PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
NICO SAHRUL YANUAR ABIDIN
NIM. 10218056
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi gawat darurat adalah segala yang tidak direncanakan yang dapat
pertolongan yang salah atau lambat pada pasien terutama di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) sering terjadi. Kejadian gawat darurat yang dapat terjadi dalam
sehari-hari di mana korban belum dibawa sampai ke rumah sakit biasa disebut
dengan pre hospital. Pre hospital merupakan perawatan medis darurat yang
diberikan kepada pasien sebelum datang ke rumah sakit setelah aktivasi layanan
medis darurat (Wilson, 2015). Pre hospital adalah seluruh kegiatan yang meliputi
2016). Salah satu pelayanan yang dapat dilakukan kepada pasien saat pre hospital
adalah triage.
tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus, yang terdiri dari cedera kepala
ringan sebanyak 296.678 orang (59,3%), cedera kepala sedang sebanyak 100.890
orang (20,17%) dan cedera kepala berat sebanyak 102.432 orang (20,4%) dari
sejumlah kasus tersebut 10% penderita meninggal sebelum tiba di rumah sakit
(Martini, 2016). Sedangkan untuk kasus lain yaitu kejadian asma, angka kematian
dan prevalensi asma meningkat karena sulitnya mendiagnosis gejala asma pada
hingga desember 2017 tercatat 2.341 kejadian bencana, jumlah korban meninggal
sebanyak 377, trauma sebanyak 1.005. Di Jawa Timur sepanjang 2017 terjadi 131
bencana yang terjadi di Jatim. Dari 131 peristiwa bencana alam tersebut terdapat 4
orang korban meninggal dunia dan 24 korban lainnya lukaluka (BNPB, 2017).
(Pusponegoro & Sujudi, 2016). Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Kediri tahun
2016, kasus dan kematian pre hospital stroke berjumlah 1.431 orang (Santosa &
Aldilla, 2019).
maupun dirumah sakit yang merupakan tanggung jawab tenaga pre hospital
sebelum dikirim kerumah sakit yang sesuai (Dewi, 2011). Triage merupakan
suatu proses untuk menentukan pasien mana yang harus mendapatkan penanganan
2017). Tujuan triage adalah untuk mendapatkan hasil yang sebaik mungkin sesuai
dengan kondisi pasien dan sarana yang tersedia di rumah sakit atau unit gawat
morbiditas, mortilitas dan kecacatan. Pada triage pasien akan dibagi ke dalam 3
kategori yaitu emergency, urgent dan non urgent. Agar dapat menilai kondisi awal
pasien gawat darurat secara cepat dan tepat perlu dilakukan anamnesis singkat dan
pemeriksaan secara sistematis terhadap adanya airway, breathing, circulation,
disability dan environment. Anamnesis singkat harus dapat menggali gejala utama
yang pasien rasakan sebelum dan saat mengalami kondisi gawat darurat
(Setyohadi, 2012). Agar sasaran dari tindakan triage ini dapat tercapai dengan
penanganan pasien bisa lebih terarah dan dapat membantu menurunkan tingkat
menanamkan sesuatu baru yang sesuai dengan perilaku kesehatan (Pertiwi 2014).
tentang bantuan hidup dasar. Oleh karena itu, pengetahuan dan sikap dari
pertolongan. Kegiatan pertolongan medis dan perawatan dalam keadaan siaga atau
keperawatan.
kemampuan tanggap kondisi gawat darurat atau bencana. Hal ini diharapkan
tindakan triage pre hospital masih sangat rendah. Terbukti berdasarkan hasil
yang gawat darurat pre hospital. Kemudian atas sikap yang harus dilakukan
mahasiswa ketika pre hospital, mengatakan bahwa tidak siap dalam memberikan
tindakan triage karena tidak percaya diri atas tindakan yang akan dilakukan dan
merasa takut jika tindakan yang dilakukan akan memperburuk keadaan pasien.
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
Hospital Pasien”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Pasien.
2. Tujuan Khusus
Pasien.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
kajian yang lebih mendalam serta menunjang penelitian dengan tema yang
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Instansi
Hospital pasien.
b. Bagi Mahasiswa