Anda di halaman 1dari 3

PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILANS INFEKSI

RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


17.00.12 - 1 dari 3
RS DHARMA Ditetapkan oleh,
HUSADA Direktur RS. Dharma Husada
PROBOLINGGO
Tanggal Terbit
STANDAR 2 Juli 2017
PROSEDUR
dr. Rosid Achmad, SpPK
OPERASIONAL
( SPO )

1. Pencatatan dan pelaporan adalah suatu kegiatan Ditetapkan,


mencatat semua data yang berkaitan dengan infeksi rumah sakit
pada saat surveilans pasien di ruangan, untuk selanjutnya di
PENGERTIAN
buat laporan, evaluasi dan tindak lanjut.
2. Pencatatan dan pelaporan hasil surveilans adalah catatan
hasil surveilans harian pada pasien yang di rawat di suatu
ruangan dan mendapat tindakan medis

1. Sebagai dasar analisa, alat informasi dan komunikasi


TUJUAN 2. Sebagai dokumentasi dan evaluasi
3. Sebagai sumber data untuk penelitian lebih lanjut

1. Di setiap unit perawatan wajib mengisi formulir surveilans


infeksi rumah sakit yang dimasukkan dalam Buku Status pasien.
2. IPCLN bertanggungjawab terhadap kelengkapan dan pengisian
formulir surveilans infeksi rumah sakit.
3. IPCLN berkoordinasi dengan IPCN dan IPCO dalam
KEBIJAKAN
menentukan jenis infeksi rumah sakit dan dilaporkan ke Tim
PPIRS sebelum tanggal 5.
4. Dalam pelaksanaan tugasnya IPCLN dibawah pengawasan
Kepala Ruangan.
5. kepada pimpinan dan didistribusikan ke seluruh ruangan.
PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILANS INFEKSI
RUMAH SAKIT
RS DHARMA
HUSADA
PROBOLINGGO

STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 17.00.12 - 2 dari 3
(SPO)

6. Tim PPIRS mengolah data laporan surveilan infeksi rumah sakit,


melaporkan ke Komite PPIRS untuk membuat rekomendasi

KEBIJAKAN 7. Untuk kelancaran operasional dan validitas hasil pelaporan


surveilans infeksi rumah sakit seorang IPCLN diwajibkan dinas
efektif dalam shift pagi.

1. Pencatatan data infeksi rumah sakit dilakukan oleh IPCLN di


ruang perawatan, meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin,
nomor dokumen medik, nama ruangan, lokasi infeksi, tanggal
infeksi, hasil biakan, dan pola kerentanan antimikrobial. Data
tambahan yang diperlukan adalah nama dokter dan perawat yang
menangani, jenis tindakan infasif yang dilakukan sebelum terjadi
infeksi dan antibiotik yang diberikan.
2. Data hasil surveilans dikumpulkan ke Tim PPIRS setiap bulan
paling lambat pada tanggal 5, dan IPCN mengevaluasi
kelengkapan pengisian data yang dituangkan dalam formulir

PROSEDUR surveilans.
3. Tim PPIRS merekapitulasi kasus infeksi rumah sakit yang terjadi
di semua ruangan kemudian mengolah data yang dikumpulkan
untuk menjadi bahan laporan. Selanjutnya didiskusikan laporan
kasus infeksi yang telah ditemukan secara internal untuk
dianalisa dan evaluasi
4. Ketua Tim PPIRS mengirimkan hasil laporan kasus infeksi
tersebut ke Komite PPIRS, kemudian Komite PPIRS membuat
saran, dan rekomendasi ke pimpinan dan Komite Medik dalam
bentuk laporan, tabel, dan narasi setiap bulan.
PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILANS INFEKSI
RUMAH SAKIT
RS DHARMA
HUSADA
PROBOLINGGO

STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 17.00.12 - 3 dari 3
(SPO)

5. Tim PPIRS mensosialisasikan dan mendistribusikan laporan


bulanan ke seluruh unit perawatan.
PROSEDUR
6. Setiap tiga bulan sekali laporan infeksi rumah sakit dikirimkan
ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Kamar Operasi
4. Instalasi HCU

1. Buku pedoman manajerial pencegahan dan pengendalian


infeksi di rumah sakit dan fasilitas lainnya
2. Buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
LAMPIRAN
sakit dan fasilitas lainnya
3. Formulir surveilans infeksi di Rumah sakit
4. Catatan Medik pasien.

Anda mungkin juga menyukai