Anda di halaman 1dari 6

NAMA: SANDI

NIM: 841211005

SOAL MENDELEY
Silahkan ubah sitasi dalam (1) dst menjadi nama penulis menggunakan mendeley. Gunakan style
APA th 7. Jangan lupa membuat referensi baru dibagian bawah di kolom referensi

Kasus trauma sering sekali terjadi dimasyarakat khususnya kasus kecelakaan lalu lintas di jalan
(Ngunde et al., 2019)
Sering kali ketika terjadinya kecelakaan, orang yang pertama kali hadir di lokasi kejadian yaitu
penduduk sekitar (Aryani et al., 2021)
Adapun tenaga kesehatan tidak bisa segera datang ke lokasi kejadian dikarenakan adanya
berbagai macam faktor seperti jarak, letak geografis ataupun kondisi jalanan (Agarwal-Harding
et al., 2019)
Pada kenayataannya, penduduk sekitar menjadi orang yang paling pertama melakukan
pertolongan pada kasus kecelakaan (Delaney et al., 2018)
Kondisi ini menjelaskan bahwa penduduk sekitar memiliki peranan penting dalam
meningkatkan angka keberlangsungan hidup korban dengan trauma/kecelakaan lalu lintas.
Di Indonesia, sudah memiliki fasilitas umum untuk pelaporan kasus kegawatdaruratan berupa
Public Safety Center (PSC) 119. PSC 119 didirikan pemerintah Indonesia dengan tujuan sebagai
pusat pelayanan bantuan untuk masyarakat dalam melaporkan kasus kegawatdaruratan melalui
Call Center 119. Namun, pada kenyataannya dilapangan, PSC 119 belum berjalan dengan efektif
(Syafa Tasya, 2021)
Banyak kendala-kendala yang muncul dalam proses pelaksanaannya seperti masih adanya
kabupaten/kota yang belum terintegrasi dengan PSC 119 serta masih kurangnya sosialisasi
kepada masyarakat tentang fungsi dari PSC 119 (Rizkita & Meirinawati, 2020)
Kondisi inilah yang menjadi hambatan masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama pada
kasus trauma.
Pada kenyataannya dilapangan, penduduk sekitar cukup aktif memberikan bantuan kepada
korban kecelakaan di jalan. Namun, bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan standar
sehingga memperparah kondisi pasien (Chokotho et al., 2017)
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam
memberikan bantuan. Masih banyak masyarakat yang kebingungan untuk memberikan bantuan
apa kepada korban kecelakaan (Heidari et al., 2019)
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti menemukan bahwa masih banyak masyarakat kota
Pontianak belum mengetahui cara mengenali, memanggil bantuan serta memberikan pertolongan
pertama pada kasus trauma khususnya pada kasus kecelakaan lalu lintas. Masyarakat juga masih
banyak merasa takut dan tidak percaya diri dalam membantu korban kecelakaan. Situasi ini
tentunya akan berdampak negatif terhadap keberlangsungan hidup pasien dengan kasus trauma.
Dalam rangka untuk meningkatkan jumlah dan beberadaan masyarakat yang mampu
memberikan pertolongan pertama pada kasus trauma, organisasi Red Cross menjadi salah satu
organisasi yang sering mengadakan pelatihan pertolongan pertama pada kasus trauma di
masyarakat. Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan skil masyarakat dalam
melakukan pertolongan pertama(AlQahtani et al., 2020)
Namun, hasil penelurusan peneliti menemukaan alur penanganan kejadian trauma menurut Red
Cross tidak ada melakukan dipenanganan dibagian Airways/jalan nafas. Padahal, airways
management menjadi salah satu tindakan yang paling penting dalam penanganan kasus trauma
terutama jika terjadi pada kasus multitrauma (Pine et al., 2022)
Pembelajaran pertolongan pertama dengan mnemonic SAMBAS terdiri dari beberapa penjelasan.
Huruf “S” yaitu selalu jaga keamanan dengan menerapkan konsep 3 A yaitu aman diri, aman
lingkungan dan aman pasien. Aman diri berupa penolong siap memberikan pertolongan pertama
pada kasus trauma dan dapat terhindar dari resiko penularan penyakit dengan menggunakan alat
pelindung diri. Aman lingkungan berupa mengidentifikasi faktor berbahaya dari lingkungan.
Aman pasien berupa aman dari segi lingkungan dan posisi yang mendukung proses pertolongan
pada kasus trauma (Andrade et al., 2020)(Panchal et al., 2020)
. Huruf “A” yaitu amati dan evaluasi respon korban dengan memanggil dan menepuk pundak
korban secara simultan dengan melihat respon membuka mata dan suara pasien. Huruf “M” yaitu
minta bantua orang terdekat dengan Penolong meminta bantuan kepada orang terdekat untuk
menelpon bantuan medis. Penolong pertama bisa fokus memberikan bantuan kepada korban.
Huruf “B” yaitu bebaskan jalan napas korban menjelaskan Penolong mengecek suara napas
pasien. jika terdengar suara ngorok segera bebaskan jalan nafas pasien dengan head tilt, chin lift
atau jaws thrust. Huruf “A” yaitu amati adanya perdarahan menjelaskan Penolongan mengamati
adanya perdarahan yang terjadi pada korban. Penlong juga melakukan pengecekan nadi dalam 1
menit apakah cepat, lemah atau normal. Huruf “S” yaitu stop perdarahan jika memungkinkan
menjelaskan penolong bisa menghentikan perdarahan yang terjadi dengan kain atau baju yang
ditekan/diikat kebagian luka yang ada perdarahan (Andrade et al., 2020) (Panchal et al., 2020)
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sumadi et al (2020) menjelaskan bahwa pelatihan
pertolongan pertama pada kecelakaan dapat meningkatkan pengetahuan anggota PMR dalam
melakukan penanganan fraktur. Penelitian lain yang sama-sama menggunakan metode mnemonic
menemukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dalam melakukan pertolongan pertama
pada kasus henti jantung dengan model SELAMAT pada masyarakat kota Pontianak (Hidayat et
al., 2022)
Pada penelitian ini, pengetahuan sebelum diberikan intervensi dominan pada pengetahuan
rendah. Rendahnya pengetahuan responden dapat berkaitan dengan masih banyaknya responden
yang belum pernah mendapatkan pelatihan first aid sebelumnya. Rendahnya pengetahuan ini
juga yang berkontribusi dengan minimnya pengalaman responden dalam melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan. Penelitian yang dilakukan Elsi & Rahmi (2021) mendapatkan bahwa
banyak masyarakat yang takut untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas
berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dalam menanagani korban. Penelitian lainnya
menjelaskan bahwa kemauan masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama pada
kecelakaan sangat berkaitan dengan motivasi dan psikologis dalam membantu korban kecelakaan
(Hatmalyakin, 2019) (Suastrawan et al., 2021)
. Masalah lain juga yang dihadapi oleh masyarakat dalam melakukan petolongan pertama berupa
masalah psikologis. Penelitian Hidayat et al (2022) menjelaskan bahwa kepercayaan diri menjadi
salah satu modal penolongan pertama dalalm memberikan bantuan hidup dasar pada kasus henti
jantung. Kepercayaan diri ini muncul ketika permasalahan psikologis berupa kecemasan dalam
menghadapi situasi kegawatdaruratan bisa diatas dengan baik (Irman et al., 2021)(Hatmalyakin
et al., 2019)

1. Ngunde PJ, Akongnwi ACN, Mefire CA, Puis F, Gounou E, Nkfusai NC, et al.
Prevalence and pattern of lower extremity injuries due to road traffic crashes in Fako Division,
Cameroon. Pan Afr Med J. 2019;32(1):32–53.
2. Heidari M, Aryankhesal A, Khorasani-Zavareh D. Laypeople roles at road traffic crash
scenes: a systematic review. Int J Inj Contr Saf Promot. 2019;26(1):82–91.
3. Agarwal-Harding KJ, Chokotho LC, Mkandawire NC, Martin Jr C, Losina E, Katz JN.
Risk factors for delayed presentation among patients with musculoskeletal injuries in Malawi. J
Bone Joint Surg Am. 2019;101(10):920–31.
4. Delaney PG, Bamuleke R, Lee YJ. Lay first responder training in eastern Uganda:
leveraging transportation infrastructure to build an effective prehospital emergency care training
program. World J Surg. 2018;42(8):2293–302.
5. Tasya SS. Analisis Keinginan Memanfaatkan Ulang Layanan Public Safety Center (PSC)
119 Khadim Serambi Mekah Kota Padang Panjang Tahun 2021. Universitas Andalas; 2021. p. 1–
12.
6. Rizkita PO, Meirinawati M. STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN
KEGAWATDARURATAN MELALUI APLIKASI EMERGENCY BUTTON PUBLIC SAFETY
CENTER (PSC) 119 DI RSUD DR. ISKAK KABUPATEN TULUNGAGUNG. Publika.
2020;8(4):1–11.
7. Chokotho L, Mulwafu W, Singini I, Njalale Y, Maliwichi-Senganimalunje L, Jacobsen
KH. First responders and prehospital care for road traffic injuries in Malawi. Prehosp Disaster
Med. 2017;32(1):14–9.
8. AlQahtani MA, Alfadhel SF, Aljehani RH, Bakri KA, Ahmed ZF, Elemem MO, et al.
Knowledge of first aid skills among medical and nonmedical students in Saudi Arabia. J Fam
Med Prim Care [Internet]. 2020;9(1):202–5. Available from:
https://journals.lww.com/jfmpc/Fulltext/2020/09010/Knowledge_of_first_aid_skills_among_me
dical_and.37.aspx
9. Pine H, Eisner ZJ, Delaney PG, Ogana SO, Okwiri DA, Raghavendran K. Prehospital
Airway Management for Trauma Patients by First Responders in Six Sub-Saharan African
Countries and Five Other Low-and Middle-Income Countries: A Scoping Review. World J Surg.
2022;1–12.
10. Andrade EG, Hayes JM, Punch LJ. Stop the bleed: the impact of trauma first aid kits on
post-training confidence among community members and medical professionals. Am J Surg.
2020;220(1):245–8.
11. Panchal AR, Bartos JA, Cabañas JG, Donnino MW, Drennan IR, Hirsch KG, et al. Part 3:
Adult Basic and Advanced Life Support: 2020 American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Vol. 142, Circulation.
2020. 366-S468 p.
12. Sumadi P, Laksmi IAA, Putra PWK, Suprapta MA. Pengaruh Pelatihan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan Terhadap Pengetahuan Penanganan Fraktur Pada Anggota PMR Di
SMP Negeri 2 Kuta Utara. J Keperawatan Muhammadiyah. 2020;5(1):19–23.
13. Hidayat UR, Alfikrie F, Hatmalyakin D, Akbar A, Nupratiwi N, Amaludin M. Efektifitas
Pelatihan Pertolongan Pertama Henti Jantung dengan Model Selamat terhadap Pengetahuan dan
Keterampilan Masyarakat Kota Pontianak. Malahayati Nurs J. 2022;4(10):2600–10.
14. Elsi M, Rahmi D. Studi Fenomenologi Penanganan Pertama Kecelakaan Lalulintas oleh
Masyarakat di Kota Padang. J Kesehat Med Saintika. 2021;11(1):39–45.
15. Hatmalyakin D. Pengaruh Terapi Mindfulness Meditation Dan Aromaterapi Terhadap
Penurunan Kecemasan Perawat Pada Penanganan Kegawatdaruratan Kardiovaskular Di Rsud Dr.
Soedarso Pontianak. Universitas Brawijaya; 2019.
16. Hatmalyakin D. Hubungan Motivasi Dalam Memilih Program Studi Keperawatan
Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura Pontianak. ProNers. 2015;3(1):1–7.
17. Suastrawan PGP, Saputra IK, Yanti NP. HUBUNGAN PENGETAHUAN
PERTOLONGAN PERTAMA DENGAN MOTIVASI MENOLONG KORBAN
KECELAKAAN LALU LINTAS PADA MASYARAKAT DI JALAN PROF. DR. IDA BAGUS
MANTRA, BALI. Coping Community Publ Nurs. 2021;9(2):236–42.
18. Hidayat UR, Hatmalyakin D, Alfikrie F, Akbar A, Amaludin M. Pelatihan Pertolongan
Pertama Berbasis Model Selamat Meningkatkan Efikasi Diri Dalam Penanganan Henti Jantung
di Luar Rumah Sakit. Dunia keperawatan J Keperawatan dan Kesehat. 2022;10(2):166–74.
19. Irman O, Wijayanti AR, Rangga YPP. Pelatihan Kecerdasan Emosional terhadap Self-
Efficacy Mahasiswa Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat. J Heal Sains. 2021;2(6):829–
37.
20. Hatmalyakin D, Utami YW, Wihastuti TA. The Effect of Mindfulness Meditation on
Mental Illness among Nurse in ICU and ICCU. Res J Life Sci Vol 6, No 1 (2019)DO -
1021776/ub.rjls2019006018 [Internet]. 2019 May 5; Available from:
https://rjls.ub.ac.id/index.php/rjls/article/view/289
REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai