PENDAHULUAN
lintas menjadi masalah global dan menunjukkan tren yang terus meningkat.
pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, memajukan kesejahteraan
umum serta terwujudnya etika berlalu lintas bagi masyarakat. Pada pasal 203
ayat 2, salah satu bentuk program nasional Keselamatan Lalu Lintas dan
(Egiya, 2018).
mana kita berada pada titik tidak membahayakan pengendara lain dan
menyadari kemungkinan bahaya yang dapat terjadi disekitar kita. Safety riding
cara berkendara, alat pelindung diri yang digunakan saat berkendara dan
1
safety riding ketika mengendarai sepeda motor, misalnya mengendarai sepeda
pada saat berkendara, sehingga hal kecil pun akan sangat berdampak besar.
Dampak yang akan terjadi yaitu meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas,
upaya untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan cedera hingga
komponen yang saling berhubungan satu sama lain yaitu orang, perilaku dan
lalu lintas dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu host, agent dan lingkungan.
2
pengetahuan dan kemampuan tertentu, pada saat yang sama pengemudi harus
predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Salah satu bentuk perilaku
yaitu perilaku safety riding pada pengendara sepeda motor. Perilaku safety
perilaku safety riding pengendara biasanya berupa sarana dan prasarana untuk
terjadinya perilaku safety riding. Faktor penguat yaitu faktor yang mendorong
dari keluarga dan rekan kerja untuk melakukan perilaku safety riding (Nusa,
2020).
Dampak yang akan tejadi jika tidak menerapkan Safety Riding adalah
3
berkendara dengan menggunakan media edukasi yang menarik agar terhindar
Kecelakaan lalu lintas termasuk salah satu bentuk kecelakaan kerja karena
kejadian yang tidak dikehendaki yang dapat menimbulkan korban jiwa serta
kerugian harta benda. Setiap hari di dunia lebih dari seribu anak muda di
bawah usia 25 tahun meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu
lintas mengakibatkan korban meninggal dunia mencapai 2-3 jiwa per jam dan
lalu lintas di Indonesia paling banyak terjadi pada tingkatan pelajar Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang rentang usianya masih terbilang muda yaitu 16-
Menurut laporan WHO pada Global Status Report on Road 2018 jumlah
kematian akibat kecelakaan lalu lintas secara global sebesar 1,15 juta ,dan
meningkat menjadi 1,35 juta kematian pada tahun 2019. WHO menyatakan
bahwa jumlah kematian tertinggi kecelakaan lalu lintas berada pada rentang
usia 5-29 tahun. Hal ini menunjukkan anak dan remaja merupakan kelompok
jalan WHO menyatakan bahwa, kematian lebih banyak terjadi pada pengguna
Berdasarkan dari Korlantas Polri tahun 2018 korban kelompok umur 15-
24 tahun meningkat 20% dari tahun sebelumnya dengan jumlah 5.732 korban
4
dimana pelajar terutama siswa SMA termasuk di dalamnya. Siswa SMA
menjadi kelompok tertinggi dalam kasus pelanggaran lalu lintas yakni sebesar
sering terjadi di kawasan permukiman, yakni sebesar 78.327 kasus pada tahun
2014 yang didominasi oleh kalangan pelajar dan siswa sebanyak 38.611 kasus.
Lebih spesifik lagi, korban kecelakaan lalu lintas lebih banyak berasal dari
kasus pada tahun 2021. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan data tahun
2020 yang sebanyak 100.028 kasus. Adapun kasus kecelakaan lalu lintas pada
tahun 2021 telah menewaskan 25.266 korban jiwa dengan kerugian materi
sebanyak 21.463 unit, sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak
mengalami kecelakaan yaitu sebesar 73% dan dikuti oleh angkutan barang
Kapolresta Padang Kombes Pol Imran Amir mengatakan, dari 670 kejadian
itu, sebanyak 52 orang mengalami luka berat, 941 orang mengalami luka
5
Rp.1.652.900.000, sedangkan di tahun 2020 mencapai Rp 2.048.000.000.
Solok yaitu sebanyak 138 kejadian. Angka yang terdapat pada data kecelakaan
ini hanyalah yang melaporkan pada pihak berwenang saja, karena pada
Hasil penelitian dari EEP Putri (2019) tentang hubungan pengetahuan dan
berkendara yang positif (60,3%) atau 47 responden. Dari uji statistik Chi-
6
Square, diperoleh nilai p value 0,000 < 0,05, maka ada hubungan pengetahuan
berada di tepi jalan raya Jl. Lintas Sumatera Aro Talang Kab. Solok. Pelajar
SMK yang berasal dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Solok
SMK ini memiliki 869 siwa, 498 siswa laki-laki sedangkan 371 siswa
perempuan. Penelitian ini difokuskan kepada siswa kelas XII dengan jumlah
257 siswa yang terdiri dari 137 siswa laki-laki dan 120 siswa perempuan.
Alasan peneliti mengambil kelas XII saja yaitu karena berdasarkan informasi
diketahui bahwa 8 dari 10 siswa belum memiliki SIM (surat izin mengemudi),
helm hanya berfungsi untuk menghindari razia, 7 diantaranya ada pula yang
tidak paham arti dari rambu lalu lintas, 6 orang diantaranya ada juga yang
7
mereka hanya mempunyai pengelaman berkendara hanya 2 tahun. Serta
mengangkut penumpang lebih dari satu serta 5 orang melawan arus. Selain
fenomena yang didapat diatas, dari kasus yang terjadi pada tahun 2022 SMK
sepeda motor yang tejadi di Cupak, Kabupaten Solok yaitu pada tanggal 2
Dari beberapa kasus dan fenomena yang ada, peneliti tertarik untuk
berkendara sepeda motor (safety riding) pada pelajar SMKN 1 Gunung Talang
sepeda motor (Safety Riding) pada pelajar SMKN 1 Gunung Talang tahun
2023
8
1.3.2 Tujuan Khusus
berikut:
dilapangan.
9
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
program untuk mencegah angka kecelakaan lalu lintas dengan cara memberikan
keamanan individu ataupun orang lain. Safety Riding adalah usaha yang
mengendarai sepeda motor baik dalam jarak jauh maupun jarak dekat. Seringkali
pengendara.
Dijelaskan dalam buku petunjuk tata cara bersepeda motor di Indonesia yang
11
berkendara atau safety riding, meliputi pengendara kendaraan bermotor yang
undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, persiapan
disarankan untuk melakukan peregangan serta pemansan hal ini dilakukan agar
tubuh dan mental berada pada kondisi yang aman sehingga keamanan dalam
diri, kesulitan melaksanakan lebih dari satu hal dalam waktu bersamaan,
12
c. Menjaga kebugaran, sebab jika tidak akan mengurangi keahlian pengendara
Selain sebagai pelindung tangan dan jari pada saat udara dingin dan hujan,
sarung tangan juga berfungsi sebagai peredam resiko pada saat terjadi
kecelakaan. Sadar atau tidak biasanya pada saat terjadi kecelakaan, telapak
tanganlah yang akan menyentuh aspal dan menahan tubuh pertama kali.
2. Jaket
kedinginan, sedangkan pada cuaca cerah tanpa perlindungan yang tepat, angin
seluruh bagian tubuh dari terpaan angina maupun efek negatif kala terjadi
Pakaian yang tepat akan membantu melindungi diri dari cedera, dan
13
dimaksud yaitu pakaian pelapis atas, yaitu dengan menggunakan jaket tebal
yang berfungsi menahan benturan dilima titik : dua titik pundak, dua titik siku
dan satu titik punggung belakang. Jaket memiliki fungsi yang besar maka
dilarang keras menggunakan jaket tipis biasa atau hanya rompi. Sedangkan
3. Sepatu
bagi seluruh lapisan kaki. Sepatu yang direkomendasikan yaitu safety shoes.
apabila terjatuh atau telapak kaki terlindas mobil pada saat sepeda motor
secara benar.
terpenting dari tubuh. Helm yang digunakaan mestilah nyaman dan aman.
Nyaman pada saat kita kenakan dan aman dengan memilih helm yang sudah
14
2.1.3 Hal Yang Harus Diperhatikan Pengendara
1. Periksa Kendaraan
dari kendaraan yang akan digunakan. Hal tersebut digunakan karena hanya diri
sendiri yang mengetahui kondisi layak dan tidak layaknya untuk dijalankan dan
1) Rem
Memeriksa apakah rem depan dan belakang berfungsi dengan baik, khususnya
rem depan yang lebih efektif dalam pengereman. Periksa juga tinggi pemukaan
2) Ban Roda
Ban yang aus dan tekanan yang tidak sesuai akan menyebabkan jarak
yang ekonomis. Periksa ban dari pemakaian dan keretakan, tekanan ban dan
15
3) Instrumen Lampu
Pastikan lampu sen, lampu rem, dan lampu depan semua menyala dengan baik.
Lampu sen dan lampu rem berfungsi untuk memberikan tanda kepada
pengguna jalan lain mengenai tujuan yang akan dilakukan oleh pengendara.
4) Kaca Spion
Posisi kaca spion yang benar memberikan jarak pandang yang lebih luas.
Melihat kaca spion pada saat berkendara sangat penting guna memeriksa
diperhatikan tujuh poin utama postur berkendara yang benar, yaitu sebagai
berikut:
1) Pandangan / mata melihat jauh ke depan (kearah yang hendak dituju) agar
2) Pundak santai
3) Tangan memegang bagian tengah gas dimana dapat dengan mudah untuk
5) Posisi pinggul atau posisi duduk tepat pada posisi dimana dapat dengan
16
7) Telapak kaki diletakkan pada sandaran kaki, jari kaki menghadap ke depan,
jempol kaki secara ringan berada di atas pedal rem dan pedal gigi.
Harus mengikuti arus lalu lintas dan juga rambu-rambu lalu lintas sesuai
dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Karena jika melanggar peraturan lalu
Ini adalah hal yang paling penting tapi sering diabaikan oleh pengendara.
Fungsi kaca spion yaitu untuk melihat kendaraan lain yang ada dibelakang,
persimpangan.
Sudah menjadi peraturan lalu lintas yang sudah ditetapkan dalam Undang-
17
8. Jangan Menggunakan Ponsel
berada dijalan. Jika ingin menggunakan ponsel atau gadget bisa berhenti
kecelakaan.
belakang secara bersamaan, dengan penekanan 75% rem depan dan 25% rem
belakang. Pada saat menekan tuas rem depan gunakan 3 atau 4 jari tangan,
sepanajang sisi kanan jalan walau tidak ada kendaraan lain dari arah yang
3. Memberikan lampu sein sebaagai tanda arah yang akan di tuju kepada
pengemudi ain kurang lebih 3 detik sebelumnya dan perhatikan kaca spion,
18
menikung atau menyalip kendaraan lain, jika tidak bisa melihat kondisi di
depan.
memberikan tanda arah yang hendak dituju kepada pengguna jalan untuk
memberikan tanda arah yang hendal di tuju kepada pengguna jalan yang lain.
mengandalkan kaca spion untuk memastikan kondisi lalu lintas karena kaca
5. Waspada terhadap rintangan di jalan seperti batu kerikil, tanah, lumpur, oli,
dan pasir yang dapat membuat permukaan jlan sangat licin sehingga
kurangi kecepatan pada permukaan jalan dan hindari belok terlalu patah dan
pengereman terlalu keras saat melalui kondidi jalan di depan, lubang di jalan
hari
19
9. Patuhi rambu-rambu lalu lintas, contoh : selalu berhenti di belakang garis
putih pada saat berhenti di lampu merah dan tidak memasuki jalur cepat
yang bukan diperuntukkan untuk sepeda motor, serta harus membawa SIM
dan STNK.
dibawah ini :
3. Mematuhi rambu lalu lintas, lampu pengatur lalu linta, marka jaan dan
rambu lainnya
5. Memelihara kendaraan dalam keadan baik dan dalam kondisi layak jalan
dimana terdapat 4 (empat) kunci utama prinsip defensive riding tersebut, yaitu :
selalu siaga serta waspada. Ini adalah system perlindungan pertama jika
20
Pengendara tidak akan terpengaruh untuk mengikuti tindak tidak aman di
tertib pada aturan yang ada. Selain itu, pengendara yang mempunyai
keselamatan, baik bagi diri sendiri maupun orang lan. Bila dasar
maka dengan mudah setiap hal yang berkaitan dengan safety riding kita
21
2.2 Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan, kecelakaan lalu lintas diartikan sebagai suatu peristiwa di jalan yang
tidak terduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau
dan/atau kerugian harta benda. Dampak akibat kecelakaan lalu lintas yang
kematian akibat kecelakaan lalu lintas secara global sebesar 1,15 juta ,dan
Aspek yang jadi pemicu dari kecelakaan lalu lintas adalah faktor
tinggi (Aeni,2021).
Lintas dan Angkutan Jalam pada pasal 229, ciri kecelakaan lalu lintas bisa
22
1. Kecelakaan Lalu Lintas Ringan, ialah kecelakaan yang menyebabkan
Tentang Prasarana Jalan Raya dan Lalu Lintas, akibat kecelakaan lalu
yaitu :
lukanya menderita cacat atau harus diraat inap di rumah sakit dalam
jangka waktu yang lebih dari 30 hari sejak terjadi kecelakaan. Suatu
hilang atau tidak dapat digunakan sama sekali dan tidak dapat
luka yang tidak membutuhkan rawat inap atau harus dirawat inap di
23
2.3 Faktor Resiko Kecelakaan Lalu Lintas
adalah :
a. Lengah
b. Mengantuk
c. Kelelahan
24
berkurangnya daya tubuh. Tanda-tanda ada hubungan dengan kelelahan
d. Mabuk
fatal.
utama yang secara langsung terlibat dalam dinamika lalu lintas jalan raya
25
faktor penerangan lampu yang tidak standar memungkinkan terjadinya
b. Klakson lengkap
c. Spion lengkap
menikung atau menyalip kendaraan lain, jika tidak bisa melihat kondisi
perlengkapan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum yang berada pada
air, kecuali jalan rel dan kabel ( UU No.22 tahun 2009). Karakteristik jalan
adalah kondisi jalan, lebar jalan, naik turun dan kemiringan jalan, kualitas
26
Indikator yang menyebabkan kecelakaan di jalan raya yang dipengaruhi
a. Jalan berlubang
adalah ketika roda ban sepeda motor melewati lubang yang berdiameter
b. Jalan rusak
Jalan rusak adalah kondisi dimana permukaan jalan tidak mulus yang
27
lumpur, ataupun tanah yang basah karena tersiram air hujan. Kondisi
berkurang saat melintasi jalan yang licin, dan tergelincir yang kemudian
d. Jalan gelap
tidak ada atau tidak cukup penerangannya. Jalan yang gelap beresiko
motor karena pengenara tidak dapat melihat dengan jelas arah dan
Jalan yang tidak memiliki marka jalan dan rambu lalu lintas sangat
sepeda motor. Marka dan rambu jalan ini berguna untuk membantu
kondisi jalan dan peraturan disuatu jalan. Selain itu, marka dan rambu
lalu lintas juga harus berfungsi dan dalam kondisi baik agar pengendara
dapat melihat dan mematuhi rambu dan marka disekitar jalan tersebut.
28
f. Tikungan Tajam
kemiringan sudut belokan kurang dari atau lebih dari 180 derajat. Untuk
dalam bekendara agar tidak hilang kendali pada kendaraan yang berakibat
tajam juga dapat menghalangi pandangan atau menutupi rambu lalu lintas.
Hujan dapat membawa pengaruh kepada hal-hal lain seperti jalan yang
menjadi licin, jarak pandang menjadi lebih pendek karena kabut, dan jarak
lalu lintas disebebkan oleh cuaca buruk. Dalam cuaca buruk, misalnya
Lawreen Gren
pengaruhi oleh dua faktor yakni faktor perilaku dan faktor diluar perilaku.
29
2.4.1 Faktor Predisposisi (Predispocing Factor)
1. Pengetahuan
faktor yang mendasari seseorang untuk berperilaku lebih baik dan berhati-
30
didapatkan fakta bahwasannya siswa masih tergolong dalam pengetahuan
maksud dan tujuan dari perilaku safety riding, sehingga tidak diterapkan
Ada beberapa hal yang harus diketahui dan ditaati oleh pengendara
Lampu merah dikenal sebagai alat pemberi isyarat lalu lintas dalam
persimpangan atau pada ruas jalan”. Dalam pasal 106 ayat 4 huruf c
31
UU menyatakan "Setiap orang yang mengemudikan kendaraan
lalu lintas sebagai mana di maksut dalam pasal 106 ayat (4) huruf c di
pidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda
Pasal 107 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan :
siang hari.
dan kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1)
UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berdasarkan pasal 293 ayat (1)
32
adalah pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling
banyak Rp250.000,00.
(2) Penggunaan jalur jalan sebelah kanan hanya dapat dilakukan jika:
rendah, mobil barang, dan kendaraan tidak bermotor berada pada lajur
kirijalan.
33
1) Selalu gunakan safety gear
yang bisa sedikit banyak melindungi dari cidera parah saat terjadi
kecelakaan.
2) Asuransikan motor
mobil. Hal ini terjadi karena pengendara mobil tidak melihat atau
anda.
34
5) Jaga jarak dengan kendaraan lain
Hal ini juga kerap membuat pengendara tidak sadar bahwa terlalu
mengendarai motor.
jadwal service. Cek segala hal mendasar seperti tekanan angin pada
berpergian.
35
8) Belajar untuk berbagi
sesuai.
2. Sikap
emosi yang sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk
36
lintas dengan mematuhi aturan. Para siswa tentunya seseorang yang
berdampak besar apabila siswa tidak bersikap safety riding. Disini peran
pos polisi yang berada di jalan raya, serta membuat hukuman yang dapat
pengendara harus mengerti dan patuhi peraturan lalu lintas saat berada di
pemberi isyarat lalu lintas, gerakan lalu lintas, tempat berhenti dan parkir,
37
kecepatan maksimal atau minimal dan tata cara penggandengan dan
dan mudah.
2. Sabar
kendaraan sasama pengguna jalan. Sebab hal ini tentu akan memberikan
3. Saling Menghargai
sesame pengguna jalan. Sikap ini dapat menimbulkan rasa aman dam
4. Sopan santun
sebagai pengguna jalan. Misal, pengemudi ingin belok atau berbalik arah,
38
Fasilitas untuk terjadinya perilaku selamat dalam berkendara seperti
3. Kepemiilikan SIM
39
memenuhi persyaratan administrasi, sehat fisik dan psikis, memahami
riding) meliputi support keluarga, peran teman sebaya, serta peraturan dan
a. Keluarga
orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan
40
sebagainya. Keluarga merupakan salah satu faktor pendorong dari sebuah
b. Teman sebaya
menggantungkan. Kekompakan ini tidak hanya dapat dilihat dari usia dan
kedewasaan saja, tetapi dapat juga dilihat dari segi latar belakang sosial
Angkutan Jalan Raya ialah produk hukum yang menjadi acuan utama
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya yang sudah sudah tidak lagi sesuai
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan saat ini sehingga perlu
41
kebebasan atau keamanan lalu lintas, atau hal-hal yang menimbulkan
pengguna jalan :
1. Larangan
sebagai berikut :
jalan orang
atau jembatan.
d. Jalan terus apabila dilarang oleh suatu alat pengatur lalu lintas.
e. Jalan terus apabila melewati tanda pada atas jalan apabila tanda
perintah berhenti
2. Keharusan
42
b. Pengendara sepeda motor tanpa kereta samping dilarang
dan faktor penguat Sehingga, kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat
43
Faktor pendorong
(Predisposing factor) :
Pengetahuan
Sikap
Faktor pendudukung
(Enabling Factor) :
Keikutsertaan pelatihan safety riding
Pengalaman berkendara dan masa
berkendara
Kepemilikan SIM
Perilaku
Faktor pendorong
Reinforcing Factor :
Peran teman sebaya
Dukungan orangtua/keluarga
Peraturan kebijakan yang berlaku
(Fara, 2020)
Gambar 2.1
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
45
118
n =
1+ 118 ( 0,05 ) ²
118
=
1+ 118(0,0025)
118
=
1,295
= 91,11 → 91 orang
1. Kriteria sampel
berupa :
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
penelitian
46
siswa SMKN 1 Gunung Talang. Adapun yang menjadi sumber data primer
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII yang membawa kendaraan
bermotor ke sekolah.
dari sumber pertamanya. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam
a. Editing
b. Coding
1. Variabel Pengetahuan
Jika jawaban benar maka diberi nilai 1 dan jika jawaban salah maka
diberi nilai 0.
2. Variabel Sikap
47
Untuk pertanyaan negatif adalah SS (Sangat Setuju) bernilai 1, S
Setuju) bernilai 4.
c. Entry
sehingga dianalisis.
1. Analisis Univariat
P ¿ F¿ N ×100 %
Keterangan :
P = Presentase yang dicari
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Sampel
48
2. Penyajian Data
Data yang diperoleh diajikan dalam bentuk narasi dan tabel yang
Talang
Pengetahuan Tentang
Keselamatan Berkendara
Perilaku Keselamatan
Sikap Tentang Keselamatan
Berkendara
Berkendara
Keterangan:
1 = Tidak diteliti
Gambar 3.8
49
3.8 Defenisi Operasional
50
51