Anda di halaman 1dari 4

Skenario Outbreak

Komite Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi Rumah Sakit
Tahun 2019

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Muhammad Zein Painan


Jl. Dr. A. Rivai, Painan 25611
Phone : (0756) 21428-21518, Fax. 0756- 21398
SKENARIO OUTBREAK AIRBORNE DISEASES

A. LATAR BELAKANG

Peristiwa bertambahnya penderita atau kematian yang disebabkan


oleh suatu penyakit menular di suatu tempat, kadang-kadang dapat
merupakan kejadian yang mengejutkan. Secara umum kejadian ini
disebut dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan dapat menimbulkan suatu
wabah yang menyerang dalam waktu singkat yang diakibatkan oleh
penyakit menular.
Kejadian Luar Biasa (KLB) didefenisikan sebagai sebuah
peningkatan kasus yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang telah
diketahui atau timbulnya kasus infeksi baru. KLB/outbreak harus
diidentifiaksi dengan jelas dan seksama karena berkaitan dengan
kematian, meningkatnya biaya dan image Rumah Sakit. Investigasi KLB
bisa menuju ke arah kemajuan dari praktek perawatan pasien.
Outbreak adalah peningkatan kejadian kasus penyakit yang lebih
banyak dari pada ekspektasi normal disuatu area atau pada suatu
kelompok tertentu, selama periode waktu tertentu. Informasi tentang
potensi outbreak biasanya datang dari laporan pasien dan keluarga
pasien, tetapi bisa juga informasi berasal dari petugas kesehatan, laporan
hasil laboratorium.
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan
(berpindah-pindah dari orang yang satu ke orang yang lainnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung maupun perantara. Penyakit
menular ini ditandai dengan adanya agen atau penyebab penyakit yang
hidup dan dapat berpindah. Penularan ini disebabkan proses infeksi
oleh kuman dan mikroorganisme patogen lainnya.
Kejadian Luar Biasa/Outbreak merupakan kejadian infeksi yang
meningkat diluar keadaan biasa (endemis) dalam suatu periode pada
kelompok orang atau pasien tertentu atau dapat diartikan kumpulan kasus
atau kejadian terjadi bersamaan waktu dan tempat, adalah jika terdapat :
1. Peningkatan jumlah kasus yang cukup bermakna dari yang
diharapkan/tingkat endemisitas pada kurun waktu tertentu.
2. Peningkatan jumlah kematian dari biasa.
3. Munculnya kasus yang sebelumnya belum pernah ada tau muncul
kembali.

B. TUJUAN
Investigasi outbreak dilakukan untuk dua tujuan :
1. Mengetahui penyebab outbreak
2. Dapat dilaksanakannya pencegahan dan pengendalian kejadian luar
biasa guna mengurangi risiko terjadinya endemik dan epidemik dari
kejadian.

C. SKENARIO KEJADIAN LUARBIASA/ OUTBREAK AIRBORNE


DISEASES
Upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit
menular tersebut agar tidak berpindah dari pasien ke pasien lain,dari
pasien ke pengunjung, dari pasien ke petugas kesehatan atau sebaliknya,
maka pasien dengan suspek penyakit menular perlu dirawat inap di
Ruang Isolasi, terutama pasien dengan penyakit airborne dimana
mikroorganisme penyebab infeksi merupakan partikel kecil berukuran ≤
5µm, yang dapat bertahan lama di udara sehingga jarak penyebaran jauh
dan dapat terinhalasi,

Langkah-langkah Investigasi KLB


1. Identifikasi outbreak
Teknis yang dilakukan :
Tahapan kegiatan : Mengumpulkan informasi kondisi KLB dari
berbagai sumber termasuk laporan perubahan kondisi pasien secara
perorangan, kelompok, maupun ruangan terkait.
IPCN meneliti serta mengkaji kondisi yang rentan KLB, IPCN
mewawancarai pihak-pihak terkait yang patut diduga mengetahui
adanya KLB.
2. Investigasi kasus
Perawat IPCN melakukan investigasi dan mengidentifikasi kasus
berpotensi KLB dan mengidentifikasi kasus berpotensi KLB dan
datang ke unit (apabila di unit) mewawancarai adanya pasien di
ruangan tersebut.
3. Investigasi kausa
Perawat IPCN membuat laporan atau dokumen pelaporan dan
mengkoordinasikan dengan Dokter penanggung jawab.
Dokter Penanggung jawab (DPJP) merekomendasi pemeriksaan
penunjang/laboratorium.
Mendefinisikan kasus oubreak dengan menggunakan seperangkat
kriteria sebagai berikut:
(1) Kriteria klinis (gejala, tanda, onset);
(2) Kriteria epidemiologis (karakteristik orang yang terkena, tempat
dan waktu terjadinya outbreak);
(3) Kriteria laboratorium (hasilkultur dan waktu pemeriksaan)
4. Langkah pencegahan dan pengendalian
a. Mengeliminasi sumber patogen dengan memindahkan pasien ke
ruangan isolasi outbreak yang tersedia.
b. Memutus mata rantai infeksi
c. Mengurangi kontak antara penjamu rentan dan orang yang
terinfeksi.
5. Studi analitik (jika perlu)
6. Komunikasikan temuan
a. Perawat IPCN melaporkan ke Komite PPI
b. Perawat IPCN membuat laporan ke Direktur serta membuat
rekomendasi untuk tindak lanjut kedirektur.
7. Lakukan evaluasi

D. Rencana Tindak Lanjut Dugaan Kondisi KLB


Secara aktif mengumpulkan informasi kondisi KLB dari berbagai
sumber termasuk laporan perubahan kondisi pasien secara
perorangan, kelompok maupun ruangan yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai