
2.
3.

Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit


Pemantauan masalah dan pola infeksi
Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar
biasa (outbreak) dan cara penanggulangannya
4.
Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar
tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk
menurunkan insiden dan risiko.
5.
Mengetahui pola kuman di RS
1. Surveilans infeksi rumah sakit dilaksanakan oleh IPCN
purna waktu dan IPCLN di setiap ruang perawatan atau
ruangan lain yang berisiko terhadap terjadinya infeksi
dirumah sakit.
2. Surveilans dilakukan pada pasien yang dirawat atau
mendapat tindakan yang berisiko terjadinya infeksi rumah
sakit.
3. Perlu dibentuk koordinator surveilans sesuai jenis dan
parameter infeksi (IADP, ISK, VAP dan HAP, serta ILO).
4. Dalam pelaksanaan surveilans ditentukan : what (jenis
infeksi rumah sakit), when (kapan terjadinya infeksi),

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI


RUMAH SAKIT

NAILI DBS

No. Dokumen

No. Revisi
00

Halaman:
3/5

Profesional,Empati,Komunikatif

Lanjutan SPO Pelaksanaan surveilans infeksi


Kebijakan

where (tempat unit perawatan), dan who (umur, jenis


kelamin dan faktor resiko lain).

Prosedur

A. Surveilans IADP
Langkah langkah :
1. Siapkan formulir surveilans dan alat tulis yang akan di
gunakan untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam
formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi insersi Intra Vaskular
6. Observasi adanya tanda tanda infeksi yang meliputi
adanya pembengkakan, kemerahan, panas area insersi,
dan adanya rasa nyeri.
7. Apabila ditemukan adanya tanda tanda infeksi
tersebut segera lakukan pemeriksaan kultur (darah atau
ujung kateter infus)
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya IADP.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit.
B. Surveilans ISK
Langkah langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan di
gunakan untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam
formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower kateter
atau tindakan aseptik lain
6. Observasi adanya tanda tanda infeksi yang meliputi
peningkatan suhu badan > 38C, anyang anyangan,
polakisuri, disuri, atau nyeri suprapubik, catat dan
laporkan pada IPCO untuk menetapkan apakah benar
terjadi infeksi saluran kemih.

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI


RUMAH SAKIT

NAILI DBS

No. Dokumen

No. Revisi
00

Halaman:
4/5

Profesional,Empati,Komunikatif

Lanjutan SPO Pelaksanaan surveilans infeksi


Prosedur

7. Apabila ditemukan tanda tanda infeksi tersebut segera


lakukan pemeriksaan kultur urine dari selang kateter.
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya ISK.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit.
C. Surveilans VAP dan HAP
Langkah langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, buku surveilans, alat tulis
yang akan di gunakan untuk mendata pasien yang akan
di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam
formulir surveilans / buku surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi adanya tanda tanda infeksi yang meliputi
peningkatan badan > 38C, produksi sputum banyak dan
purulen, bunyi pernapasan
menurun/ pekak, ronchi
basah daerah paru, adanya batuk, peningkatan leukosit
(pemeriksaan hapus sputum >25/LPK), atau hasil X-ray
adanya infiltrat paru
6. Apabila ditemukan tanda tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur sputum disekitar ETT
(VAP), atau kultur sputum melalui batuk efektif (HAP)
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya VAP/HAP
8. Dokumentasikan kejadian VAP/HAP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit.
D. Surveilans ILO
Langkah langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan
digunakan untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam

formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI


RUMAH SAKIT

No. Dokumen

NAILI DBS

No. Revisi
00

Halaman:
5/5

Profesional,Empati,Komunikatif

Lanjutan SPO Pelaksanaan surveilans infeksi


Prosedur

Unit Terkait

5. Observasi adanya tanda tanda infeksi yang meliputi :


a. Superfisial : adanya nyeri / tenderness, bengkak
lokal, kemerahan atau panas, keluarnya cairan
purulen dari area insisi
b. Deep Insisional (insisional dalam) : keluarnya cairan
purulen dari jaringan lunak dalam dan bukan dari
organ, ditemukan abses, adanya peningkatan suhu
tubuh >38 C, atau nyeri/ tenderness
c. Organ/rongga : adanya cairan purulen melalui stab
wound pada organ/ rongga dan abses
6. Apabila ditemukan tanda tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur luka operasi dengan teknik
aseptik
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya ILO
8. Dokumentasikan kejadian ILO yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit
1.
2.
3.
4.

1. Instalasi rawat jalan


Instalasi rawat inap
Instalasi gawat darurat
Instalasi kamar operasi

Anda mungkin juga menyukai