Anda di halaman 1dari 2

PELAKSANAAN SURVEILANS

INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP)

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:


RUMAH SAKIT
UMUM 08/SPO.PPI/RSUD- 0 1/2
DAERAH SNN/VI/2018
SANANA
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur RSUD Sanana
02/06/2018
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Willy Hendrico Ogi, Sp.OG
NIP. 19760802 200501 1 014
PENGERTIAN Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi aliran darah akibat
penggunaan alat intravaskuler (kateter vena maupun arteri)
secara sistematik, analisis dan interpretasi yang terus menerus
untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi
suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang
didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.

IADP berbeda dengan Phlebitis (Superficial & deep


Phlebitis). Perbedaan antara IADP dengan Phlebitis adalah:
- Phlebitis merupakan tanda-tanda peradangan pada
daerah lokal tusukan infus. Tanda-tanda peradangan
tersebut adalah merah, bengkak, terasa terbakar dan sakit
bila ditekan.
- IADP adalah keadaan bakteremia yang diagnosanya
ditegakkan melalui pemeriksaan kultur.

TUJUAN 1. Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit


2. Pemantauan masalah dan pola infeksi
3. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian
luar biasa (outbreak) dan cara penanggulangannya
4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar
tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk
menurunkan insiden dan risiko.

KEBIJAKAN Rumah Sakit menetapkan prosedur pelaksanaan surveilans


infeksi rumah sakit di RSUD Sanana
(Keputusan Direktur RSUD Sanana Nomor: 25/841/RSUD-
SNN/V/2018 tentang Kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi RSUD Sanana Poin 11)
PELAKSANAAN SURVEILANS
INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP)

RUMAH SAKIT No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


UMUM
DAERAH 08/SPO.PPI/RSUD- 0 2/2
SANANA SNN/VI/2018
PROSEDUR Langkah – langkah :
1. IPCN dan IPCLN menyiapkan formulir surveilans dan alat
tulis yang akan di gunakan untuk mendata pasien yang
akan di survey.
2. IPCN menentukan ruangan yang akan disurvei.
3. IPCN mencatat nama, nomor medical record, diagnosa
penyakit dan identitas lain dari pasien yang akan di survei
dalam formulir surveilans.
4. IPCLN mencatat tanggal di lakukan tindakan serta lama
tindakan.
5. IPCLN mengobservasi tempat dan lokasi insersi Intra
Vaskular.
6. IPCN mengobservasi adanya tanda – tanda infeksi yang
meliputi adanya pembengkakan, kemerahan, panas area
insersi, dan adanya rasa nyeri.
7. Segera lakukan pemeriksaan kultur (darah atau ujung
kateter infus) jika ditemukan adanya tanda – tanda infeksi.
8. IPCN melapor ke IPCO jika hasil kultur positif untuk
menentukan adanya IADP.
9. IPCN mendokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan
ke formulir surveilans yang diletakkan dalam Status
Pasien, Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai