Disertasi?
Hal ini merupakan pertanyaan yang sangat sulit, terutama untuk mahasiswa
pascasarjana. Pertanyaan ini kerap sekali muncul. “Sebenarnya apa sih perbedaan
skripsi, tesis, dan disertasi? Kayaknya sama aja deh.” Apalagi saat dosen pembimbing
mulai menanyakan, di mana posisi penelitian dalam kerangka state of the art dari studi
atau disiplin yang digeluti.
Sebenarnya ada sih perbedaan dari skripsi, tesis, dan disertasi? Sebenarnya ada dan
perbedaan itu sangat jauh sekali. Dari segi keilmuan saja sudah beda jauh banget loh.
1. Aspek Permasalahan
Penulis disertasi dituntut untuk mengarahkan permasalahan yang dibahas dalam
tulisannya agar temuannya dapat memberikan sumbangan “asli” bagi ilmu
pengetahuan, sedangkan penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang
memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan (inovasi ilmu pengetahuan),
sedangkan skripsi tidak dituntut demikian.
Identifikasi masalah untuk skripsi itu bisa diambil dari informasi dari koran, majalah,
buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan lapangan. Pada tesis, terlebih
lagi untuk disertasi, hanya berasal pada teori-teori dari sejumlah hipotesis yang telah
teruji.
Masalah yang dikaji dalam skripsi, cenderung pada masalah penerapan ilmu.
Sedangkan dalam tesis dan disertasi cenderung ke arah pengembangan ilmu.
Pustaka untuk sumber acuan dalam kajian pustaka pada skripsi seyogyanya
menggunakan sumber primer dan dapat juga menggunakan sumber sekunder. Namun
untuk tesis hanya pada pustaka hasil primer (hasil penelitian dalam laporan penelitian,
seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian). Untuk disertasi menggunakan
100% sumber primer.
Asumsi yang dikemukakan dalam skripsi tidak harus diverifikasi dan tidak harus
disebutkan keterbatasan berlakunya. Sedangkan untuk tesis apalagi disertasi, harus
diverifikasi dan harus dikemukakan keterbatasan berlakunya.
Dalam penelitian kualitatif, skripsi mencakup satu variable saja. Pada tesis, dua atau
lebih variable. Untuk disertasi, wajib lebih dari dua variable.
Dalam penelitian kualitatif, skripsi didasarkan pada studi kasus tunggal dan dalam
satu lokasi saja. Sedangkan untuk tesis dan disertasi, harus multikasus, multisitus, dan
multilokasi.
Pengajuan saran pada skripsi tidak harus dilengkapi argumentasi yang didukung hasil
penelitian. Sedangkan saran-saran pada tesis dan disertasi, hasil dilengkapi
argumentasi yang didukung oleh hasil penelitian.
Hasil penelitian skripsi, harus ditulis dalam bentuk artikel, hendaknya diarahkan agar
dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Sedangkan hasil penelitian tesis dan disertasi
harus memenuhi kualifikasi yang layak dalam jurnal ilmiah yang bermutu.
5. Aspek Kemandirian
Untuk penulis skripsi, 90% dari naskah tersebut merupakan karya asli mahasiswa
penulis, sisanya 10% bantuan dari pembimbing skripsi. Untuk tesis, 95% asli dari
mahasiswa, hanya 5% dari pembimbing. Untuk disertasi, 99% asli dari mahasiswa,
sisanya dari bantuan pembimbing.
1. Skripsi
Skripsi hanya menjawab apa. Contoh tentang penelitian vitamin C dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Skripsi hanya menjawab pertanyaan, Apakah vitamin
C dapat meningkatkan daya tahan tubuh?
2. Tesis
Tesis harus menjawab apa dan mengapa. Contoh tentang penelitian vitamin C dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Tesis harus menjawab:
3. Disertasi
Disertasi harus menjawab apa, mengapa, dan bagaimana. Contoh tentang penelitian
vitamin C dapat meningkatkan data tahan tubuh. Disertasi harus menjawab: