Anda di halaman 1dari 2

EK.S.PRE.

SI (bErKarakter, loyalitaS, PRofEsional, integritaS, Inovatif) Kader FMIPA untuk Membina Bangsa

Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki pemuda-pemuda sebagai generasi penerus untuk kemajuan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Sebuah negara dan bangsa yang besar dengan segala kemampuan dan kekuatannya pastilah dipimpin oleh seorang pemimpin besar dan hebat yang pasti suatu ketika nanti akan mencapai titik dimana ia harus berhenti memimpin dan digantikan dengan generasi selanjutnya. Siapakah generasi selanjutnya itu? Disinilah peran pemuda sebagai iron stock yang siap menjadi pemuka ketika waktu memintanya. Seperti kata Bung Karno, Berikan aku 10 pemuda yang tangguh maka aku akan menggemparkan dunia. Begitu penting peran pemuda disini. Lalu muncullah pertanyaan selanjutnya. Pemuda yang seperti apakah yang dapat memimpin bangsa dan bahkan menggemparkan dunia? Jawabannya adalah ada pada diri kita, mahasiswa. Mahasiswa yang menempuh pendidikan tertinggi menurut strata pendidikan ini, hanyalah berjumlah 0,7 % dari seluruh total jumlah penduduk di Indonesia. Angka yang sangat sedikit tentunya apabila kita melihat sebegitu banyaknya rakyat Indonesia hingga terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa patut bagi kita untuk mengemban amanah sebagai generasi penerus yang bertujuan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik tentunya atau bahkan seperti kata Bung Karno, untuk menggemparkan dunia sekalipun hanyalah dengan 10 orang pemuda. Tentunya hal tersebut tercermin pada mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ( ITS ) dengan PFM ( Peran dan Fungsi Mahasiswa) nya. Jika melihat lebih ke dalam lagi, mahasiswa ITS terbagi ke dalam fakultas- fakultas dan jurusan yang antara satu sama lain pasti berbeda namun tetap berorientasi yang sama untuk bangsa Indonesia. Seperti halnya mahasiswa FMIPA, dengan caranya sendiri untuk mengekspresikan peran dan fungsinya sebagai mahasiswa. Semua itu dapat terangkum dalam satu kata EK.S.PRE.SI yang berarti bErKarakter, loyalitaS, ProfEsional, integritaS, Inovatif. Berkarakter disini berarti sebagai mahasiswa ITS fakultas FMIPA kita harus memiliki karakter yang dapat mencerminkan FMIPA itu sendiri, karakter yang dapat menjadi ciri khas FMIPA yang membedakan dengan fakultas yang lain dan ciri yang dapat diingat oleh orang lain. Semakin baik karakter yang dimiliki maka semakin baik pula kesan orang lain terhadap kita karena berkaitan dengan bagaimana pembawaan dan sikap kita ketika berhubungan dengan pihak atau orang lain. Karakter yang baik bagi seorang mahasiswa FMIPA khususnya adalah selalu mengedepankan kesopanan, ulet, dan tetap konsisten dalam menghadapi berbagai hal ataupun berhubungan dengan dunia luar. Sebagai contoh, saat kita mengadakan sebuah acara di luar kampus ITS dan berhubungan langsung dengan masyarakat yang dapat dikatakan awam, maka kita harus bersikap dan bertingkah laku yang mencerminkan karakter kita sebagai mahasiswa, berinteraksi dengan masyarakat secara sopan dan mampu menempatkan diri, ada saatnya kita memandang pembicaraan dari sudut pandang yang sama dengan masyarakat dan adakalanya kita memandang dari sudut pandang kita sebagai mahasiswa serta merasa empati merasakan bagaimana perasaan masyarakat tersebut agar pembicaraan dapat berlangsung dengan baik dan efektif. Karakter seperti itulah yang seharusnya menjadi jati diri mahasiswa sehingga orang lain termindset bahwa kita sebagai mahasiswa yang berkarakter baik keluar maupun kedalam. Loyalitas, sebuah kata yang memiliki arti kesetiaan pada apa yang telah diamanahkan kepada kita, dimana, pada siapa, serta untuk tujuan apa kita mengabdi. Seorang follower atau staff yang memiliki Trividiati Khusnul Ilmiah 1411100108

EK.S.PRE.SI (bErKarakter, loyalitaS, PRofEsional, integritaS, Inovatif) Kader FMIPA untuk Membina Bangsa

pemimpin, haruslah ia patuh pada apa yang diamanahkan oleh pemimpinnya demi tujuan organisasi yang ia jalani. Loyalitas disini berkaitan dengan komitmen awal sesorang ketika ia menjabat sebagai sesorang yang mendapat tanggungjawab terhadap sesuatu. Seperti contohnya, ketika sesorang mendapat tanggungjawab sebagai panitia sebuah acara di kampus maka ia harus benar-benar melaksanakan tanggungjawabnya meskipun sebenarnya ia memiliki kepentingan lain diluar menjadi panitia acara tersebut. Selain itu, sebagai mahasiswa kita harus bisa menjadi profesional, artinya kita mampu menempatkan diri dalam berbagai keadaan. Ada waktu dimana kita santai mengerjakan suatu pekerjaan namun di waktu lain kita juga harus bisa serius ketika situasi dan kondisi menuntut kita seperti itu. Seorang ketua organisasi harus mampu ketika ia dihadang suatu masalah sehingga mengharuskannya mengambil keputusan dalam waktu singkat. Hal itu membutuhkan keprofesionalan dalam mengambil keputusan mana yang tepat, efektif, dan efisien serta tidak merugikan berbagai pihak sehingga dapat menyelesaikan masalah tersebut. Semua itu tidak terlepas dari integritas kita sebagai mahasiswa, dimana kita mampu bertindak konsisten yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku serta kebijakan organisasi dimana kita berada. Bedanya dengan loyalitas adalah loyalitas lebih megarah kepada sifat kesetiaan sedangkan integritas kita berjalan sesuai dengan koridor yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sebagai seorang aktivis, sudah seharusnya kita menghormati aturan-aturan yang ada. Karena aturan tersebut dibuat untuk mengatur segala sesuatu yang berada di dalamnya agar teratur dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. dan yang tidak kalah penting lagi adalah inovatif,yaitu mampu memikirkan sesuatu yang baru yang berguna bagi kemajuan bangsa ke depannya. Seorang mahasiswa yang inovatif, ia mampu memeberikan ide-ide baru baik dalam penyelesaian suatu masalah ataupun memberikan warna baru dalam dunia organisasi misalnya, ia mampu mencari celah dimana suatu keadaan tersebut dapat diisi dengan sesuatu yang belum terpikirkan sebelumnya sehingga timbullah sesuatu yang baru. Tidak harus mengubah sesuatu yang telah ada sebelumnya, namun memberikan improvisasi atau penambahanpenambahan kecil maupun besar yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki suatu keadaan atau sistem itu juga dapat dikatakan sebagai inovatif. Tidak terlepas dari sifat kreatif, karena inovatif muncul karena adanya sifat kreatif. Hal tersebut dapat digunakan mahasiswa untuk menghadapi dunia luar yaitu dunia kerja nantinya karena semakin lama pastilah dunia kerja nantinya menuntut kita untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sifat inovatif ini juga dapat digunakan ketika kita nanti menempuh Tugas Akhir (TA) karena saat TA kita pasti menggunakan ide yang benar-benar baru dan belum pernah dipakai sebelumnya. ide baru tersebut dapat diperoleh dengan inovasi atau memodifikasi ide yang ada sebelumnya. Dari uarian di atas, tentu saja sifat-sifat tersebut penting untuk dimiliki mahasiswa. Mengingat bagitu berpengaruhnya mahasiswa untuk membina bangsa agar menjadi bangsa yang lebih maju. Mahasiswa FMIPA yang terkenal dengan sifat rajin dan uletnya harus mampu menjadi kader pembina bangsa yang tidak hanya baik di dalam saja namun juga harus mampu menunjukkan karakter mahasiswanya ke dunia luar. Berikan kesan kepada masyarakat dan rakyat Indonesia bahwa mahasiswa memiliki karakter yang patut dicontoh dan diteladani untuk mengembangkan bangsa, memberikan pengaruh, dan menjadikan anak- anak bangsa yang lain menjadi penggerak bagi kemajuan bangsa Indonesia. Trividiati Khusnul Ilmiah 1411100108

Anda mungkin juga menyukai