0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
107 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur surveilans infeksi di rumah sakit RS William Booth Surabaya. Surveilans infeksi rumah sakit bertujuan untuk mengetahui data dasar infeksi, pemantauan masalah dan pola infeksi, serta mendapatkan informasi epidemiologi untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Prosedur surveilans mencakup pengumpulan data pasien, observasi gejala infeksi, dan pelaporan hasil survei untuk tindak
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur surveilans infeksi di rumah sakit RS William Booth Surabaya. Surveilans infeksi rumah sakit bertujuan untuk mengetahui data dasar infeksi, pemantauan masalah dan pola infeksi, serta mendapatkan informasi epidemiologi untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Prosedur surveilans mencakup pengumpulan data pasien, observasi gejala infeksi, dan pelaporan hasil survei untuk tindak
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur surveilans infeksi di rumah sakit RS William Booth Surabaya. Surveilans infeksi rumah sakit bertujuan untuk mengetahui data dasar infeksi, pemantauan masalah dan pola infeksi, serta mendapatkan informasi epidemiologi untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Prosedur surveilans mencakup pengumpulan data pasien, observasi gejala infeksi, dan pelaporan hasil survei untuk tindak
RS William Booth 001/ RSWB/PPI SPO/I/2015 00 1/6 Surabaya
Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit Prosedur Tetap 01 Januari 2015
dr. T.B. Rijanto, DFM.
Pengertian 1. Surveilans Infeksi Rumah Sakit adalah suatu kegiatan pengamatan yang sistematis, aktif, berkelanjutan, dan terus menerus terhadap suatu kejadian penyebaran penyakit pada populasi tertentu, serta hal – hal yang mempengaruhi terjadinya infeksi tersebut. 2. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer ( INFEKSI LUKA INFUS DAN CENTRAL VENOUS CATHETER adalah pengumpulan data kejadian infeksi aliran darah akibat penggunaan alat intravaskuler secara sistematik, analisis dan interpretasi yang terus menerus untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang didesiminasikan secara berkala kepada pihak yang memerlukan. 3. Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah pengumpulan data kejadian infeksi saluran kemih akibat penggunaan alat kateter atau tindakan aseptik lain melalui saluran kemih secara sistematik, analisis dan interpretasi yang terus menerus untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang di desiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan. SURVEILANCE INFEKSI
No.Dokumen No Revisi Halaman
RS William Booth Surabaya 001/ RSWB/PPI SPO/I/2015 00 2/6
4. Surveilans Ventilator Aquired Pneumonia (VAP)
adalah pengumpulan data kejadian infeksi pneumonia yang didapat lebih dari 48 jam setelah menggunakan ventilasi mekanik secara sistematik, analisis dan interpretasi yang terus menerus untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan. 5. Surveilans Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah pengumpulan data kejadian infeksi akibat tindakan pembedahan yang dapat mengenai : a. Superfisial (Superficial Incicional Site) : ILO yang terjadi 30 hari setelah pembedahan, dan hanya mengenai kulit dan jaringan sub kutan. b. Profunda ( Deep Incicional) : ILO yang terjadi 30 hari setelah tindakan pembedahan bila tidak ada implan atau infeksi terjadi dalam satu tahun bila ada pemasangan implan, mengenai jaringan lunak dalam dari tempat insisi (faskia dan otot). c. Organ/rongga : ILO yang terjadi 30 hari pasca bedah tanpa implan atau 1 tahun pasca bedah apabila terdapat implan, mengenai semua organ yang dimanipulasi selama operasi kecuali jaringan lunak superficial dan dalam. 6. Surveilans TBC adalah pengumpulan data pasien baru penderita TBC dengan Sputum BTA + , 7. Surveilans MRSA adalah pengumpulan data pasien yang menderita MDRO: MRSA baru di rumah sakit untuk mencegah terjadinya penyebaran pada petugas dan pasien lain SURVEILANCE INFEKSI
No.Dokumen No Revisi Halaman
RS William Booth 001/ RSWB/PPI SPO/I/2015 00 3/6 Surabaya
Tujuan 1. Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit
2. Pemantauan masalah dan pola infeksi 3. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar biasa (outbreak) dan cara penanggulangannya 4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menurunkan insiden dan resiko 5. Mengetahui pola kuman di RS
Kebijakan Keputusan Direktur no. 084 RSWB/Dir/SK/I/2015
tentang Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi di RS William Booth Surabaya Prosedur A. SURVEILANS IADP 1. Siapkan formulir surveilans dan alat tulis 2. Catat nama , nomor medik , diagnosis penyakit dan identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam formulir surveilans 3. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan 4. Observasi tempat dan lokasi insersi intra vaskular 5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi adanya pembengkakan , kemerahan , panas area insersi dan adanya rasa nyeri 6. Apabila ditemukan adanya tanda – tanda infeksi tersebut segera lepas dan ganti intaravena bila perlu pemeriksaan kultur darah 7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO dan IPCN untuk menetukan adanya IADP 8. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke formulir surveilans yang diletakkan dalam status pasien , formulir harian , dan formulir bulanan surveilans infeksi Rumah Sakit B. SURVEILANS ISK 1. Siapkan formulir surveilans , alat tulis SURVEILANCE INFEKSI
No.Dokumen No Revisi Halaman
RS William Booth Surabaya 001/ RSWB/PPI SPO/I/2015 00 4/6
2. Catat nama , nomor medik , diagnosis penyakit dan
identifikasi lain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir surveilans 3. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan 4. Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower kateter atau tindakan aaseptik lain 5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi peningkatan suhu badan >38°C , ayang – anyangan , polakisuri , disuri , atau nyeri suprapublik , catat dan laporkan pada IPCO untuk menetapkan apakah benar terjadi infeksi saluran kemih 6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera lakukan penggantian katheter dan pemeriksaan kultur urine.Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk menentukan adanya ISK 7. Dokumentasikan kejadian ISK yang ditemukan ke formulir harian , dan formulir bulanan surveilans infeksi Rumah Sakit C. SURVEILANS VAP 1. Siapkan formulir surveilans , buku surveilans , alat tulis 2. Catat nama , nomor medik , diagosis penyakit dan identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam formulir surveilans / buku surveilans 3. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan 4. Observasi adanya tanda – tanda infeski yang meliputi peningkatan badan >38°C , produksi sputum banyak dan purulen , bunyi pernapasan menurun/pekak , ronchi basah daerah paru , adanya batuk , peningkatan leukosit (pemeriksaan SURVEILANCE INFEKSI
No.Dokumen No Revisi Halaman
RS William Booth Surabaya 001/ RSWB/PPI SPO/I/2015 00 5/6
hapus sputum >25/LPK) , atau hasil X-ray adanya
infitrat paru 5. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera dilakukan pemeriksaan kultur sputum disekitar ETT(VAP) , atau kultur sputum melalui batuk efektif 6. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk menetukan adanya VAP 7. Dokumentasikan kejadian VAP yang ditemukan ke formulir surveilans yang diletakkan dalam status pasien , formulir harian dan formulir bulanan surveilans infeksi Rumah Sakit D. SURVEILANS ILO 1. Siapkan formulir surveilans , alat tulis 2. Tentukan ruangan yang akan disurvei 3. Catat nama , nomor medik , diagnosa penyakit dan identitas lain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir surveilans 4. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan 5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi : a. Superfisial : adanya nyeri / tenderness , bengkak lokal , kemerahan atau panas , keluarnya cairan panas , keluarnya caran purulen dari area insisi b. Deep Insisional (insisional dalam) : keluarnya cairan purulen dari jaringan lunak dalam dan bukan dari organ , ditemukan abses , adanya peningkatan suhu tubuh >38 °C , atau nyeri/tenderness c. Organ/rongga : adanya cairan purulen melalui stab wound pada organ/rongga dan abses SURVEILANCE INFEKSI
No.Dokumen No Revisi Halaman
RS William Booth 001/ RSWB/PPI SPO/I/2015 00 6/6 Surabaya
6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut
segera lakukan pemeriksaan kultur luka operasi dengan teknik aseptik 7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk menetukan adanya ILO 8. Dokumentasikan kejadian ILO yang ditemukan ke formulir surveilans yang diletakkan dalam status pasien , formulir harian dan formulir bulanan surveilans infeksi Rumah Sakit E. SURVEILANS TBC 1. Siapkan formulir surveilans , alat tulis 2. Tentukan ruangan yang akan disurvei 3. Catat nama , nomor medik , diagnosa penyakit dan identitas 4. Lakukan pemeriksaan sputum sesuai advise dokter catat pada formulir 05 , bila hasil positif catat pada formulir 06 F. SURVEILANS MRSA 1. Siapkan formulir surveilans , alat tulis 2. Tentukan ruangan yang akan disurvei 3. Catat nama , nomor medik , diagnosa penyakit dan identitas 4. Lakukan pemeariksaan laboratorium MRSA pada pasien rujukan dari RS lain , rawat inap 2x dalam setahun , masuk ICU dan operasi besar Unit Terkait 1. Tim PPI 2. Instalasi Rawat Jalan 3. Bidang Keperawtan 4. IGD 5. Instalasi Bedah 6. ICU 7. HD