Anda di halaman 1dari 113

Halaman Cover

ANALISIS PERILAKU KESELAMATAN DALAM


BERKENDARA PADA SOPIR TRUK BOX DI CV
SUKSES BERSAMA SEJAHTERA KOTA
SEMARANG

FARIZ PUTRA RAMADHAN


NIM : D11.2019.02778

Cover Halaman

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2023
© 2023

Hak Cipta Skripsi Ada Pada Penulis

2
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Fariz Putra Ramadhan

NIM : D11.2019.02778

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Fakultas : Kesehatan

Judul Tugas Akhir : Analisis Perilaku Keselamatan Dalam Berkendara

Pada Sopir Truk Box Di Cv Sukses Bersama Sejahtera Kota Semarang

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, apabila di kemudian hari

ditemukan adanya bukti plagiat, dan / atau pemalsuan data maupun bentuk kecurangan

lain, saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Nuswantoro

Semarang 24 Juli 2023

Fariz Putra Ramadhan

3
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKEDEMIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Fariz Putra Ramadhan

NIM : D11.2019.02778

Fakultas : Kesehatan

Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat

Demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul Analisis Perilaku
Keselamatan Dalam Berkendara Pada Sopir Truk Box Di Cv Sukses Bersama Sejahtera
Kota Semarang Dengan Hak Bebas Royalty Non-Eksklusif ini Universitas Dian
Nuswantoro berhak untuk menyimpan mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database) mendistribusikan dan
menampilkan/ mempublikasinya di internet atau media lain untuk kepentingan akedemis
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta
dan nama pembimbing saya

Saya bersedia untuk menangung segala bentuk tuntutan hukum timbul atas
pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah Saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya

Semarang 24 Juli 2023

Fariz Putra Ramadhan

4
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama : Fariz Putra Ramadhan


NIM : D11.2019.02778
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kesehatan
Judul Tugas Akhir : Analisis Perilaku Keselamatan Dalam
Berkendara aman Pada Sopir Truk BOX
Di CV Sukses Bersama Sejahtera
Kota Semarang

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui


Semarang, 24 Juli 2023

Mengetahui Menyetujui

Dekan Fakultas Kesehatan Dosen Pembimbing

Enny Rachmani, S.K.M., M.Kom, Ph.D Izzatul Alifah Sifai,S.K.M., M.P.H


NPP.0686.11.2000.2019 NPP.0686.11.2022.940

5
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Nama : Fariz Putra Ramadhan


NIM : D11.2019.02778
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kesehatan
Judul Tugas Akhir : Analisis Perilaku Keselamatan Dalam
Berkendara aman Pada Sopir Truk BOX
Di CV Sukses Bersama Sejahtera
kota Semarang
Tugas akhir ini telah diajukan dan dipertahankan dihadapan dewan penguji pada sidang
tugas akhir tanggal , menurut pandangan kami tugas akhir ini memadai dari segi kualitas
maupun kuantitas untuk tujuan penganugerahan gelar Sarjana Kesehatan Masyrakat
(SKM)

Semarang 10 Juli 2023


Dewan penguji
Ketua penguji

Dr Supriyono Asfawi, SE, M.KES


NPP.0686.11.1988.150

Penguji Penguji

Ratih Pramitasari, S.K.M., M.P.H Izzatul Alifah Sifai, S.K.M., M.P.H


NPP.0688.11.2016.684 NPP.0686.11.2022.940

6
HALAMAN PERSEMBAHAN

Kepada :

Kedua Orang Tua, Guru, Dosen, Saudara


dan Teman-teman

7
RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Fariz Putra Ramadhan


2. Tempat, tanggal lahir : Semarang 17 Desember 2000
3. Jenis kelamin : Laki Laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jalan Sinar Asih IV RT .05 RW.08 N0 967L
6. Riwayat pendidikan :
a. SD Negeri karang rejo 01 : 2007-2012
b. SMP Teuku Umar : 2013 – 2016
c. SMK Negeri 3 semarang : 2016 – 2019
d. Universistas Dian Nuswantoro Fakultas
Kesahtan Program Studi S1 Kesehatan
Masyrakat Tahun 2019

8
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan

karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Analisis

Perilaku Berkendara Aman Pada Sopir Truk BOX Di CV Sukses Bersama

Sejahtera kota semarang Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana S1 pada Program Studi Kesehatan

Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro.

Penulis menyadari bahwa dalam penyususan skripsi ini masih banyak

kekurangan baik dari segi materi maupun teknis penulisan karena keterbatasan

yang dimiliki oleh penulis, oleh karena itu harapan penulis untuk mendapatkan

koreksi dan telaah yang bersifat konstruktif agar skripsi ini dapat diterima

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yangtelah membantu penulis dalam penyususnan skripsi ini, diantaranya :

1. Prof.Ir. Edi Noersasangko,M.Kom selaku rektor universistas Dian

Nuswantoro semarang

2. Enny Rachmani, S.K.M. M.Kom,Ph.D selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Universistas Dian Nuswantoro

3. Dr.MG.Catur Yuantari, S.K.M, M.Kes selaku Ka. Progdi S1 Kesehatan

Masyrakat

4. Izzatul Alifah Sifai S.K.M. selaku pembimbing skripsi

5. Bayu yoni Nugroho,M.P.H selaku ketua peminatan

6. Karyawan sopir truk box yang telah bersedia menjadi responden saya

9
7. Orang tua selalu mendoakan, memberikan cinta kasih sayang serta

selalu memberikan dukungan

8. Rizal Mustofa, S.K.M yang selalu membantu saya dalam mengerjakan

skripsi

9. Teman – teman peminatan K3 angkatan 2019 yang telah menemani dan

saling berbagi ilmu selama masa perkuliahan

10. Teman – teman dekat saya yang tidak bisa disebutkan satu persatu telah

membantu memberi semangat , memberikan solusi saling berbagi

pendapat

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua

khususnya bagi penulis sendiri dalam melaksanakan penelitian dan

menyelesaikan studi di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat

Universitas Dian Nuswantoro

Semarang 24 Juli 2023

Fariz Putra Ramadhan

10
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYRAKAT

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSISTAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG 2023

ABSTRAK

FARIZ PUTRA RAMADHAN

ANALISIS PERILAKU KESELAMATAN BERKENDARA AMAN PADA

SOPIR TRUK BOX DI CV SUKSES BERSAMA SEJAHTERA KOTA

SEMARANG

Kecelakaan pada lalu lintas biasanya terjadi kelalaian manusia data dari Komite
Nasional Keselamatan Transportasi Kurun waktu pada tahun 2007 sampai 2018 telah
terjadi banyak kecelakaan. Dari hasil laporan telah terjadi 64 kali kecelakaan transportasi.
Kecelakaan ini terdiri dari 42 kasus tabrak lari,19 kasus terguling, dan 3 kasus terbakar
.
Penelitian ini dilakukan pada karyawan sopir CV Sukses Bersama Sejahtera
Semarang untuk melihat hubungan antara umur,masa kerja,pengetahuan,sikap dan tingkat
pendidikan dengan perilaku berkendara aman. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan desain croos sectional sampel penelitian ini menngunakan total
sampling sebanyak 32 responden pengambilan data menngunakan kuesioner. Analisis
data menggunakan uji R sperman

Hasil penelitian ini menunjukan pengetahuan ( p=0,027) dan sikap (P=0.002)


berhubungan dengan perilaku berkendara aman. Sedangakan umur (P= 0,996),masa kerja
(P= 0,757) dan tingkat pendidikan (P= 0,185) tidak berhubungan perilaku berkendara
aman.Saran bagi sopir truk box agar mengatur kondisi tubuh dan berkordinasi denga staf
terkait jadwal pengiriman

Kata kunci: sikap,pengetahuan,perilaku berkendara aman


Refrensi : 40

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYRAKAT


11
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSISTAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG 2023
ABSTRACT

FARIZ PUTRA RAMADHAN


ANALYSIS OF SAFE DRIVING SAFETY BEHAVIOR OF BOX TRUCK DRIVER
AT CV SUKSES BERSAMA SEJAHTERA, SEMARANG CITY

Accidents in traffic usually occur due to human error, data from the National
Transportation Safety Committee. From 2007 to 2018, there have been many accidents.
From the results of reports there have been 64 times transportation accidents. This
accident consisted of 42 cases of hit and run, 19 cases of overturning, and 3 cases of
burning
.
This research was conducted on driver employees of CV Sukses Bersama
Sejahtera Semarang to see the relationship between age, years of service, knowledge,
attitude and level of education with safe driving behavior. This research is a quantitative
study with a cross-sectional design. The sample of this study used a total sampling of 32
respondents. Data collection used a questionnaire. Data analysis used the sperm R test

The results of this study show that knowledge (p=0.027) and attitude (P=0.002)
are related to safe driving behavior. Meanwhile, age (P= 0.996), years of service (P=
0.757) and level of education (P= 0.185) were not related to safe driving behavior.
Suggestions for box truck drivers are to manage their body condition and coordinate with
staff regarding delivery schedules

Keywords: attitude, knowledge, safe driving behavior


Reference : 40

12
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
COVER HALAMAN
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKEDEMIS
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
RIWAYAT HIDUP
PRAKATA
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
F. Lingkup Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja
2. Keselamatan Berkendara
3. Definisi Perilaku
4. Definisi Kepatuhan
5. Faktor Predisponding
6. Faktor Enabling
7. Faktor Reinforcing
8. Perubahan Perilaku
9. Alur Kerja Sopir
B. Kerangka Teori
BAB III
13
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
C. Jenis Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Populasi Dan Sampel
F. Pengumpulan Data
G. Pengolahan Data
H. Analisis data
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
B. Analisis Univariat
C. Bivariat
BAB V
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
B. Hubungan Antara Umur dengan perilaku Berkendara
C. Hubungan Masa Kerja dengan Perilaku Berkendara
D. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Berkendara Aman..
E. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Berkendara Aman
F. Hubungan Sikap dengan Perilaku Berkendara Aman
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

14
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 alur pengiriman.........................................................................


Gambar 2. 2 Menyiapkan Barang Pesanan...................................................
Gambar 2. 3 Pengecekan Saat Barang Dikirim.............................................
Gambar 2. 4 Pengangkutan Barang Ke Truk.................................................
Gambar 2. 5 Pemberian Surat Jalan............................................................
Gambar 2. 6 Pengiriman Barang Ke Toko Toko............................................
Gambar 2. 7 Kerangaka Teori........................................................................
Gambar 3. 1 Kerangka Konsep.....................................................................

15
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian............................................................................


Tabel 3. 1 Definisi Operasional........................................................................
Tabel 3. 2 Tabel Uji Normalitas.........................................................................
Tabel 3. 3 uji validitas sikap..............................................................................
Tabel 3. 4 uji validitas perilaku berkendara......................................................
Tabel 3. 5 uji realibilitas....................................................................................
Tabel 4. 1 Statistik Umur Responden..............................................................
Tabel 4. 2 Analisis Deskriptif Umur...................................................................
Tabel 4. 3 Tingkat Pendidikan Responden.......................................................
Tabel 4. 4 Analisis Deskriptif masa Kerja.........................................................
Tabel 4. 5 Dristribusi Frekuensi Pengetahuan.................................................
Tabel 4. 6 Statistik Pegetahuan.......................................................................
Tabel 4. 7 Analisis Deskriptif Pengetahuan......................................................
Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Sikap...............................................................
Tabel 4. 9 Statistik Sikap Berkendara..............................................................
Tabel 4. 10 Analisis Deskriptif Sikap Berkendara.............................................
Tabel 4. 11 Distribusi Frekuensi Perilaku Berkendara.....................................
Tabel 4. 12 Statistik Perilaku Berkendara........................................................
Tabel 4. 13 Analisa Deskriptif Perilaku Berkendara........................................
Tabel 4. 14 uji korelasi data..............................................................................

16
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 surat persetujuan responden............................................................


Lampiran 2 Kuesioner penelitian..........................................................................
Lampiran 3 data mentah responden....................................................................
Lampiran 4 surat EC.............................................................................................
Lampiran 5 Pengambilan data lapangan..............................................................
Lampiran 6 univariat.............................................................................................
Lampiran 7 bivariat..............................................................................................
Lampiran 8 distribusi frekuensi pengetahuan......................................................
Lampiran 9 distribusi frekuensi sikap berkendara aman......................................
Lampiran 10 distribusi frekuensi perilaku berkendara aman...............................
Lampiran 11 uji normalitas....................................................................................
Lampiran 12 Uji validitas pengetahuan................................................................
Lampiran 13 validitas sikap..................................................................................
Lampiran 14 validitas perilaku berkendara...........................................................

17
18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transportasi darat adalah suatu infrastruktur yang dibuat untuk

meringankan beban manusia. Kecelakaan pada lalu lintas biasanya terjadi

kelalaian manusia data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi

Kurun waktu pada tahun 2007 sampai 2018 telah terjadi banyak

kecelakaan. Dari hasil laporan telah terjadi 64 kali kecelakaan transportasi.

Kecelakaan ini terdiri dari 42 kasus tabrak lari,19 kasus terguling, dan 3

kasus terbakar. Pasal 1 angka 24 Undang - undang Nomor 22 tahun 2009

yang berisi tentang kecelakaan lalu lintas dalam setiap kejadian sebuah

kecelakaan perlu adanya suatu investigasi mengenai kecelakaan yang

menimbulkan kerugian harta dan fisik. Faktor infrastruktur adalah sebuah

komponen penting dalam mengurangi kecelakaan mengakibatkan

kecelakaan bisa terjadi, dari kerusakan jalan. Faktor lingkungan merupakan

peranan penting dalam sebuah keadaan yang mengakibatkan tindakan

kecelakaan (1).

Masyarakat memiliki mata pencarian untuk menuhi kebutuhan

perekonomian. Salah satu jenis pekerjaan yaitu jasa pengiriman. Jasa

pengiriman membantu memudahkan masyarakat agar tidak perlu

berbelanja langsung ke toko. Jasa pengiriman saat ini cenderung cepat dan

mudah karena menggunakan aplikasi online karena banyaknya permintaan,

risiko
19

kecelakaan transportasi darat pun meningkat (2). Masyarakat Semarang

banyak pelaku usaha UMKM dari industri kecil yang berbasis online

biasanya masyarakat marak menggunakan aplikasi belanja online. Dari

belanja kosmetik, baju, makanan, dan peralatan dapur sampai pertukangan

bisa secara online sehingga banyak pesanan yang harus diantar

menggunakan kurir. Berdasarkan banyaknya pesanan dapat disimpulkan

bahwa banyak profesi pengiriman barang menggunakan truk box agar

efisien waktu dapat tercapai (3).

Truk box adalah alat transportasi perusahaan industri yang bertugas

mengangkut barang. Truk box sendiri memiliki 2 jenis yang memiliki ukuran

20 feet dan 40 feet. Perbedaan dari 20 feet dan 40 feet yaitu 20 feet

memiliki spesifikasi panjang 6,058 lebar 2,438, tinggi dimensi 2,380 dengan

berat maksimum 22,1 ton barang, sedangkan untuk truk 40 feet memiliki

panjang 12,192 feet lebar 2,438 feet, tinggi 2,591, dengan berat

maksimum 27,4 ton. Truk box memiliki kapasitas angkut 5 ton dan volume

24 m3. Ukuran yang besar dapat menampung permintaan yang tinggi, truk

box berisiko mengalami kecelakaan (4). Kecelakaan truk box biasanya

terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor lalu lintas dan faktor manusia. Faktor

manusia akibat kelalaian sopir mengakibatkan truk menabrak pembatas

jalan. Faktor lalu lintas adalah kondisi jalan yang buruk dan mengakibatkan

kecelakaan serta faktor kesehatan juga paling penting untuk sopir karena

sopir sering mengabaikan kesehatannya yang bisa menimbulkan

kecelakaan dan faktor cuaca juga bisa menjadi kendala yang

mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, seperti jarak pandang dalam

berkendara aman, kurangnya perawatan kendaraan truk secara berkala


20

dan truk yang mengalami kerusakan pada mesin karena pada mesin truk

perlu melakukan penggantian mesin atau sparepart (5).

Salah satu faktor manusia yang menyebabkan kecelakaan adalah

kurangnya waktu istirahat sopir. Tenaga kerja di Indonesia memiliki waktu

8-10 jam perhari untuk bekerja. Sesuai dengan amanat Undang - undang

No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 86 bahwa setiap pekerja

atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

keselamatan dan kesehatan kerja agar tercipta produktivitas kerja yang

optimal (5).

Beban kerja sopir yaitu shift kerja yang tidak menentu, sopir kurangnya

waktu istirahat yang mengakibatkan kewaspadaan sopir menurun. Beban

kerja merupakan masalah yang mengakibatkan menurunnya kewaspadaan

dan menimbulkan kecelakaan kerja. Kelelahan dibedakan menjadi 2, yaitu

kelelahan ringan dan kelelahan berat. Kecelakaan lalu lintas disebabkan

oleh persepsi dan perilaku sopir yang buruk. Perilaku terbentuk dari tiga

faktor yaitu faktor predisposisi, faktor enabling dan faktor reinforcing (7).

Stres kerja timbul karena faktor psikologis dan perilaku. Faktor psikologis

timbul karena adanya dorongan beban kerja berlebih. Perilaku mengemudi

agresif dipengaruhi oleh environment condition, personality / dispositional

factors, demographic variable, perilaku mengemudi agresif bisa terjadi

karena kemarahan, stres, dan kecemasan di jalan yang mengakibatkan

kecelakaan di jalan (8).

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab terbesar

kematian di dunia. Menurut WHO kematian akibat kecelakaan lalu lintas

setiap tahunya mencapai 1.24 juta dan berarti kematian sopir per hari 3.397
21

orang meninggal (8). Jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada

periode tahun 2019-2021 mencapai 116.411 kejadian dengan rincian

25.671 orang meniggal dunia, 125.457 orang mengalami luka berat, luka

ringan sejumlah 137.342 orang. Jumlah kecelakaan lalu lintas di Jawa

Tengah pada tahun 2020 mencapai 3.508 orang meniggal dan 48 orang

luka berat, luka ringan 24.995 orang. Jumlah kecelakaan lalu lintas di

Semarang pada tahun 2020 mencapai 121 orang meniggal dunia, luka

berat 1 orang, luka ringan 539 orang. Kasus kecelakaan pada CV Sukses

Bersama Sejahtera pada periode tahun 2021 – 2023 mengalami 6 kali

kecelakaan pada sopir truk box.

Kelelahan kerja bisa menyebabkan penyakit seperti MSDs sesak nafas,

tipes, dan lainya. Kecelakaan kerja salah satunya bisa disebabkan karena

kurangnya perawatan pada mobil truk box yang kurang berkala.Perawatan

truk diperlukan karena sebagai alat transportasi pengangkutan dan

pendistribusian barang ke toko-toko. Bila sopir mengalami kecelakaan

perusahaan masih menanggung biaya kerusakan akibat sopir. Investigasi

dari perusahaan kerusakkan diperbuat karena kelalaian atau musibah (8).

CV Sukses Bersama Sejahtera merupakan perusahaan swasta yang

bergerak dalam bidang percetakan dan es kristal, produk utama yang

diproduksi oleh perusahaan ini yaitu buku tulis, map, folio, buku gambar,

dan es kristal. Perusahaan ini berdiri dan memulai kegiatan produksinya

pada tahun 2008. Perusahaan telah berhasil memasarkan produknya ke

berbagai kota. Perusahaan ini memiliki jumlah karyawan 125 orang di

berbagai divisi. Kegiatan pengiriman yang dilakukan sopir dengan

penyesuaian draft pengiriman dari berbagai toko. Waktu kerja sopir


22

ditentukan oleh pengiriman secara bergantian agar menjaga stamina

sopir,dengan durasi kerja setiap pengiriman keluar kota selama 8 jam

dengan jarak maksimal pengiriman 1.000 km. dari masalah yang ada diatas

maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang perilaku berkendara aman.

B. Rumusan Masalah

Perilaku sopir yang ada lingkungan CV sukses bersama sejahtera yaitu

armada sering troubel dan kurangnya pengecekan secara rutin.

Mengakibatkan pengiriman menjadi keterlambatan. Masih banyak kelalaian

dan perilaku sopir buruk yang mengakibatkan menabrak, guling, armada.

Maka peneliti tertarik dalam meneliti tentang perilaku sopir dalam

berkendara aman.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana perilaku keselamatan dalam berkendara

pada supir truk box perusahaan CV Sukses Bersama Sejahtera.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mendiskripsikan umur sopir di CV Sukses Bersama

Sejahtera

b) Untuk mendiskripsikan masa kerja sopir di CV Sukses

Bersama Sejahtera bekendara aman

c) Untuk mendiskripsikan tingkat pendidikan sopir di CV Sukses

Bersama Sejahtera bekendara aman

d) Untuk mendiskripsikan pengetahuan sopir di CV Sukses

Bersama Sejahtera bekendara aman


23

e) Untuk mendiskripsikan sikap sopir di CV Sukses Bersama

Sejahtera bekendara aman

f) Untuk menguji hubungan umur dengan perilaku berkendara

aman

g) Untuk menguji hubungan masa kerja dengan perilaku

berkendara aman

h) Untuk menguji hubungan tingkat pendidikan sopir perilaku

berkendara aman

i) Untuk menguji hubungan sikap dengan perilaku berkendara

aman

j) Untuk menguji hubungan pengetahuan dengan perilaku

berkendara aman

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Keilmuan

Diharapakan penelitian ini dapat memeberikan informasi K3 dalam

tindakan bagaiamana berkendara aman pada sopir truk box di CV

sukses bersama sejahtera kota semarang.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi kebijakan

di CV sukses bersama sejahtera dalam penerapan (K3) kesehatan

dan keselamtan kerja berkendara aman.

3. Bagi Pendidikan

Penelitian dapat digunakan mengukur pengetahuan sopir dalam

meningkatkan perilaku berkendara aman dalam mengemudi truk box


24

CV sukses bersama sejahtera dalam kesehatan keselamatan

kerja dalam berkendara aman.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian


Tujuan
Judul Metode
No umum Hasil Perbedaan
peneliti penelitian
penelitian
1 Faktor- Untuk Kuantitatif 1.Berdasarkan hasil Lokasi dan
Faktor yang mengukur survey awal yang waktu
Berhubunga hubungan dilakukan di PT. Libra penelitian
n Dengan perilaku Wisata Transport
Perilaku safety driver Pekanbaru, bahwa
Safety Pada safety ada sopir yang
Driving Driving pada bekerja lebih dari 8
Pada Supir supir jam perhari, perilaku
Traveldi Pt. penelitian sopir selama
Libra Wisata TRAVELDI mengemudikan mobil
Transport, PT. LIBRA
Ade Dita WISATA
Puteri, TRANSPOR
Azimah T
Mardyatun
Nisa,

2 Pengetahua Tujuan dari Kuantitatif Squarenilai signifikansi Lokasi dan


n penelitian (p-value) kedua waktu
Keselamatan ini adalah variabel tersebut penelitian
Berkendara, Untuk sebesar 0,032,
Masa Kerja mengetahui karena nilai signifikansi
Dan Peran Faktor- tersebut di bawah
Manajemen Faktor 0,05, ini berarti ada
Dengan Yang hubungan antara
Perilaku Berhubunga pengetahuan terhadap
Keselamatan n Dengan perilaku safety drivingDari
Berkendara Perilaku uji chi square
Pada Safety
Pengemudi DrivingPada
Truk Sopir Travel
Bermuatan Di PT.
Semen Di Pt Libra Wisata
Energi Transport
Sukses Pekanbaru.
Abadi
Cilacap
Machfudz
25

Tujuan
Judul Metode
No umum Hasil Perbedaan
peneliti penelitian
penelitian
Eko
Arianto,Susa
n Feriana

3 Faktor – Berdasarkan Kuantitatif Nilai P value hubungan Lokasi dan


Faktor Yang survei awal Variabel bebas dengan waktu
Berhubunga yang stress kerja trans penelitian
n Dengan dilakukan semarang koridor I,II,dan
Defensive oleh peneliti IV (P=0,024)
Driving Pada dan
Pengemudi beberapa
Bus Rapid data
Transit (Brt) pendukung,
Trans maka
Semarang peneliti
Koridor II, III, tertarik
DAN VI melakukan
Yuwan penelitian
martus tegar yang
charisma bertujuan
,dkk untuk
mengetahui
faktor –
faktor yang
berhubunga
n dengan
defensive
driving pada
Pengemudi
Bus Rapid
Transit
(BRT) Trans
Semarang
Koridor II,
III, dan VI
4 Analisis Hasil ini Kuntitatif 1. Hal ini menunjukkan Lokasi dan
Pengaruh sesuai bahwa waktu
Sikap,Kontro dengan 2. tenaga kerja dengan penelitian
l,Perilaku,Da penelitian sikap baik selalu diikuti
n Norma sebelumnya oleh niat berperilaku
Dan yang safety yang baik juga.
Subjektif menyebutka Berdasarkan uji statistik
Terhadap n bahwa didapatkan hasil bahwa
Perilaku subjective terdapat pengaruh
Safety norm tidak antara niat dan attitude
Gilang Dwi ada (P=0,00022)
Prakoso Dan pengaruh
Moohamad dalam
Zainal Fatah perubahan
perilaku
tenaga
kerja.,
26

F. Lingkup Penelitian

1. Lingkup Keilmuan

Penelitian kemampuan pekerja dalam melakukan tugas dalam

pekerjaan bagi sopir truk dengan mengetahui segi proposi beban kerja

setiap sopir dalam perjalanan luar kota maupun dalam kota dalam

perusahaan CV sukses bersama sejahtera.

2. Lingkup Materi

Materi dalam penelitian ini tentang proposi pekerjaan agar tidak

adanya kelalain pekerjaan dan kecelakaan padaa sopir yang

menimbulkan sebuah kerugian bagi perusahaan.

3. Lingkup Lokasi

Penelitian dilakukan di perusahaan CV Sukses Bersama Sejahtera

Kota Semarang.

4. Lingkup Metode

Penelitian menggunakan metode kuantitatif.

5. Lingkup Obyek

Obyek Penelitian Ini Adalah Sopir Truk box Di CV Sukses Bersama

Sejahtera Kota Semarang.

6. Lingkup Waktu

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2023.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja  

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah segala kegiatan

untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga

kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat

kerja. Keselamatan kerja adalah nomor satu dalam pekerjaan agar tidak

mengurangi kerugian pada pekerja dan perusahan. Perusahaan harus

membuat SOP dalam bidang setiap aktivitas (15).

2. Keselamatan Berkendara

Pelatihan dasar mengemudi lebih lanjut dan lebih mementingkan

keselamatan para pengemudi dan penumpang, serta pelatihan untuk

peningkatan awareness (kesadaran) pengemudi terhadap kemungkinan

yang terjadi saat mengemudi disebut perilaku berkendara aman .

perilaku berkendara aman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

utama seperti faktor manusia terdiri dari lama bekerja, pengetahuan,

umur, tingkat pendidikan sedangkan faktor kendaraan misalnya

kapasitas jumlah muatan penumpang, peran atasan dan peran teman

kerja. Perilaku berkendara didesain untuk meningkatkan kesadaran

pengemudi terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi selama

mengemudi. Perilaku berkendara juga dipengaruhi oleh beberapa

faktor, salah satunya faktor manusia seperti usia, tingkat pendidikan,

27
28

pengetahuan dan faktor kendaraan yaitui penumpang. Perilaku

mengemudi yang mengacu pada standar keselamatan mengemudi yang

berlaku di suatu negara. Indonesia mengacu pada Undang-Undang Lalu

Lintas terbaru yakni UU No. 22 Tahun 2009. Safety Driving juga bisa

disebut sebagai Skill-Based Driving atau berkendara dengan

keterampilan dan pengalaman berdasarkan pada standar keselamatan

(15).

3. Definisi Perilaku

Perilaku adalah sebuah tindakan dalam melakukan aktivitas.

perilaku baik yaitu perilaku yang tidak merugikan orang lain dan diri

sendiri. Perilaku jahat adalah perilaku yang menimbulkan masalah. Teori

Lawrence Green adalah determinan perilaku kesehatan dibagi menjadi

tiga faktor reinfrocing ,faktor presdisposing faktor enabling. Faktor

reinforcing adalah penguat perilaku tindakan sebuah perilaku. Faktor

presdosping adalah pendorong dalam tindakan perilaku manusia. Faktor

enabling pemungkin adalah faktor perilaku setelah tindakan terjadi(16)

4. Definisi Kepatuhan

Kepatuhan kerja aman adalah perilaku mengikuti semua aturan

yang dibuat oleh pembuat peraturan. patuh dan mengikuti semua

intruksi yang diberikan kepada pimpinan maupun dari

organisasi .dengan seseorang yang menerima dengan baik tidak

membantah dalam perintah (17). Dalam penelitian rusmanto 2013

mengatakan bahwa kepatuhan dibagi 2 :

a. Kepatuhan Penuh ( total compliance)

Kepatuhan penuh adalah keadaan perilaku percaya sepenuhnya


29

kepada pemberi perintah. tidak adanya protes dan penolakan dari

pemberi perintah

b. Tidak Sama Sekali Tidak Patuh (Not Compliance)

Yaitu perintah yang sering dilangar gambaran tidak

kepatuhan bisa dilihat. selalu melakukan penolakan saat diberikan

sebuah perintah (18)

5. Faktor Predisponding

Faktor predisposisi (predisposing factors) merupakan faktor yang

mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku sesorang.

antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai,

tradisi dalam tindakan kegiatan penguatan. Dengan meliputi

pengetahuan ,sikap,pengalaman dalam keputusan sopir dalam berbagai

kondisi jalan (19).

a. Pengetahuan

Pengetahuan seseorang karena belajar dan mudah memahami

keadaaan. Berkendara harus memiliki kemampuan atau skill yang

memadai saat mengemudikan truk. Sopir harus memiliki Sim B2

untuk mengendarai truk. Sim B2 adalah bukti telah mampu

berkomponten dalam mengendarai truk (17).

1) Tahu (know)

Tahu adalah mengerti tentang bagaimana seharusnya yang

dilakukan dari sebelum tidak tahu menjadi tahu dengan dengan

dilakukan dengan benar perilaku berkendara aman

2) Memahami ( comprehension)

Setelah proses tahu seseorang akan memahami konsep


30

perilaku berkendara aman

3) Analisis ( analysis)

Setelah mampu memahami lalu seseorang itu dapat menanalisi

pengetahuan apakah benar atau salah dalam memahami

tentang perilaku berkendara aman

4) Sintesis (synthesis)

Dari ketiga berhasil memahami, tahu, analisa, yaitu seseorang

tersebut melakukan proses sintesis membuat formula baru

untuk perilaku berkendara aman memudahkan sopir untuk

melakukan kegiatan

5) Evaluasi (evaluation)

Setelah memahami sintesis yaitu akan merasakan baik buruk

formula tersebut apakah telah sesuai atau tidak.Yang

dinamakan proses evaluasi (20).

b. Sikap

Dari sikap kerja adanya sebuah tindakan begitu baik. akan

tetapi masih adanya kelalaian dari pekerja driver yang menimbulkan

pekerjaan yang berlebih dalam kegiatan berkerja. Sikap displin

masyrakat lalu lintas dengan mematuhi rambu rambu lalu lintas

dalam berkendara supaya mengurangi resiko terjadinya

kecelakaan. Sikap indiuvidu seseorang biasanya ditentukan oleh

jenis kelamin laki laki dan perempuan dalam berkendara. Karena

adanya perubahan sikap berkendara berbeda pada permasalahan

dalam kegiatan bekendara yang bisa mengakibatkan kecelakaan

(21).
31

c. Pengalaman

Pengalaman biasanya dalam melakukan mengatasi kondisi

berat dalam mengemudi tekanan yang berlebih. Pekerjaan yang

telah memiliki sim B2 Telah bersertifikat pelatihan dalam melakukan

mengendarai driver truk. Pengalaman seseorang menentukan

passion atau skill yang dimiliki oleh sopir. Sopir yang berpengalaman

dalam berkendara mengerti tentang bagaiamana mengambil situasi

darurat (22).

d. Keterampilan

Untuk keterampilan perilaku mengemudi telah ada dengan

adanya berpengalaman dalam pengemudi di sopir muatan berat.

dengan dilengkapi sim b2 dalam telah mengikuti infraktsruktur.

Keterampilan juga dapat berguna dalam kegiatan berkendara disaat

mobil truk mengalami mogok mengetahui mesin yang akan

diperbaiki. Terampil dalam menentukan memanajamen muatan agar

tidak mengalami muatan lebih.sopir truk harus terampil ambil siasat

dalam kondisi dalam memilih jalan rute yang bisa cepat ke tujuan

alamat muatan barang (23).

e. Umur

Umur sangat mempengaruhi produktivitas kerja. Yang

besar terhadap kejadian lalu lintas. Umur 30 tahun lebih akan jauh

berkendara lebih hati hati. Sedangkan umur yang lebih muda dari

angka 20- 30 tahun tidak hati hati dalam berkendara (24). Penyebab

kecelakaan lalu lintas pada umumnya terdiri atas tiga faktor yaitu

faktor manusia, kendaraan, lingkungan.Faktor manusia ( human


32

eror) memiliki kontribusi paling tinggi sedangkan untuk faktor

kendaraan dan faktor lingkungan memiliki kontribusi secara

berurutan 5-10% dan 10 -20% ( direktorat jenderal perhubungan

darat )(25)

f. Masa Kerja

Masa berkendara sangat mempengaruhi perilaku kerja.

Masa kerja biasanya dinilai seberapa pengalaman dalam

berkendara. Berkendara harus memiliki kemampuan dan

keterampilan dalam berkendara. Agar perusahaan memiliki

ketetarikan dalam berkendara. Masa kerja yang lama membuktikan

seorang sopir memiliki pengalaman yang lebih dalam perkerjaanya.

Usia masa kerja juga sebagai penentuan perfesionalitas dalam

berkerja menjadi sopir truk (24). Masa kerja 3 tahun adalah batasan

seorang sopir dalam menentukan pengalaman kerja.Perusahaan

menilai dari sopir berdasrkan pengalaman dan keterampilan dan

seberapa tahu seluk beluk mengenai tentang kondisi baik dan buruk

dijalan pengiriman barang (26).

g. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi seberapa

pengalaman saat mengemudikan atau berkendara aman pada truk.

Untuk tingkat kiteria dalam perekrutan sopir minimal sma.

Perekrutan terrsebut harus memenuhi syarat perusahaan tersebut.

Pendidikan sma sangatlah cukup untuk memahami sampai

mengevaluasai tindakan berkendara aman dalam mengemudikan

sopir truk box (27).


33

6. Faktor Enabling

Faktor enabling adalah faktor memungkinkan dalam keadaan

driver mengambil keputusan dan perilaku. Harus ditaati dalam

menentukan tindakan yang sulit seperti dengan keadaan yang mendesak

atau darurat (12).

a. Peraturan

Peraturan ini dibuat untuk menentukan sebuah kebijakan

dalam perusahaan maupun kebijakan negara. Peraturan runtuk

mengingatkan peraturan dengan tindakan lisan kepada sopir CV

Sukses Bersama Sejahtera (12).

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2019

tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan

Bermotor di Jalan bahwa tertulis truk muatan harus memenuhi

standar yang telah dintentukan. Dalam pasal 8 harus memenuhi

ketentuan sebagai berikut :

1) Dilakukan pada tempat yang tidak mengangu keamanan,

keselamatan, kelancaran, serta ketertiban lalu lintas dan

masyrakat di sekitarnya

2) Pemuatan barang umum dalam ruangan kendaraan

pengangkutan harus ditutup dengan bahan yang tidak mudah

rusak dan diikat dengan kuat

3) Berat muatan umum tidak melebihi daya yang diangkut

4) Tinggi muatan tidak melebihi tinggi bak muatan tertutup

diukur dari permukaan tanah paling tinggi 4.200 (empat ratus

ribu dua ratus ) milimeteter dan tidak lebih dari 1,7 ( satu
34

koma tujuh ) kali lebar muatan kendaraan

5) Tata cara penempatan harus disusun dengan baik sehingga

beban terdistribusi secara proporsional dan harus sesuai

dengan sifat dan karekteristik barang serta diikat kuat (28)

b. Rambu Lalu Lintas

Mematuhi lalu lintas sangatlah penting agar supaya perjalanan

menjadi aman dan nyaman sampai tujuan. Peraturan lalu lintas

ditetapkan sesuai dengan kebutuhan para pengguna jalan lainya.

Sopir harus mematuhi peraturan lalu lintas dalam membawa

muatan barang bawaan yang dibawa (12).

Peraturan menurut rambu lalu lintas Surat Edaran Dirjen

Hubdat Nomor SE.2/AJ.307/DRJD/2018 tentang ketentuan

mengenai muatan. Maksimal 3.500 kg (bak muatan terbuka dan

tertutup ). Jarak antara kabin dan bak muatan minimal 10 mm.

Ukuran ujung dinding muatan belakang terhadap ujung chassis

belakang maksimal 260mm. dalam peraturan rambu lalu lintas

yang berada uji tipe uji fisik dan penelitian rb & rek dalam uji tipe

tersebut terdapat karakteristik mobil truk akutan tipe. Untuk

mengetahui kemampuan truk dalam mengangkut muatan (29)

c. Media Informasi

Media yaitu penyampaian informasi di setiap pagi tentang

keamanan sopir dan rute Dihindari. Pencapaian pengiriman itu

menjadi tepat waktu . Media adalah alat informasi mengenai suatu

kejadian kegaiatan.(12)

Media informasi bisa secara online ataupun ofline dalam media


35

informasi bisa berupa broadcast grup, poster, baliho dll. Media

informasi harus memiliki informasi update tentang jalan dan

update perkembangan jalan alternatif. Sopir juga harus update

jalan mana yang penutupan atau kemacetan. Informasi lalu lintas

biasanya muncul di instagram, facebook, tv dengan catatan

akurat dan dapat dipercaya (30).

d. Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri yaitu peringatan untuk mengikuti arahan

buffering. setiap pagi yang berupa himbauan dari kecepatan

berkendara, pengecekan mesin mobil setiap pagi, dan arahan

selalu memakai sabuk pengaman. Alat pelindung diri dalam

berkendara harus memenuhi standar peraturan yang berlaku. Agar

mengurangi kasus kecelakaan akibat tidak terpenuhinya alat

pelindung diri. Perawatan mesin sebagai langkah awal mencegah

terjadinya kecelakaan (12).

7. Faktor Reinforcing

Reinfoncring yaitu perilaku yang mendorong terjadinya perilaku

rasa aman yang berorientasi pada keluarga ,teman sebaya .pimpinan

yang berdasarkan tindakan perilaku sopir (17).

a. Keluarga

Komitmen keluarga dalam tindakan sebagai ayah dan sopir

dengan anggota keluarga yang mengingatkan penting keselamatan.

Selalu mengikuti arahan atasan atau pemimpin untuk selamat

berkendara di jalan raya. Keluarga harus mensupport dan


36

memberikan sebuah himbauan tentang berkendara aman. Sopir

harus menentukan sebuah prinsip kerja sesuai standar yang berlaku.

Perusahaan agar bisa berkumpul keluarga setelah berkendaraan

aman (17).

b. Teman Sebaya

Teman sebaya dalam melakukan tindakan perilaku kepada sopir

karena teman sebaya tahu memberitahukan bagaiamana teman

sebaya mendekati dan memberi peringatan kepada temannya

dengan nasehat yang santai. Teman sebaya harus saling membantu

satu sama lain agar produktivitas kerja perusahaan agar tercapai

dalam omzet perusahaan. Peran teman sebaya sangat penting untuk

meningkatkan kesolidaritasan di jalan maupun di luar perusahaan.

Peran teman sebaya di luar perusahan perannya yaitu memberitahu

informasi secara real life dengan kondisi jalan (17).

c. Pimpinan

Pimpinan selalu mensejahterakan karyawan sampai sopir untuk

memberikan rasa aman dan nyaman. di lingkungan perusahaan

untuk menstabilkan sopir supaya tidak adanya pergantian sopir

secara berulang–ulang. Mekanisme perubahan perilaku terjadi

karena pengaruh orang lain atau kesalahan paham. Pimpinan harus

mengerti keluh kesah sopir. Harus pendorong semangat saat

melakukan arahan dalam tindakan pengiriman. Agar sopir berkerja

dengan rasa kekeluargaan (17).

8. Perubahan Perilaku
37

Perubahan perilaku timbul tindakan atau aktivitas yang

mempengaruhi karena dorongan individu atau kelompok. lingkungan

juga mempengaruhi perubahan perilaku buruk atau baik. Teman juga

mempengaruhi perubahan perilaku. teori SOR adalah teknik stimulus

yang bisa merubah sikap seseorang. perubahan sikap karena

organisme dan respon berhubungan satu sama lain(31)

a. Keturunan

Keturunan (genetik) ditentukan sejak lahir, berupa sifat-sifat

bawaan baik fisik maupun mental yang mempengaruhi. perbuatan,

perasaan, dan pikiran. Keturunan juga mempengaruhi sikap perilaku

seseorang dalam mendapatkan pekerjaan. Dalam pekerjaan mereka

selalu asal usul keturunan untuk mengetahui.Gambaran lingkungan

tempat tinggal (32).

b. Lingkungan

Berupa budaya, norma, nilai dimana seseorang dibesarkan

dalam lingkungan keluarga, teman, kelompok sosial,

masyarakat. Penilaian lingkungan dapat mengacu perubahan

perilaku seseorang. Kalau seseorang tinggal di lingkungan baik akan

kedepanya perilakunya menjadi baik. Begitu juga kebalikan kalau

buruk lingkunnya pastinya kedepanya akan menjadi buruk. Tapi hal

tersebut bisa ditepis (32).

c. Situasi

Kepribadian orang bisa berubah-ubah akibat perubahan

situasi/kontek tertentu. Artinya kepribadian bisa direkayasa atau

diugbah dan berubah (32).


38

Situasi dipengaruhi oleh beberapa faktor di lingkungan eksternal

seperti stress beban kerja. Kesadaran memiliki level yang meliputi:

1) Level 1 peresepsi terhadap tanda tanda atau informasi dasar

yang terdapat di lingkungan dasar

2) Level 2 pemahaman konstruk kesadaran situasi lebih dari

sekadar peresepsi, namun juga meliputi bagaimana orang

memadukan

3) Level 3 proyeksi kesadaran situasi tingkatan tertinggi adalah

kemampuan meramalkan dinamika situasi yang akan

mendatang. Sopir harus memiliki ketiga level

tersebut.merencanakan tindakan jika ada

permasalahan di lapangan (33).

9. Alur Kerja Sopir

Gambar 2. 1 Alur Pengiriman


a. Cek Daftar Pengiriman

Daftar pengiriman pada sopir yang terjadwal oleh staf. Sopir

menjalankan pengiriman ke toko toko yang telah ditentukan oleh

staf.
39

b. Menyiapkan Barang

Menyiapkan barang yang mau dikrim sesuai pesanan yang telah

ditentukan oleh staf

Gambar 2. 2 Menyiapkan Barang Pesanan

c. Cek Pesanan

Pengecekan barang sebelum dikirim seperti jumlah buku

Gambar 2. 3 Pengecekan Saat Barang Dikirim


40

d. Mengangkut Barang

Mengangkut barang yang telah disiapkan dan dicek

Gambar 2. 4 Pengangkutan Barang Ke Truk

e. Menerima Surat Jalan

Menerima surat jalan dan kwintansi pengiriman dari staf

Gambar 2. 5 Pemberian Surat Jalan


41

f. Proses Pengiriman ke Toko

Gambar `2. 6 Pengiriman Barang Ke Toko


42

B. Kerangka Teori

Gambar `2. 7 Kerangaka Teori

Sumber : Buku Kesehatan dan Ilmu Perilaku/Windi Crusnia


Rahmawati 2019 (34)
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Pengetahuan

Sikap

Perilaku Berkendara
Umur
Aman

Masa Kerja

Tingkat
Pendidikan

Gambar 3. 1 Kerangka Konsep

43
B. Hipotesis

1. Ada hubungan antara pengetahuan perilaku berkendara aman pada

sopir truk box CV Sukses Bersama Sejahtera

2. Ada hubungan antara sikap dengan perilaku berkendara aman pada CV

sopir truk box Sukses Bersama Sejahtera

3. Ada hubungan antara usia dengan perilaku berkendara aman pada sopir

truk box CV Sukses Bersama Sejahtera

4. Ada hubungan anatara masa kerja dengan perilaku berkendara aman

pada sopir truk box CV Sukses Bersama Sejahteara

5. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku berkendara

aman pada sopir truk box CV Sukses Bersama Sejahtera

C. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitia kuantitatif deskriptif analatik dengan

menggunakan pendekatan desain cross sectional. Untuk mengukur variebel bebas

dan variabel terikat yang dikumpulkan dalam waktu yang sama menggunakan

pendekatan cross sectional dapat dilakukan dalam waktu singkat dan tidak

mengeluarkan biaya yang mahal.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian adalah

pengetahuan,sikap, umur, tingkat pendidikan, masa kerja dengan sikap

perilaku berkendara aman.

2. Variabel Terikat

44
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian adalah perilaku sopir

tentang berkendara aman

Tabel 3. 1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Skala dan


Operasional kategori
1 Pengetahuan Tingkat pengetahuan sopir Rasio
setelah diterima oleh CV
Sukses Bersama
Sejahtera
2 Sikap Penilaian sikap Rasio
Berkendara setealah
diterima oleh CV Sukes
Bersama Sejahtera
3 Umur Umur responden diukur Rasio
tanggal lahir sampai
tahun penelitian
4 Masa kerja Lamanya sopir saat Rasio
berkerja di cv sukses
bersama sejahtera
5 Tingkat pendidikan Untuk mengetahui Rasio
Pendidikan dalam jenjang
pendidikan formal
6 Perilaku berkendara Untuk mengetahui perilaku Rasio
aman sopir mengemudikan sopir
truk

E. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi sopir truk box di CV Sukses Bersama Sejahtera berjumlah 32

pekerja.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling Total

sampling merupakan jumlah keseluruhan pekerja. Sampel yang dipilih

dengan menggunakan kiteria inklusi dan kiteria esklusi.Kiteria inklusi

pada penelitian ini adalah.

a. Sopir yang telah melewati traning selama 3 bulan

45
b. Sopir yang minimal umur 17 tahun dan memiliki sim B2 truk

muatan dan memiliki komponten dan berpengalaman dalam

mengenderai truk

c. Bersedia mengisi kuesioner penelitian

Kiteria esklusi sopir pekerjaan CV Sukses Bersama Sejahtera atau sopir

yang mengalami keadaan tidak sehat secara fisik dan mental

F. Pengumpulan Data

1. Jenis Sumber Data

a. Data primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian menggunakan

Kuersioner serta menggunakan metode deskriptif analitik.

Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan membagikan

Kuersioner berupa kertas untuk memperoleh data atau informasi

terkait faktor pengetahuan, sikap, dan perilaku.

b. Data sukender

Data sekunder yang digunakan diperoleh diantaranya jurnal, artikel,

pendukung

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data jumlah pekerjaan dengan menanyakan kepada

masing - masing kepada manager atau HRD untuk mengetahui jumlah

pekerja. Setelah peneliti mendapatkan jumlah pekerja selanjutnya

peneliti menentukan sampel untuk dijadikan responden agar dapat

melakukan pengisian lembar persetujuan untuk mengikuti penelitian.

Peneliti memberikan dan menjelaskan informed consent kepada

46
responden agar dapat mengetahui tujuan penelitian ini kemudian

membagikan lembar kuesioner

Persetujuan menjadi responden dengan menulis jawaban pada

lembar informed consent selanjutnya peneliti memberikan lembar

kuesioner pengetahuan, sikap, umur, masa kerja

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar

kuisener kepada responden untuk mengetahui pengetahuan, sikap,

umur, masa kerja, membagikan dengan secara ofline dengan menemui

responden untuk dapat mengisi secara langsung.

3. Waktu Pengumpulan Data

Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada Januari- Maret

dilaksanakan selama 3 bulan

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian untuk penelitian yaitu sebagai berikut :

a. Alat tulis

Bolpen, lembar kuesioner

b. Kuesioner Kareristik Responden

Kuesioner berupa daftar pertanyaan mengenai kareristek

responden yang melliputi nama responden, umur responden,

pendidikan terakhir responden, pengalaman mengendarai mobil

truk, sim yang dimiliki, pelatihan yang pernah diikuti dengan

menggunakan kuesioner Ahmad Alfani Rochman Noviandi Tahun

2017.

c. Kuesioner Pengetahuan

Kuesionener yang berisi tentang pengetahuan mengenai perilaku

47
berkendara aman, pengetahuan dasar safety driver, berkendara

aman yang akan ditanyakan langsung kepada responeden melalui

lembar Kuersioner dari Ahmad Alfani Rochman Noviandi Tahun

2017 yang berisikan 19 pertanyaan unfavorable di pertanyaan di

nomer 3,9,16 dan untuk favorable di nomer

1,2,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,17,18,19.

d. Kuesioner Sikap

Kuesionener yang berisi tentang mengenai perilaku keamanan

mengunakan sabuk pengaman, sopir saat mengemudikan sopir truk doubel

merokok tidak, boleh melebehi kecepatan normal dalam buru buru tidak

yang terkandung dalam penelitian dalam kuesioner. Menggunakan

mengadaptasi kuesioner silvia eka fadani tahun 2013 yang berjumlah 7

pertanyaan dalam pertanyaan ada unfavorable berada di nomer 3,4,6,7

untuk favorable di nomer 1,2,5.

e. Kuesioner Perilaku Berkendara Aman

Dalam kuesioner instrumen penelitian ini untuk mengukur perilaku

berkendara aman dengan mencakup butir pertanyaan pemeriksaan mobil

truk, perilaku menggunakan telepon dalam mengemudi, apakah saat

berpakir selalu memakai rem atau tidak, apakah saat berlalu lintas

berkendara mematuhi rambu lalu linas atau tidak. Dengan mengukur

kuesioner dari Ahmad Alfani Rochman Noviandi Tahun 2017 yang

berjumlah 20 pertanyaan dalam pertanyaan terdapat unfavoriable di nomer

1,2,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16 untuk favorable terdapat di pertanyaan

pada nomer 3,4,17,18,19,.

5. Uji Normalitas

48
Uji normalitas untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan untuk

menguji hubungan antara variabel, uji normalitas yang digunakan adalah tabel

kolomogrov- sminov karena sampel 32 responden

Tabel 3. 2 Tabel Uji Normalitas

No Variabel p- value Keterangan

1 Umur 0,001 Distribusi Tidak normal

2 Tingkat Pendidikan 0,000 Distribusi Tidak normal

3 Masa Kerja 0,222 Distribusi normal

4 Pengetahuan 0,222 Distribusi normal

5 Sikap Berkendara 0,008 Distribusi Tidak normal

5 Perilaku Berkendara 0,001 Distribusi tidak normal

Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Uji normalitas menggunakan tes shapiro wilk. Hasil data berdistribusi tidak

normal pada variabel pengetahuan, lama kerja perilaku, sikap, dan tingkat

pendidikan.

6. Uji Validitas

Uji validitas instrument penelitian dapat dinyatakan valid apabila

Item instrumen dikatakan valid apabila p-value<alpha 0,05.

Tabel 3. Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan

Pertanyaan P-Value Hasill

1 - Tidak valid

2 - Tidak valid

3 - Tidak valid

4 - Tidak valid

5 0.288 Tidak valid

49
Pertanyaan P-Value Hasill

6 0.000 Valid

7 0.000 Valid

8 0.000 Valid

9 0.000 Valid

10 0.000 Valid

11 0.000 Valid

12 0.000 Valid

13 - Tidak valid

14 - Tidak valid

15 - Tidak valid

16 0.000 Valid

17 0.000 Valid

18 0.204 Tidak Valid

19 0.014 Valid

Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa uji validitas kuesioner.

Pengetahuan pada 30 responden dengan 19 pertanyaan. Sepuluh

pertanyaan dinyatakan valid (p < 0,05) untuk pertanyaan tidak valid.

50
51

Tabel 3. 3 Uji Validitas Sikap

Pertanyaan p-value Hasil

1 0.002 Valid

2 - Tidak valid

3 - Tidak valid

4 0.029 Valid

5 0.000 Valid

6 - Tidak valid

7 0.889 Tidak valid

Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa uji validfitas kuesioner

Pengetahuan pada 30 responden dengan 4 pertanyaan dinyatakan Valid

(p < 0,05).

Tabel 3. 4 Uji Validitas Perilaku Berkendara

Pertanyaan P- Value Hasil

1 0,000 Valid

2 0,167 Tidak valid

3 0,699 Tidak valid

4 0,366 Tidak valid

5 0.028 Valid

6 0,000 Valid

7 0.028 Valid

8 0,000 Valid

9 0,000 Valid
52

Pertanyaan P- Value Hasil

10 0,077 Tidak valid

11 0.032 Valid

12 0,245 Tidak valid

13 0.019 Valid

14 0,245 Tidak Valid

15 0.019 Valid

16 0,331 Tidak valid

17 0,037 Tidak valid

18 0,000 Valid

19 0,000 Valid

Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan tabel 3.5 dapat dilihat dari bahwa uji validitas kuesioner

Pengetahuan pada 30 responden dengan 19 pertanyaan. Sebanyak 9

pertanyaan dinyatakan tidak valid karena nilai p>0,05.

7. Uji Reabillitas

Uji reliabilitas pada suatu instrumen penelitian adalah sebuah uji yang

digunakan untuk mengetahui apakah suatu kuesioner yang digunakan

dalam pengumpulan data penelitian sudah dapat dikatakan reliabel atau

tidak. Pada uji reliabilitas penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

analisis Alpha Cronbach. Dimana apa 7 bila suatu variabel nilai Alpha

Cronbach >0,60 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut dapat

realiabel.
53

Tabel 3. 5 Uji Realibilitas

Variabel Cronch – alpha N OF ITEMS HASIL

Pengetahuan 0.824 19 Realiabel

Sikap 0.29 7 Tidak Realiabel

Perilaku 0.562 19 Tidak Realiabel

berkendara aman

Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan data table 3.5, variable sikap dan perilaku berkendara

dinyatakan tidak reliabel karena nilai cronbach alpha (p<0.6).

G. Pengolahan Data

1. Coding

Peneliti membaca dan mengindentifikasi topik penting seluruh hasil

wawancara.peneliti juga melakukan koding terhadap istilah istilah atau

penggunaan kata atau kalimat yang relavan. Dalam hal pemberian koding

perlu juga dicatat konteks nama istilah itu muncul.

2. Editing

Meneliti kembali apakah isian yang ada pada lembar pertanyaan dan data

yang diperoleh sudah memenuhi segala informasi yang dibutuhkan atau

belum ,jika masih ditemukan kejanggalann seperti jawaban ganda atau

ketidak kelengkapan data maka perlu dilakukan tinjauan ulang kepada

responden sebelumnya dengan menananyakan namun jika tidak

memungkinkan maka pertanyaan dengan jawaban yang tidak lengkap

tidak akan diolah.

3. Skoring

Penentuan angka atau nilai pada tiap butir kemudian dilakukan

perhitungan untuk memperoleh angka penilaian yang diperoleh dari


54

keseluruhan jawaban responden. hasil wawancara dan observasi

dikelompokan menurut variabel penelitian.

4. Tabulasi

Tabulasi merupakan penyusunan data dalam bentuk tabel sesuai dengan

tujuan tertentu sehingga penyajian mudah untuk dipahami.

5. Entry Data

Data yang sudah diperoleh dan dikumpulkan kemudian dimasukan

kedalam program analisis data untuk dilihat secara langsung.

H. Analisis data

1. Analisa Univariat

Analisis univariat yang digunakan untuk menganalisis dan

mendeskripsikan varibel dalam diteliti yang terdiri dari.

Pengetahuan,sikap dari 2 variabel bebas dan variabel terikat yaitu

perilaku berkendara aman.

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat ini digunakan untuk melihat 2 variabel memiliki

hubungan atau tidak antara faktor personal dengan perilaku berkendara

aman. Pada penelitian ini untuk mencari hubungan anatara variabel

depedent dan variabel independen menggunakan uji r

sperman .Kalau tidak adanya atau tidak valid maka hubungan dari 2

variabel akan dihapus pertanyaan bisa dibuat dibahas kenapa tidak valid

mengapa tidak valid.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

CV Sukses Bersama Sejahtera merupakan perusahaan

pengahasil barang percetakan dan es kristal yang beralamat di jalan

limgkumgan industri kecil (LIK) kaligawe gang 18 dan 2 ini merupakan

industri kecil yang pertama di Semarang pemilik perusahaan pak budi.

Perusahaan ini penghasil barang yang bergerak di bidang percetakan dan

es kristal dengan memiliki 300 karyawan dan karyawati perusahaan ini

sudah ada pada tahun 2008 sampai sekarang.

2. Gambaran Kareristik Responden

Responden berjumlah 32 berjenis kelamin 100 % laki laki dengan

umur 24 sampai 45 tahun dengan pendapatan 3.000.0000 sampai

7.000.000 sudah mendapatkan bonus per bulan. Sopir pendidikan

terakhir beraneka ragam dari SD hingga SMA Dan sudah pernah sopir

mayoritas mengenderai mobil 2 tahun hingga 40 tahun dalam berkendara

dengan mayoritas sopir telah memiliki SIM B2 dengan lama kerja 2

sampai 10 tahun untuk kecelakaan kerja pernah dilakukan sebanyak 15

orang sopir tidak sebanyak 17 orang

55
56

B. Analisis Univariat

1. Kareristik Umur Responden

Umur responden dalam penelitian ini yaitu dengan usia 24 sampai 45

tahun

Tabel 4. 1 Statistik Umur Responden

Variabel Total Min Max Mean Media


Responden n
Umur 32 24 45 32.72 30.50

Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan distribusi frekuensi tabel 4.1 frekuensi variabel umur dapat

diketahui umur yang paling muda 24 tahun dan umur yang paling tua 45

tahun sedangkan rata rata umur responden 32.72 tahun dan nilai tengah

dari umur responden adalah 30.50.

Tabel 4. 2 Analisis Deskriptif Umur


Kategori Frekuensi Persen (%)
Muda (> 30.50) 16 50%
Tua (≤ 30.50) 16 50%
Total 32 100%
Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan distribusi frekuensi data tabel 4.2 diketahui bahwa umur

karyawan yang masuk kategorikan muda > 30.50 sebanyak 16 responden (50 %) dan

responden dengan kategori usia yang tua <30.50 sebanyak 16 responden (50%).

2. Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4. 3 Tingkat Pendidikan Responden


Tingkat pendidikan Frekuensi %
SD 4 12.5
SMP 9 59.4
SMA 19 28.1
TOTAL 32 100 %
57

Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan distribusi frekuensi tabel 4.3 pendidikan terakhir sopir

yaitu SMA dengan jumlah 19 orang presentase 28.1% dan jumlah kecil

dengan tingkat pendidikan rendah yaitu SD dengan jumlah 4 orang

presentase 12.5% dan pendidikan menegah SMP berjumlah 9 orang

28.1%.

3. Masa Kerja

Tabel 4. Statistik Masa Kerja Responden

Variabel Total Min Max Mean Median


Responden
Masa 32 1 9 4.50 4.50
kerja
Sumber : Data Primer Terolah (2023)
Berdasarkan distribusi frekuensi tabel data tabel 4.4 frekuensi

variabel masa kerja dapat diketahui masa kerja dari responden paling

lama 9 tahun masa kerja paling baru yaitu 1 tahun. Rata-rata masa kerja

responden yaitu 4.5 tahun.

Tabel 4. 4 Analisis Deskriptif masa Kerja


Kategori Frekuensi Persen (%)
Lama (≥4.50) 16 50%
Baru (< 4.50 ) 16 50%
Total 32 100%
Sumber: Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan distribusi frekuensi data tabel 4.5 analisis deskriptif masa

kerja yang masuk dalam kategori lama sebanyak 16 responden dengan

presentase 50 %.
58

4. Pengetahuan

Tabel 4. 5 Dristribusi Frekuensi Pengetahuan


Jawaban Total

No Pertanyaan Benar Salah


N %
F % F %

1 Pada saat mengemudi, mata 32 100 0 0 32 100


harus selalu memperhatikan
situasi, yang artinya hanya
memperhatikan mobil yang
ada di depan kendaraan anda
saja

2. Anda memegang kemudi 22 68. 10 31.3 32 100


dengan satu tangan sedangkan 8
tangan yang lain memegang
makanan atau minuman.

3 Anda tidak perlu menggunakan 28 87. 4 12.5 32 100


sabuk pengaman karena jarak 5
tempuh anda yang tidak jauh

4 Gaya mengemudi anda berubah 10 31. 22 68.8 32 100


saat memasuki kawasan yang 3
banyak polisinya.

5 Tata cara berlalu lintas dijalan 24 75. 8 25.0 32 100


adalah dengan mengambil jalur 0
jalan sebelah kiri.

6 Posisi memegang kemudi yang 32 100 0 0 32 100


benar adalah dengan
menggunkan 2 tangan

7 Ketika handphone berbunyi, 24 75, 8 25.0 32 100


anda tidak menerima telepon 0
sambil mengemudi

8 Ketika anda minum bir atau 22 68. 10 31.3 32 100


akohol anda akan terpengaruh 8
meskipun Cuma minum sedikit

9 Ketika mengenderai kenderaan 20 62. 12 37.5 32 100


tidak boleh mendengarkan 5
musik

10 Ubah prosenelling ke posisi 30 93. 2 6.3 32 100


netral dan memastikan mesin 8
kenderaan ketika hendak
menigalkan kenderaaan

11 Anda bahu jalan (sisi menyalip 18 93. 12 37.5 32 100


kenderaaan lain dengan 8
menggunkan kanan kiri jalan )

12 Ubah porseneling ke posisi 18 56. 4 43.8 32 100


netral dan mematikan mesin 3
kenderaan ketika hendak
59

Jawaban Total

No Pertanyaan Benar Salah


N %
F % F %

meniggalkan kenderaaan

13 Anda melewati mobil di depan 22 68. 10 31.3 32 100


anda pada saat mobil anda 8
sudah berada di dekat
persimpangan

14 Jika kecepatan kenderaan anda 20 68. 12 31.3 32 100


60 km / Jam maka 8

15 Setiap anda menambah 20 62. 12 37.5 32 100


kecepatan 10 km/jam maka 5
anda harus menambah jarak
dengan mobil di depan anda
sepanjang 10 km

16 Cek apakah anda tidak ada 30 93. 2 6.3 32 100


kenderaan di jalur yang 8
berlawanan menghidupkan
lampu sign dan mendehalui
kenderaan merupakan cara
mendehalui yang benar

17 Teknik pengereman ketika 22 68. 10 31.3 32 100


kenderaaan melintas dari arah 8
lain maka anda akan tetap
melaju menerobos lampu merah
tersebut

18 Saat lampu merah menyala dan 22 68. 10 31.8 32 100


tidak ada kenderaan melintas 8
dari arah lain maka anda akan
tetap melaju menerobos lampu
merah tersebut

19 Jika ban anda tiba tiba pecah 28 87. 4 12.5 32 100


ketiaka mengemudi maka 5
pengemudi harus memutar
berlawanan dan lepaskan gas
secara perlahan mengganti gigi
ke posisi paling rendah

Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Dari distibusi frekuensi tabel 4.6 maka dipastikan yaitu hasil

responden memiliki Tingkat kategorikan pengetahuan tinggi dan rendah

dengan hasil jawaban dengan hasil data analisis statik pegetahuan

Tabel 4. 6 Statistik Pegetahuan


Variabel Total Min Max Mean Media
Responden n
60

Pengetahuan 32 9 19 14.38 14.50

Sumber: Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan data distribusi frekuensi untuk mengetahui 19 pertanyaan

pengetahuan Paling banyak sopir dengan menjawab benar dengan skor 19 dan

menjawab Salah dengan skor 9 dengan rata rata nilai 14.50 %

Tabel 4. 7 Analisis Deskriptif Pengetahuan


Kategorikan Frekuensi %

Pengetahuan baik (>14.50) 16 50.0

Pengetahuankurang(<14,50) 16 50.0
Sumber : data primer. Terolah (2023)
Total 32 100
Berdasarkan tabel 4.8 analisa distribusi dikatagorikan menjadi dua yaitu,

(1) Kategori Tinggi (>14.50), dan (2) Kategori Rendah (>14.50) dalam

frekuensi 16 dengan presentase yang sama 50% dengan total responden 32

orang.

5. Sikap Berkendara

Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Sikap


Jawaban Total

No Pernyataan Setuju Tidak setuju


N %
F % F %

1 ketika dalam kondisi mengantuk saya 20 6.25 20 37.5 32 100


tidak mengantuk saya tidak
mengemudi
2. Saya mendengarkan musik 24 75.0 8 25.0 32 100
sambil .mengemudikan agar tidak
bosan
3 Terkadang saya membawa muatan 30 93.8 2 37.5 32 100
melebihi kapasistas / overload karena
banyak pesanan
4 Saya tidak menggunkan seaft belt saat 24 75.0 8 25.0 32 100
menyetir dalam jarak dekat
5 Saya akan berhenti ketika lampu lalu lintas
12 37.5 20 62.5 32 100
berwana kuning

6 Saya tetap menyalip mobil di depan 20 62.5 12 37.5 32 100


61

Jawaban Total

No Pernyataan Setuju Tidak setuju


N %
F % F %

saya meskipun di persimpangan


7 Saat saya terburu- buru saya 18 56.3 14 43.8 32 100
memakirkan kennderaan saya secara
pararel

Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Dari distribusi frekuensi tabel 4.9 penelitian didapatkan bahwa ada dua

kategorikan yaitu baik Dan buruk dengan hasil yang berbeda dapat dilihat dari

hasil statistik tabel Sikap

Tabel 4. 9 Statistik Sikap Berkendara

Variabel Total Min Max Mean Media


Responden n
Sikap 32 3 7 4.75 5.00
Sumber : Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan data distribusi frekuensi dalam kuesioner sikap yaitu data

hasil 32 responden Bahwa diporoleh sikap perilaku buruk sebanyak 3

dan perilaku Sebanyak 7 sedangkan rata – rata 5.00

Tabel 4. 10 Analisis Deskriptif Sikap Berkendara

Kategorikan Frekuensi %
Sikap Baik(>5.00) 20 62.5
Sikap Kurang(<5,00) 12 37.5
Total 32 100
Sumber: Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan distribusi tabel 4.10 sikap maka dibedakan menjadi 2

kategori rendah tinggi Dalam data kuesioner responden sikap

berkendara kategori baik dengan Frekuensi 20 responden presentase

62.5% dan kategori kurang frekuensi rendah Frekuensi 12 dari

presentase 37.5% dari total responden.


62

6.Perilaku Berkendara

Tabel 4. 11 Distribusi Frekuensi Perilaku Berkendara

Jawaban Total

No Pertanyaan Benar Salah


N %
F % F %

1 Sopir tidak memiiliki sim b2 20 62.5 12 37.5 32 100


dan stnk masih berlaku
2. Sopir truk sering ngebut saat 24 75.0 8 25.0 32 100
pesanan sedang banyak
3 Pengecekan mesin truk 24 75.0 8 25.0 32 100
hanya dapat dilakukan saat
sebelum mengemudikan saja
4 .sopir truk yang memiliki 20 62.5 12 37.5 32 100
sim b1 umum
diperbolehkan lewat jalan
kota
5 Sopir memeriksa kondisi 24 75.0 8 25.0 32 100
tekanan ban angin dan
ketebalan ban setiap satu
bulan sekali
6 Posisi memegang kemudi 24 62.5 8 25.0 32 100
yang benar adalah dengan
menggunkan 1 tangan ketika
memindahkan prosenelin
7 Sopir merokok saat 20 62.5 12 37.5 32 100
mengemudi
8 Sopir boleh menngunakan hp 26 81.3 6 18.8 32 100
saat mengemudikan
9 Sopir mengemudikan truk 18 56.3 14 43.8 32 100
teralu deket ( < 3 meter atau
5 meter ketika hujan )
dengan kendaraan lain yang
ada di depanya
10 Truk bermuatan bebas parkir 18 56.3 14 43.8 32 100
kendaraan di badan jalan
11 Sopir mendahului kenderaan 18 93.8 12 37.5 32 100
lain dari jalur kiri ketika
kenderaan didepanya tidak
ingin berbelok
12 Sopir tidak menghidupkan 22 68.8 10 31.3 32 100
lampu jarak jauh saat pada
63

Jawaban Total

No Pertanyaan Benar Salah


N %
F % F %
malam hari
13 Sopir mengantuk saat 26 81.3 6 18.8 32 100
mengenderai truk
14 Sopir mengeluarkan anggota 26 81.3 6 18.8 32 100
tubuh saat mengenderai truk
15 Sopir dalam pengaruh obat – 26 81.3 6 37.5 32 100
obatan yang dapat membuat
kantuk atau akohol
16 Cek sim b1 diperbolehkan 24 75.0 8 25.0 32 100
truk yang beroda lebih dari
enam
17 Sim A diperbolehkan truk 24 81.3 6 18.8 32 100
yang beroda lebih dari enam
18 Sopir tidak menetralkan 24 75.0 8 25.0 32 100
posisi ketika hendak
menigalkan kenderaan
19 Sopir menigalkan kendaraan 28 87.5 4 12.5 32 100
dalam kondisi menyala

Sumber: Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan data didapatkan hasil penelitian mengenai perilaku

Berkendara diperoleh jawaban responden bahwa selalu menggunakan

Seaft belt pada saat akan mengemudikan dengan presentase dan selalu

Membawa kelengkapan surat STNK jawaban benar 62.5 % salah 37.5%

Tabel 4. 12 Statistik Perilaku Berkendara


Variabel Total Min Max Mean Media
Responden n
Perilaku 32 11 17 13.50 13.50
berkendara
aman

Sumber: Data Primer Terolah (2023)

Berdasarkan distribusi tabel 4.13 bahwa data diatas memiliki skor baik 17 dan

skor Kurang sebanyak 11 dan telah diisikan 32 responden orang dengan nilai

Median 13.50.
64

Tabel 4. 13 Analisa Deskriptif Perilaku Berkendara

Kategorikan Frekuensi %

Perilaku Baik(>13,50) 12 37.5

PerilakuKurang(<13,50) 20 62.5

Total 32 100

Sumber: data primer Terolah (2023)

Berdasarkan distribusi frekuensi data analisa data perilaku berkendara dalam

kuesioner di Kategorikan menjadi 2 kategorikan baik > 13.50 dengan presentase

37.5% dengan kategorikan kurang dengan frekuensi rendah 20 presentase 62.5%

dengan jumlah total sampling 32 responden

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara

variabel independen yaitu Pengetahuan,Sikap,Umur,masa kerja,tingkat

pendidikan,perilaku berkendara aman dan variabel dependen yaitu perilaku

berkendara aman. Menggunakan alternatiff uji rank spearman karena data

berdistribusi tidak normal.

1. Hasil uji korelasi data

Tabel 4. 14 Uji Korelasi Data

Vriabel bebas Variabel terikat P Value R Hasil

Umur Perilaku 0,996 0.01 Tidak ada


berkendara Hubungan
aman

Tingkat Perilaku 0,185 -240 Tidak ada


pedidikan berkendara hubungan
aman

Pengetahuan Perilaku 0,027 0.57 Ada hubungan


65

Vriabel bebas Variabel terikat P Value R Hasil

berkendara (Korelasi =
aman Lemah)

Sikap Perilaku 0,002 391 Ada hubungan


berkendara (Korelasi =
aman Lemah)
masa kerja Perilaku 0,757 0,57 Tidak ada
berkendara hubungan
aman

Sumber: data primer Terolah (2023)

Berdasarkan pengolahan data menggunakan uji Rank Spearmen diperoleh 2

variabel bebas yang berhubungan yaitu pengetahuan dan sikap. Pengetahuan

p= 0,027 dan sikap p= 0,002 dapat disimpulkan Bahwa terdapat hubungan

antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku berkendara aman di CV

Sukses Bersama Sejahtera


BAB V

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini yang telah dilakukan ada beberapa keterbatasan

penelitian Saat melakukan penelitian, yaitu dengan mengambil data

responden dengan Wawancara dengan mengisi kuesioner mengalami

keterbatasan dalam ambil Data dikarenakan jadwal sopir 5 sift kerja tidak

dizinkan mengikutikegiatan Pengiriman jadi tidak bisa menyimpulkan atau

observasi langsung mengenai Perubahan sikap, pengetahuan, perilaku

setelah mengisi kuesioner dan sangat Singkat waktu dalam melakukan

wawancara secara mendalam kepada sopir.

B. Hubungan Antara Umur dengan Perilaku Berkendara

Perilaku berkendara aman adalah perilaku pada saat mengemudikan truk

Saat di jalan raya. hal yang harus diperhatikan dalam mengemudikan truk

Perilaku saat mengemudikan truk. Umur adalah faktor sopir dalam

berkendaraDalam perilaku berkendara usia yang masih muda ketajaman

mata tinggidan fungsi Organ tubuh masih berjalan dengan lancar rata rata

usia responden berumur 24-45 tahun tergolong usia masih produktif di umur

kepala 2 sampai 3 sedangkan umur 40 tahun fungsi tubuh mengalami

penurunan ketajaman,kesigapan,reflek tangan saat mengemudikan truk. Hasil

statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan perilaku

berkendara aman. Hasil kuesioner penelitian kepada 32 sopir responden yang

produktif bahwa umur adalah bukan patokan perilaku berkendara tetapi

kelalain dan kelelahan sopir karena beban kerja yang berlebih dapat berisiko

66
terjadi insi-

67
68

den kecelakaan (35).

WHO menyatakan sebanyak 67% korban kecelakaan lalu lintas berada

pada umur produktif yakini 22- 50 tahun. Pernyataan lainya juga

mengatakan bahwa kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama kematian

anak anak di dunia dengan rentang umur umur 10- 24 tahun menurut UU

Tahun 2019 yang mensyaratkan umur pembuatan SIM adalah minimal usia

17 tahun hal ini sejalan dengan penelitian zaenal arifin 2009 yang

menyatakan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara umur dengan

perilaku berkendara aman (35). Menurut teori Max Weber yang

dikemukakan oleh ritzer menyatakan bahwa setiap Individu akan melakukan

suatu tindakan berdasarkan lama kerjanya atau pengalaman. jadi semakin

umur tua maka tingkat pengalaman sopir akan menjadi luas dan sedangkan

umur yang muda akan tingkat pengalaman bekerja semakin sedikit (38).

Dalam hal ini pekerja mengemudi adalah pekerjaan yang bersifat

khusus yang menuntut keterampilan dan kewaspadaan serta konsentrasi

seseorang dalam mengemudikan kenderaan pada kondisi apapun sehingga

pengalaman seseorang tidak menjadi ukuran umur muda atau tua

seseorang untuk mampu dalam bertindak berkendara aman dalam

berkendara mengemudi bukanlah pekerjaan yang semestinya mengemudi,

melainkan lebih kepada kesadaran dari pengemudi tersebut hanyalah

menuntut seseorang memiliki pengetahuan dan pengalaman pengemudi

tersebut untuk selalu waspada dalam menghadapi kondisi yang terjadi jalan

raya (38).

Hasil penelitian menunjukan terdapat 15 orang memiliki perilaku yang


69

baik mengenai perilaku berkendara dengan pengalaman pengemudi kurang.

Hal tersebut terjadi karena pengemudi kurang. Hal tersebut terjadi karena

pengemudi masih tergolong umur muda sehingga konsentrasi dalam

mengemudikan kenderan sangat baik.umur muda tergolong baik,berbeda

dengan kondisi umur yang lebih tua (38).

C. Hubungan Masa Kerja dengan Perilaku Berkendara

Masa kerja menentukan seberapa mahir dalam mengendarai Sopir truk

dan pengalaman berkendara pada di jalan raya Perilaku dengan sifat

kebiasaan dapat menganalisa resiko Minimal dalam bertindak dalam

kecelakaan kerja dalam Mengendarai truk. Hasil statik menunjukan bahwa

adanya hubungan lama Kerja dengan perilaku berkendara berpengaruh

dalam perilaku Perilaku dan jam terbang rendah bisa beresiko dalam

kecelakaan Namun harus memiliki kesadaran dan peka keadaan lalu lintas.

Kesadaran dan peka itu timbul lama kerja sopir Agar peka keadaan baik buruk

dalam mengahadapi dan Mengurangi resiko kecelakaan kerja (36).

Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu

bekerja disuatu tempat pengalaman seseorang dalam pekerjaanya dan

lingkungan pada saat bekerja dipengaruhi oleh lama kerja tersebut

seharusnya semakin lama seorang pekerja maka makin. Banyak pula

pengalaman dan keterampilan. Pengalaman hal apapun akan meningkatkan

salah satu kewaspadaan salah satu kecelakaan kerja sering bertambah

hanya lama kerja(36)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun

2014 menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara menunjukan bahwa tidak

adanya hubungan antara masa kerja dengan perilaku berkendara aman


70

pada pengemudi angkutan Johar- Banyumanik kota semarang (36).

Masa kerja berkendara mempunyai hubungan dengan perilaku

berkendara aman Hubungan dengan perilaku berkendara aman karena sopir

yang memiliki masa kerja yang lebih cenderung lebih berpengalaman dan

terampil dibandingkan dengan sopir dengan pengalaman dengan umur yang

paling tua dan lebih terampil dalam berkendara (39).

Hasil penelitian yang dialakukan avendika (2016) dengan judul faktor faktor

yang berhubungan dengan perilaku berkendara aman pada pengemudi bus di

terminal terboyo semarang (39).

Masa kerja akan menyebabkan pengemudi mengalami kelelahan dan

bisa menyebabkan pengemudi mengantuk .Menurut marsaid (2013) faktor

manusia seperti lelah mengantuk lelah mabuk,tidak terampil dan

berkecepatan tinggi dengan berpotensi kecelakaan lalu lintas.ini sejalan

dengan penelitian putra (2015) menjelaskan mengemudi yang mengalami

kelelahan dapat menimbulkan kantuk (39).

D. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Berkendara Aman

Hasil penelitian menunjukan pada 32 responden 50 % responden memiliki

pengetahuan tinggi dan 50% pengetahuan rendah dengan ini berdasarkan

teori ini menyatakan semakin tinggi pengetahuan seseorang terhadap suatu

manfaatnya bagi diri sendiri maupun orang lain maka tingkat pengetahuan

atau pemahaman maka semakin baik tingkat perilakunya yang baik (37)

Pendidikan tinggi atau rendah bisa mempelajari peranan penting dalam

berkendara aman pada truk dengan memperhatikan aspek dalam berkendara

dari pengecekan kendaraan dan mempelajari sikap dan perilaku berkendara.

Dengan penelitian,pelatihan dan kemampuan (skill) pengemudi akan


71

meningkat sehingga kesalahan manusia (human erorr ) akibat kurangnya

pengetahuan dan kemampuan dapat diminimalisir.manusia juga cenderung

melakukan salah atau lupa, maka diperlukan pelatihan penyegaran untuk

mengulangi kembali apapun tingkat lanjutan (37).

Hasil penelitian menunjukan 6 orang yang berpendidikan rendah namun

memiliki perilaku berkendara aman. Hal ini bisa terjadi karena mengemudi

bukan hanya berkaitan dengan pengetahuan seseorang melainkan lebih

kepada sikap tindakan dalam mengalami berkaitan dengan pengetahuan

seseorang melainkan lebih dari sikap dan tindakan dalam mengatasi situasi

tidak aman yang dihadapi sebelum , saat dan setelah mengemudi. Faktor

lain, seperti pelatihan dapat meningkatkan kemampuan pengemudi

pendidikan rendah namun tetap berperilaku baik dalam hal perilaku

berkendara (38).

Hasil penelitian juga menunjukan terdapat 2 responden yang

berpendidikan tinggi namun tetap berperilaku buruk. Hal ini dapat terjadi

karena faktor lain seperti bertambahnya usia pengemudi yang juga

mengakibatkan penurunan energi baik fisik maupun mental seseorang. Hal

tersebut dapat memperlambat respon pengemudi dalam hal sikap dan

tindakan dalam mengantisipasi setiap resiko bahaya yang ada di jalan (38).

penelitian ini telah membuktikan adanya hubungan sedang antara tingkat

pendidikan dengan perilaku berkendara aman. Hasil ini relevan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rizky (2009) yang menyatakan bahwa

pengemudi yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi (SMA/STM dan

Akademi/PT) memiliki kecenderungan untuk berperilaku aman dalam

berkendara bila dibandingkan dengan pengemudi yang memiliki tingkat


72

pendidikan yang rendah (SD dan SMP) (38).

E. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Berkendara Aman

Hasil penelitian menunjukan pada 32 responden 50 % responden

memiliki pengetahuan tinggi dan 50% pengetahaun rendah dengan ini

berdasarkan teori ini menyatakan semakin tinggi pengetahuan seseorang

terhadap suatu manfaatnya bagi diri sendiri maupun orang lain maka tingkat

pengetahuan atau pemahaman maka semakin baik tingkat perilakunya yang

baik sangat baik saat mengemudikan kenderaan(37).

Penelitian ini telah membuktikan adanya hubungan antara pengetahuan

dengan perilaku berkendara aman. Pv = 0,027 < 0,05 dengan kekuatan

korelasi 0,350 yang berarti kekuatan korelasinya lemah. Karena pengetahuan

bermanfaat bagi seseorang untuk memutuskan tindakan baik, buruknya yang

diambil sehingga seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas maka akan

lebih bijak dalam memutuskan suatu tindakan (37).

Penelitian ini sejalan dengan hasil raditya ariwibowo 2013 yang

mengatakan Pengetahuan adalah salah satu faktor yang mendasari

seseorang dalam perilaku pengetahuan bermanfaat mengungkapkan sikap

atau tindakan yang baik dan salah dengan seseorang yang memiliki

pengetahuan yang luas akan lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Semakin banyak pengetahuan yang diperoleh maka akan semakin Positif

perilaku yang dilakukan. Faktor yang mendasari seseorang berperilaku

pengetahuan bermanfaat bagi seseorang dalam memutuskan tindakan yang

diambil sehingga maka akan lebih bijak (37).

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2018
73

yang menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku

berkendara aman Pada pengemudi mobil truk tank x dengan nilai signifikan

p- value sebesar 0,018 (37).

Pengemudi yang memiliki pengetahuan tinggi akan mampu membedakan

antara cara mengemudi aman dan yang tidak aman, sehingga kecelakaan

dapat dihindari. Pengemudi yang memiliki pengetahuan tinggi akan berusaha

menghindari kecelakaan ringan karena mereka sadar bahwa kecelakaan

ringan akan menyebabkan kecelakaan berat. Jika pengemudi memiliki

pengetahuan yang baik maka mereka akan bertindak positif dan berusaha

untuk menghindari kecelakaan. Sebaliknya pengemudi yang memiliki

pengetahuan rendah akan cenderung mengabaikan bahaya disekitarnya dan

tidak melakukan pekerjaan sesuai prosedur karena ketidaktahuan (38).

Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengetahuan sangat

erat hubungannya dengan pendidikan, diharapkan dengan pendidikan yang

tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan

tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah

mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh melalui pendidikan formal (38).

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun

2018 yang menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan dengan

praktik keselamatan berkendara pada pengemudi mobil tank di PT X dengan

nilai signifikansi sebesar 0,018. Berdasarkan penelitian Augustie (2017) yang

berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku berkendara aman

pada sopir bus di Terminal Tirtonadi, menyatakan bahwa. Sopir yang memiliki

pengetahun tinggi cenderung mempunyai perilaku safety driving yang aman,


74

di dibandingkan dengan pengetahuan rendah. Pengetahuan sopir yang tinggi

dapat dipengaruhi oleh faktor pengalaman, faktor lingkungan kerja, faktor latar

belakang pendidikan, yang dimana semakin tinggi tingkat pendidikan maka

semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang(39).

F. Hubungan Sikap dengan Perilaku Berkendara Aman

Hasil penelitian menunjukan terhadap 32 responden didapatkan 62.5%

didpatkan responden setuju ketika mengemudikan truk tidak diperbolehkan

mengantuk pada saat mengemudikan harus menggunakan seat belt pada

jarak dekat atau jauh.responden menjawab 75.0% setuju.penelitian ini

membuktikan adanya hubungan antara sikap dengan perilaku berkendara

pv= 2.19< 0.05 dengan kekuatan korelasi 4.75 yang kekuatan korelasinya

lemah.karena sikap baik buruk seseorang terdapat dipengaruhi di lingkungan

(37).

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu

stimulus sikap merupakan kesiapan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu.sikap belum merupakan suatu tindakan sikap

perilaku (37).

Penelitian Raditya Ariwibowo 2013 mengungkapkan sikap atau tindakan

yang baik sangat diperlukan dalam praktik safety driving karena dalam

berkendara yang aman dibutuhkan suatu respon yang cepat dan tepat

sehingga pengendara akan lebih tanggap terhadap lingkungan sekitar dan

mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Avendika yang mengungkapkan sikap cenderung berhubungan

dengan hal yang akan dilakukan ketika berkendara. Sikap itu juga yang

memberikan pengaruh saat berkendara sikap dalam cara mengatasi


75

situas(37).

Menurut notoatmodjo sikap merupakan perilaku yang masih tertutup

(covert behavior). Maka dapat disimpulkan, dari sikap yang positif terhadap

keselamatan ketika mengemudikan maka akan ada keceduran perilaku sopir

truk akan bertindak aman dan menjaga keselamatan mengemudikan maka

diharapkan dapat dihindari (37).

Pengemudi yang memiliki sikap kurang dikarenakan pengemudi tersebut

masih belum bisa menyikapi kejadian kejadian tertentu saat mengemudikan

kendaraan contohnya seperti mengangkat telepon saat mengemudi, makan

snack dan minum untuk menghilangkan kantuk. Tentu hal tersebut dapat

menurunkan konsentrasi pengemudi dan dapat menimbulkan pengemudi

menjadi lengah saat berkendara. Pada pengemudi yang memiliki sikap baik

dalam mengemudikan kendaraan cenderung akan berperilaku safety driving

baik, karena mereka tahu mengenai hal-hal yang mungkin terjadi selama

mengemudi dan tahu bagaimana harus bersikap. Hal ini sejalan dengan teori,

sikap yang baik akan mempengaruhi perilaku seseorang secara baik(39)

bahwa faktor penyebab kecelakaan yang terjadi selama 3 tahun terakhir

di sepanjang Jalan Raya Daan Mogot sebanyak 145 kali kecelakaan, dimana

faktor yang paling dominan yang terjadi pada periode sebelum pandemi (2018

– 2019) karena dari faktor manusianya dengan jumlah 70 kali kecelakaan

dengan nilai persentase 95%, kemudian pada saat pandemi (2020 – 2021)

faktor manusia sebanyak 69 kali dengan persentase sebesar 97%. Dari Tabel

5.19 dan Gambar 5.32 dapat dilihat dari periode sebelum dan saat pandemi

terjadi penurunan sebesar 2% dari persentase 51% menjadi 49%. Dari hasil

analisa di atas didapatkan hasil faktor terjadinya kecelakaan (40).


76
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan berikut

1. Kareristik karyawan di CV sukses bersama sejahtera pada penelitian 32

karyawan tetapi responden utama sopir 2 pabrik pabrik paper star dan

bintang es dengan mayoritas 100% laki laki

2. Tidak adanya hubungan umur dengan perilaku berkendara aman pada

sopir truk box di CV Sukses Bersama Sejahtera

3. Tidak adanya hubungan masa kerja dengan perilaku berkendara aman

pada sopir box di CV sukses bersama sejahtera

4. Tidak adanya hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku berkendara

aman pada sopir truk box di CV sukses bersama sejahtera

5. adanya hubungan pengetahuan dengan perilaku berkendara aman pada

sopir truk box di CV sukses bersama sejahtera

6. adanya hubungan sikap dengan perilaku bekendara aman pada sopir

truk box di CV Sukses bersama sejahtera

77
78

B. Saran

1. Bagi industri

Pihak perusahaan di CV sukses bersama sejahtera untuk memberikan

waktu istirahat dan libur menghimbau setiap pagi resiko pekerjaan

tentang arahan pekerjaan mengenai kegiatan distribusi

2. Bagi Sopir

Pekerja harus memanajamen kondisi tubuh dalam berkendara selalu

mengikuti arahan perusahaan dalam menentukan jadwal atau draft

pengiriman selalu berkondinasi pada staff manapun


79

DAFTAR PUSTAKA

1. Krug E. Decade of action for road safety 2014-2020.


Injury.2012;43(1):67.
2. Musyafah AA, Khasna HW, Turisno BE. Perlindungan
Konsumen Jasa Pengiriman Barang Dalam Hal Terjadi
Keterlambatan Pengiriman Barang. Law Reform.
2018;14(2):151
3. Sarwono HA. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(Umkm). Bank Indones dan LPPI. 2015;1–135.
4. Sihombing SN, Imanuel SD, Sembodo A. Analisis
pemilihan moda antara truk petikemas dan kereta api
petikemas di kawasan industri jababeka. Digit Libr
PTDI-STTD. 2021;(Terminal 3):1–10.
5. Jaya KA, Budiartha INP, Ujianti NMP. Tanggungjawab
Perusahaan Ekspedisi terhadap Kerusakan dan Kehilangan
Barang Muatan dalam Pengangkutan Darat. J Interpret Huk.
2020;1(1):66–71
6. Setiawan B, Fauzan A, Norfai. Tingkat Kelelahan Kerja Pada
Driver Dump Truck Ditinjau Dari Aspek Masa Kerja Dan Usia Di
Pt Hasnur Riung Sinergi Site Pt Bhumi Rantau Energi Tahun
2019. Med Technol Public Heal J. 2020;4(2):134–45.
7. Hernaningsih F. Hubungan Motivasi, Beban Kerja Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Driver
Outsourcing Pt. Permata. J Ilm M … [Internet]. 2022;12(1):60–
9.
8. Noviandi AAR, Hartanti RI, Ninggrum PT. Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Mengemudi Tidak Aman Pada Sopir
Bus Trayek Jember Kencong Lumajang (Influence Factor Of
Unsafe Driving On Bus Driver Jember-Kencong-Lumajang
80

Route). J Kesehat. 2017;5(2):58–66.


9. Gustami GA. Hubungan Stres Kerja Dengan Perilaku
Mengemudi Agresif Pada Sopir Bus. Univ Islam Indones.
2014;5(3):15–7.
10. Hadi SN, Malagano T. Analisis Penerapan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
Dalam Mewujudkan Kesadaran Hukum Berlalu Lintas
(Penelitian Di Polres Pesawaran). J Kepastian Huk dan
Keadilan. 2021;2(1):19.
11. Herawati H. Karakteristik Dan Penyebab Kecelakaan Lalu
Lintas Di Indonesia Tahun 2012. War Penelit Perhub.
2019;26(3):133.
12. Sairo MPMK, Muliawan IW, Aryastana P. Analisa Faktor
Penyebab Kecelakaan Pada Daerah Rawan Kecelakaan Di
Ruas Jalan Sumba Barat -Sumba Barat Daya. Paduraksa.
2018;7:210–8.
13. Udiana dkk. Analisis Faktor Penyebab Kerusakan jalan. J Tek
SIpil.2014;3(1):13–8.
14. Iswahyudi RD, Adindira SP, Rizqi FSA, Oktopianto Y. Pengaruh
Curah hujan
15. Guritnaningsih G, Tjahjono T, Maulina D. Kelalaian Manusia
(Human Error) Dalam Kecelakaan Lalu Lintas: Analisis
Berdasarkan Pemrosesan Informasi. J Indones Road Saf.
2018;1(1):30.
16. Prakoso GD, Fatah MZ. Analisis Pengaruh Sikap, Kontrol
Perilaku, Dan Norma Subjektif Terhadap Perilaku Safety. J
PROMKES. 2018;5(2):193
17. Yayan Adhanudin, Ekawati IW. Analisis Perilaku Safety Riding
Pada Warga Kampung Safety Di Kelurahan Pandean Lamper
Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2017;5:332–9.
18. Rusmanto. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Dan
81

Perilaku Masyarakat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti


Filaria Di RW II Kelurahan Pondok Aren. Skripsi [Internet].
2013;118. Available from:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24113/
1/RUS MANTO-fkik.pdf
19. Salim & Sahrum. Metodologi Penelitian Kualitatif.pdf. 2012. p.
141–2.
20. Utari GC. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Persepsi Dan
Keterampilan Mengendara Mahasiswa Terhadap Perilaku
Keselamatan Berkendara (Safety Riding) Di Universitas
Gunadarma Bekasi. 2010;
21. Riding S, Di PS, Martapura S, Masyarakat K, Kalimantan UI,
Masyarakat
22. Yuwan Martus Tegar Charisma, Ekawati BW. Faktor – Faktor
Yang Berhubungan Dengan Defensive Driving Pada
Pengemudi Bus Rapid Transit (Brt) Trans Semarang Koridor Ii,
Iii, Dan Vi. J Kesehat Masy. 2019;7(1):365–73.
23. Opitasari O, Ridwan R, ... Peran Instruktur Dalam Proses
Pembelajaran Kursus Mengemudi Di Lembaga Kursus Dan
Pelatihan (Lkp) Borneo Samarinda. … dan Pemberdaya …
[Internet]. 2022;3(1):90–7. Available from:
https://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/ls/article/view/1165
24. Khakim R. Hubungan Antara Umur, Tingkat Pendidikan, Masa
Berkendara Dan Pengetahuan Dengan Perilaku Safety Riding.
Promot Kesehat Masy. 2016;9(1):75.
25. Waldani D. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Safety
Driving Pt. Bus Telaga Indah Jurusan Alahan Panjang –
Padang. Ensiklopedia J. 2021;3(2):49–58.
26. Arianto ME, Feriana S. Pengetahuan Keselamatan
Berkendara, Masa Kerja Dan Peran Manajemen Dengan
Perilaku Keselamatan Berkendara Pada Pengemudi Truk
82

Bermuatan Semen Di PTEnergi Sukses Abadi Cilacap. An-


Nadaa J Kesehat Masy. 2021;8(1):14.
27. Fadilah U, Nur M, Sari T, Iskandar M, Arab PB, Artikel I, et al.
Konsep Pendidikan pada Perspektif Supir Truk. 2023;2(1):99–
105.
28. Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia No.60 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan
Bermotor di Jalan. Peratur Menteri Perhub Republik Indones
No60 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkut Barang
dengan Kendaraan Bermotor di Jalan. 2019;116.
29. Over Z, Over D. Pemberlakuan Aturan. 2021;
30. Auditya MD. Peranan Media Online Di Bidang Informasi Lalu
Lintas Dalam Membangun Kesadaran Hukum Berkendara Di
Yogyakarta (Studi Kasus Akun Media Sosial Instagram di
Yogyakarta). J Univ Islam Indones [Internet]. 2020;1–58.
Available from:
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/26852
31. Sutopo YK, Ardianti RRR. Analisa Pengelolaan Sumber Daya
Manusia Sektor Formal dan Sektor Informal di Jawa Timur.
Agora [Internet]. 2014;2(1):1–13.Availablefrom:
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=193819&val=6509 a&title=Analisa Pengelolaan Sumber
Daya Manusia Sektor Formal Dan Sektor Informal Di Jawa
Timur
32. Perilaku P, Secara BP, Pasif P, Ibu AS. Perubahan perilaku 1.
1938;
33. Ariana PD, Hastjarjo TD. Pengaruh Perhatian Terbagi Terhadap
Kesadaran Situasi. J Psikol. 2018;17(1):87.
34. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. 2007.
1–248 p.
83

35. Faktor-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU


SAFETY DRIVING PADA SUPIR TRAVEL DI PT. LIBRA
WISATA TRANSPORT
36. Arianto ME, Feriana S. Pengetahuan Keselamatan
Berkendara, Masa Kerja Dan Peran Manajemen Dengan
Perilaku Keselamatan Berkendara Pada Pengemudi Truk
Bermuatan Semen Di PTEnergi Sukses Abadi Cilacap. An-
Nadaa J Kesehat Masy. 2021;8(1):14.
37. Nener desta windafasa ekawati dan BK analisis perilaku
keselamatan berkendara mengemudikan pada sopir bus PO
pariwisata tegal vol 10 kesehatan masyrakat
38. lady, Rizqandini T. Efek usia, pengalaman berkendara, dan
tingkat kecelakaan terhadap driver behavior pengendara
sepeda motor. J Teknol. 2020;12(1):57–64.
39. Dimas Adiyanto, Bina Kurniawan IW. Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Safety Driving pada Pengemudi
Bus Rapid Transit Trans Semarang Koridor I. J Kesehat Masy.
2021;9(1):96–103
40. LISA KECELAKAAN LALU LINTAS PADA SEBELUM DAN
SAAT PANDEMI COVID 19 DAN
ALTERNATIFPENANGGULANGANNYA PADA JALAN
RAYADAAN MOGOT SKRIPSIDisusun sebagai salah satu
syarat mencapai gelar Sarjana Teknik Raihan Afif Sukmana,
S.T Jurusan Teknik Sipil
.
84

LAMPIRAN
85

Lampiran 1 surat persetujuan responden


86

Kuesioner Penelitian

ANALISIS PERILAKU KESELAMATAN DALAM


BERKENDARA PADA SOPIR TRUK DOUBEL
DI CV SUKSES BERSAMA SEJAHTERA KOTA
SEMARANG
Lampiran 2 Kuesioner penelitian

A. Kareristik responden

A.Karakteristik Responden

1. Nama : ____________________________

2. Umur : _____tahun

3. Pendidikan terakhir : a. SD b. SMP c. SMA/STM d.

Akademi/Perguruan Tinggi

4. Sudah mengemudikan mobil selama : _____tahun

5. SIM yang dimiliki: a. SIM B1 b. SIM B2 c. Tidak Ada d. Lainnya,

6.lama kerja : tahun

7.kecelakaan kerja : Ya / Tidak

8.pendapatan: /bulan
87

B. Kuesioner pengetahuan

a) Awarrness

No Pertanyaan Benar Salah


1 Pada saat mengemudi, mata
harus selalu memperhatikan mobil
yang ada di depan kendaraan
anda
2 Anda memegang kemudi dengan
satu tangan sedangkan tangan yang
lain memegang makanan atau
minuman.
3 Anda tidak perlu menggunakan
sabuk pengaman karena jarak
tempuh anda yang tidak jauh.
4 Anda mengurangi kecepatan saat
memasuki kawasan yang banyak
polisinya.
5 Tata cara menyalip adalah dengan
mengambil jalur jalan sebelah kiri.

b) Attitude ( tingkah laku )


6 Posisi memegang kemudi yang
benar adalah dengan menggunkan 2
tangan
7 Tidak menerima telepon sambil
mengemudi
8 Boleh menyetir sesudah minum bir
88

atau akohol asalkan minum hanya


sedikit
9 Ketika mengendarai kenderaan, tidak
boleh mendengarkan musik
10 Ubah preseneling ke posisi netral
dan mematikan mesin kendaraaan
ketika hendak meniggalkan
kendaraaan

c) Anticipation ( mengharapkan )
11 Saat berada di turunan tajam Anda
melaju dengan kecepatan lebih dari 80
km/jam
12 Saat jalanan sepi atau lengang, anda
mengemudikan mobil dengan
kecepatan tinggi
13 Anda melewati mobil di depan anda
pada saat mobil anda sudah berada
dekat di persimpangan
14 Jika kecepatan kendaraan anda 60
km/jam maka jarak aman yang harus
anda lakukan adalah 60m antara jarak
mobil di depan anda.
15 Setiap anda menambah kecepatan 10
km/jam maka anda harus menambah
jarak dengan mobil di depan anda
sepanjang 10m.

d) Alertnes
16 Cek apakah tidak ada kendaraan di
jalur yang berlawanan,
menghidupkan lampu sign dan
mendahului kendaraaan merupakan
cara mendahului yang benar
89

17 Teknik pengereman ketika


kendaraaan melaju pada saat hujan
adalah seimbangkan penggunaan rem
kaki secara maksimal
18 Saat lampu merah menyala dan tidak
ada kendaraan melintas dari arah lain,
maka anda akan tetap melaju.

19 Jika ban tiba tiba pecah ketika


mengemudi maka pengemudi harus
memutar arah yang berlawanan dan
lepaskan gas secara perlahan diikuti
dengan menganti gigi ke posisi yang
rendah

A. Kuesioner sikap berkendara

No pertanyataan Setuju Tidak setuju


1 Ketika dalam kondisi mengantuk saya
tidak mengemudi
2 Saya mendengarkan musik sambil
mengemudi agar tidak bosan
3 Terkadang saya membawa muatan
melebihi kapasitas / overload karena
pesanan banyak
4 Saya tidak menggunakan seatbelt saat
menyetir dalam jarak dekat.
5 Saya akan berhenti ketika lampu rambu
lalu lintas berwarna kuning
6 Saya tetap menyalip mobil di depan saya
meskipun di persimpangan
90

7 Saat sa ya terburu-buru, saya memarkir


kendaraan secara paralel

D perilaku mengemudi tidak aman

a) Sebelum mengemudi

No Aspek Ya Tidak

1 Sopir tidak memiliki sim BII dan STNK


yang masih berlaku
2 Sopir truk sering ngebut saat pesanan
sedang banyak
3 Pengecekan mesin truk hanya dilakukan
saat sebelum mengemudikan saja
4 Sopir truk yang memiliki sim Bl umum
diperbolehkan lewat jalan kota
5 sopir memeriksa kondisi tekanan angin
dan ketebalan ban setiap satu bulan sekali

b) Pada saat mengemudi

6 Sopir memegang kemudi menggunakan satu


tangan ketika tidak memindahkan gigi
perseneling
7 Sopir dapat merokok saat mengemudi
91

8 Sopir boleh menggunakan hp saat


mengemudi
9 Sopir mengemudikan truk teralu deket ( < 3
meter atau < 5 meter ketika hujan ) dengan
kendaraan lain yang ada di depanya
10 Truk bermuatan bebas parkir kendaraan di
badan jalan

11 Sopir mendahului kendaraan lain dari jalur


kiri ketika kendaraan di depanya tidak ingin
berbelok
12 Sopir tidak menghidupkan lampu jarak
jauh saat pada malam hari

13 Sopir mengantuk saat mengenderai truk

14 Sopir mengeluarkan anggota tubuh saat


mengenderai truk
15 Sopir dalam pengaruh obat obatan yang dapat
membuat kantuk atau alcohol
16 Sim Bl dierperbolehkan truk yang beroda lebih
dari enam

c) setelah mengemudi

17 Sim A dierperbolehkan membawa truk muatan


lebih
18 Sopir tidak menetralkan posisi gigi
porseneling ketika hendak meninggalkan
kenderaan
19 Sopir meninggalkan kendaraan dalam
kondisi menyala
92

Lampiran 3 data mentah responden


93

Lampiran 4 surat EC
94
95

Lampiran 5 Pengambilan data lapangan


96
97

Lampiran 6 univariat
98
99
100

Lampiran 7 bivariat
101

Lampiran 8 distribusi frekuensi pengetahuan


102
103
104
105

Lampiran 9 distribusi frekuensi sikap berkendara aman


106

Lampiran 10 distribusi

frekuensi perilaku berkendara aman


107
108
109
110

Lampiran 11 uji normalitas


111

Lampiran 12 Uji validitas pengetahuan


112

Lampiran 13 validitas sikap


113

Lampiran 14 validitas perilaku berkendara

Anda mungkin juga menyukai