Anda di halaman 1dari 5

PRESENTASI JURNAL

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


“PENGARUH BREATHING RETRAINING TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI
VENTILASI PARU PADA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PPOK”

Oleh:
Akhmad Syukrillah
22300076

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATANCITRA DELIMA BANGKA BELITUNG
2022/2023
A. RESUME JURNAL
1. Judul Penelitian : PENGARUH BREATHING RETRAINING TERHADAP
PENINGKATAN FUNGSI VENTILASI PARU PADA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN PPOK
2. Nama Peneliti : Faridah Aini
3. Tempat dan Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan di sebuah RS di Jakarta
selama dua bulan (April-Mei 2017).
4. Populasi dan Sampel
Berdasarkan kriteria inklusi tersebut didapatkan 34 pasien, dengan perincian
17 pasien untuk kelompok intervensi dan 17 pasien untuk kelompok kontrol
5. Tujuan Penelitian
bertujuan menjelaskan pengaruh breathing retraining terhadap peningkatan
fungsi ventilasi paru pada pasien penyakit Paru
6. Metode Penelitian
Penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan control group pretest-post test
7. Hasil Penelitian

Rerata nilai fungsi ventilasi paru pasien PPOK setelah intervensi antara
kelompok intervensi dengan kelompok kontrol berbeda secara signifikan (p
value = 0.012). Peningkatan nilai fungsi ventilasi paru berhubungan dengan
usia (p value = 0.001), tetapi tidak ditemukan berhubungan dengan tinggi
badan (p value = 0.091) dan jenis kelamin (p value = 0.346). Breathing
retraining dapat diterapkan pada pasien PPOK untuk meningkatkan fungsi
ventilasi paru.

8. Saran Penelitian
menyimpulkan bahwa breathing retraining memberikan pengaruh
dalam meningkatkan fungsi ventilasi paru pasien PPOK. Kelemahan penelitian
ini adalah jumlah sampel yang cukup kecil sehingga kekuatan analisis
(power of analysis) hanya menggambarkan kelompok sampel yang diambil.
perlu dilakukan penelitian yang melibatkan sampel lebih banyak dan
penambahan variabel lain, serta menambah lama waktu intervensi, sehingga
akan didapatkan hasil yang lebih kuat dan lebih mewakili populasi umum
pasien PPOK
9. Korelasi Antara Isi Jurnal dan Kondisi Rill
B. KRITISI JURNAL
Critical Point Critical Ya Tidak Keterangan
Apraisal Apraisal
Judul  Apakah judul Ya
memenuhi kaidah
penulisan judul?
 Apakah penulisan Ya
judul
menggunakan
tanda tanya(?)?
Ya
 Apakah penulisan
judul
menggunakan
tanda seru(!)?
Penulis  Apakah nama Ya
penulis
dicantumkan?
 Apakah asal Tida
institusi penulis k
dicantumkan?

 Apakah asal
Ya
institusi penulis
sesuai dengan
topik penelitian?
Bidang ilmu  Apakah bidang Ya Keperawatan Non Bedah
ilmu tercantum
dalam judul
penelitian?
Ya
 Apakah latar
belakang penulis
(institusi tempat
bekerja) sesuai
dengan bidang
ilmu topik
penulisan?
Metode  Apakah tujuan Ya
penelitian penelitian
disebutkan?
 Apakah desain Ya
penelitian yang
digunakan
disebutkan?
Ya
 Apakah desain
penelitian sesuai
dengan tujuan
penelitian? Ya Berdasarkan kriteria inklusi
 Bagaimana sampel tersebut didapatkan 34 pasien,
dalam penelitian dengan perincian 17 pasien
tersebut dipilih? untuk kelompok intervensi dan
17 pasien untuk kelompok
kontrol

Penelitian kuasi eksperimen


 Dalam bentuk apa dengan rancangan control group
hasil penelitian pretest-posttest
disajikan?
Hasil  Apakah hasil Ya Rerata nilai fungsi ventilasi
penelitian penelitian dapat paru pasien PPOK setelah
intervensi antara kelompok
diimplikasikan di intervensi dengan kelompok
keperawatan? kontrol berbeda secara
signifikan (p value = 0.012).
peningkatan nilai fungsi
ventilasi paru berhubungan
dengan usia (p value = 0.001),
tetapi tidak ditemukan
berhubungan dengan tinggi
badan (p value = 0.091) dan
jenis kelamin (p value = 0.346).
Breathing retraining dapat
diterapkan pada pasien PPOK
untuk meningkatkan fungsi
ventilasi paru.

Daftar  Apakah daftar Ya Seluruh refrensi up to date


pustaka pustaka yang kurang dari 10 tahun
digunakan up to
date?
Ya
 Apakah daftar
pustaka yang
digunakan sesuai
topik penelitian?
Ya
 Apakah daftar
pustaka yang
digunakan dari
sumber yang
terpercaya?

C. KELEMAHAN DAN KEKUATAN PENELITIAN


1. Kelemahan Penelitian
Kelemahan utama desain satu kelompok ini adalah, karena tidak menggunakan
kelompok pengendali, maka pelaksana eksperimen tidak dapat beranggapan
bahwa perubahan yang terjadi antara hasil pretest dan posttest itu disebabkan
oleh perlakuan eksperimental. Selalu ada kemungkinan bahwa variabel luarlah
yang menyebabkan semua tau sebagian dari perubahan itu. Jadi desain ini tidak
memilki validitas internal

2. Kekuatan Penelitian
kemampuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan sebab-akibat yang
dihasilkan pada penelitian eksperiment lebih kuat atau bahkan paling kuat
dibandingkan penelitian non-eksperimental.  artinya,  variabel terikat yang terjadi
atau muncul dalam penelitian eksperimen hanya disebabkan oleh variabel bebas 
dan bukan oleh faktor-faktor lainnya.

Kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih veriabel yang
diinginkan peneliti.

Anda mungkin juga menyukai