Anda di halaman 1dari 13

TELAAH JURNAL

MANAJEMEN KEPERAWATAN DENGAN KURANG


KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : KARTIKA INDAH SARI


NIM : 21219033

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita haturkan kepada Allah SWT serta shalawat
dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad
SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari
kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
tugas stase manajemen keperawatan ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah jurnal ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah
stase manajemen keperawatan Ners.
Materi dalam makalah ini menyajikan tinjauan tentang prinsip bagaimana
kita dapat mengembangkan isi makalah tersebut sehingga diharapkan mahasiswa
dapat memahaminya. Saya mengharapkan segala masukan baik berupa kritik
maupun saran - saran demi perbaikan makalah inidengan satu harapan tinggi agar
makalah yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan pikiran sehingga dapat
dimengerti.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
manajemen keperawatan Ners yang telah memberikan bimbingan demi
penyempurnaan penulisan makalah ini.
Palembang, April 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Badan Kesehatan Dunia mencetuskan lima momen mencuci tangan yaitu


suatu program inovasi strategi penerapan mencuci tangan untuk petugas
kesehatan (WHO, 2009). Rendahnya kepatuhan tenaga kesehatan mencuci
tangan khususnya perawat masih sering ditemukan. Faktor supervisi dan
motivasi perawat ialah faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat
mencuci tangan.Rendahnya kepatuhan mencuci tangan merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan tingginya kejadian plebitis. Perawat tidak
mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien dan sebelum melakukan
prosedur aseptik. Perawat juga tidak berusaha dan tidak sesuai indikasi
melakukan cuci tangan untuk menjaga keselamatan pasien.
Faktor yang mempengaruhi rendahnya kepatuhan perawat mencuci
tangan dikarenakan rendahnya motivasi perawat. Motivasi perawat
dipengaruhi oleh faktor individu seperti komponen motivasi dan pengetahuan
(Fauzia, 2014). Supratman dan Sudaryanto (2008) menyatakan bahwa aspek
mentoring dalam kegiatan supervisi eksperiensial mirip seperti penasihat
guna menyelesaikan masalah yang rutin ditemui. Salah satu masalah yang
sering ditemui yaitu rendahnya kepatuhan perawat mencuci tangan.
Kegiatan supervisi berupa memberikan nasihat dan bimbingan kepada
perawat pelaksana berdampak meningkatnya pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki perawat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana contoh kasus kurang kepatuhan perawat mencuci tangan ?
2. Bagaimana cara untuk mengatasi kasus kurang kepatuhan perawat mencuci
tangan ?
3. Apakah cara tersebut terdapat dalam jurnal ?
4. Bagaimana kesimpulan dari jurnal dalam mengatasi kasus kurang kepatuhan
perawat mencuci tangan ?

C. MANFAAT
1. Agar pembaca mengetahui contoh kasus kurang kepatuhan perawat mencuci
tangan
2. Agar pembaca mengetahui salah satu cara untuk mengatasi kasus kurang
kepatuhan perawat mencuci tangan
3. Agar pembaca mengetahui bahwa sudah ada penelitian cara tersebut di
dalam jurnal.
4. Agar pembaca dapat mengetahui kesimpulan dari jurnal.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KASUS: KURANG KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN

Rumah Sakit Swasta Kota Palembang memiliki Ruang Penyakit dalam


merupakan bagian dari Instalasi Rawat Inap (IRNA) I yang berlokasi di lantai
II di atas poli bedah kebidanan RS Swasta kota Palembang. Ruang ini
digunakan sebagai ruang rawat inap yang memberikan pelayanan pada pasien
dengan kasus penyakit dalam. Kapasitas Ruang Pdl adala 23 tempat tidur
dengan tingkat pelayanan kelas I terdiri dari 1 tempat tidur, kelas II terdiri dari
7 tempat tidur dan kelas III yang terdiri dari 9 tempat tidur. Ruang PDL ini
dipimpin oleh seorang kepala ruang yang dibantu 2 orang primary nurse (PN)
serta 10 assosiate nurse (AN). Untuk kelancaran administrasi ada 1 orang di
bagian tata usaha dan 1 orang sebagai penata jasa. Pelayanan pemberian asuhan
keperawatan dibantu oleh 1 orang pramu husada dan 1 orang pekarya rumah
tangga. Ruang PDL merupakan ruang rawat inap yang memberikan pelayanan
rawat inap bagi pasien umum, pasien BPJS serta pasien dengan jaminan
kesehatan lainnya. Spesifik pelayanan ruang PDL adalah tempat pendidikan,
praktek dan penelitian bagi calon dokter spesialis, calon dokter umum, calon
perawat DIII, calon perawat DIV, calon ners, dan calon ahli gizi. Ruang ini
memiliki struktur organisasi dengan 1 kepala ruangan (S1 perawat) dan 2
primary nurse (S1 perawat) dengan anggota Associate nurse masing-masing 5
orang dengan pendidikan D3 perawat. Pasien yang dirawat dala 1 tahun
terakhir berjumlah 933 pasien dengan 10 kasus terbanyak yaitu : impaksi,
OMA, Angina Pectoris, Neoplasma, aterosklerosis jantung, Gastritis kronis,
Sindrom nefrotik, benigna prostat hypertropi, stroke non hemoragie dan
diabetes mellitus. Diruangan ini ada mahasiswa yang praktik dari akper
poltekkes, akper pembina, akper muhmmadiyah dan akper mitra dengan lama
praktik 2 minggu, Ruang PDL memiliki peralatan EKG 1 buah dalam kondisi
baik, troli gawat darurat 1 set kondisi baik, nebulizar 1 buah kondisi baik.
Ketersediaan APD terpenuhi setiap bulan dan ketika habis kepala ruangan
menyediakan APD dari logistik. Ruang PDL memberikan asuhan keperawatan
berdasrkan SOP yang telah dimiliki oleh Rumah sakit, di rumah sakit melalui
tahapan pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi namun dalam pengkajian data didapat tidak
lengkap, penentuan diagnosa belum sama antar perawat diruangan tersebut.
Dalam melaksanakan aktivitas keperawatan perawat melakukan cuci tangan
setelah kontak dengan pasien dan seblum tindakan, kadang-kadang perawat
mencuci tangan menggunakan handrubb.

B. PERTANYAAN KLINIS
1) Apakah Perawat yang kurang kepatuhan dalam mencuci tangan dapat
teratasi dengan dilakukan supervisi dan motivasi perawat ?

C. PICO
P: Kurang kepatuhan perawat dalam mencuci tangan
I: Supervisi dan motivasi perawat
C: -
O: Meningkatkan kepatuhan perawat dalam mencuci tangan

D. SEARCHING LITERATURE (JOURNAL)


No Kata Kunci Google Scholar Pubmed Jumlah
1 Kepatuhan perawat mencuci 389 296 685
tangan
2 Supervisi dan motivasi 80 21 101
perawat

Setelah dilakukan Searching literature (journal) di GOOGLE


SCHOOLAR, didapatkan 389 jurnal yang terkait dan dipilih 1 jurnal dengan
judul “Hubungan Supervisi dan Motivasi Dengan Kepatuhan Perawat
Mencuci Tangan di RSUD ”.
Dengan alasan :
a. Jurnal up to date (May, 2019).
b. Sesuai dengan kasus

E. TABLE ANALISIS JURNAL


Critical appraisal check list
Judul: “Hubungan Supervisi dan Motivasi Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci
Tangan di RSUD”

Penulis: Danuarsa Parwa

Critical Appraisal Check List


Critical Point Critical Ya Tidak Keterangan
Appraisal Appraisal
Judul - Apakah judul √ - Judul penelitian tersebut
memenuhi kaidah telah memenuhi kaidah
penulisan judul penulisan yakni
menggambarkan variabel
yang akan di teliti,
menggambarkan topik
penelitian
- Apakah penulisan √
judul menggunakan - Penulisan judul dalam
tanda Tanya (?) bentuk frasa dan tidak
menggunakan tanda tanya
(?) ataupun seru (!)
- Apakah penulisan √
judul menggunakan
tanda seru (!)

Penulis - Apakah nama penulis √


dicantumkan? - Nama penulisnya adalah
Danuarsa Palwa

- Apakah asal institusi - Mahasiswa Program Studi


penulis dicantumkan ? √ Ilmu Keperawatan
Universitas Udayana

- Apakah asal institusi


√ - Iya, Sesuai
penulis sesuai dengan
topik penelitian ?
Bidang - Apakah bidang ilmu √ - Bidang ilmu terkait adalah
Ilmu yang tercantum dalam Manajemen keperawatan
judul penelitian ?

- Apakah latar belakang √ - Latar belakang institusi


penulis (institusi penulis sesuai dengan
tempat bekerja) sesuai topik yaitu “Hubungan
dengan bidang ilmu Supervisi dan Motivasi
topic penulisan? Dengan Kepatuhan
Perawat Mencuci
Tangan”

Metodologi - Apakah tujuan √ - Tujuan penelitian ini untuk


penelitian disebutkan? mengetahui apakah ada
Penelitian
hubungan supervisi dan
motivasi dengan kepatuhan
perawat Mencuci Tangan

- Apakah desain - Desain peneitian pada


penelitian yang √ penelitian ini adalah
digunakan? deskriptif korelasi dengan
pendekatan potong lintang
- Apakah desain √
penelitian sesuai
dengan tujuan
penelitian ?

- Bagaimana level of
√ - Level of evidence: level
evidence dari desain
II.1
penelitian ?

- Bagaimana pemilihan - Metode pemilihan sampel


sampel dalam √ dalam penelitian tersebut
penelitian tersebut? adalah jenuh yang
dilaksanakan bulan April
2018.
- Dalam bentuk apa

hasil penelitian - Hasil penelitian disajikan
disajikan? dalam bentuk tabel dan
deskripsi
- Apakah uji statistic
yang digunakan ? √ - Uji statistic yang
digunakan adalah dengan
Analisis data Hasil uji
Shapiro-Wilk didapatkan
data berdistribusi tidak
normal sehingga
menggunakan uji
Spearman Rank dengan
tingkat kepercayaan 95%
(p≤0,05).

Hasil - Apakah hasil √ - Hasil penelitian tersebut


penelitian dapat dapat diimplentasikan di
Penelitian
diimplementasikan keperawatan yaitu dengan
dikeperawatan ? menerapkan supervisi dan
motivasi dengan kepatuhan
perawat mencuci tangan

- Apakah ada

rekomendasi khusus
terkait hasil penelitian
Daftar - Apakah daftar pustaka √ - Referensi yang digunakan
yang digunakan up to dari tahun 2009 - 2017
Pustaka
date ?

- Apakah daftar pustaka - Daftar pustaka sesuai



yang digunakan dengan penelitian yang
sesuai ? dilakukan dibidang
kesehatan

- Apakah daftar pustaka √


- Refrensi dari buku dan
yang digunakan dari
jurnal lainya yang hasilnya
sumber yang
dapat dipercaya.
terpercaya?
-

F. VIA
1. Validity
a. Desain : desain yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan
potong lintang.
b. Sampel : sempel berjumlah 33 orang responden
c. Kriteria inklusi & ekslusi
Kriteria yang dicantumkan hanya kreteria inklusi yaitu:
1. Seluruh perawat yang bekerja di Ruang X RSUD Y

2. Importance dalam hasil :


a. Karakteristik subjek : -
b. Beda proporsi : -
c. Beda median : -
d. Nilai p value : Supervisi kepala ruangan dengan kepatuhan perawat
mencuci tangan dengan nilai p = 0,014 (<0,05), r =
0,423 dan hubungan yang cukup kuat antara motivasi
perawat dengan kepatuhan perawat mencuci tangan
dengan nilai p = 0,012 (<0,05), r = 0,433.

3. Aplicability :
a. Diskusi : Studi ini menyoroti tentang bahwa ada hubungan dilakukan
supervisi dan motivasi dengan kepatuhan perawat dalam
mencuci tangan. Supervisi kepala ruangan dengan kepatuhan
perawat mencuci tangan dengan nilai p = 0,014 (<0,05), r =
0,423 dan hubungan yang cukup kuat antara motivasi perawat
dengan kepatuhan perawat mencuci tangan dengan nilai p =
0,012 (<0,05), r = 0,433.
b. Karakteristik klien : -
c. Fasilitas : RSUD Y
d. Biaya : -

4. Diskusi : Membandingkan poin 2 dan 5


a. Supervisi dan motivasi berpengaruh untuk menambah kepatuhan perawat
mencuci tangan. Supervisi berdampak meningkatnya pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki perawat. Sebagian besar perawat juga memiliki
motivasi tinggi terkait kegiatan mencuci tangan. Motivasi perawat
dengan kepatuhan perawat mencuci tangan di ruang X RSUD Y dengan
arah hubungan positif, ketika nilai motivasi perawat naik maka nilai
kepatuhan perawat mencuci tangan meningkat. Ada hubungan yang cukup
kuat antara supervisi kepala ruangan dengan kepatuhan perawat mencuci
tangan dengan nilai p = 0,014 (<0,05), r = 0,423 dan ada hubungan
yang cukup kuat antara motivasi perawat dengan kepatuhan perawat
mencuci tangan dengan nilai p = 0,012 (< 0,05), r = 0,433.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kesimpulan jurnal yang berjudul “Hubungan Supervisi dan Motivasi
Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan di RSUD ”. Hasil menunjukkan
ada hubungan yang cukup kuat antara supervisi kepala ruangan dengan
kepatuhan perawat mencuci tangan dengan nilai positif p = 0,014 (< 0,05), r
= 0,423 dan ada hubungan yang cukup kuat antara motivasi perawat dengan
kepatuhan perawat mencuci tangan dengan nilai positif p = 0,012 (< 0,05), r =
0,433.

B. SARAN
Sebagai perawat sebaiknya kita harus menerapkan lima moment cuci
tangan yang baik dan benar guna untuk mencegah terjadinya infeksi
nosokomial kepada pasien tanpa harus di supervisi dan di motivasi oleh kepala
ruangan.
DAFTAR PUSTAKA

Parwa Danuarsa. 2019. Hubungan Supervisi dan Motivasi Dengan Kepaatuhan


Perawat Mencuci Tangan Di RSUD. Jurnal Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan , Vol 2 No 1, May 2019.

Anda mungkin juga menyukai