A. HASIL
Gambar 1. Grafik literatur menggunakan prisma pengaruh oral hygiene terhadap kejadian
ventilator associated pneumonia di ruang icu
Table 1. menunjukan sintesis berdasarkan hasil pencarian dengan kriteria yang sudah ditentukan maka terdapat 10 artikel
yang dijadikan rujukan untuk mengulas pengaruh oral hygiene terhadap kejadian ventilator associated pneumonia (VAP) di
ruang icu
dengan dengan
ventilator
teknik
mekanik) oral
No Judul Penulis Tahun Jenis Tujuan Metode Karakteristik Hasil Rekomendasi
literature Sampel
pengump hygiene
ulan data dengan larutan
menggun heksanol.
akan
lembar
observasi.
Uji
hipotesis
menggun
akan
metode
Independ
ent T-Test
3. Komparasi Hadi 2019 Artikel Penelitian ini Penelitian Sampel adalah Pasien dengan ventilator Penggunaan oral
pemberian Kusuma penelitian bertujuan ini 30 responden mekanik diruang ipi hygiene 2 (dua) kali per
hexadol dan Atmaja untuk merupaka 15 responden hamper seluruh hari menggunakan
chlorhexidine mengetahui n pada responden tidak terdapat hexsadol (Hexsatidine)
sebagai oral perbedaan penelitian kelompok tanda tanda VAP sama baiknya dengan
hygiene CPIS pada Kuantitatif hexsadol dan (96,67%)taetapi hanya 1 penggunaan oral
terhadap pemberian dengan 15 responden 93,33%) responden hygiene menggunakan
pencegahan Heksadol dan menggun pada terdiagnosa VAP pada clorhexsidine.
ventilator Chlorheksidine akan kelompok kelompok didapatkan
associated sebagai oal desain chlorhexidine terbanyak pada rentang
pneumonia hygiene kuasi 36,5 c-38,4c sebanyak 22
(vap) terhadap ekxperim responden (73,3%), untuk
No Judul Penulis Tahun Jenis Tujuan Metode Karakteristik Hasil Rekomendasi
literature Sampel
pencegahan ental dua kategori keluaran secret
VAP pada grop pada kedua kelompok
pasien paling tinggi adalah tidak
terpasang adanya secret ataupun
Ventilator tidak ada secret sebanyak
mekanik 25 responden (83,3%)
untuk kada leukosit pada
kedua kelompok berada
pada <4000 atau >11000
sebanyak 24 responden
(80%).
4. Pengaruh Amat 2019 Artikel Tujuan Penelitian Pengambilan Kejadian VAP sebelum Pelaksanaan kebersihan
oral hygiene Tohirin, penelitian penelitian ini konjugasi sampel pengobatan oral hygiene mulut dengan
menggunaka Mona untuk Pra- dilakukan menggunakan hexadol menggunakan hexadol
n hexadol Saparw mengetahui Eksperim secara gargle adalah rata-rata gargle adalah skor 3,2
gargle dalam ati pengeuh ental berurutan skor CPIS 3,2 dengan kemudian ratarata skor
meminimalka pelaksanaan dengan sampling skor terrendah 1 dan skor CPIS sebelum
n kejadian Kebersihan desainSat sejumlah 15 tertinggi 6. Hasil pelaksanaan kebersihan
ventilator mulut u responden. ditemukan ada 1 (6,7%) mulut menggunakan
associated menggunakan Kelompok Kriteria yang dari 15 pasien memiliki hexadol gargle adalah
pneumonia obat kumur Pretest – termasuk skor CPIS 6, artinya skor 1,6 dalam 8 jam
(vap) hexadol posttest sampel adalah pasien tersebut sekali dalam 4 hari
antiseptikdala Desain. usia pasien 25 mengalami VAP. bertutut-turut.
m tahun sampai
kejadianPneu 60 tahun,
No Judul Penulis Tahun Jenis Tujuan Metode Karakteristik Hasil Rekomendasi
literature Sampel
monia Terkait menggunakan
Penggemar(V antibiotik yang
AP) sama.
5. Komparasi Hadi 2014 Artikel Penelitian ini Penelitian Jumlah Gambaran CPIS pada Penggunaan oral
pemberian Kusuma penelitian bertujuan ini sampel adalah pada pasien dengan hygiene 2 (dua) kali
hexadol dan Atmaja untuk merupaka 30 responden: Ventilator mekanik perhari menggunakan
chlorhexidine mengidentifika n 15 responden diruang IPI Hampir hexadol (hexetidine)
sebagai oral si kejadian penelitian pada seluruh reponden tidak sama baiknya dengan
hygiene VAP pada kuantitatif kelompok terdapat tanda-tanda VAP penggunaan oral
terhadap kelompok dengan hexadol dan (96,67%), tetapi hanya 1 hygiene menggunakan
pencegahan Chlorhexidine menggun 15 responden (3,33%) responden Clorhexidine.
ventilator dan kelompok akan pada terdiagnosis VAP pada
associated hexadol desain kelompok kelompok chlorhexidine,
pneumonia (hexetidine) quasy chlorhexidine. dari kategori suhu pada
(vap) melalui experime kedua kelompok
penilaian 5 ntal dua didapatkan terbanyak
kategori, yaitu: group. pada rentang 36,50C-
Suhu keluaran Populasi 38,40C sebanyak 22
secret, hasil dalam respoden (73,3%), untuk
foto rontgent, penelitian kategori keluaran secret
jumlah ini adalah pada kedua kelompok
Leukosit dan pasien paling tinggi adalah tidak
kadar kritis adanya secret ataupun
Oksigen, terpasang tidak ada secret sebanyak
apabila total ventilator 25 responden (83,3%),
No Judul Penulis Tahun Jenis Tujuan Metode Karakteristik Hasil Rekomendasi
literature Sampel
skor dari 5 mekanik untuk dan untuk kategori
kategori ini ≥ 6 di IPI di kadar Leukosit pada
maka dapat RS kedua kelompok berada
dinyatakan Pantiwilas pada < 4000 atau >11000
VAP. a Citarum sebanyak 24 responden
dan RS. (80%).
Pantiwilas
a dr.
Cipto
Semaran
g. Sampel
yang
direkrut
dengan
tehnik
purposive
sampling.
6. Perbandinga Indriana 2022 Artikel Penelitian ini Data yang sampel Hasil penelitian Oral hygiene
n Kebersihan Natalia penelitian bertujuan digunaka penelitian menunjukkan bahwa tidak menggunakan
Mulut Ahmad untuk n dalam adalah 34 terdapat perbedaan yang chlorhxidine dan
Menggunaka Fauzi mengetahui penelitian responden bermakna antara oral hexadol dengan sikat
n Larutan pengaruh oral ini adalah yang terbagi hygiene menggunakan gigi bayi selama 5 hari
Klorheksidin hygiene data menjadi dua Chlorhexidine dan berturut-turut.
dan Larutan menggunakan primer kelompok. Hexadol dalam
Hexadol larutan dengan Kelompok pencegahan VAP di
No Judul Penulis Tahun Jenis Tujuan Metode Karakteristik Hasil Rekomendasi
literature Sampel
Terhadap klorheksidin teknik penelitian RSUD Bekasi dengan
Pencegahan dan larutan pengump dibagi menjadi nilai p = 0,933 (p value >
Pneumonia heksanol ulan data 2 kelompok alpha 0,05).
Terkait terhadap menggun yaitu kelompok
Ventilator pencegahan akan kontrol (pasien
Pada Pasien pneumonia lembar dengan
Dengan terkait observasi. ventilator
Ventilator ventilator pada Uji mekanik) oral
Mekanik pasien dengan hipotesis hygiene
ventilator menggun dengan
mekanik. akan klorheksidin
metode dan kelompok
Independ perlakuan
ent T-Test (pasien
dengan
ventilator
mekanik) oral
hygiene
dengan larutan
heksanol.
7. Faktor-Faktor Riasta 2017 Artikel Tujuan Jenis Sempel Pasien yang Oral Hygiene dilakukan
yang A, Nana penelitian Penelitian penelitian penelitian ini menggunakan ventilator selama 8 jam sekali
berhubungan R untuk ini adalah seluruh mekanik dengan jenis dalam 4 hari berturut-
dengan mengetahui Eksperim pasien yang kelamin laki laki sebanyak turut.
kejadian factor factor ental, manggunakan 16 orang (55,2%) dan
No Judul Penulis Tahun Jenis Tujuan Metode Karakteristik Hasil Rekomendasi
literature Sampel
ventilator yang penetlitian ventilator di icu pasien dengan jenis
associated berhubungan ini sebanyak 23 kelamin perempuan
pneumonia kejadian VAP dilakuakn orang sebanyak 13 orang
di icu pada pasien pada (44,8%)
yang bulan juni
menggunakan dan juli
ventilator 2017
mekanik di icu
8. Efektifitas Putri 2017 Artikel Mengetahui penelitian sampel yang Rata-rata frekuensi VAP “Efektifitas oral hygiene
oral hygiene yanti1) penelitian efektifitas oral kuantitatif digunakan awal pada kelompok dengan suction
dengan erwin2)j hygiene menggun dalam eksperimen adalah 0,27 menggunakan cairan
suction umaini) dengan akan penelitian ini sedangkan pada Chlorhexidine 0,2%
menggunaka suction rancanga adalah kelompok kontrol adalah dilakukan oleh perawat
n larutan menggunakan n purpossive 0,4. Hasil uji statistik T sebanyak 2 kali sehari
chlorhexidine cairan penelitian sampling Test didapatkan nilai p pada pagi dan sore hari
0,2% Chlorhexidine yaitu dengan jumlah value= 0,456 berarti p selama 30 menit dalam
terhadap 0,2% terhadap Quasi sampel value > α (0,05) maka Ho waktu 3 hari bertutut-
pencegahan pencegahan Experime sebanyak 30 gagal ditolak. Kedua turut.
ventilator Ventilator ntal orang dengan kelompok adalah
associated Associated dengan rincian 15 homogen sehingga
pneumonia Pneumonia pendekat orang sebagai penelitian dapat
(vap) pada (VAP) pada an kelompok dilanjutkan.
pasien yang pasien yang Randomiz kontrol dan 15
terpasang terpasang ed orang sebagai
ventilator ventilator Posttest kelompok
No Judul Penulis Tahun Jenis Tujuan Metode Karakteristik Hasil Rekomendasi
literature Sampel
mekanik mekanik Only eksperimen.
Control
Design
9. Perbedaan Widya 2017 Artikel Tujuan Penelitian jumlah sampel Jumlah koloni bakteri Oral Hygiene
jumlah A.Patab penelitian penelitian ini ini 10 orang. rongga mulut sebelum menggunakan obat
pertumbuhan ang, untuk merupaka Kriteria inklusi berkumur dengan obat kumur yang
koloni bakteri Michael mengetahui n dalam kumur Chlorheksidine mengandung
rongga mulut A.Lema perbedaan penelitian penelitian ini terlihat yang paling kecil Chlorheksidine 0,2%
sebelum dan n, jumlah koloni eksperim adalah berusia yaitu pada sampel 5 dengan alat yang
sesudah Jimmy bakteri yang en semu 20-25 tahun, dengan jumlah 10 3CFU / digunakan yaitu: pipet
menggunaka Maryon tumbuh di (quasi memiliki oral mL sedangkan, jumlah ukur, tabung reaksi,
n obat kumur o rongga mulut eksperim clearens yang bakteri koloni paling penampungan steril,
yang sebelum dan en) baik, dan banyak terdapat pada penghitung koloni,
mengandung sesudah dengan bersedia sampel 1, 7, 9, 10 dengan stopwatch, dan media
chlorheksidin menggunakan rancanga berpartisipasi jumlah 107CFU / mL. anger nutrien.
e obat kumur n dalam Jumlah bakteri koloni
yang penelitian penelitian sebelum berkumur obat
mengandung pretest kumur yang mengandung
klorheksidin. and chlorheksidine terlihat
posttest hasil yang bervariasi juga.
control
group
10. Pengaruh Liliana 2017 Artikel Tujuan Metode Dilakukan Insiden VAP yang lebih Oralhygiene
kebersihan Noemi, penelitian ini dalam pada pasien rendah diamati pada grup menggunakan teknik
No Judul Penulis Tahun Jenis Tujuan Metode Karakteristik Hasil Rekomendasi
literature Sampel
mulut dan maria penelitian untuk penelitian yang 1 (2,7%-95% CI 0,7-7,8) bass yang dimodifikasi
bilas mulut del mengetahui ini Kuasi- menjalani CVS dibandingkan dengan terdiri dari memiringkan
Chlorhexsidi carme efek menyikat Ekperime di RS kelompok 2 (8,7%,95% CI sikat gigi pada sudut 45o
ne Gluconate gigi ditambah ntal 4,9-147) (p 04) dan menyikat tidak lebih
0,12% dalam bilas oral dari 3 gigi
mencegah klorhexsidine sekaligus ,menggunaka
pneumonia glokonat n Gerakan melingkar
terkait 0,12% dalam yang lembut selama 10-
ventilator mencegah 15 detik, memastikan
VAP bahwa setiap gigi disikat
pada setiap permukaan.
Kebersihan dilengkapi
dengan benang gigi dan
sikat interdenal, dan gigi
tiruan Sebagian
dibersihkan dengan
sesuai kebutuhan.
Pasien berkumur
dengan Klorheksidine
0,12% setiap 12 Jam
selama 3 hari.
B. PEMBAHASAN
dicega. Berdasarkan analisis jurnal yang dilakukan pada 10 artikel pada table
dilakukan pada 20 subjek terdiri dari 16 wanita dan 4 pria yang berusia rata-rata
system lektopero
dengan ventilator. Desain Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu
menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara oral hygiene
p = 0,933 (p value > alpha 0,05). Oral hygiene menggunakan chlorhxidine dan
Penelitian yang dilakukan oleh Hadi Kusuma Atmaja (2019) bertujuan uantuk
hamper seluruh responden tidak terdapat tanda tanda VAP (96,67%) taetapi
kategori keluaran secret pada kedua kelompok paling tinggi adalah tidak adanya
secret ataupun tidak ada secret sebanyak 25 responden (83,3%) untuk kada
leukosit pada kedua kelompok berada pada <4000 atau >11000 sebanyak 24
responden (80%). Penggunaan oral hygiene 2 (dua) kali per hari menggunakan
ektubasi.
kelompok paling tinggi adalah tidak adanya secret ataupun tidak ada secret
sebanyak 25 responden (83,3%), untuk dan untuk kategori kadar Leukosit pada
kedua kelompok berada pada < 4000 atau >11000 sebanyak 24 responden
adalah 3,2 kemudian ratarata skor CPIS sebelum pelaksanaan kebersihan mulut
skor 3,2 kemudian ratarata skor CPIS sebelum pelaksanaan kebersihan mulut
menggunakan hexadol gargle adalah skor 1,6 dalam 8 jam sekali dalam 4 hari
bertutut-turut.
Penelitian yang dilakukan oleh Hadi Kusuma Atmaja (2017) bertujuan untuk
desain quasy experimental dua group. Sampel yang digunakan 330 responden:
keluaran secret pada kedua kelompok paling tinggi adalah tidak adanya secret
ataupun tidak ada secret sebanyak 25 responden (83,3%), untuk dan untuk
kategori kadar Leukosit pada kedua kelompok berada pada < 4000 atau >11000
ventilator pada pasien dengan ventilator. Desain penelitian data primer dengan
nilai p = 0,933 (p value > alpha 0,05). Oral hygiene menggunakan chlorhxidine
(VAP) pada pasien yang terpasang ventilator mekanik. Dengan desain penelitian
eksperimen adalah 0,27 sedangkan pada kelompok kontrol adalah 0,4. Hasil uji
statistik T Test didapatkan nilai p value= 0,456 berarti p value > α (0,05) maka Ho
gagal ditolak. “Efektifitas oral hygiene dengan suction menggunakan cairan
Chlorhexidine 0,2% dilakukan oleh perawat sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan
bakteri yang tumbuh di rongga mulut sebelum dan sesudah menggunakan obat
group. sampel 10 orang kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah berusia 20-25
tahun. Dengan hasil Jumlah koloni bakteri rongga mulut sebelum berkumur
dengan obat kumur Chlorheksidine terlihat yang paling kecil yaitu pada sampel 5
hasil yang bervariasi juga. Oral Hygiene menggunakan obat kumur yang
mengandung Chlorheksidine 0,2% dengan alat yang digunakan yaitu: pipet ukur,
anger nutrien.
Penelitian yang dilakukan oleh Liliana Noemi, maria del carme (2017)
bertujuan untuk untuk mengetahui efek menyikat gigi ditambah bilas oral
Dengan hasil Insiden VAP yang lebih rendah diamati pada grup 1 (2,7%-95% CI
sikat gigi pada sudut 45o dan menyikat tidak lebih dari 3 gigi
sekaligus ,menggunakan Gerakan melingkar yang lembut selama 10-15 detik,
dilengkapi dengan benang gigi dan sikat interdenal, dan gigi tiruan Sebagian
yang dimodifikasi terdiri dari memiringkan sikat gigi pada sudut 45o dan menyikat
tidak lebih dari 3 gigi sekaligus ,menggunakan Gerakan melingkar yang lembut
selama 10-15 detik, memastikan bahwa setiap gigi disikat pada setiap
permukaan. Kebersihan dilengkapi dengan benang gigi dan sikat interdenal, dan
Larutan CHX memiliki berbagai macam konsentrasi yaitu 0,2%, dan 0,12%.
spektrum yang luas, mampu melawan bakteri gram negatif patogen VAP, dan
berfungsi sebagai anti plak mukosa (Timsit et al., 2017). Meskipun larutan ini
memiliki efek samping pada perubahan warna gigi jika digunakan dalam jangka
panjang, Institute for Health Improvement (IHI) tetap menyarankan larutan ini
sebagai perawatan mulut dalam Bundel VAP (Hua et al., 2016). Pada penelitian
ada perbedaan yang signifikan terkait kejadian VAP (Indriana Natalia Ahmad
klorheksidine Terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan antara oral hygiene
2020). Pada penelitian lain yang dilakukan (Putri yanti erwin jumaini 2017) yang
membandingkan efek perawatan mulut dengan larutan CHX 0,2% dengan CHX
0,12% menunjukkan kelompok CHX 0,12% memiliki hasil yang lebih baik. Hal
digunakan maka akan semakin efektif dalam pencegahan VAP (Guler & Turk,
2018).
BAB V
A. KESIMPULAN
yang dimodifikasi terdiri dari memiringkan sikat gigi pada sudut 45 o dan
yang lembut selama 10-15 detik, memastikan bahwa setiap gigi disikat pada
Larutan CHX memiliki berbagai macam konsentrasi yaitu 0,2%, dan 0,12%.
B. SARAN