Direktur STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Dr. dr. H. Bambang Dwi Hayunanto,Sp.KK NIK. 2012 001 25 02 1957 1. Kejadian luar biasa (KLB) adalah terjadinya peningkatan jumlah penderita penyakit atau kematian yang disebabkan oleh penyakit tertentu di suatu tempat tertentu sebesar dua kali atau lebih dibandingkan dengan kurun waktusebelumnya atau sebelumnya tidak ada kasus-kasus tersebut berhubungan secara epidemologis. 2. Surveilans infeksi rumah sakit adalah suatu kegiatan pengamatan PENGERTIAN yang sistematis, aktif dan terus menerus terhadap kejadian dan penyebaran penyakit pada suatu populasi serta kejadian/peristiwa yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit tersebut. 3. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (Tim PPIRS), terdiri dari anggota multi disiplin di rumah sakit yang bertanggung jawab penuh terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit. 1. Mengurangi resiko terjadinya KLB infeksi rumah sakit pada pasien yang dirawat, petugas dan pengunjung RS. TUJUAN 2. Mengidentifikasi secara dini terjadinya KLB infeksi rumah sakit 3. Tatalaksana apabila terjadi KLB infeksi rumah sakit 4. Menjamin mutu pelayanan rumah sakit 1. Setiap petugas harus memakai alat pelindung diri sesuai dengan kewaspadaan isolasi 2. Ruangan yang terjadi KLB harus didesinfeksi dan pasiennya harus diisolasi. KEBIJAKAN 3. Selama terjadi KLB Petugas Ruangan/Unit terkait, Kepala Ruangan/Tim pelaksana Ruangan tetap berkoordinasi secara intensif kepada Tim Pencegahan dan Pengendali Infeksi Rumah Sakit (PPIRS).
PROSEDUR A. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)
1. Menerima laporan dari IPCN/Ruangan/bahwa telah terjadi PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
dugaan KLB di ruangan
2. Menginvestigasi lapangan untuk memastikan KLB. 3. Melaporkan kejadian tersebut kepada Ka Tim PPIRS, tembusan Dirbinyanmed dan ruangan yang bersangkutan. 4. Mengadakan rapat khusus untuk mengevaluasi KLB dan berkoordinasi dengan unit / bagian yang terkait. 5. Apabila diperlukan mengusulkan kepada Ka Tim PPIRS untuk mengisolasi ruangan atau mengisolasi pasien bersangkutan yang dianggap tercemar infeksi. B. Infection Prevention Control Nurse (IPCN) 1. Mengidentifikasi secara dini adanya KLB di ruangan 2. Melaporkan ke PPIRS. 3. Berkoordinasi dengan Panitia Infeksi Rumah Sakit dan Unit/ruangan yang bersangkutan dalam hal tatalaksana KLB. 4. Melakukan pemantauan secara khusus dan berkala agar tidak terjadi KLB berulang C. Perawat Ruangan Melaksanakan tindakan untuk mencegah infeksi rumah sakit dengan cara : 1. Melakukan isolasi terhadap pasien. o bila pasien dirawat bersama penderita lain, maka dipindahkan ke kamar isolasi. o bila pasien dalam kamar 2 orang, maka yang sehat dipindahkan dan kamar tersebut menjadi kamar isolasi. o bila pasien sendiri, kamar berubah menjadi isolasi. 2. Mengambil bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram sampai ditemukan sumber infeksi dan mengirim ke Instalasi Patologi klinik. 3. Memasang label biru di tempat penampungan bahan pemeriksaan laboratorium pasien penyakit menular disertai tulisan : AWAS BAHAN MENULAR 4. Memisahkan linen yang dipakai pasien dalam kantong plastik dengan tanda/label tertentu (merah), dan mengirim ke Laundry RS dengan menggunakan troly linen kotor PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
5. Mengumpulkan semua kotoran dari pasien, tinja/urine dan
membuang sesuai Prosedur biasa. 6. Memisahkan semua alat bekas pakai yang habis pakai seperti kassa dll kedalam wadah limbah medis yang berlapiskan kantong kuning dan mengirim ke TPS RS untuk segera dibawa ke Incenerator oleh pihak ketiga. 7. Semua alat bekas pakai yang tidak habis pakai dimasukkan ke dalam kantong terpisah untuk dibawa dengan trolly tersendiri untuk dicuci, didesinfeksi dan disterilkan di Unit Sterilisasi. 8. Selama pelaksanaan prosedur tetap berprinsip pada kaidah- kaidah kewaspadaan standar D. Infection Prevention Control Link Nurse (IPCLN) / Tim Pelaksana Ruangan 1. Mencatat setiap kejadian infeksi nosokomial di ruangan sesuai prosedur “ Pelaksanaan Surveillans Infeksi nosokomial”. 2. Mencatat data tambahan yang dibutuhkan untuk investigasi KLB antara lain : - Sumber penularan - Cara penularan - Aspek lain yang diperlukan untuk penanggulangan atau memutuskan rantai penularan 3. Melaksanakan ronde bersama IPCN untuk mencari adanya indikasi sumber infeksi. 4. Berkoordinasi dengan seluruh personil di Unit kerjanya untuk memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait dengan KLB pelaksanaan SOP secara benar 5. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, mengadakan upaya peningkatan pengendalian infeksi nosokomial. 6. Tetap berkoordinasi secara intensif kepada Tim PPIRS PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
2. Komite Medis 3. Unit Rawat Inap 4. Unit Rawat Jalan 5. Unit Gawat Darurat UNIT TERKAIT 6. Unit Kamar Operasi 7. Unit Kamar Bersalin dan Neonatus 8. Instalasi Farmasi 9. Unit Gizi 10. Unit Kesling