Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN KONSEP INTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN “TWIN

TOWERS”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
“Integrasi Keilmuwan Twin Tower”

Dosen Pengampu: Dr. Abdullah Hamid,M.Pd

Disusun Oleh:
Iftitakhun Ni’mah (09040221053)
Widy Nur Anggraini (09040221063)

KELAS H2B.5
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamuaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini pada akhirnya penulis bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pendahuluan Konsep Integrasi Nilai-Nilai Keislaman Twin Tower”
ini dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Adapun penulisan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Integrasi
Keilmuwan Twin Tower. Harapannya, semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca mengenai “Pendahuluan Konsep Integrasi Nilai-Nilai Keislaman Twin Tower”.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Abdulloh
Hamid, M.Pd selaku dosen pada mata kuliah Integrasi Keilmuwan Twin Tower. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis terkait makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Dengan penuh kerendahan hati, penulis sangat menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat
atau kesalahan. Meskipun demikian, kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, 27 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. Konsep Integrasi Twin Towers ....................................................................................... 2
B. Sejarah Konsep Integrasi Twin Towers .......................................................................... 3
BAB III ...................................................................................................................................... 6
PENUTUP.................................................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 6
B. Saran ............................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam mempunyai peranan strategis dalam mengembangkan
kualitas sumber daya manusia di Indonesia, baik dari segi penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi maupun karakter, sikap, penghayatan, dan pengalaman
ajaran agama. Integrasi sendiri merupakan peggabungan dua entitas menjadi satu
kesatuan (model ilmiah). Konsep integrasi ilmu pengetahuan dan Islam sudah
diperkenalkan sejak lama di kalangan Perguruan Tinggi Islam Negeri. Pengenalan
konsep ini juga dibarengi dengan perubahan kelembagaan dari institut (IAIN) menjadi
universitas (UIN), salah satunya UIN Sunan Ampel Surabaya yang mengusung Konsep
Integrasi Nilai-Nilai Keislaman Twin Towers (Agip.Hasan, 2019).
Twin Towers sendiri memuat filosofi mendalam terkait visi dan misi UINSA yang
berupaya menjadi salah satu Perguruan Tinggi Islam Negeri di Surabaya yang menawarkan
pendidikan tinggi dengan konsep keilmuwan sesuai model menara kembar tersambung
(Integrated Twin Towers). Dalam artian, UINSA ingin mewujudkan konsep Islamisasi dan
mengkolaborasikannya dengan keilmuan lain, sehingga ilmu-ilmu keislaman dengan sosial
humaniora serta sains dan teknologi saling melengkapi satu sama lain (Pangastuti & Fadhillah,
2020).
Peralihan ini memang perlu segera dilakukan untuk mengukuhkan UIN Sunan Ampel
Surabaya sebagai universitas yang mendukung sebuah inovasi dan kemajuan di era
perkembangan teknologi informasi dan digital seperti saat ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan konsep integrasi twin towers?
2. Bagaimana sejarah hingga munculnya konsep integrasi twin towers?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan pembuatan
makalah adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian konsep integrasi twin towers
2. Mengetahui perjalanan sejarah hingga munculnya konsep integrasi twin towers

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Integrasi Twin Towers
Sebagai kata kerja, makna Integrasi adalah mengintegrasikan, menggabungkan,
menyatupadukan dua entitas menjadi satu kesatuan (Mujiburrahman, 2019). Maksud
integrasi di sini tidak sekadar menyatupadukan ilmu agama dan ilmu umum atau
memberikan bekal norma keagamaan bagi calon sarjana. Maka dari itu, para
cendekiawan Muslim kemudian membangun landasan teologis dan filosofis yang
mempertemukan Islam dan sains. Sejauh ini landasan teologis dan filosofisnya
Integrasi ilmu pengetahuan umum dan agama telah menarik akademisi cendekiawan
Muslim untuk menyikapinya (Aris Muzhiat, 2020). Sempat terjadi perdebatan
mengenai integrasi twin towers di kalangan akademisis cendekiawan muslim. Dilihat
dari sudut pandang teologis, ilmu pengetahuan agama tidak bertentangan dengan ilmu
sains serta mendukung integrasi ilmu agama dan agama. Sedangkan dari sudut pandang
filsafat epistemologis Islam, kebenaran berasal dari keesaan Allah yang mutlak.
Dalam kacamata filosofis akademisi Islam, konsep Integrasi Twin Towers
merujuk pada kematangan personal yang dibangun dari keterkaitan dua kelompok
penalaran berbeda yang diperlukan dalam kehidupan ini. Dengan demikian,
pembentukan konsep Integrasi Twin Towers di atas bukan merupakan agenda
islamisasi ilmu pengetahuan (sosial‐humaniora serta sains dan teknologi), melainkan
islamisasi nalar guna mewujudkan keilmuan yang saling melengkapi antara ilmu‐ilmu
Islam, sosial‐humaniora, serta sains dan teknologi (Mukrimaa et al., 2019). Hubungan
antara keilmuan agama dan umum tidak saling mengintervensi tetapi saling
melengkapi. Keilmuan umum dibiarkan berjalan sesuai jalurnya karena dianggap sudah
mapan. Maka dari itu upaya mengkaji pendekatan secara khusus ilmu umum dengan
agama tidak diperlukan, cukup dengan mengkomunikasikan keduanya.
Konsep Integrasi Twin Towers dalam pengembangan ilmu keislaman
bermaksud menciptakan struktur keilmuan yang mana antara ilmu agama dan ilmu
pengetahuan pada umumnya berkembang secara seimbang dan layak. Konsep Integrasi
Twin Towers menghendaki kesetaraan perhatian antara ilmu agama dan ilmu umum
karena dirasa keduanya memiliki wibawa yang sama sehingga tidak akan saling
superior antau inferior. Konsep sendiri adalah suatu keyakinan yang mendasari
seseorang dalam melakukan sebuah tindakan. Integrasi ilmu agama dan umum
merupakan upaya untuk mendamaikan polarisasi dalam hal menyudutkan bahwa ilmu
agama maupun ilmu sains masing-masing merupakan sumber kebenaran yang
independent (Syafi et al., 2022). Terjadinya hal ini dikarenakan adanya ilmu agama dan
ilmu umum yang saling melengkapi dan membutuhkan. Dalam proses penggabungan
keduanya, maka dibutuhkan keterkaitan antara integrasi ilmu (ilmu agama dan ilmu
umum) dengan islamisasi ilmu (pengislaman ilmu umum).

Konsep integrasi twin towers sudah direncanakan ketika Menyusun proposal


untuk mengubah kelembagaan IAIN menjadi UIN. Konsep keilmuan integrasi twin
towers bukanlah proses Islamisasi ilmu. Desain Integrasi Twin Towers berbeda dengan
desain Islamisasi ilmu (Muslih et al., 2022). Tidak ada upaya mengislamisasikan ilmu
umum pada konsep integrasi twin towers. Keduanya memiliki desain yang berbeda

2
meski keduanya merupakan gagasan yang berupaya mengintegrasikan keilmuan agama
dan umum. Konsep integrasi twin towers memiliki standarisasi untuk dijadikan patokan
pembuatan kurikulum yang memenuhi standart integrasi. Standarisasi tersebut ada
penguatan ilmu agama, pendekatan imu agama dan ilmu pengetahuan umum serta
penambahan ilmu agama dasar pada prodi umum. Sebagaimana dikemukakan oleh
Abdul Hamid Abu Sulaiman, bahwa hakikat ilmu Islam yang perlu dikembangkan
ialah: “Sesungguhnya ilmu Islam memfungsikan secara sekaligus sumber-sumber
pengetahuan rasional-empiris-induktif dan sumber-sumber pengetahuan universal-
deduktif yang diturunkan dari wahyu Ilahi.”
Beberapa ayat Al-Quran yang mendukung persepsi integrasi ilmu agama dan
umum.
1. Firman Allah Surat Ali Imran (3) ayat 190-191:
ِ ‫ار َ ٰۡل ٰيت ِاۡلُو ِلى اۡلَل َبا‬
١٩٠ۖ ۚ‫ب‬ ِ ‫ف الي ِل َوالن َه‬ ِ ‫ض َواخ ِت ََل‬ ِ ‫ت َواۡلَر‬ ِ ‫ق السمٰ ٰو‬ِ ‫اِن ِفى خَل‬
‫ت‬ِ ‫ق السمٰ ٰو‬ِ ‫ع ٰلى ُجنُوبِ ِهم َويَتَفَك ُرونَ فِى خَل‬ َ ‫ّللاَ قِيَا ًما وقُعُودًا و‬
ٰ َ‫الذِينَ يَذ ُك ُرون‬
١٩١‫ار‬ ِ ‫اب الن‬ َ َ‫عذ‬ ُ ‫اط ًَل‬
َ ‫سبحٰ نَكَ فَ ِقنَا‬ ِ َ‫ضۖ َربنَا َما َخلَقتَ ٰهذَا ب‬ ِ ‫َواۡلَر‬
Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau,
lindungilah kami dari azab neraka”.

2. Firman Allah Surat Al Alaq (96) ayat 5:


٥ ‫سانَ َما لَم يَعلَم‬
َ ‫اۡلن‬
ِ ‫عل َم‬
َ
Artinya : “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.

B. Sejarah Konsep Integrasi Twin Towers


Para pembaharu Islam berpersepsi bahwa memulai perubahan suatu lingkup
islam pastinya diawali dengan beberapa hal seperti sistem pendidikan poin utamanya,
kemudian dilanjut dengan sistem operasi, orientasi metodologi serta status
kelembagaan itu sendiri. Setiap perguruan tinggi di Indonesia pasti mengenal kajian
integrasi, namun untuk kali ini bagi perguruan tinggi islam negeri kajian integrasi bagi
mereka tergolong kajian yang baru. Dimana dalam kajian integrasi sudah pasti
mengandung 2 kajian ilmu yang tidak bisa dipisahkan yaitu ilmu agama dan ilmu sains.
Sebelum melakukan perubahan status kelembagaan, basis kurikulum perguruan tinggi
Islam di Indonesia dirasa terlalu berpusat pada bidang ilmu agama yang bersifat
normatif sehingga tidak ada cela untuk mendapat ilmu pengetahuan umum yang
sewajarnya (Umiarso, 2019). Hal tersebut berubah dikarenakan pada abad ke 20, para
tokoh islam mulai menyadari bahwa bidang sains dan teknologi memiliki manfaat yang
sama penting seperti bidang agama bagi era yang akan datang. Karena perkembangan
zaman sejalan dengan perkembangan IPTEK pula (Robert & Brown, 2019).
Fondasi dalam keilmuan konsep integrasi twin towers adalah al-Quran dan al-
Hadis. Dimana direalisasikannya twin towers (Menara kembar). Menara pertama
dikembangkan dengan simbol yang mengandung ilmu keislaman murni serta terapan

3
dan Menara kedua mengandung keilmuan yang sifatnya kealaman, ilmu social serta
humaniora (Hakim, 2019). Diantara Menara pertama dan kedua terdapat garis
pengubung yang dimaksud sebagai integrasi antara dua disiplin ilmu. Selanjutnya
kurikulum yang perlu direalisasikan harus berstandarisasi konsep integrasi twin towers.
Demi menunjang kerangka kurikulum di atas perlu diterapkan 3 program sebagai
berikut:
1. Penguatan ilmu Islam, meskipun ilmu Islam dianggap sudah jarang dipakai.
2. Adanya konsep pendekatan antara Ilmu Agama dan Ilmu Umum agar tidak
ada kecanggungan dalam mempelajari keduanya.
3. Adanya penambahan Ilmu agama dasar terhadap prodi-prodi umum dengan
tujuan menciptakan dan membentuk mahasiswa yang Smart, Pious,
Honourable.
Perubahan kelembagaan IAIN ke UIN dilandasi dengan mimpi kampus untuk
mengembangkan konsep keilmuan bersifat integrasi, lalu diimplementasikan dalam
wujud prodi-prodi yang berkecimpung dengan ilmu agama dan sains seperti prodi
umum yang dimana didalamnya ditambahkan ilmu agama dasar sebagai bekal mereka
ketika lulus agar bisa mengatasi apa yang dibutuhkan masyarakat dan perubahan yang
selaras. Sehingga para tokoh islam mencoba menintegrasikan antara bidang agama dan
bidang sains dan teknologi agar menjadikan sebuah kampus yang mengkaji sains dan
keislaman (Ni’mah & Sari, 2022). Hal yang menjadi landasan peralihan dari IAIN
menjadi UIN adalah integrasi dalam konteks keilmuan dirasa perlu, karena masing-
masing keilmuan tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Saat ini beberapa perguruan
tinggi negeri Islam di Indonesia telah melakukan perubahan status kelembagaan dari
STAIN/IAIN menjadi UIN dimana 3 diantaranya adalah UIN Maliki Malang, UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Sunan Ampel Surabaya. Dari ketiga perguruan
tersebut pasti memiliki filososi, visi dan misi yang berbeda satu sama lain.
Terlepas dari itu, ketiga perguruan tinggi islam negeri tersebut pasti memiliki
tujuan yang hampir sama. Karena perubahan kelembagaan pasti akan mengubah pula
kurikulum yang didalamnya. Dimana kurikulum yang terbaru pasti akan membuat
perubahan untuk mahasiswa calon sarjana. Secara umum didalam perguruan tinggi
memiliki 8 model kurikulum pembelajaran untuk mewujudkan integrasi antara agama
dan sains. Kedelapan model kurikulum pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Model Komparatif
Model yang dilakukan berdasarkan perbandian teori atau konsep suatu ilmu
agama dan pengetahuan umum dengen melihat beberapa spesifikasi yang
mirip (Lestari, 2022).
2. Model Korektif
Model yang dilakukan untuk mengatasi materi atau konsep dari ilmu
pengetahuan umum yang tidak sesuai dengan ilmu agama berlaku
sebaliknya. Situasi ini dilakukan agar menghasilkan kebenaran suatu ilmu
yang konkret dengan pengakuaan para ulama-ulama lain (Arisanti Yossa &
Rifma, 2019).
3. Model Informatif
Model untuk pendukung dimana maksutnya adalah mempelajari teori atau
konsep dari ilmu sains dengan bantuan ilmu agama agar dapat memahami
ilmu secara mendalam begitu pula sebaliknya (Putra et al., 2018).

4
4. Model Kesamaan
Mencari persamaan antara ilmu agama dan ilmu sains agar mengetahui
persamaan kedua ilmu tersebut (Allan, 2020). Sehingga dapat memahami
kedua ilmu tersebut tanpa merasa salah untuk salah satunya.
5. Model Verifikasi
Merupakan pembuktian empiris agar bisa menunjukkan kebenaran dari
sumber islam yaitu Al-Quran dan Hadits dengan persetujuan sumber ilmiah
sehingga hasil yang didapat sempurna kebenarannya (Fitriati Firdaus,
2019).
6. Model Klarifikasi
Teori atau konsep yang diambil melalui hasil penilitan sehingga
membutuhkan pengakuan istilah-istilah dari ilmu agama agar hasil yang
didapat menjadi sempurna (Slamet & Puspitasari, 2017).
7. Model Paralelisasi
Menyejajarkan hasil teori atau konsep yang bersumber dari al-Quran dan
Hadist serta dari ilmu pengetahuan umum atau atau agama karena
mempunyai arti yang mirip (Robert & Brown, 2018).
8. Model Komplementasi
Pemodelan ini dilakukan untuk memadukan dua hal yang berbeda seperti
teori dan konsep dari berbagai ilmu agar bisa saling menyatu, berhubungan
dan menguatkan meskipun keberadaannya tidak terlalu berpengaruh bagi
satu sama lain (Hartatik, 2018).
Dari pemodelan-pemodelan pembelajaran ini diharapkan upaya integrasi-
interkoneksi keilmuan agama dan pengetahuan umum melalui konsep Twin Towers
kedepannya bisa menyongsong perubahan perguruan tinggi islam negeri yang telah
berubah menjadi Universitas Islam Negeri. Tujuan perubahan ini adalah agar
kurikulum didalamnya juga mengalami pengembangan sehingga dapat menaikkan
kesejahteraan kehidupan masyarakat kedepannya menjadi lebih baik.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bersumber pada pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
konsep Integrasi Twin Towers merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Karena
dengan adanya konsep tersebut seluruh perguruan tinggi islam bisa menerapkan ilmu
agama dan umum dalam satu kesetaraan tanpa memfokuskan salah satunya. Serta
mendamaikan polarisasi dalam hal menyudutkan bahwa ilmu agama maupun ilmu sains
masing-masing merupakan sumber kebenaran yang independent. Hubungan dari
keilmuan agama dan umum tidak saling mengintervensi tetapi saling melengkapi.
Keilmauan umum dibiarkan berjalan sesuai jalurnya karena dianggap sudah mapan.
Maka dari itu upaya mengkaji pendekatan secara khusus keilmuan umum dengan
agama tidak diperlukan, cukup hanya dengan mengkomunikasikan keduanya.
Sejarah berlakunya kosen integrasi twin tower ini dimulai dari abad ke 20 ketika
islam mulai menyadari bahwa ilmu pengetahuan umum tidak kalah penting dengan
ilmu agama di era masa mendatang. Pada waktu itu, para cendikiawan islam mulai
merencanakan perubahan kelembagaan dari IAIN ke UIN. Dengan perubahan tersebut
dapat menjadikan atau melahirkan calon sarjana yang memiliki sifat integrated. Karena
bekal calon sarjana ketika kelembagaan masih IAIN dan setelah berganti UIN pasti
berbeda dari segi kurikulum maupun lainnya. Hal yang menjadi landasan peralihan dari
IAIN menjadi UIN adalah integrasi dalam konteks keilmuan dirasa perlu, karena
masing-masing keilmuan tidak bisa berjalan dengan sendirinya.

B. Saran
Perlunya membaca lebih banyak dari beberapa sumber terkait konsep Integrasi
Twin Towers sebagai fokus utama. Begitu pun dengan materi yang dipaparkan makalah
ini yang jauh dari kata sempurna. Harapannya makalah ini dapat diterima dan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh teman-teman semuanya. Oleh karena itu,
segala bentuk kritik dan saran mengenai makalah ini dipersilahkan agar kedepannya
bisa menjadi lebih baik dalam bidang penyusunan maupun pengambilan informasi.
Terima Kasih.

6
DAFTAR PUSTAKA
Agip.Hasan. (2019). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Https://Jurnal.Unibrah.Ac.Id/Index.Php/JIWP, 7(1), 41.
https://doi.org/10.5281/zenodo.5809008
Allan, K. (2020). What is common ground? In Perspectives in Pragmatics, Philosophy and
Psychology (Vol. 2, Issue January 2019). https://doi.org/10.1007/978-3-319-01014-4_11
Aris Muzhiat, M. K. (2020). Menuju Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri ( Ptkin ) Yang
Unggul. Http://Www.Jurnal.Uinbanten.Ac.Id, 69–88.
http://www.jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/alqalam/article/view/3648/2812
Arisanti Yossa & Rifma. (2019). Supervisi Korektif Terhadap Proses Pelaksanaan. 3(2),
1034–1045.
Fitriati Firdaus, M. (2019). Hubungan Fakta Dan Makna Pada Prinsip Verifikasi. Jurnal
Filsafat, 6(1), 46–57. https://media.neliti.com/media/publications/232238-hubungan-
fakta-dan-makna-pada-prinsip-ve-68af4092.pdf
Hakim, M. F. (2019). Paradigma Integrated Twin Towers dalam Studi Hubungan Internasional
Kontemporer. Journal of Integrative International Relations, 3(2), 1–17.
https://doi.org/10.5281/zenodo.4783937
Hartatik, S. R. I. (2018). Komplementasi Model Pembelajaran GIL ( Guided Inquiry Learning
) dan AIR ( Auditory Intelectually and Repetition ) Untuk Meningkatkan Self Regulated
Learning Dalam Pembelajaran IPA. 7–12.
Lestari, S. (2022). Jurnal Pendidikan dan Konseling. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4,
1349–1358.
Mujiburrahman. (2019). TEOSOFI: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam. Teosofi: Jurnal
Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 7(2), 273–294.
Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A., Schulz, N. D., ‫د‬, ‫غسان‬.,
Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2019). Tantangan Interkoneksi Sains dan
Agama. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August), 128.
Muslih, M., Wahyudi, H., & Kusuma, A. R. (2022). Integrasi Ilmu dan Agama menurut Syed
Muhammad Naquib al-Attas dan Ian G Barbour. Jurnal Penelitian Medan Agama, 13(1),
20. https://doi.org/10.58836/jpma.v13i1.11740
Ni’mah, M., & Sari, N. (2022). Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Dengan Model
Twin Towers Paradigma Integratif-Multidisipliner. POTENSIA: Jurnal Kependidikan
Islam, 8(1), 61. https://doi.org/10.24014/potensia.v8i1.16037
Pangastuti, R., & Fadhillah, N. (2020). Integrated Twin Tower (ITT) Based Learning to Think
(LTT) Model to Enhance Scientific Creativity and Spiritual of students in the Early
Childhood Islamic Education Department. Studies in Learning and Teaching, 1(1), 18–
26. https://doi.org/10.46627/silet.v1i1.21
Putra, R. K., Erawan, E., & Arsyad, A. W. (2018). Studi Teknik Komunikasi Informatif Dalam
Terhadap Calon Pengantin Oleh Badan Dkp3a Di Samarinda. EJournal Ilmu Komunikasi,
6(3), 438–451.
Robert, B., & Brown, E. B. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Harnonisasi Ilmu Dalam

7
Pandangan Filosofis-Paralelisasi (Issue 1).
Robert, B., & Brown, E. B. (2019). INTEGRATED TWIN TOWERS DAN ISLAMISASI ILMU.
1, 1–14.
Slamet, D., & Puspitasari, R. (2017). Penerapan Model Klarifikasi Nilai Untuk Meningkatkan
Keterampilan Pengambilan Keputusab. Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi,
6(2), 217–230. https://doi.org/10.24235/edueksos.v6i2.3162
Syafi, I., Nur, M., Ainul, L., Billah, M. F. M. F., Sufratman, Billah, M. F. M. F., Islam, U.,
Sunan, N., Surabaya, A., Abdul, M., Maulana, K., Islam, U., Sunan, N., Surabaya, A.,
Aris, M., Islam, U., Sunan, N., Surabaya, A., Towers, T., … Suryawati. (2022). Paradigma
Keilmuan Twin Towers Uin Sunan. Jurnal Peluang, 1(1), 1–10.
https://doi.org/10.24815/jp.v8i2.18737
Umiarso, K. (2019). Ulumuna Mengungkap Transformasi Indonesia Perguruan Tinggi Islam.
1.

Anda mungkin juga menyukai