Oleh:
Akhmad Syukrillah
22300076
Rerata nilai fungsi ventilasi paru pasien PPOK setelah intervensi antara
kelompok intervensi dengan kelompok kontrol berbeda secara signifikan (p
value = 0.012). Peningkatan nilai fungsi ventilasi paru berhubungan dengan
usia (p value = 0.001), tetapi tidak ditemukan berhubungan dengan tinggi
badan (p value = 0.091) dan jenis kelamin (p value = 0.346). Breathing
retraining dapat diterapkan pada pasien PPOK untuk meningkatkan fungsi
ventilasi paru.
8. Saran Penelitian
menyimpulkan bahwa breathing retraining memberikan pengaruh
dalam meningkatkan fungsi ventilasi paru pasien PPOK. Kelemahan penelitian
ini adalah jumlah sampel yang cukup kecil sehingga kekuatan analisis
(power of analysis) hanya menggambarkan kelompok sampel yang diambil.
perlu dilakukan penelitian yang melibatkan sampel lebih banyak dan
penambahan variabel lain, serta menambah lama waktu intervensi, sehingga
akan didapatkan hasil yang lebih kuat dan lebih mewakili populasi umum
pasien PPOK
9. Korelasi Antara Isi Jurnal dan Kondisi Rill
B. KRITISI JURNAL
Critical Point Critical Ya Tidak Keterangan
Apraisal Apraisal
Judul Apakah judul Ya
memenuhi kaidah
penulisan judul?
Apakah penulisan Ya
judul
menggunakan
tanda tanya(?)?
Ya
Apakah penulisan
judul
menggunakan
tanda seru(!)?
Penulis Apakah nama Ya
penulis
dicantumkan?
Apakah asal Tida
institusi penulis k
dicantumkan?
Apakah asal
Ya
institusi penulis
sesuai dengan
topik penelitian?
Bidang ilmu Apakah bidang Ya Keperawatan Non Bedah
ilmu tercantum
dalam judul
penelitian?
Ya
Apakah latar
belakang penulis
(institusi tempat
bekerja) sesuai
dengan bidang
ilmu topik
penulisan?
Metode Apakah tujuan Ya
penelitian penelitian
disebutkan?
Apakah desain Ya
penelitian yang
digunakan
disebutkan?
Ya
Apakah desain
penelitian sesuai
dengan tujuan
penelitian? Ya Berdasarkan kriteria inklusi
Bagaimana sampel tersebut didapatkan 34 pasien,
dalam penelitian dengan perincian 17 pasien
tersebut dipilih? untuk kelompok intervensi dan
17 pasien untuk kelompok
kontrol
2. Kekuatan Penelitian
kemampuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan sebab-akibat yang
dihasilkan pada penelitian eksperiment lebih kuat atau bahkan paling kuat
dibandingkan penelitian non-eksperimental. artinya, variabel terikat yang terjadi
atau muncul dalam penelitian eksperimen hanya disebabkan oleh variabel bebas
dan bukan oleh faktor-faktor lainnya.
Kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih veriabel yang
diinginkan peneliti.