Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL APPRAISAL CHECK LIST

Judul :HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN


AIR SUSU IBU BAYI UMUR SATU HARI SAMPAI TIGA BULAN
Penulis :Ni putu Hennyka Putri,Ny Wayan Armini .

Critical Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan


Appraisal
Apakah judul memenuhi  Judul sesuai kiadah penulisan
kaidah penulisan judul yakni berbentuk segitiga
terbalik
Judul Apakah penulisan  Pada judul tidak terdapat
menggunakan tanda tanya (?) tanda Tanya (? )
Apakah penulisan judul  Pada judul tidak terdapat
menggunakan tanda seru tanda seru
Apakah nama penulis  Ni putu Hennyka Putri,Ny
dicantumkan? Wayan Armini
Apakah asal institusi penulis  Dosen jurusan kebidanan
dicantumkan? politeknik kesehatan
Penulis
denpasar
Apakah asal institusi penulis  Asal instusi berasal dari ilmu
sesuai dengan topik peneitian kebidanan dan berhubungan
dengan judul
Apakah bidang ilmu yang  Bidang ilmu kesehatan
tercantum dalam judul
penelitian?
Bidang
Apakah latar belakang penulis  Ni putu Hennyka Putri,Ny
Ilmu
(institusi tempat bekerja) Wayan Armini Alumni
sesuai dengan bidang ilmu program studi DIII kebidanan
topik penulisan?
Apakah tujuan penelitian  Untuk mengetahui hubungan
disebutkan? inisiasi dini dengan
keberhasilan pemberian air
susu ibu bayi satu hari
sampai tiga bulan
Apakah desain penelitian yang  Quasi Eksperimen
digunakan?
Apakah desain penelitian  Desain penelitian
Metodologi sesuai dengan tujuan Quasi Eksperimen
Penelitian penelitian? Dengan perancangan statistic
group
Comparison post tes
Kelompok control
eksperimen
Bagaimana pemilihan sampel  Sampel yang digunakan
dalam penelitian tersebut? adalah randominasi sample
Apakah uji statistik yang  Chi Square dengan tingkat
digunakan sesuai? kepercayaan 95% atau 0,05%
Hasil Apakah hasil penelitian dapat  Sebnyak 87% ibu menysui
Penelitian diimplementasikan pada pasien diberikan pendidikan tentang
anda? inisasi menyusui dini
Apakah daftar pustaka yang  2006 - 2012
digunakan up to date?
Apakah daftar pustaka yang  Tercantum dalam daftar
Daftar
digunakan sesuai? pustaka jurnal
Pustaka
Apakah daftar pustaka yang Ya Dari buku yang terpercaya
digunakan dari sumber yang
terpercaya?

PENJELASAN

1. JUDUL
a. Apakah judul memenuhi kaidah penulisan judul?
Judul adalah pernyataan singkat tentang masalah/variabel, subyek/obyek, tempat ,dan atau
waktu penelitian sesuai dengan jenis penelitian (deskriptif atau korelasional.) Judul
sebaiknya memiliki kata maksimal 20 kata. Setiap jurnal ilmiah atau jurnal skripsi harus
memiliki judul yang jelas. Judul juga harus mewakili isi dari jurnal itu sendiri, untuk
memudahkan pembaca dan memberikan gambaran tentang isi dan inti jurnal. Judul
semestinya:
1) Tidak boleh memiliki kata bermakna ganda, umum atau jamak
2) Aktual dan menarik;
3) Ada konsep teorinya;
4) Bisa/mampu diteliti, diukur, dijawab persoalannya.
5) Jelas variabelnya.
6) Tidak perlu selalu mencantumkan tempat dan waktu penelitian
b. Apakah penulisan menggunakan tanda tanya dan Apakah penulisan judul menggunakan
tanda seru
Dalam penulisan judul sebuah artikel tidak boleh mencantumkan tanda baca, ataupun
menggunakan penulisan yang bersifat perintah atau pertanyaan.

2. PENULIS
a. Apakah nama penulis dicantumkan?
b. Apakah asal institusi penulis dicantumkan?
c. Apakah asal institusi penulis sesuai dengan topik peneitian
Nama penulis ditulis lengkap (tanpa gelar) Status Penulis (asal kampus, asal bidang keahliah)
ditulis, kesesuaian antara institusi dan topik harus benar benar diperhatikan

3. BIDANG ILMU
a. Apakah bidang ilmu yang tercantum dalam judul penelitian?
b. Apakah latar belakang penulis (institusi tempat bekerja) sesuai dengan bidang ilmu topik
penulisan?
Bidang ilmu tidak selalu dituliskan di identitas penulis, tetapi asal institusi peneliti biasanya
sudah cukup memperlihatkan bidang ilmu yang digeluti si peneliti, bidang ilmu inilah yang
harus disesuaikan dengan topik penelitian, apabila bidang ilmu tidak sesuai dengan topik
dikhawatirkan hasil penelitian tidak valid.

4. METODOLOGI PENELITIAN
a. Apakah tujuan penelitian disebutkan?
Tujuan penelitian harus disebutkan dengan jelas, biasanya tercantum pada bagian abstrak
ataupun latar belakang
b. Apakah desain penelitian yang digunakan?
Desian penelitian tertulis di bagian abstrak dan metode, contohnya cross sectional, case
control, atau quasi eksperimen, dan masih banyak yg lainnya (pelajari lagi desain
oenelitian agar lebih paham)
c. Bagaimana pemilihan sampel dalam penelitian tersebut?
Sampel dapat dilihat pada bagian abtrak dan metode, biasanya berdekatan dengan
populasi, sampel dapat diambil dengan berbagai amcam teknik misal total sampling,
accidental sampling atau random sampling dsb (pelajari lagi teknik sampling agar lebih
paham)
d. Apakah uji statistik yang digunakan sesuai?
Uji statistik yg digunakan dapat dilihat pada bagian abstrak dan metode, contohnya chi-
square, Uji T Mann Whitney, Wilcoxon, dsb
Perhatikan betul dalam metode apakah metode sesuai dengan topik penelitian, apakah
pemilihan sampel sudah tepat, dan apakah uji statistik yang digunakan sudah tepat.

5. HASIL PENELITIAN
Apakah hasil penelitian dapat diimplementasikan pada pasien anda?
Sebelum memutuskan untuk menerapkan evidence yang kita peroleh dari artikel review
sistematik dan meta analisis, kita harus menentukan terlebih dahulu apakah pasien kita
memiliki kesamaan dengan subjek dalam studi-studi yang dilibatkan dalam review. Untuk
kepentingan tersebut, kita perlu memperhatikan hal-hal dibawah ini:
1. Kesamaan populasi studi dengan populasi lokal: pertimbangkan ras, suku,
karakteristik fisiologis atau klinis, ada tidaknya faktor komorbid dan kontraindikasi.
2. Keuntungan dan kerugian: pertimbangkan keuntungan yang diraih apabila evidence
yang diperoleh diterapkan pada pasien dan kerugiannya apabila tidak diterapkan
pada pasien.
3. Pilihan pasien: terkait dengan keputusan pasien dan keluarganya.
4. Ketersediaan: pertimbangkan aspek geografis, teknologi, sosial, dan kultural
5. Biaya: pertimbangkan efektifitas biaya berdasarkan keuntungan dan kerugian yang
diperoleh serta pilihan pasien

6. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka yang digunakan harus relevan dengan topik penelitian, untuk buku sumber
utama masih dapat digunakan cetakan yang lebih dari 5 tahun dari tahun pembuatan jurnal,
namun untuk artikel ataupun jurnal pendukung sebaiknya tidak lebih dari 5 tahun,
dikhawatirkan sudah terjadi revisi data ataupun perubahan data jika digunakan sumber yang
terlalu tua. Selain itu sumber harus valid, jika buku harus benar bisa dibuktikan buku yang
ada, apabila mengggunakan artikel dari web, mohon di pastikan link nya valid dan bisa
dikases dari manapun, apabila jurnal, harus merupakan jurnal ilmiah yang sudah diterbitkan
dan diakui keberadaan jurnalnya.
CRITICAL APPRAISAL DIAGNOSIS

NO Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan


1. Apakah terdapat ketersamaan
antara uji diagnosis yang sedang
diteliti dengan baku emas (Gold
Standart)?
2. Apakah sampel subyek penelitian
meliputi spektrum penyakit dari
yang ringan sampai berat, penyakit
yang terobati dan tidak dapat
terobati?
3. Apakah presisi uji diagnosis dan
variasi pengamat dijelaskan?
4. Apakah istilah “normal”
dijelaskan?
5. Apakah uji diagnosis yang diteliti
merupakan bagian dari suatu
kelompok uji diagnosis, apakah
kontribusinya pada kelompok uji
diagnosis tersebut dijelaskan?
6. Apakah cara dan teknik melakukan
uji diagnosis yang diteliti
dijelaskan, sehingga dapat
direplikasi?
7. Apakah kegunaan uji diagnosis
yang sedang diteliti disebutkan?
8. Apakah uji diagnosis yang sedang
diteliti dapat direplikasi sesuai
dengan keadaan dan kemampuan
yang dimiliki ditempat anda ?
9. Apakah anda dapat membuat
perkiraan klinis yang sesuai dengan
keadaan pasien anda setelah
melihat uji diagnosis tersebut?
10. Apakah kegunaan uji diagnosis
yang anda perkirakan tadi dapat
membantu pasien anda?
Checklist Telaah Kritis Artikel Diagnosis

1. Apakah terdapat ketersamaan antara uji diagnosis yang sedang diteliti dengan baku
emas [Gold Standart] ?
Uji diagnosis baru harus dilakukan pada kelompok penyakit baik yang mempunyai baku
emas maupun yang tidak mempunyai baku emas.Hasil uji diagnosis harus bisa digunakan
oleh seorang klinisi untuk menentukan bahwa seseorang benar-benar sakit atau tidak.Uji
diagnosis baru harus dibandingkan dengan uji diagnosis baku emas

2. Apakah sampel subyek penelitian meliputi spektrum penyakit dari yang ringan sampai
berat, penyakit yang terobati dan tidak dapat terobati ?
Penyakit demam berdarah biasanya tidak sulit untuk menentukan diagnosisnya.Arti klinis
sesungguhnya dari suatu uji diagnosis baru adalah terletak pada nilai prediksinya dari kasus
yang samar-samar.Jadi penulis harus menjelaskan spektrum penyakit dari subyek yang
diteliti

3. Apakah lokasi penelitian disebutkan dengan jelas ?


Nilai prediksi sangat dipengaruhi oleh prevalensi.Pasien yang datang ke puskesmas tentunya
berbeda dengan pasien yang datang ke rumah sakit tipe A.Dalam artikel harus di cantumkan
lokasi penelitian dan seleksi pasien, sehingga pembaca dapat menghitung nilai prediksi bila
ingin diterapkan di tempat kerjanya.Seleksi harus dicantumkan, sebab pembaca sepantasnya
menerima jaminan bahwa hasil uji diagnosis disebabkan oleh mekanisme penyakit bukan
oleh perbedaan sifat seperti umur, jenis kelamin, diet dari subyek penelitian

4. Apakah presisi uji diagnosis dan variasi pengamat dijelaskan ?


Validitas suatu uji diagnosis menuntut tidak adanya bias dan adanya presisi.Deskripsi dari
suatu uji diagnosis harus jelas agar pembaca dapat mengulanginya dengan cara yang sama

5. Apakah istilah “ normal “ dijelaskan ?


Dalam makalah penulis harus menjelaskan apa yang dimaksud dengan “normal” dan
pembaca harus puas bahwa istilah yang dipakai oleh penulis memang mempunyai arti
klinis.Beberapa istilah yang dipakai sebagi standar normal adalah :1.Percentil.2.Faktor resiko
( resiko terhadap kesakitan atau kematian)3 Kriteria kultur ( lebih baik langsing dari pada
gemuk)4.Suatu rentang harga dimana suatu terapi memberikan hasil yang bermanfaat
diabnding kerugiannyaMisal harga normal tekanan darah adalah 130/80 mmHg
6. Apakah uji diagnosis yang diteliti merupakan bagian dari suatu kelompok uji
diagnosis, apakah kontribusinya pada kelompok uji diagnosis tersebut dijelaskan ?
Kebanyakan suatu uji diagnosis hanya menguji satu dari beberapa manifestasi klinis dari
suatu penyakit.Apakah penulis menjelaskan kontribusi manifestasi klinis yang diuji tersebut
terhadap manifestasi penyakit yang sesungguhnya.

7. Apakah cara dan tehnik melakukan uji diagnosis yang sedang diteliti dijelaskan,
sehingga dapat direplikasi ?
Penulis harus menerangkan dengan jelas mengenai bagaimana mengerjakan uji diagnosis
tersebut yang meliputi :Bagaimana melakukan dan bagaimana mengisterpretasikan
hasilnya,Apakah ada persyaratan khusus seperti diet atau aktifitas fisik tertentu.Obat apa
yang harus dihindari.Bagaimana tranports dari spesimen dan penyimpanan untuk analisis
lebih banyak

8. Apakah kegunaan uji diagnosis yang sedang diteliti disebutkan ?


Kriteria utama dari uji diagnosis atau tindakan klinis adalah apakah pasien menjadi lebih
baiak atau tidak?Apakah kelainan dapat terdeteksi atau tidak.Apakah tindakan lebih lanjut
dapat dikurangi atau tidak?Apakah pasien atau dokter mendapat keuntungan dengan uji
diagnosis baru tersebut ?Bila tidak ada sebaiknya pembaca mencermati bagai mana akurasi,
presisi terhadap uji diagnosis baru tersebut
CRITICAL APPRAISAL THERAPY

NO Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan


1. Apakah subyek penelitian pada
kelompok terapi atau kelompok
kontrol betul-betul dilakukan secara
acak (random)?
2. Apakah semua subyek penelitian
dipertimbangkan dalam kesimpulan
?
3. Apakah subyek penelitian dan
peneliti tetap mengalami
“pembutaan” selama terapi
dilakukan?
4. Apakah selain terapi perlakuan ada
perlakuan lain yang sama?
5. Apakah semua keluaran (outcame)
dilaporkan?
6. Apakah kemaknaan statistik
maupun klinis dipertimbangkan
atau dilaporkan?
7. Apakah hasil penelitian dapat
digunakan untuk membantu pasien
anda?
8. Apakah pasien anda sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi
penelitian tersebut?
9. Apakah tindakan terapi yang
dilakukan dapat dilakukan ditempat
anda bekerja?
10. Apakah manfaat terapi sebanding
dengan Harm dan biaya?
Checklist Telaah Kritis Artikel Therapy

1. Apakah alokasi subyek penelitian ke kelompok terapi atau kontrol betul betul secara
acak (random) atau tidak ?
Subyek penelitian harus mempunyai probabilitas yang sama pada alokasi kelompok terapi
atau kontrol.Istilah ” randomized trial” atau “random allocation” harus ada dalam abstrak
pada jurnal tersebut.Dengan “random allocation “(alokasi random) bertujuan untuk
menghilangkan bias pada hasil penelitian.
a. Dua langkah dalam membaca artikel/ jurnal tentang terapi yaitu
A. Telusuri artikel yang mencantumkan “randomized clinical trial”
B. Bila tidak ditemukan artikel tentang “randomized clinical trial” , maka klinisi dianjurkan
memilih artikel yang memuat investigasi subeksperimental.

2. Apakah semua keluaran ( autcome) dilaporkan ?


Hasil uji klinis secara random harus dilaporkan seluruhnya

3. Apakah studi menyerupai lokasi anda bekerja atau tidak ?


Subyek penelitian harus diketahui secara demografi sosial dan secara klinis, sehingga klinisi
dapat membandingka dengan situasi tempat bekerja.Subyek penelitian harus mirip dengan
tempat bekerja klinisi.Kalau semua jawaban diatas ya, berati artikel tersebut bisa digunakan
untuk pedoman terapi.

4. Apakah kemaknaan statistik maupun klinis dipertimbangkan atau dilaporkan ?


Kemaknaan klinis berhubungan dengan seberapa manfaat klinis terhadap terapi obat tertentu.
Kemaknaan statistik berhubungan dengan hasil kesimpulan penelitian benar-bernar
bermakna secara statistik tanpa memperitmbangkan kepentingan klinis.

5. Apakah tindakan terapi yang dilakukan dapat dilakukan ditempat anda bekerja atau
tidak ?
Terdapat 4 pokok :1. Perlakuan harus dijelaskan dengan terperinci agar dapat direplikasi.2.
Perlakuan harus punya arti biologis dan klinis.3. Perlakuan harus tersedia dan dapat diterima
penderita.4. Peneliti harus dapat menjelaskan bagaimana cara menghindari kontaminasi atau
co-intervensi.
6. Apakah semua subyek penelitian diperhitungkan dalam kesimpulan ?
Pembaca harus jeli mencatat berapa subyek penelitian yang termasuk kelompok perlakuan
(terapi) atau kelompok kontrol.Tabel 3 dari hasil penelitian uji klinis acak( randomized
clinical trial) jumlah kasus sebesar 151 penderita dengan rincian : pembedahan versus
medikamentosa ( 79 dioperasi vs 72 medikamentosa ) setelah dihitung terdapat penurunan
reduction in risk sebesar 27 % (p=0,02), tetapi Setelah diteliti jumlah kasus sebesar 167, dan
ada 16 kasus meninggal karena stroke atau meninggal waktu masuk sehingga bila dihitung
penurunan reduction in risk hanya 16 % (p=0.09) berarti tidak bermakna
CRITICAL APPRAISAL PROGNOSIS

NO Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan


1. Apakah sampel penelitian  Sampel yang diambil
representatif dan didefinisikan sebnayak 78 orang ibu
secara jelas pada titik yang sama Bersalin .39 orang ibu di
dalam perjalanan penyakitnya? jadikankelompok kontrol
2. Apakah sampel penelitian di  Sampel yang diambil
follow-up secara lengkap dan cukup Y sebnayak 78 orang ibu
lama? Bersalin .39 orang ibu di
jadikankelompok kontrol
3. Apakah kriteria keluaran obyektif  Terdapat dikesimpulan
dan tidak bias? Y

4. Apakah ada penyesuaian/adjusment 


terhadap faktor prognostik yang y
penting?
5. Apakah hasil penelitian ini penting?  Tercantum dalam jurnal di
- Bagaimana gambaran outcome Y hasil penelitian
dari waktu ke waktu?
- Seberapa tepat perkiraan
prognosis
6. Apakah hasil penelitian dapat  Sebanyak 87 % ibu bersalin
diaplikasikan di tempat anda? Y diberikan pengetahuan
tentang inisasi menyusui dini
7. Apakah karakteristik pasien yang  Dari hasil wawancara tersebut
diteliti mirip dengan karakteristik Y diketahui sebagian besar ibu
pasien anda? bersalin hanya memberikan
asi pada anak nya umur 3
bulan saja
8. Apakah hasil penelitian dapat  Guna meningkatkan
membantu dalam membuat Y keberhasilan pemberian Asi
keputusan klinik yang penting dan Eksklusif yang secara tidak
bermanfaat bagi pasien anda? langsung menurunkan AKB
Checklist Telaah Kritis Artikel Prognosis

1. Apakah ada sampel pasien yang representatif dan didefinisikan secara jelas pada titik
yang sama/ similar point dalam perjalanan penyakit / course of the disease?
Pasien yang ikut dalam penelitian harus ada pada titik yang sama/ uniformly early point
penyakit. Waktu yang ideal adalah ketika manifestasi klinik muncul pertama kali. Hal ini
disebut sebagai "inception cohort."

2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama/ sufficiently long and complete?
Pasien harus diikuti sampai mereka pulih sempurna atau salah satu outcome penyakit muncul
(misalnya: kematian). Waktu follow-up harus cukup panjang untuk mendapatkan gambaran
tentang penyakit. Jumlah subyek yang hilang selama periode pengamatan (loss of follow up)
dapat mengancam validitas penelitian, semakin besar jumlah subyek yang hilang dalam
pengamatan akan semakin besar ancaman terhadap validitas penelitian.

3. Apakah digunakan kriteria outcome yang obyektif dan tidak berbias?


Beberapa outcome didefinisikan secara jelas, seperti kematian atau sembuh sempurna.
Diantara keduanya ada variasi yang luas dalam hal outcome, yang sulit untuk didefinisikan.
Peneliti harus menetapkan kriteria yang spesifik untuk masing-masing outcome. Peneliti yang
menilai outcome harus buta/ "blinded" terhadap karakteristik pasien dan faktor prognostik
untuk meminimalkan munculnya bias.

4. Apakah ada penyesuaian/adjustment terhadap faktor prognostik yang penting?


Untuk dapat membandingkan 2 kelompok, maka peneliti harus mempertimbangkan apakah
karakteristik pasien diantara kedua kelompok serupa atau tidak. Penyesuaian kedua kelompok
dapat dilakukan berbasis pada usia, jenis kelamin, atau variabel karakteristik lainnya.

5. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu ?


Pertanyaan yang sering muncul adalah “bagaimana peluang saya untuk tetap hidup dalam
kurun waktu sekian tahun setelah terdiagnosa penyakit?”. Gambaran prognosis sering
diperlihatkan sebagai: (1) x year survival rate (jumlah pasien yang tetap hidup sampai
pengamatan x tahun dari titik tertentu), (2) case fatality (jumlah pasien yang meninggal akibat
penyakit tersebut), (3) rekuren, (4)) relaps, (5) remisi, atau (6) digambarkan dalam bentuk
kurva kesintasan (survival curve)
6. Seberapa tepat perkiraan prognosis ?
Presisi digambarkan dengan nilai interval kepercayaan. Nilai interval kepercayaan untuk RR
lebih baik bila semakin menjauhi angka 1 (lebih besar atau lebih kecil), dengan rentang yang
sempit (3,2-4,1 lebih baik daripada 1,9-5,1 untuk RR=3,5). Nilai interval kepercayaan yang di
dalam rentangnya ada nilai 1 (contoh: 0,86-1,22 atau 0,76-2,3) berarti tidak bermakna.

7. Apakah pasien dalam penelitian ini serupa dengan pasien kita ?


Karakteristik dermografi dan karakteristik klinik subyek pada penelitian harus diperhatikan,
apakah serupa dengan pasien yang kita hadapi.

8. Apakah hasil penelitian membantu dalam keputusan pemilihan terapi ?


Data prognosis sering kali membantu keputusan untuk memberikan terapi atau memilih terapi
tertentu. Sebagai contoh: warfarin dipakai secara luas untuk mencegah stroke pada pasien
dengan atrial fibrilasi non rheumatik, namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa frekuensi
stroke pada populasi dengan atrial fibrilasi saja tanpa faktor risiko lain adalah 1,3% dalam
kurun waktu 15 tahun. Frekuensi ini sangat kecil, sehingga risiko pemberian warfarin jangka
panjang pada kelompok pasien ini adalah “do more harm than good”.

9. Apakah hasil penelitian berguna untuk konseling pada penderita atau keluarganya ?
Apabila hasil penelitian tentang prognostik mungkin tidak dapat membantu kita dalam
memilih terapi, namun hasil tersebut dapat saja tetap berguna untuk pemberian konseling. Hal
itu terutama berlaku bagi penelitian yang valid, presisinya tinggi, dengan cakupan pasien
yang luas.
CRITICAL APPRAISAL SYSTEMATIC REVIEW

NO Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan


1. Apakah pertanyaan penelitian
didefinisikan dengan jelas dan
spesifik?
2. Apakah studi-studi yang dilibatkan
menggunakan desain yang sesuai?
3. Apakah strategi pencarian artikel
yang relevan dinyatakan dengan
jelas
4. Apakah dilakukan penilaian
terhadap kualitas studi yang
dilibatkan?
5. Apakah hasil yang diinginkan
konsisten antar studi-studi yang
dilibatkan?
6. Apakah hasil penelitian dapat
diterapkan pada pasien anda?
7. Apakah pasien anda memiliki
kesamaan dengan subyek dalam
studi-studi tersebut?
8. Apakah hasil penelitian dapat
membantu dalam membuat
keputusan klinik yang penting dan
bermanfaat bagi pasien anda?
Checklist Telaah Kritis Artikel Review Sistematik dan Meta Analisis

B. Menilai Validitas
1. Apakah pertanyaan penelitian didefinisikan dengan jelas dan spesifik?
Pertanyaan penelitian harus secara jelas mengungkapkan populasi yang diteliti, jenis
intervensi, kelompok pembanding (comparator), dan hasil akhir (outcome) yang dinilai
(PICO).
Petunjuk: Informasi ini terdapat pada bagian judul, abstrak, dan paragraf akhir dari
pendahuluan.

2. Apakah studi-studi yang dilibatkan dalam review dan meta analisis menggunakan
desain yang sesuai untuk menjawab pertanyaan yang diajukan?
Desain studi-studi yang dilibatkan dalam review haruslah sesuai dengan jenis pertanyaan
yang diajukan.
Petunjuk: etiologi (case control atau cohort study), diagnosis (diagnostic evaluation
study), prognosis (inception cohort study), terapi (randomized controlled trial), biaya
(economic evaluation study), kualitas hidup (qualitative study).

Pertanyaan no. 1 dan 2 berperan sebagai pertanyaan penapis dan dapat dijawab dengan
cepat. Jika jawaban dari keduanya adalah “ya” maka penilaian artikel layak untuk
dilanjutkan.

3. Apakah strategi pencarian artikel yang relevan dinyatakan dengan jelas?


Sensitivitas kurang apabila hanya digunakan single electronic database; artikel yang
relevan bisa saja terlewatkan. Artikel sebaiknya menggunakan beberapa database,
melibatkan artikel yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan (kontak dengan para
ahli melalui e-mail), tidak hanya terbatas pada artikel berbahasa Inggris, serta meliputi
pencarian dari daftar rujukan studi-studi yang relevan. Hal ini dilakukan agar strategi
pencarian reprodusibel dan untuk menghindari publication bias. Adanya publication
bias juga dapat diketahui apabila terdapat asimetri pada funnel plot.
Petunjuk: Informasi ini terdapat pada bagian metode (mendeskripsikan strategi
pencarian) dan hasil (outline dari jumlah judul dan abstrak yang di-review, jumlah full-
text article yang didapat dari searching, dan jumlah studi yang dieksklusi serta
alasannya; informasi ini dapat berupa gambar atau flow chart).
4. Apakah dilakukan penilaian terhadap kualitas studi-studi yang dilibatkan dalam
review dan meta analisis?
Harus dijelaskan teknik atau sistem scoring yang digunakan untuk menilai kelayakan
dan kualitas studi yang digunakan. Minimal terdapat 2 reviewer yang masing- masing
secara independent menilai kualitas dan bobot studi dengan kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya dan sesuai dengan pertanyaan penelitian (misalnya, melalui
pengkajian ada tidaknya randomisasi, blinding, loss to follow-up, intention-to-treat
analysis, ukuran sampel, dan lebar interval kepercayaan) tanpa mengetahui nama
penulis, nama jurnal, negara asal, hasil, dan disertai dengan derajat persetujuan antara
kedua reviewer berikut alasan jika terdapat perbedaan diantara keduanya. Semua itu
dilakukan untuk mengurangi risiko selection bias.
Petunjuk: Informasi ini terdapat pada bagian metode (deskripsi penilaian kualitas dan
kriteria yang digunakan), hasil (informasi mengenai kualitas studi masing-masing).

Apabila dalam penilaian validitas artikel tergolong baik, berarti artikel tersebut memiliki
hasil yang reliabel dan layak untuk dibaca lebih mendalam, lanjutkan penilaian terhadap
hasil dan relevansinya.

C. Menilai hasil
1. Apakah hasil yang diinginkan konsisten antar studi-studi yang dilibatkan?
Idealnya, hasil dari studi-studi berbeda yang digabungkan seharusnya sama (homogen),
jika terdapat ketidaksamaan (heterogenitas), penulis harus mengestimasi apakah
perbedaannya signifikan (apabila terdapat heterogenitas studi yang signifikan, mungkin
saja hasil-hasil studi tersebut tidak layak dilakukan pooled analysis). Alasan yang
mungkin menyebabkan heterogenitas juga harus disertakan.
Petunjuk: Pertimbangan mengenai konsistensi secara umum dapat dilakukan dengan
melihat komparabilitas melalui penilaian terhadap perbedaan populasi masing-masing
studi yang dilibatkan, perbedaan metode administrasi terapi, perbedaan cara atau kriteria
diagnostik, perbedaan cara penilaian outcome, perbedaan kualitas studi, dan pengaruh
hasil akibat peluang (effect of chance).
Hasil semakin reliabel apabila dilakukan analisis sensitivitas dan meta regresi, dan
dalam analisis tersebut hasil akhir relatif stabil.
Apabila jumlah sampel kurang dari 100 subjek biasanya tidak adekuat untuk
memberikan hasil statistik yang reliabel.1 Selain itu, besar sampel dikatakan cukup
ketika kesimpulan klinis, misalnya, mengenai efikasi suatu terapi, adalah sama untuk
semua rentang nilai pada interval kepercayaan.8 Sedangkan, semakin sempit interval
kepercayaan atau semakin dekat nilai hasil akhir dengan skor estimasi interval
kepercayaan maka semakin presisi hasil akhir yang diinginkan.

D. Menilai relevansi
Sebelum memutuskan untuk menerapkan evidence yang kita peroleh dari artikel review
sistematik dan meta analisis, kita harus menentukan terlebih dahulu apakah pasien kita
memiliki kesamaan dengan subjek dalam studi-studi yang dilibatkan dalam review. Untuk
kepentingan tersebut, kita perlu memperhatikan hal-hal dibawah ini:
1. Kesamaan populasi studi dengan populasi lokal: pertimbangkan ras, suku,
karakteristik fisiologis atau klinis, ada tidaknya faktor komorbid dan kontraindikasi.
2. Keuntungan dan kerugian: pertimbangkan keuntungan yang diraih apabila evidence
yang diperoleh diterapkan pada pasien dan kerugiannya apabila tidak diterapkan
pada pasien.
3. Pilihan pasien: terkait dengan keputusan pasien dan keluarganya.
4. Ketersediaan: pertimbangkan aspek geografis, teknologi, sosial, dan kultural
5. Biaya: pertimbangkan efektifitas biaya berdasarkan keuntungan dan kerugian yang
diperoleh serta pilihan pasien

Anda mungkin juga menyukai