Anda di halaman 1dari 4

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGHARUI PERAWAT DALAM MELAKUKAN TRIASE DI

RUMAH SAKIT

Disusun Oleh:

Nama : Risalt Defyanto Kusaly

NIM : P07120319060

Tingkat: 3B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keadaan gawat darurat merupakan suatu keadaan klinis dimana pasien


membutuhkan tindakan medis segera guna menyelamatkan nyawa dan kecacatan lebih
lanjut (Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 tentang rumah sakit , 2009).
Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perawat
sangat dibutuhkan, perawat harus mampu memprioritaskan perawatan pasien atas
dasar pengambilan keputusan klinis dimana ketrampilan penting bagi perawat dalam
penilaian awal, perawat harus mampu memprioritaskan perawatan pasien atas dasar
pengambilan keputusan yang tepat. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan khusus dalam hal pemisahan jenis dan kegawatan
pasien dalam triage, sehingga dalam penanganan pasien bisa lebih optimal dan terarah.
Secara konsep, perawat merupakan petugas kesehatan yang mempunyai peran dan
tanggung jawab utama dalam melakukan triage di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
(Andersson, Omberg & Svedlund, 2006).
Pada kegiatan triage perawat bertanggung jawab untuk dapat mengambil keputusan
segera (decision making), melakukan pengkajian resiko, pengkajian sosial, diagnosis,
menentukan prioritas dan merencanakan tindakan berdasarkan tingkat urgency pasien
(Sands, 2007). Triage dapat dilakukan oleh dokter ahli, dokter umum ataupun tenaga
keperawatan sesuai dengan kelas atau kebijaksanaan rumah sakit (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2004) Petugas kesehatan IGD dalam melakukan triage
harus berdasarkan standar ABCDE (Airway: jalan nafas, breathing: pernapasan,
circulation: sirkulasi, Disability: ketidakmampuan, Exposure: paparan) (Ignatavicius,
2006 dalam Krisanty, 2009).
Pengambilan keputusan perawat dalam pelaksanaan triage dapat mempengaruhi
hasil pelayanan pasien. Untuk dapat menggambarkan kemampuan pengambilan
keputusan perawat dalam pelaksanaan triage di IGD, diperlukan suatu kajian yang lebih
mendalam tentang berbagai faktor yang berperan dalam pengambilan keputusan
perawat saat pelaksanaan triage.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “
adakah faktor faktor yang mempengaruhi perawat dalam pengambilan kepurusan Triase
di Ruma sakit khususnya pada instalasi gawat darurat (IGD)”?
C. TUJUAN PENELITIAN

1.Tujuan Umum:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui factor factor apa saja yang dapat
mempengharui perawat dalam pengambilan keputusan pelaksanaan Triase di Rumah
Sakit kuhususnya pada Instalasi gawat darurat (IGD).

2. Tujuan khusus :

a. Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan tingkat stres kerja perawat di
Rumah sakit Instalasi gawat darurat

b. Untuk mengetahui hubungan antara interaksi perawat dengan tingkat stres kerja
perawat Instalasi gawat darurat

c. Untuk mengetahui factor eksternal dan internal yang mempengharui perawat dalam
melakukan triase rumah sakit di Instalasi gawat darurat
DAFTAR PUSTAKA

Andrayoni N L D., dkk. (2019). Hubungan Peran dan Sikap Perawat IGD dengan Pelaksanaan
Triage Berdasarkan Prioritas. Journal of Telenursing. 1 (2). 294-303

Harianto P S., dkk. (2015). Hubungan Pengetahuan dengan Akurasi Pengambilan Keputusan
Perawaat dalam Pelaksanaan Triage. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada. 4 (1). 1-7

Maulana A E F., dkk. (2019). Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Respon Time
Perawat dalam Pelaksanaan Triage di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. 5
(2). 99-102
Hadi, A B. (2016). Gambaran Pengetahuan dan Penerapan Triage oleh Perawat di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Dr.Soedirman Kebumen. Fakultas Keperawatan. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah. Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai