ABSTRAK
Kecelakaan pada lalu lintas biasanya terjadi kelalaian manusia data dari Komite Nasional
Keselamatan Transportasi Kurun waktu pada tahun 2007 sampai 2018 telah terjadi banyak
kecelakaan. Dari hasil laporan telah terjadi 64 kali kecelakaan transportasi. Kecelakaan ini
terdiridari 42 kasus tabrak lari,19 kasus terguling, dan 3 kasus terbakar. Tujuan penalitian ini
adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat pada karyawan
sopir CV sukses bersama sejahtera semarang tahun 2023
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan cross sectional pengambilan Hasil
penelitian menggunakan total sampling berupa alat ukur kuesioner perilaku berkendara aman
,sikap,pengetahuan dengan jumlah responden 32 di cv sukses bersama sejahtera dengan waktu
penelitian april 2023.analisis uji statik
Hasil penelitian menuunjukan bahwa terdapat hasil dari umur (p=1000) ,lama kerja (
p=0,00),pengetahuan(p=0,00),sikap(0,00),tingkat pendidikan(p=0.00) tidak ada hubungan dengan
perilaku berkendara aman
Accidents in traffic usually occur with delays in human data from the National Transportation
Safety Committee. The period from 2007 to 2018 has seen many accidents. From the results of
reports there have been 64 times transportation accidents. This accident consisted of 42 cases of
hit and run, 19 cases of overturning, and 3 cases of burning.
The purpose of this penalty is to find out whether there is a relationship between the independent
and dependent variables on CV driver employees who are successful with prosperous Semarang
in 2023 This study used a quantitative method with cross-sectional sampling
The results of the study used total sampling in the form of a questionnaire measuring safe driving
behavior, attitude, knowledge with a total of 32 respondents in CV Success and Prosperity with
research time of April 2023. Static test analysis The results of the study showed that there were
results from age (p=1000), length of work (p=0.00), knowledge (p=0.00), attitude (0.00), level of
education (p=0.00) has no relationship with safe driving behavior
Keywords: age, length of work, attitude, knowledge, level of education, safe drivin
Pendahaluan
Transportasi darat adalah suatu infrakstruktur yang dibuat untuk meringankan beban manusia.
Kecelakaan pada lalu lintas biasanya terjadi kelalaian manusia data dari Komite Nasional
Keselamatan Transportasi Kurun waktu pada tahun 2007 sampai 2018 telah terjadi banyak
kecelakaan. Dari hasil laporan telah terjadi 64 kali kecelakaan transportasi. Kecelakaan ini terdiri
dari 42 kasus tabrak lari,19 kasus terguling, dan 3 kasus terbakar. Pasal 1 angka 24 undang undang
nomor 22 tahun 2009 yang berisi tentang kecelakaan lalu lintas dalam setiap kejadian sebuah
kecelakaan perlu adanya suatu investigasi mengenai kecelakaan yang menimbulkan kerugian harta
dan fisik. Faktor infrakstruktur adalah sebuah komponen penting dalam mengurangi kecelakaan
mengakibatkan kecelakaan bisa terjadi, 9dari kerusakan jalan yang belum ada pembenaahan dari
pemerintah. Faktor lingkungan merupakan peranan penting dalam sebuah keadaan yang
mengakibatkan tindakan kecelakaan. (1) Masyarakat memiliki mata pencarian dalam rangka untuk
kebutuhan perekonomian. Salah satu jenis pekerjaan yaitu jasa pengiriman. Jasa pengiriman
membantu memudahkan masyarakat agar tidak perlu berbelanja langsung ke toko. Jasa pengiriman
saat ini cenderung cepat dan mudah karena menggunakan aplikasi online karena banyaknya
permintaan, risiko kecelakaan transportasi darat pun meningkat. (2) Masyarakat Semarang 2
banyak pelaku usaha UMKM dari industri kecil yang berbasis online biasanya masyarakat marak
mengguanakan aplikasi belanja online. Dari belanja kosmetik, baju, makanan, dan peralatan dapur
sampai pertukangan bisa secara online sehingga banyak pesanan yang harus diantar menggunakan
kurir. Dengan pesanan yang banyak dapat disimpulkan banyak profesi pengiriman barang
menggunakan truk cargo agar kefisien waktu dapat tercapai(3) Truk cargo adalah alat transportasi
perusahaan industri yang bertugas mengangkut barang. Truck cargo sendiri memiliki 2 jenis yang
memiliki ukuran 20 feet dan 40 feet. Perbedaan dari 20 feet dan 40 feet yaitu 20 feet memiliki
spefikasi panjang 6,058 lebar 2,438 ukuran dimensi dalam panjang dimensi 5,919 lebar dimensi
2,340 tinggi dimensi 2,380 dengan berat maksimun 22,1 ton barang 40 feet memiliki kareristik
spesifikasi panjang 12,192 lebar 2,438 tinggi 2,591,panjang dimensi 12,045,lebar dimensi 2,340
tinggi dimesi 2,380 dengan berat maksimun 27,4. Truck cargo memiliki kapaisitas maksimal 5 ton
dan volume 24 meter cubik. Dengan ukuran yang besar dan permintaan yang tinggi, truk cargo
berisiko mengalami kecelakaan. (4) Kecelakaan truck cargo biasanya terdiri dari 2 faktor, yaitu
faktor lalu lintas dan faktor manusia. Faktor manusia akibat kelalaian sopir mengakibatkan truck
menabrak pembatas jalan. Faktor lalu lintas adalah kondisi jalan yang buruk dan mengakibatkan
kecelakaan serta faktor kesehatan juga paling penting untuk sopir karena sopir sering mengabaikan
kesehatanya yang bisa menimbulkan kecelakaan dan faktor cuaca juga bisa 3 menjadi kendala yang
mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, seperti kurangnya sudut pandang dalam berkendara aman,
kurangnya perawatan kendaraan truk secara berkala dan truk yang mengalami mesin turun karena
pada mesin truk perlu melakukan pergatian mesin atau sperpat. (5) Salah satu factor manusia yang
menyebabkan kecelakaan adalah kurangnya waktu istirahat sopir. Tenaga kerja di Indonesia
memiliki waktu isitirahat perminggu adalah 8-10 jam perhari untuk berkerja. Data kasus kelelahan
pada sopir 36% dalam kecelakaan kerja pada tahun 2012. (Permenaker 15/Men/VII/2005). Sesuai
dengan amanat UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 86 bahwa setiap pekerja atau
buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja agar
tercipta produktivitas kerja yang optimal. Berdasarkan data dari safety and eviroment (SHE) di PT
Hasnur Riung pada tahun 2018 ada 1 kasus ada kasus kelelahan ringan pada dump truck sopir
dengan usia 36 tahun. (5) Beban kerja sopir yaitu shift kerja yang menentu,sopir kurangnya waktu
istirahat yang mengakibatkan kewaspadaan sopir pun menurun. Positif negatif beban kerja
merupakan masalah prepsesi menurun kewaspadan dan menimbulkan kecelakaan kerja, beban
kerja sopir cargo harus membuat manajamen istirahat baik dari manajamen istirahat agar tidak
adanya kecelakaan karena kelelahan. Kelelahan dibedakan menjadi 2, yaitu kelelahan ringan
dengan umur 36 tahun dan kelelahan kerja itu tidak bisa dihilangkan. Tapi bisa dikendalikan
dengan manage mengatur stamina tubuh dan 4 kelelahan berat jika melawati kelelahan ringan.
Misalnya melebihi umur 36. Tapi perusahaan memberikan waktu libur dan sopir yang melakukan
pekerjaan lebih dalam pengiriman atau pendistribusi barang. (6) Kecelakaan pada lalu lintas yang
meliputi prepsepsi dan perilaku. Perilaku terbentuk dari tiga faktor yaitu faktor predisposi, faktor
enabling dan faktor reinforcing. Penyebab kecelakaan adalah sikap buruk sopir itu sendiri berupa
mengendarai dengan keadaan mengantuk atau kurang mengusai jalan. Dalam mengemudi prepsesi
yang kurang tepat dalam kondisi terburuk. Dengan penentuan jalan yang harus dilewati sopir,
berdasarkan data perilaku kerja mempengaruhi oleh beban kerja, lama kerja dan tingkat
pengetahuan berkerja. (7) Perilaku tidak selamat dalam sopir yaitu stres kerja. Stres kerja biasanya
timbul karena faktor psiologis dan perilaku mengemudi argesif. Faktor psiologis biasanya timbul
kareana adanya dorongan beban kerja berlebih. Perilaku mengemudi argesif dipengaruhi oleh
environment condiotion, personality / dispostional factors, demographic variabel, perilaku
mengemudi bisa terjadi karena kemarahan, stres, dan kecamasan di jalan yang mengakibatkan
kecelakaan di jalan. (8) Berdasarkan Noviana dan Robiana (2019) kecelakaan dan penyakit akibat
kerja bisa menyebabkan kerugian pada perusahaan salah satu menyebabkan kerugian pada
perusahaan. Salah satu hal yang sering ditemui yaitu penyakit akibat kerja karena kelelahan.
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian di dunia. Pada data WHO
kematian tiap 5 tahunya 1,24 juta dan berarti kematian sopir per hari 3.397 orang meninggal. (8)
Kelelahan kerja bisa menyebabkan penyakit seperti MSDs sesak nafas, thpus, dan lainya. Di lain
hal kecelakaan kerja salah satunya bisa disebabkan karena kurangnya perawatan pada mobil truk
doubel yang kurang berkala, perawatan truk diperlukan karena sebagai alat transportasi
pengangkutan dan pendristrubusian barang ke ke toko-toko. Bila sopir mengalami kecelakaan
perusahaan masih menangung biaya kerusakaan akibat sopir. Dengan investigasi dari perusahaan
kerusakaan diperbuat karena kelalian atau musibah. (8) Sumber daya manusia yang berkualitas
diperlukan bagi pelaku industri. Disektor industri harus ada kepercayaan satu sama lain antara
karyawan dan pemimpin. Pemimpin harus memberikan rasa nyaman bagi keluarga kedua bagi
pekerja tetapi pemimpin menyatukan rekan teman sesama sopir perusahaan harus memberikan
reeward sebagai apersiasi perusahaan perusahaan harus membuat program liburan untuk
menghilang stress para pekerja dan sopir. (9) CV Sukses Bersama Sejahtera berawal merupakan
perusahaan swasta yang dikelola dan dikusai peseoragan .begerak dalam bidang percetakan .produk
utama yang diproduksi oleh perusahaan ini dengan produk (buku tulis, map, folio, buku gambar,
ES QRISTAL dll). Perusahaan berdiri dan memulai kegiatan produksinya tahun 2008 hingga saat
ini. Perusahaan telah berhasil memasarkan produknya ke berbagai provinsi. Perusahaan ini
memiliki 6 jumlah pengiriman, penjualan, pembelian, omset, produksi, gudang, teknisi, cleaning
servis dan memiliki karyawan 125 anggota di berbagai divisi. CV sukses bersama sejahtera
merupakan CV bergerak di percetakan dan pembutan es qristal Kegiatan pengiriman yang
dilakukan sopir dan staff pengiriman dengan penyesuaian draft pengiriman dari berbagai toko
dengan membuat alur pengiriman .waktu kerja sopir ditentukanoleh staff pengiriman secara
bergantian agar menjaga stamina sopir, keluhan sopir sering mengejar bonus dari pengiriman, sopir
terpacu oleh aturan perusahaan setiap pengiriman luar kota itu mendapatkan bonus
besar.perusahaan memberikan aturan tersebut agar sopir menjadi motivasi dan waktu tidur yang
sangat kurang .keluhan sopir bisa berupa tifus ,nyeri otot ,kaki merasa pegal. Karena kurangnya
waktu tidur dan ada berbagai kecil maupun besar .untuk kecelakaan kecil berupa truck menabrak
pagar ,kurangnya pengecekan mesin truk tidak berkala .untuk kecelakaan besar truk tergiling ,lalai
saat bekerja membahayakan pengguna jalan yang lain
Metode Penelitian
Hasil penelitian
1. Umur responden
Tabel 1 umur responden
Umur responden dalam penelitian ini yaitu dengan usia 24 tahun sampai 45
Variabel Min Max Mean median
Responden
Umur 32 24 45 32.72 30.50
Berdasarkan tabel frekuensi variabel umur dapat diketahui umur yang paling muda 24 tahun dan umur yang
paling tua 45 tahun sedangkan rata rata umur responden 32.72 tahun dan nilai tengah dari umur yang paling tua
adalah 30.50
Kategori Frekuensi Persen
Muda 16 50%
tua 16 50%
total 32 100%
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa umur karyawan yang masuk kategori muda >30.50 16 responden
atau 50% dan umur yang masuk kategori usia paling muda >30.50 sebanyak 16 Responden (50%)
2. Pendidikan responden
Tingkat pendidikan Frekuensi %
SD 4 12.5
SMP 9 59.4
SMA 19 28.1
TOTAL 32 100
Berdasarkan tabel data frekuensi untuk mengetahui pertanyaan 19 pengetahuan paling banyak sopir
menjawab dengan baik 19 dan pengetahuan buruk adalah 9 dengan rata rata nilai tengah 14.50%
Berdasarkan data dalam kuesioner sikap yaitu dalam data hasil 32 responden Bahwa
menguji hubungan antara variabel, uji normalitas yang digunakan adalah tabel
Sinov test
normal
pendidikan normal
normal
normal
berlendara normal
aman
karena itu uji korelasi statistik menggunakan uji rank spearman. Dari hasil
uji hubungan untuk variabel pengetahuan yang memiliki niali p-value 0,006 < 0,05
dengan niali koefisien korelasi sebesar 0,00 – 0,24 yaitu terdapat korelasi yang
bermakna ada hubungan dengan tingkat keeratan yang sangat lemah. Pada
variabel sikap memiliki p-value 0,007 < 0,05 dengan nilai koefisiean kirelasi
0,00 – 0,24 yaitu terdapat korelasi yang bermakna ada hubungan dengan tingkat
keeratan yang sangat lemah. Sedangkan pada variabel umur dan tingkat
pendidikanyang memiliki nilai p-value > 0,05 yaitu memiliki korelasi yang tidak
aman
Perilaku berkendara aman adalah perilaku pada saat mengemudikan truk Saat di
jalan raya.hal yang harus diperhatikan dalam mengemudiakan truk Perilaku saat
berkendara usia yang masih muda ketajaman mata tinggi dan fungsi Organ tubuh
masih berjalan dengan lancar rata rata usia responden berumur 24-45 tahun
tergolong usia masih produktif di umur kepala 2 sampai sedangkan umur 40 tahun
mengemudikan truk
hasil statik menunjukan bahwa tidak adanya antara umur dengan perilaku
produktif bahwa umur adalah bukan patokan perilaku berkendara tetapi kelalain
dan kelelahan sopir karena beban kerja yang melebih porsi. kemampuan sopir
menyatakan sebanyak 67% korban kecelakaan lalu lintas berada pada umur
kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama kematian anak anak di dunia
dengan rentang umur umur 10- 24 tahun menurut UU Tahun 2019 yang
menyaratkan umur pembuatan SIM adalah minimal usia 17 tahun hal ini sejalan
dengan penelitian zaenal arifin 2009 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan
Menurut teori max Webber yang dikemukaan oleh ritzer menyatakan bahwa setiap
pengalaman. jadi semakin umur tua maka tingkat pengalaman sopir akan menjadi
luas dan sedangkan umur yang muda akan tingkat pengalaman berkerja semakin
sedikit.(38)
Dalam hal ini pekerja mengemudi adalah pekerjaan yang bersifat khusus yang
seseorang tidak menjadi ukuran umur muda atau tua seseorang untuk mampu
pengemudi kurang. Hal tersebut terjadi karena pengemudi masih tergolong umur
Lama kerja menentukan seberapa mahir dalam mengenderai Sopir truk dan pengalaman
berkendara pada di jalan raya Perilaku dengan sifat kebiasaan dapat menganalisa resiko
Minimal dalam bertindak dalam kecelakaan kerja dalam Mengenderai truk. Hasil statik
menunjukan bahwa adanya hubungan lama Kerja dengan perilaku berkendara berpengaruh
dalam perilaku Perilaku dan jam terbang rendah bisa beresiko dalam kecelakaan Namun
harus memiliki kesadaran dan peka keadaan lalu lintas. Kesadaran dan peka itu timbul lama
kerja sopir Agar peka keadaan baik buruk dalam mengahdapi dan Mengurangi resiko
kecelakaan kerja(36)Lama kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu
berkerja dis suatu tempat pengalaman seseorang dalam pekerjanya dan lingkungan pada
saat berkerja dipengaruhi oleh lama kerja tersebut seharusnya semakin lam seorang pekerja
maka makin. Banyak pula pengalaman dan keterampilan. Pengalaman hal apapun akan
meningkatkan salah satu kewaspadaan salah satu kecelakaan kerja sering bertambahanya
lama kerja.(36)Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun
2014 menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara menunjukan bahwa tidak adanya
hubungan antara lama kerja dengan perilaku berkendara aman pada pengemudi angkutan
dengan perilaku berkendara aman karena sopir yang memiliki masa kerja yang lebih
pengalaman dengan umur yang paling tua dan lebih terampil dalam berkendara. (39 Hasil
penelitian yang dialkukan avendika (2016) dengan judul faktor faktor yang berhubungan
dengan perilaku berkendara aman pada pengemudi bus di terminal terboyo semarang. (39)
Peraturan mengenai lama kerja pada sopir menurut undang undang republik
indonesia nomor 22 tahun 2009 ayat 2 disebutkan bahwa kendaraan bermotor umum
paling lam kerja adalah 8 jam dalam sehari. Lama kerja berhubungan dengan perilaku
berkendara lebih dari 8 jam kerja sehari dengan cenderung mengalami kelelahan dan bisa
mengurangi konsenterasi dan berdampak dalam perilaku berkendara aman (39)Lama kerja
mengantuk .menurut marsaid (2013) faktor manusia seperti lelah mengantuk lelah
mabuk,tidak terampil dan berkecepatan tinggi dengan berpotensi kecelakaan lalu lintas.ini
disebabkan karena durasi pengemudi yang tidalsesuai dengan standart untuk setiap harinya
jawab dan kesadaran sopir masing masing. tingkat pendidikan juga sebagai
penunjang pengetahuan
Bagi para sopir.karena bagaiamanapun semua yang dilakukan dilapangan
dibutuhkan ilmu dan kemudian diolah kemudian diolah.hasil uji statik kepada 32
jumlah terkecil dengan tingkat pendidikan rendah yaitu SD dengan jumlah 4 orang
responden 28.1% Pendidikan tinggi atau rendah bisa mempelajari peranan penting
berkendara aman. Hal ini bisa terjadi karena mengemudi bukan hanya berkaitan
dan tindakan dalam mengatasi situasi tidak aman yang dihadpi sebelum ,saat dan
tinggi namun tetap berperilaku buruk. Hal ini dapat terjadi karena faktor lain seperti
bertambahnya usia pengemudi yang juga mengakibatkan penurunan energi baik fisik
maupun mental seseorang. Hal tersebut dapat memperlambat respon pengemudi dalam hal
sikap dan tindakan dalam mengantisipasi setiap resiko bahaya yang ada di jalan
(38)penelitian ini telah membuktikan adanya hubungan sedang antara tingkat pendidikan
dengan perilaku safety driving. Hasil ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rizky (2009) yang menyatakan bahwa pengemudi yang memiliki tingkat pendidikan yang
dalam berkendara bila dibandingkan dengan pengemudi yang memiliki tingkat pendidikan
pengetahuan tinggi dan 50% pengetahaun rendah dengan ini berdasarkan teori
manfaatnya bagi diri sendiri maupun orang lain maka tingkat pengetahuan atau
pemahamanya maka semakin baik tingkat perilakunya yang baik sangat baik saat
hubungan antara pengetahuan dengan praktik safety driving. Pv = 0,006 < 0,05
dengan kekuatan korelasi 0,350 yang berarti kekuatan korelasinya lemah. Karena
buruknya yang dia ambil sehingga sesorang yang memiliki pengetahuan yang luas
Penelitian ini sejalan dengan hasil raditya ariwibowo 2013 yang mengatakan
Pengetahuan adalah salah satu faktor yang mendsari seseorang dalam perilaku
salah dengan seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas akan lebih bijak
dalam mengambil keputusan.semakin banyak pengetahuan yang diperoleh maka
akan semakin
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 yang
aman Pada pengmudi mobil sid tank x dengan nilai signifikan p- value sebesar
cara mengemudi aman dan yang tidak aman, sehingga kecelakaan dapat dihindari.
ringan karena mereka sadar bahwa kecelakaan ringan akan menyebabkan kecelakaan berat.
Jika pengemudi memiliki pengetahuan yang baik maka mereka akan bertindak positif dan
dengan pendidikan, diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan
semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang
yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa
penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 yang menunjukan
pengemudi mobil skid tank di PT X dengan nilai signifikansi pvalue sebesar 0,018
Berdasarkan penelitian Augustie (2017) yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan
dengan perilaku safety driving pada sopir bus di terminal tirtonadi, menyatakan bahwa .
Sopir yang memiliki pengetahun tinggi cenderung mempunyai perilaku safety driving yang
aman, di bandingkan dengan pengetahun rendah. Pengetahuan sopir yang tinggi dapat
dipengaruhi oleh faktor pengalaman, faktor lingkungan kerja, faktor latar belakang
pendidikan, yang dimana semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi tingkat
pengetahuan seseorang.(39)
pada saat mengemudikan harus mengunakan seat belt pada jarak dekat atau
hubungan antara sikap dengan perilaku berkendara pv= 2.19< 0.05 dengan
kekuatan kolerasi 4.75 yang kekuatan kolerasinya lemah.karena sikap baik buruk
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus
motif tertentu.sikap belum merupakan suatu tindakan sikap perilaku (370 penelitian
Raditya Ariwibowo 2013 mengukapkan sikap atau tindakan yang baik sangat diperlukan
dalam praktik safety driving karena dalam berkendara yang aman dibutuh kan suatu respon
yang cepat dan tepat sehingga pengendara akan lebih tanggap terhadap lingkukan sekitar
dan mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Avendika yang mengukapkan sikap cenderung berhubungan dengan hal yang akan
dilakukan ketika berkendara. Sikap itu juga yang memberikan pengaruh saat berkendara
sikap dalam cara mengatasi situasi yang tidak aman sebelum dan setelah mengemudi.(37)
behavior). Maka dapat disimpulkan, dari sikap yang positif terhadap keselamatan ketika
mengemudikan maka akan ada keceduran perilaku sopir truk akan bertindak aman dan
masih belum bisa menyikapi kejadian kejadian tertantu saat mengemudikan kendaraan
contohnya seperti mengangkat telfon saat mengemudi, makan snack dan minum untuk
menghilangkan kantuk. Tentu hal tersebut dapat menurunkan konsentrasi pengemudi dan
dapat menimbulkan pengemudi menjadi langah saat berkendara. Pada pengemudi yang
memiliki sikap baik dalam mengemudikan kendaraan cenderung akan berperilaku safety
driving baik, karena mereka tahu mengenai hal-hal yang mungkin terjadi selama
mengemudi dan tahu bagaimana harus bersikap. Hal ini sejalan dengan teori, sikap yang
sepanjang Jalan Raya Daan Mogot sebanyak 145 kali kecelakaan, dimana faktor yang
paling dominan yang terjadi pada periode sebelum pandemi (2018 – 2019) karena dari
faktor manusianya dengan jumlah 70 kali kecelakaan dengan nilai persentase 95%,
kemudian pada saat pandemi (2020 – 2021) faktor manusia sebanyak 69 kali dengan
persentase sebesar 97%. Dari Tabel 5.19 dan Gambar 5.32 dapat dilihat dari periode
sebelum dan saat pandemi terjadi penurunan sebesar 2% dari persentase 51% menjadi 49%.
Dari hasil analisa di atas didapatkan hasil faktor terjadinya kecelakaan paling dominan
adalah manusia. Seperti kurang berhati – hati, lengah, dan kurangnya berkonsentrasi. Ada
juga pengendara yang sengaja melanggar aturan lalu lintas dikarenakan mengejar
waktu.(40)
1. Kareristik karyawan di CV sukses bersama sejahtera pada penelitian 125 karyawan tetapi
responden utama sopir 2 pabrik pabrik paper star dan bintang es dengan mayoritas 100% laki
laki
2.Umur karyawan paling muda 16 responden dan umur paling tua 16 untuk sopir di dua pabrik
3. Tidak adanya hubungan umur dengan perilaku berkendara aman pada sopir truk
4. Tidak adanya hubungan lama kerja dengan perilaku berkendara aman pada sopir truk doubel
5.Tidak adanya hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku berkendara aman pada sopir truk
6...Tidak adanya hubungan pengetahuan dengan perilaku berkendara aman pada sopir truk
7.Tidak adanya hubungan sikap dengan perilaku bekendara aman pada sopir truk doubel di
SARAN
1. Bagi industri
Pihak perusahaan di CV sukses bersama sejahtera untuk memberikan waktu istirahat dan libur
untuk melakukan perengangan otot setiap pagi sebelum menjalankan pekerjaan sopir dan
perusahaan bisa menghimbau setiap pagi resiko pekerjaan tentang arahan pekerjaan mengenai
kegiatan distribusi
2.Bagi pekerja
Pekerja harus memanajamen kondisi tubuh dalam berkendara selalu mengikuti arahan
perusahaan dalam menentukan jadwal atau draft pengiriman selalu berkondinasi pada
staff maupun
daftar Putaka