Anda di halaman 1dari 4

Dimana Perbedaan Skripsi, Tesis, dan

Disertasi?
Hal ini merupakan pertanyaan yang sangat sulit, terutama untuk mahasiswa
pascasarjana. Pertanyaan ini kerap sekali muncul. “Sebenarnya apa sih perbedaan
skripsi, tesis, dan disertasi? Kayaknya sama aja deh.” Apalagi saat dosen pembimbing
mulai menanyakan, di mana posisi penelitian dalam kerangka state of the art dari studi
atau disiplin yang digeluti.

Jangankan mahasiswa pascasarjana. Mahasiswa doktoral juga bingung gimana


menjawabnya. Hehe, sebagian dosen juga kadang bingung tuh gimana mau
menjawabnya.

Sebenarnya ada sih perbedaan dari skripsi, tesis, dan disertasi? Sebenarnya ada dan
perbedaan itu sangat jauh sekali. Dari segi keilmuan saja sudah beda jauh banget loh.

Hmm … dimana sih perbedaannya?

Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Secara Umum


Pertama, dibahas mengenai perbedaan secara umum dulu ya. Setelah perbedaan secara
umum, saya akan memaparkan perbedaan secara sederhana.

1. Aspek Permasalahan
Penulis disertasi dituntut untuk mengarahkan permasalahan yang dibahas dalam
tulisannya agar temuannya dapat memberikan sumbangan “asli” bagi ilmu
pengetahuan, sedangkan penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang
memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan (inovasi ilmu pengetahuan),
sedangkan skripsi tidak dituntut demikian.

Identifikasi masalah untuk skripsi itu bisa diambil dari informasi dari koran, majalah,
buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan lapangan. Pada tesis, terlebih
lagi untuk disertasi, hanya berasal pada teori-teori dari sejumlah hipotesis yang telah
teruji.
Masalah yang dikaji dalam skripsi, cenderung pada masalah penerapan ilmu.
Sedangkan dalam tesis dan disertasi cenderung ke arah pengembangan ilmu.

2. Aspek Kajian Pustaka


Dalam mengemukakan kajian pustaka, penulis skripsi hanya mengemukakan
keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian lain dalam topik yang
sama. Penulis tesis tidak hanya mengemukakan keterkaitannya saja, namun harus
menyebutkan persamaan dan perbedaannya.

Penulis disertasi diharapkan dapat:

 Mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan


dalam konteks permasalahan yang lebih luas.
 Mengemukakan pendapat pribadi setiap kali membahas hasil penelitian
yang dikajinya.
 Menggunakan kepustakaan dari disiplin ilmu lain yang dapat memberikan
implikasi/dampak terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
 Memaparkan hasil pustakanya dalam kerangka berpikir yang konseptual
secara sistematis.

Pustaka untuk sumber acuan dalam kajian pustaka pada skripsi seyogyanya
menggunakan sumber primer dan dapat juga menggunakan sumber sekunder. Namun
untuk tesis hanya pada pustaka hasil primer (hasil penelitian dalam laporan penelitian,
seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian). Untuk disertasi menggunakan
100% sumber primer.

3. Aspek Metedologi Penelitian


Penulis skripsi dituntut menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data
penelitian secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang sudah
valid. Penulis tesis, penyebutan angka-angka saja tidak cukup, harus menyertakan
bukti-bukti yang dapat dijadikan sumber pegangan menyatakan instrumen yang
digunakan valid. Penulis disertasi, bukti-bukti validasi instrumen pengumpul data
harus dapat diterima sebagai bukti-bukti yang tepat.
Pada skripsi, penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tidak
harus diungkapkan. Bagi penulis tesis apalagi penulis disertasi, penyimpangan yang
mungkin terjadi pada pengumpulan data harus dipaparkan.

Asumsi yang dikemukakan dalam skripsi tidak harus diverifikasi dan tidak harus
disebutkan keterbatasan berlakunya. Sedangkan untuk tesis apalagi disertasi, harus
diverifikasi dan harus dikemukakan keterbatasan berlakunya.

Dalam penelitian kualitatif, skripsi mencakup satu variable saja. Pada tesis, dua atau
lebih variable. Untuk disertasi, wajib lebih dari dua variable.

Dalam penelitian kualitatif, skripsi didasarkan pada studi kasus tunggal dan dalam
satu lokasi saja. Sedangkan untuk tesis dan disertasi, harus multikasus, multisitus, dan
multilokasi.

4. Aspek Hasil Penelitian


Hasil pemaparan dalam penulisan skripsi, cukup memaparkan hasil penelitian yang
telah dilakukan. Sedangkan untuk tesis dan disertasi, selain memaparkan hasil
penelitian yang dilakukan, juga memaparkan hasil penelitian yang sejenis pula.

Pengajuan saran pada skripsi tidak harus dilengkapi argumentasi yang didukung hasil
penelitian. Sedangkan saran-saran pada tesis dan disertasi, hasil dilengkapi
argumentasi yang didukung oleh hasil penelitian.

Hasil penelitian skripsi, harus ditulis dalam bentuk artikel, hendaknya diarahkan agar
dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Sedangkan hasil penelitian tesis dan disertasi
harus memenuhi kualifikasi yang layak dalam jurnal ilmiah yang bermutu.

5. Aspek Kemandirian
Untuk penulis skripsi, 90% dari naskah tersebut merupakan karya asli mahasiswa
penulis, sisanya 10% bantuan dari pembimbing skripsi. Untuk tesis, 95% asli dari
mahasiswa, hanya 5% dari pembimbing. Untuk disertasi, 99% asli dari mahasiswa,
sisanya dari bantuan pembimbing.

Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Secara Sederhana


Nah, selanjutnya perbedaan secara sederhana.

1. Skripsi
Skripsi hanya menjawab apa. Contoh tentang penelitian vitamin C dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Skripsi hanya menjawab pertanyaan, Apakah vitamin
C dapat meningkatkan daya tahan tubuh?

2. Tesis
Tesis harus menjawab apa dan mengapa. Contoh tentang penelitian vitamin C dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Tesis harus menjawab:

 Apakah vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh?


 Mengapa vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh?

3. Disertasi
Disertasi harus menjawab apa, mengapa, dan bagaimana. Contoh tentang penelitian
vitamin C dapat meningkatkan data tahan tubuh. Disertasi harus menjawab:

 Apakah vitamin C dapat meningkatkan data tahan tubuh?


 Mengapa vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh?
 Bagaimana mekanisme kerja vitamin C agar dapat meningkatkan daya tahan
tubuh?

Anda mungkin juga menyukai