Anda di halaman 1dari 9

Kepekaan Mahasiswa Psikologi Terhadap Korban Kecelakaan

Lalu Lintas

Charistia Laksita Hayu¹, Amir Abdullah, Afifah Luthfi Widayani, Alviana Mega Dewi S.,
Nugraha Arif Karyanta
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi, Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami Nomor 36, Kentingan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126

Abstract

Sensitivity means a person's ability to react to an event. The streets around campus are known to be
very crowded and congested, it is not uncommon for us to encounter incidents where accidents occur
and help victims, only a few other students choose to watch from a distance for several reasons. The
aim of this study is to know the level of availability of psychology undergraduate students on the
phenomenon of traffic accidents. Data for this research were obtained using a qualitative method with
case study design. The respondents in this study were 10 psychology undergraduate students who were
actively studying in Indonesia. Data collection by distributing questionnaires one of which contains
case studies related to accident events. The results showed that psychology undergraduate students
have a social sensitivity like society in general.

Keyword: social sensitivity, traffic accident, psychology undergraduate student, qualitative research

Abstrak

Kepekaan memiliki arti kesanggupan seseorang dalam bereaksi terhadap suatu kejadian. Jalanan
sekitar kampus yang dikenal sangat ramai dan sumpek, tidak jarang kita jumpai kejadian dimana
terjadi kecelakaan dan yang menolong korban hanya segelintir mahasiswa sedang sebagian yang lain
memilih untuk melihat dari kejauhan dengan beberapa alasan yang diungkapkan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk melihat tingkat kepekaan mahasiswa psikologi terhadap fenomena
kecelakaan lalu lintas. Data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode kualitatif
dengan desain studi kasus. Responden pada penelitian ini merupakan 10 mahasiswa psikologi yang
sedang aktif berkuliah di Indonesia. Pengumpulan data penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner
yang salah satunya berisikan studi kasus terkait peristiwa kecelakaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa mahasiswa psikologi memiliki kepekaan sosial seperti masyarakat pada
umumnya.

Kata kunci: kepekaan sosial, kecelakaan lalu lintas, mahasiswa psikologi, penelitian kualitatif

Pendahuluan Negara Republik Indonesia) yang


dipublikasikan Kementerian Perhubungan,
Berdasarkan data dari Korlantas
tercatat angka kecelakaan lalu lintas di
Polri (Korps Lalu Lintas Kepolisian
Indonesia mencapai 103.645 kasus pada
tahun 2021. Jumlah tersebut lebih tinggi sampai petugas medis datang (Thygerson
dibandingkan data tahun 2020 yang & Thygerson, 2005).
memiliki data sebanyak 100.028 kasus. Bystander atau diartikan sebagai
Salah satu faktor kecelakaan di Indonesia pengamat. Bystander juga dapat diartikan
adalah kepatuhan terhadap tata tertib lalu sebagai seorang first responder atau
lintas yang rendah diiringi semakin responden pertama jika terjadi suatu
bertambahnya jumlah kendaraan bermotor keadaan gawat darurat sebelum ambulan
yang turun ke jalan. Badan Pusat Statistik datang (Mike, et al, 2017). Oleh sebab itu,
menjabarkan data perkembangan jumlah dapat disimpulkan bahwa bystander adalah
kendaraan bermotor di Indonesia yang seseorang yang awam atau bukan ahli
semakin meningkat di setiap tahunnya, dalam suatu bidang khusus dan menjadi
dimana pada tahun 2020 tercatat sebanyak responden pertama pada suatu keadaan
136.137.451 unit kendaraan. gawat darurat, misalnya kecelakaan lalu
Kepekaan memiliki arti kesanggupan lintas, sebelum pihak yang lebih
seseorang dalam bereaksi terhadap suatu berwenang datang di tempat kejadian.
kejadian. Jalanan sekitar kampus yang Namun, ternyata bystander sendiri mampu
dikenal sangat ramai dan sumpek, tidak memberikan efek yang kurang baik, sebut
jarang kita jumpai kejadian dimana terjadi saja bystander effect terjadi pada
kecelakaan dan yang menolong korban seseorang yang menghadapi situasi
hanya segelintir mahasiswa sedang manusia lain dalam kesulitan tetapi hanya
sebagian yang lain memilih untuk melihat memerhatikan dan tidak berbuat apa-apa
dari kejauhan, beberapa alasan yang untuk membantunya karena beranggapan
diungkapkan seperti takut menjadi saksi sudah ada orang lain yang juga hadir dan
dan tidak ingin terlibat masalah kepolisian bersedia menolong orang yang sedang
atau memang tidak paham apa yang harus kesulitan tersebut. Bystander effect secara
ia lakukan saat kejadian, pengetahuan jelas menunjukkan bahwa kehadiran orang
terkait pertolongan pertama pada lain dapat menghambat perilaku
kecelakaan masih minim dimiliki. First aid membantu.
merupakan perawatan yang dibutuhkan Menurut Widjajanti (2012),
segera kepada seseorang yang cidera atau keselamatan jalan saat ini belum menjadi
sakit mendadak. Tindakan first aid tidak budaya masyarakat Indonesia. Untuk
bisa menggantikan peran dari pelayanan mengubah persepsi dan paradigma
medis tetapi mampu menolong sementara masyarakat tentang keselamatan jalan
harus dilakukan melalui pendidikan dan
sosialisasi yang dilakukan terus-menerus dunia. Sedangkan pada periode yang sama
kepada masyarakat, sehingga nilai-nilai di tahun 2019 terdata 4.083 kecelakaan
keselamatan jalan diadopsi menjadi lalu lintas dengan 824 orang meninggal
nilai-nilai kehidupan. Salah satu metode dunia. Berdasarkan data kepolisian, selama
untuk meningkatkan kesadaran dan budaya arus mudik Lebaran tahun ini, ada
keselamatan jalan adalah dengan sebanyak 2.945 kasus kecelakaan lalu
melakukan pendidikan dan promosi akan lintas yang terjadi, baik dari tol dan
pentingnya keselamatan jalan. Sehingga, non-tol. Menurut Kadiv Humas Polri Irjen
perilaku (attitude), kebiasaan (behavior) Dedi Prasetyo, dari data Posko Operasi
dan pengetahuan (knowledge) dari para Ketupat 2022 dilaporkan terjadi 51
pengguna jalan dapat dipahami secara kecelakaan sepanjang arus mudik, dari
merata dan menekan angka kecelakaan rekapitulasi 23 April sampai 2 Mei 2022.
lalu lintas di Indonesia. Jika dilihat dari sumber data Integrated
Road Safety Management System
Kecelakaan lalu lintas (IRSMS), jumlah laka pada tanggal 8 Mei
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu 2022 pukul 22:00 WIB telah terjadi 267
peristiwa di jalan yang tidak diduga dan laka di mana 29 meninggal, 39 luka berat
tidak disengaja melibatkan kendaraan dan 280 luka ringan.
dengan atau tanpa pengguna jalan lain Menurut Undang-undang No. 22
yang mengakibatkan korban manusia Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
dan/atau kerugian harta benda Angkutan Jalan, kecelakaan lalu lintas
(Undang-undang No. 22 Tahun 2009 dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: (1)
tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan). Kecelakaan lalu lintas ringan, yaitu
Kecelakaan lalu lintas dapat diakibatkan kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan
dari situasi-situasi konflik antara kendaraan dan/atau barang. (2) Kecelakaan
pengemudi dengan lingkungan, dimana lalu lintas sedang, yaitu kecelakaan yang
pengemudi melakukan tindakan mengakibatkan luka ringan dan kerusakan
menghindari sesuatu atau rintangan kendaraan dan/atau barang. (3) Kecelakaan
sehingga kemungkinan dapat lalu lintas berat, yaitu kecelakaan yang
menyebabkan tabrakan atau kecelakaan mengakibatkan korban meninggal dunia
lalu lintas. atau luka berat.
Pada periode 25 April 2022 sampai 5 Menurut Ditjen Hubdat (2006),
Mei 2022 tercatat ada 4.107 kecelakaan berdasarkan jumlah kendaraan yang
lalu lintas dengan 568 korban meninggal terlibat, kecelakaan lalu lintas dibagi
menjadi dua jenis, yaitu: (1) Kecelakaan Menurut Austroads (2002), terdapat
tunggal, yaitu kecelakaan yang hanya beberapa faktor yang menjadi penyebab
melibatkan satu kendaraan bermotor dan terjadinya kecelakaan lalu lintas, yaitu
tidak melibatkan pemakai jalan lain, sebagai berikut: (1) Faktor manusia. (2)
contohnya seperti menabrak pohon, Faktor kendaraan. (3) Faktor kondisi jalan
kendaraan tergelincir, dan terguling akibat dan alam. (4) Peraturan
ban pecah. (2) Kecelakaan ganda, yaitu perundang-undangan.
kecelakaan yang melibatkan lebih dari satu
kendaraan atau kendaraan dengan pejalan Kepekaan sosial
kaki yang mengalami kecelakaan di waktu Kejadian gawat darurat biasanya
dan tempat yang bersamaan. berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga
Menurut Peraturan Pemerintah No. sulit memprediksi kapan terjadinya.
43 Tahun 1993 tentang Prasarana Jalan Langkah terbaik untuk situasi ini adalah
Raya dan Lalu Lintas, dampak kecelakaan waspada dan melakukan upaya konkrit
lalu lintas dapat dibagi menjadi tiga jenis, untuk mengantisipasinya. Harus dipikirkan
yaitu: (1) Meninggal dunia, adalah korban satu bentuk mekanisme bantuan kepada
kecelakaan yang dipastikan meninggal korban dari awal tempat kejadian dan
dunia sebagai akibat kecelakaan lalu lintas selama perjalanan menuju sarana
dalam jangka waktu paling lama 30 hari kesehatan. Tercapainya kualitas hidup
setelah kecelakaan tersebut. (2) Luka penderita pada akhir bantuan harus tetap
berat, adalah korban kecelakaan yang menjadi tujuan dari seluruh rangkai
karena luka-lukanya menderita cacat tetap pertolongan yang diberikan (Anwar,
atau harus dirawat inap di rumah sakit 2014).
dalam jangka waktu lebih dari 30 hari Masyarakat awam merupakan
sejak terjadi kecelakaan. Suatu kejadian masyarakat pertama yang mengetahui
digolongkan sebagai cacat tetap jika kejadian kecelakaan sebelum ditangani
sesuatu anggota badan hilang atau tidak pihak rumah sakit. Masyarakat yang
dapat digunakan sama sekali dan tidak paham tentang penanganan korban
dapat sembuh atau pulih untuk kecelakaan akan mampu menolong nyawa
selama-lamanya. (3) Luka ringan, adalah korban sebelum ditangani pihak media
korban kecelakaan yang mengalami sedangkan masyarakat yang memiliki
luka-luka yang tidak memerlukan rawat pengetahuan kurang dalam penanganan
inap atau harus dirawat inap di rumah sakit korban kecelakaan akan tidak bisa
dari 30 hari. menangani korban tersebut sebelum
ditangani pihak medis, padahal iron stock (gudang calon pemimpin
pertolongan pertama perlu dilakukan untuk bangsa), dan social control (pengontrol
menyelamatkan nyawa manusia. kehidupan sosial) adalah merupakan
Pertolongan kecelakaan pertama sering tanggung jawab yang perlu diembannya.
ditangani oleh masyarakat awam yang Namun realitanya, tidak sedikit dari
sudah berkeluarga seperti kalangan suami mereka yang belum sadar fungsi dan
dan istri karena dalam keluarga pasti perannya, melainkan mereka lebih asyik
pernah terjadi kecelakaan lalu lintas dengan kehidupannya sendiri. Dalam
(Anwar, 2014). lingkungan perkuliahan misalnya, kita
Penelitian Kurniawan (2014), sering menjumpai mahasiswa yang lebih
membuktikan sebesar 55% masyarakat memfokuskan dirinya hanya untuk
awam masih memiliki pengetahuan kurang mendapatkan IPK yang tinggi tanpa peduli
terhadap penanganan kondisi gawat kondisi sekitar, mahasiswa yang tidak
darurat, sebanyak 25% masyarakat begitu pintar namun mereka sering ikut
memiliki pengetahuan cukup dan sebanyak dalam kegiatan-kegiatan sosial, mahasiswa
20% masyarakat awam memiliki yang tidak begitu pintar dan tidak peduli
pengetahuan baik terhadap penanganan sekitarnya, dan juga mahasiswa yang
korban yang mengalami kondisi gawat pintar dalam bidang akademiknya juga
darurat. Beberapa faktor yang peduli dengan kondisi sosial.
menyebabkannya pengetahuan masyarakat Seharusnya seorang mahasiswa
awam kurang dalam penanganan kondisi harus lebih peka dan peduli terhadap
gawat darurat yaitu masih rendahnya kondisi lingkungan sosial yang ada di
tindakan pihak medis dalam memberikan sekitarnya. Bukan hanya sebagai
penyuluhan dan praktek kepada mahasiswa yang unggul di bidang
masyarakat dalam menangani kondisi intelektual, tetapi juga harus unggul dalam
gawat darurat. segala bidang, baik bidang akademis
Kata mahasiswa dibentuk dari dua maupun bidang pengabdian masyarakat.
kata dasar yaitu “maha” dan “siswa”. Khususnya pada fenomena kecelakaan lalu
Maha berarti besar atau agung, sedangkan lintas yang sering ditemui dalam
siswa berarti orang yang sedang belajar. kehidupan sehari-hari. Alih-alih menolong,
Jadi mahasiswa adalah orang yang belajar kebanyakan mahasiswa justru hanya
di perguruan tinggi, institut atau akademi. menonton dan merekam kejadian tersebut,
Mahasiswa yang sering kita dengar tanpa bermaksud untuk menyelamatkan
sebagai agent of change (agen perubahan), sang korban.
mengetahui lebih mendalam mengenai
Metode Penelitian pengalaman interviewee ketika menemui
terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selain
Penelitian ini menggunakan metode
dengan teknik wawancara, dilakukan juga
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
survey dengan menyebarkan kuesioner,
dapat diklasifikasikan kedalam beberapa
dan analisis dokumen untuk melengkapi
jenis berdasarkan teknik penelitiannya, dan
informasi yang didapatkan dengan teknik
berdasarkan klasifikasi tersebut, penelitian
wawancara.
ini dapat digolongkan ke dalam penelitian
Pengambilan data dilakukan dengan
case study research (studi kasus).
mengirimkan dan menyebarkan kuesioner
Penelitian ini pun bisa diklasifikasikan lagi
berisikan sejumlah soal terkait peristiwa
ke dalam penelitian intrinsik, dikarenakan
kecelakan. Kuesioner ini dibagi menjadi 3
penelitian ini hanya berfokus ke dalam
bagian. Bagian 1 berisikan
satu topik kasus saja, yaitu kasus seorang
pertanyaan-pertanyaan terkait pengalaman
mahasiswa ketika dihadapkan pada
subjek ketika melihat peristiwa kecelakan
kejadian kecelakaan lalu lintas.
terjadi di sekitar mereka. Bagian 2
Subjek dari penelitian ini adalah
berisikan pertanyaan-pertanyaan terkait
Mahasiswa Psikologi yang sedang aktif
pengalaman subjek ketika mereka
berkuliah di Indonesia. Mahasiswa
mengalami kecelakaan. Bagian 3 berisikan
Psikologi yang kami tuju disini adalah
pertanyaan-pertanyaan terkait reaksi yang
mahasiswa Psikologi yang berkuliah di
mereka tunjukkan apabila berada dalam
Universitas Sebelas Maret dengan
suatu adegan kecelakaan.
pengambilan sampel penelitian sejumlah
10 orang.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Untuk mendapatkan kelengkapan
informasi yang sesuai dengan fokus Dari hasil pengumpulan data yang
penelitian maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini terbuka terhadap mahasiswa psikologi,
adalah interview atau wawancara dengan diketahui bahwa mahasiswa psikologi
mengambil sampel yang mewakili dari memiliki kepekaan sosial seperti
populasi target sebagai partisipan masyarakat pada umumnya. Dengan studi
wawancara, teknik ini dilakukan dengan kasus pertama, ketika mahasiswa psikologi
melibatkan interviewer (pewawancara) dan terlibat dalam kecelakaan, tampak
interviewee (terwawancara) untuk beberapa dari mereka mengamati
kecelakaan dengan persepsi yang berbeda, bantuan pada orang sekitar, atau menelpon
menurut Laura A. King (2012: 225), polisi dan ambulan, serta mendiskusikan
persepsi merupakan proses otak dalam bagaimana penyelesaian masalah dalam
mengatur dan menginterpretasi informasi kecelakaan tersebut dengan hati-hati. Hal
sensoris dan memberikan makna. tersebut membuktikan bahwa mereka
Terdapat beberapa orang yang memiliki pemikiran yang baik dalam
memilih untuk fokus pada diri mereka menganalisis keadaan, menyadari
sendiri, dan beberapa memiliki perilaku permasalahan yang terjadi dan bertindak
prososial, simpati dan empati yang tinggi dengan baik untuk mencari solusi.
serta menyadari akan kesalahan yang Lalu untuk studi kasus kedua, Ketika
terjadi dalam kecelakaan tersebut. Sears mahasiswa psikologi berada di posisi tidak
dkk (2001) berpendapat tingkah laku terlibat dalam kecelakaan, dan hanya
prososial berkisar dari tindakan menolong sebagai pengamat. Sebagian besar dari
yang tidak mementingkan diri sendiri atau mereka memiliki kepekaan sosial yang
tanpa pamrih 2 sampai tindakan menolong lebih tinggi, serta memiliki keinginan kuat
yang sepenuhnya dimotivasi oleh untuk bergerak dan terlibat dalam aksi
kepentingan diri sendiri. Sedangkan menolong korban, mereka juga lebih bisa
definisi empati menurut Stein & Book memikirkan solusi dan tindakan yang tepat
(1997) adalah kemampuan untuk guna menolong korban kecelakaan.
menyadari, memahami, dan menghargai Kepekaan sosial (social sensitivity)
perasaan dan pikiran orang lain. Hal ini secara sederhana dapat diartikan sebagai
membuktikan bahwa meskipun sebagai kemampuan seseorang untuk bereaksi
seorang mahasiswa psikologi, mereka secara cepat dan tepat terhadap objek atau
masih lah awam dalam menyadari dan situasi sosial tertentu yang ada
bergerak untuk berkontribusi dalam disekitarnya (Tondok, 2012: 6).
masalah sosial yang terjadi, bahkan ketika Masing-masing dari bisa menganalisis
mereka terlibat. keadaan, apakah memerlukan bantuan
Namun, sebagian besar dari mereka, orang lain, atau bisa bergerak untuk
memilih untuk bergerak dan menolong korban sendiri, meski begitu
mendahulukan korban kecelakaan tersebut, mereka memilih tindakan untuk menarik
serta memikirkan cara dimana tidak ada orang sekitar agar bertindak untuk
pihak yang dirugikan dalam kecelakaan menolong korban ketika kecelakaan
tersebut. Mereka mendahulukan untuk tersebut terjadi.
menolong korban baik dengan meminta
Simpulan dan Saran Daftar Pustaka

Simpulan
Anwar, K. 2014. Kampanye Pentingnya
Mahasiswa psikologi memiliki
Mengetahui Pengetahuan Dasar
kepekaan sosial seperti masyarakat pada
Pertolongan Pertama Pada
umumnya. Dengan studi kasus pertama,
Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal
ketika mahasiswa psikologi terlibat dalam
Keperawatan (No.1. Vol.8) : Institut
kecelakaan, tampak beberapa dari mereka
Pertanian Bogor.
mengamati kecelakaan dengan persepsi
Carter, E.C., Homburger, W.S. 1978.
yang berbeda. Terdapat beberapa orang
Introduction to Transportation
yang memilih untuk fokus pada diri
Engineering. Institute of
mereka sendiri, dan beberapa memiliki
Transportation Engineers.
perilaku prososial, simpati dan empati
Washington, D.C
yang tinggi, serta menyadari akan
Ditjen Hubdat. 2013. Diskusi Litbang:
kesalahan yang terjadi dalam kecelakaan
Keselamatan Jalan menjadi
tersebut. Namun, sebagian besar dari
Tanggung Jawab Bersama. Jakarta:
mereka, memilih untuk bergerak dan
Direktorat Jenderal Perhubungan
mendahulukan korban kecelakaan, serta
Darat.
memikirkan cara dimana tidak ada pihak
Kamisa. 2013. Kamus Besar Bahasa
yang dirugikan dalam kecelakaan tersebut.
Indonesia. Surabaya: Cahaya
Agency.
Saran
Riadi, M. 2020. Kecelakaan Lalu Lintas
Penelitian selanjutnya diharapkan
(Definisi, Jenis, Dampak, Penyebab
dapat menyediakan waktu yang lebih lama
dan Perhitungan). Diakses pada
agar penelitian yang dilakukan lebih
8/05/2022, dari
optimal dan data yang didapatkan lebih
https://www.kajianpustaka.com/2020
mendalam. Peneliti juga menyarankan
/05/kecelakaan-lalu-lintas.html
untuk mempertimbangkan variabel
Sugiyanto, G., Mina Y.S. 2015.
pendukung lainnya yang berkaitan dengan
Karakteristik Kecelakaan Lalu
proses kecelakaan. Selain itu, wawancara
Lintas dan Pendidikan Keselamatan
yang mendalam juga perlu dilakukan
Berlalu Lintas Sejak Usia Dini: Studi
untuk menunjang studi fenomenologi
Kasus di Kabupaten Purbalingga.
kepada para subjek.
Jurnal Ilmiah Semesta Teknika,
18(1), pp: 65-75.
Khayudin B.A., Angger A.H.S. 2021.
Demonstrasi First Aid Pada Polisi
Untuk Penanganan Korban
Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Ilmu
Kesehatan MAKIA, 11(1), pp:
50-58.

Anda mungkin juga menyukai