Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Kasus kecelakaan lalu lintas merupakan keadaan serius yang menjadi

masalah kesehatan di negara maju maupun berkembang. Di negara berkembang

seperti Indonesia, perkembangan ekonomi dan industri memberikan dampak

kecelakaan lalu lintas yang cenderung semakin meningkat. Hal ini disebabkan

oleh ketidakseimbangan antara pertambahan jumlah kendaraan (14-15% per

tahun) dengan pertambahan prasarana jalan hanya sebesar 4% per tahun. Lebih

dari 80%

pasien yang masuk ke ruang gawat darurat adalah disebabkan oleh kecelakaan lalu

lintas, berupa tabrakan sepeda motor, mobil, sepeda, dan penyeberang jalan yang

ditabrak. Sisanya merupakan kecelakaan yang disebabkan oleh jatuh dari

ketinggian, tertimpa benda, olah raga, dan korban kekerasan.1,2

Indonesia sendiri merupakan negara kelima dengan angka kecelakaan lalu

lintas tertinggi. Data Global Status Report On Road Safety menunjukkan peristiwa

kecelakaan di Indonesia berkembang hingga mencapai 80% pada tahun 2018.

Berdasarkan penelitian pada tahun 2017 membuktikan bahwa kecelakaan lalu

lintas di Indonesia masih menjadi penyebab tertinggi angka kejadian fraktur yaitu

sebanyak 86 kasus (60,9%). Data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007

dengan Riskesdas 2013 menunjukkan kecenderungan peningkatan prevalensi

cedera akibat kecelakaan lalu lintas yang mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu

dari 25,9% menjadi 47,7%. Dari peristiwa cedera yang mengalami fraktur

1
sebanyak 4,5% meningkat menjadi 5,8% dengan jenis fraktur yang terbanyak

yaitu fraktur pada 2 bagian ekstremitas atas sebesar 36,9% dan ekstremitas bawah

sebesar 65,2%.3,4

Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan luka pada korbannya. Luka pada

masing-masing kecelakaan berbeda untuk setiap kasus. Identifikasi dengan

menggunakan pola luka pada tiap kasus kecelakaan dapat membantu

kepolisian dikarenakan dengan pola luka yang berbeda pada masing-masing

kasus kecelakaan dapat membantu kepolisian untuk mendeskripsikan penyebab

dari kematian korban kecelakaan lalu lintas.5

Ilmu kedokteran kehakiman dan medikolegal (kedokteran forensik)

memanfaatkan ilmu kedokteran untuk membantu penegak hukum dalam

menangani kasus hukum. Hukum dan fungsinya mengatur seluruh aspek

kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas,

haruslah dipisahkan antara pelanggaran dan kejahatan. Karena untuk melakukan

penuntutan didepan hukum maka kejadian yang terjadi haruslah merupakan

kejahatan, sementara pada kecelakaan lalu lintas kejahatan yang terjadi

merupakan kejahatan yang tidak disengaja atau dikarenakan oleh tindakan

kelalaian atau kealpaan.6


BAB V

PENUTUP

Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan yang pontensial di

Indonesia seiring makin giatnya pembangunan akhir-akhir ini. Menurut Badan

Kesehatan Dunia (WHO) dalam dua tahun terakhir ini, kecelakaan lalu lintas di

Indonesia dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung

koroner dan tuberculosis/TBC. Global Status Report on Road Safety 2013

menempatkan Indonesia sebagai negara urutan kelima tertinggi angka kecelakaan

lalu lintas di dunia. Kecelakaan yang terjadi dapat menyebabkan luka-luka, dari

luka ringan hingga terjadinya kecacatan pada korban bahkan yang paling fatal

dapat menyebabkan kematian.

Pengendara sepeda motor mempunyai perlindungan yang minimal dan

seringkali akan menderita cidera yang parah apabila terlempar dari motor.

Perlambatan yang cepat selama KKB (Kecelakaan Kendaraan Bermotor) atau

jatuh dapat menyebabkan kekuatan yang terputus yang dapat merobek struktur

tertentu. Pemeriksaan fisik secara menyeluruh harus dilakukan secara seksama

terkait korban kecelakaan kendaraan bermotor. Informasi tentang pola atau

mekanisme terjadinya cidera sering kali akan sangat membantu dalam

mendiagnosa kemungkinan gangguan yang diakibatkan.


DAFTAR PUSTAKA

1. Putri CE. Analisis karakteristik kecelakaan dan faktor penyebab kecelakaan


dan faktor kecelakaan pada lokasi blackspot di Kota Kayu Agung. Jurnal
Teknik Sipil dan Lingkungan. 2014;2(1):154-161

2. WHO. Global status report on road safety 2015. 2015.

3. Astrid C, Awaloei N, Mallo DT. Gambaran cedera kepala yang menyebabkan


kematian di Bagian Forensik dan Medikolegal RSUP Prof Dr. R. D. Kandou
periode Juni 2015 - Juli 2016. Jurnal e-Clinic (eCl). 2016;4(2):2-3

4. Hartanto DY, Nugroho NA, Atmoko WD. Deskripsi korban mati kecelakaan
lalu lintas yang dikirim ke RSUD Moewardi tahun 2016-2020. Journal of
Indonesia Forensic amd Legal Medicine. 2021;3(1):210-214.

5. Ratu R, Pamuttu A, Bension J. Karakteristik dan pola luka korban kecelakaan


lalu lintas di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon periode 2014-2017. Molucca
Medica. 2021 April 15;14(01):63–9.

6. Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun


2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 2009.

Anda mungkin juga menyukai