Anda di halaman 1dari 5

TINDAKAN BERESIKO INFEKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1035/PPI.SPO/VI/2018 0 1/5
DENKESYAH 02.04.01
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.01
Ditetapkan oleh
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit TK IV 02.07.01
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 04 Juni 2022
dr. Junicko S. Anoraga, Sp THT. KL
Mayor CKM NRP 1104000520675
1. Surveilans infeksi Rurnah Sakit adalah suatu kegiatan
pengamatan yang sistematis, aktif, berkelanjutan, dan
terus menerus terhadap suatu kejadian penyebaran
penyakit pada suatu populasi tertentu, serta hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya infeksi tersebut.
2. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi aliran darah akibat
penggunaan alat intiavaskuler secara sistematik, analisis
dan interpretasi yang terus menerus untuk digunakan
dalam perencanaan penerapan dan evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang
didesiminasikari secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
3. Surveilans infeksi Saturan Kemih (ISK) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi saluran kemih akibat
penggunaan alat dower kateter atau tindakan aseptik lain
melalui saluran kemih secara sistematik, analisis dan
PENGERTIAN
interpretasi yang terus menerus untuk digunakan dalam
perencanaan penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan yang di desiminasikan
secaraberkala kepada pihak-pihak yang memerlukan.
4. Surveilans Ventilator Aquired Pneumonia (VAP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi pneumonia yang
didapat lebih dari 48 jam setelah menggunakan ventilasi
mekanik secara sistematik, analisis dan interpretasi yang
terus menerus untuk digunakan dalam perencanaan
penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan yang didesiminasikan secara berkala
kepada pihak-pihak yang memerlukan.
5. Surveilans Hospital Aquired Pneumonia (HAP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi saluran nafas bawah,
mengenai parenkim paru tidak diintubasi yang terjadi lebih
TINDAKAN BERESIKO INFEKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1035/PPI.SPO/VI/2018 0 2/5
DENKESYAH 02.04.01
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.01
dari 48 jam hari rawat dan tidak dalam masa inkubasi secara
sistematik, analisis dan interprestasi yang terus menerus
PENGERTIAN
untuk digunakan dalam perencanaan kesehatan yang
LANJUTAN
didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
1. Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit
2. Pemantauan masalah dan pola infeksi
3. Kewaspadaan dini dalam mengindentifikasi kejadian luar
biasa (outbreak) dan cara penanggulangannya
TUJUAN
4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menurunkan
insiden dan resiko.
5. Mengetahui pola kuman di rumah sakit.
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
KEBIJAKAN Kesehatan.
2. Sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kepala
Rumah Sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin dengan Nomor :
626/PPI.SK/IV/2019, tanggal 4 April 2019 tentang
Pelaksanaan Surveilans.
A. Surveilans IADP
1. Siapkan formulir surveilans dan alat tulis yang akan
digunakan untuk mendata pasien yang terpasang CVL
2. Catat nama, nomor rekam medik, tempat tanggal lahir,
diagnosa penyakit dan identitas lain dari pasien.
3. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
4. Observasi tempat dan lokasi insersi Intra Vaskular
5. Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi
PROSEDUR
adanya pembengkakan, kemerahan, panas area insersi,
dan adanya rasa nyeri.
6. Apabila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi maka
laporkan ke IPCN.
7. Dokumentasi kejadian IADP yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien, Formulir
Harian, dan Formulir Bulan Surveilans Infeksi Rumah
Sakit.
TINDAKAN BERESIKO INFEKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1035/PPI.SPO/VI2018. 0 3/5
DENKESYAH 02.04.01
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.01
B. Surveilans ISK
Langkah-langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan
digunakan untuk mendata pasien yang terpasang dower
kateter
2. Catat nama, nomor rekam medik, tempat tanggal lahir,
diagnosa penyakit dan identitas lain dari pasien
3. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
4. Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower kateter
5. Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi
peningkatan suhu badan > 38oC, disuri, atau nyeri
suprapubik, catat dan laporkan ke DPJP untuk
menetapkan apakah benar terjadi infeksi saluran kemih.
6. Lapor ke IPCN jika DPJP telah mendiagnosa pasien
dengan ISK.
7. Dokumentasikan kejadian ISK yang ditemukan ke
PROSEDUR formulir surveilans yang diletakkan dalam rekam medis
LANJUTAN pasien, Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit.
C. Surveilans VAP
Langkah-langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan
digunakan untuk mendata pasien yang terpasang
ventilator
2. Catat nama, nomor rekam medik, tempat tanggal lahir,
diagnosa penyakit dan identitas lain dan pasien yang
terpasang ventilator
3. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
4. Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi
peningkatan suhu badan > 38oC, produksi sputum
banyak dan purulen, bunyi pernapasan menurun/ pekat,
ronchi basah daerah paru, adanya batuk, peningkatan
leukosit (pemeriksaan hapus sputum > 25/LPK), atau
hasil X-ray adanya infiltrat paru.

TINDAKAN BERESIKO INFEKSI


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1035/PPI.SPO/VI/2018 0 4/5
DENKESYAH 02.04.01
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.01
5. Apabila ditemukan tanda-tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur sputum disekitar ETT (VAP),
atau kultur sputum melalui batuk efektif, lalu hasil di
laporkan ke DPJP
6. Apabila DPJP menegakkan diagnosa VAP maka
laporkan kejadian VAP tersebut kepada IPCN.
7. Dokumentasikan kejadian VAP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Rekam Medik
Pasien, Formulir Harian, dan Formulir Bulanan
Surveilans Infeksi Rumah Sakit.
D. Surveilans IDO
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan
digunakan untuk mendata pasien post operasi
PROSEDUR
2. Catat nama, nomor rekam medik, diagnosa penyakit dan
LANJUTAN
identitas lain dan pasien post operasi
3. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
4. Observasi adanya tanda-tanda infeksi yang meliputi :
a. Superfisial : adanya nyeri / tenderness, bengkak lokal,
kemerahan atau panas, keluarnya cairan purulen dari
aera insisi
b. Deep Insisional (Insisional dalam) : keluarnya cairan
purulen dari jaringan lunak dalam dan bukan dari
organ, ditemukan abses, adanya peningkatan suhu
tubuh > 38oC, atau nyeri/tenderness
c. Organ/rongga : adanya cairan purulen melalui stab
wound pada organ/rongga dan abses.
TINDAKAN BERESIKO INFEKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1035/PPI.SPO/VI/2018 0 5/5
DENKESYAH 04.02.01
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.01
5. Apabila ditemukan tanda-tanda infeksi tersebut segera
lapor ke DPJP.
6. Apabila DPJP menegakkan diagnosa IDO, maka segera
PROSEDUR lapor ke IPCN.
LANJUTAN 7. Dokumentasikan kejadian IDO yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Rekam Medik
Pasien, Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit.
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Operasi
5. TIM PPI

Anda mungkin juga menyukai