PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
trauma lain yang dapat menyebabkan fraktur adalah jatuh dari ketinggian,
kerugian material, difungsi atau kerusakan alat atau bahan, cedera, korban jiwa,
tahun, diseluruh dunia, lebih dari 1,25 juta korban meninggal akibat kecelakaan
lalu lintas dan 50 juta orang luka berat. Dari jumlah ini, 90% terjadi dinegara
yang terdaftar di dunia. Bila kita semua tidak melakukan apapun, 25 juta jiwa
diindonesia hampir 12% dari 250 juta penduduk Indonesia. Papua menjadi
Naik kendaraan tidak bermesin, jalan kaki 4,2%. Menurut tempat tinggal
Pada tahun 2017 diterapkan kejadian kecelakaan sebanyak 1.124 kasus, Pada
Berdasarkan data rekam medis jumlah angka kasus kecelakaan di kota Sungai
penuh Khususnya Puskesmas kumun terhitung dari tahun 2020 sebanyak 105
kasus, pada tahun 2021 sebanyak 91 kasus, dan pada tahun 2022 sebanyak 79
patah tulang (fraktur), pingsan, terkilir, keseleo, dan lainnya. Kondisi ini tentu
(Huda,2019).
Sebagian besar penyebab terjadinya kecelakaan, disebabkan oleh kurangnya
karena faktor kondisi kendaraan seperti rem blong (27%) dan ban pecah (15%).
Dari segi jalannya fasilitas keselamatan dijalan (50%) dan geometri jalan
terjadi apabila hujan (51%) karena menjadi jalan lebih licin (Herawati, 2020)
awal dikampung masih banyak warga masyarakat yang belum terpapar dengan
masyarakat.
Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal februari
bermotor, luka robek akibat benda tajam, luka tusuk, dan luka karna gigitan
ditemukan mengalami luka robek ataupun luka lecet, korban kecelakaan ini
Berdasarkan data dan hasil survey peneliti tertarik untuk mengetahui dan
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik
Tahun 2023”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Selain itu dapat pula digunakan sebagai salah satu sarana untuk
kecelakaan.
Hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan informasi bagi
kecelakaan.
TINJAUAN PUSTAKAAN
A. Tinjauan Pustakaan
a. Defenisi
dengan benar akan mengurangi cacat atau penderita dan bahkan akan
c) Perhatikan korban.
T : Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa tempat itu
ada kecelakaan.
pentingnya P3K :
dihindari.
gelisah.
d. Tujuan P3K
tujuan P3K:
cepat.
menyelamatkan jiwa.
2. Konsep Masyarakat
a. Defenisi
masyarakat adalah:
dan pendapatanya.
mereka sendiri.
geografi.
1) Masyarakat Desa
kecil dijual.
keahlian.
Gambaran klinis:
a) Nyeri
b) Deformitas
c) Krepitasi
d) Bengkak
f) Pergerakan abnotmal
g) Kehilangan fungsi
b) Verband
c) Kain
Penatalaksanaan :
pada tubuh.
Penyebab:
a) Kecelakaan
b) Penganiayaan
c) Terjatuh
Gambar Klinis:
a) Bengkak
b) Nyeri
c) Memar/lebam
a) Air
b) Baskom
c) Waslap
Penatalaksanaan :
c) Segera kedokter
d. Gigitan Binatang
Penyebab:
a) Ular berbisa
b) Anjing
c) Kucing
Gambaran klinis:
a) Sesak
b) Tampak kebiruan
c) Lumpuh
d) Pingsan
e) Demam
a) Tali
b) Kain/verband
Penatalaksanaan
luka.
Penyebab:
lain.
lainnya.
Gambaran klinis:
a) Kulit merah
b) Nyeri
c) Lembab/bengkak
d) Melepuh
e) Kulit menghitam
f) Syok
a) Air
b) Waskom
c) Waslap
Penatalaksanaan:
f. Luka Sayatan
Penyebab:
Gambaran Klinis:
a) Berdarah
b) Bengkak
c) Lebam
d) Nyeri
a) Kain/verband
b) Air bersih
c) Kassa
d) Betadine
Penatalaksanaan
a) Hentikan pendarahan.
d) Berikan betadine.
e) Tutup luka dengan kasa/kain.
g. Luka Tusuk
Penyebab:
Gambaran klinis:
a) Berdarah
b) Bengkak
c) Lebam
d) Nyeri
a) Kain/verband
b) Air bersih
c) Kassa
d) Betadine
Penatalaksanaan
a) Hentikan pendarahan
penyakit.
Penyebab:
b) Demam berdarah
Gambaran klinis:
a) Pendarahan
c) Pingsan
d) Syok
a) Kassa/kain
b) Sapu tangan
Penatalaksanaan:
meningkat.
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Cedera
Pengetahuan
1. Fraktur Pelatihan P3K
P3K
2. Luka/pedarahan
3. Mimisan
C. Kerangka Konsep
dilakukan dan memberikan landasan yang kuat terhadap topik yang dipilih
D. Hipotensis
variabel.
Tabel 2.1
Defenisi Operasional
dengan prosedur)
metode Tidak
pembelajaran dilakukan
pertolongan 0
pertama pada
kecelakaan penilaian
ordinal
skor
antara 6-
10 (31-
60%)
c. Baik jika
penilain
skor
antara 11-
15 (61-
100%)