SUB KOMPETENSI:
Mengerti dan memahami asumsi dasar dari suatu
cashflow estimate serta fungsi dari analisa sensitifitas
pada cashflow estimate tersebut
Mampu melakukan perhitungan sensitifitas terhadap
suatu cahsflow jika salah satu parameternya bersifat
variabel
Mengetahui penerapan konsep break even point
pada analisa investasi.
Analisis Sensitifitas Dibutuhkan Dalam Rangka
Investasi
Benefit / Pendapatan
Biaya / Pengeluaran
Suku Bunga (i)
Analisa sensitivitas dapat ditinjau atas dua
perspesktif
Casf-flow
Investasi 1000 jt
Annual Benefit 400 jt
Annual Cost 50 jt
Nilai Sisa 700 jt
Umur Investasi 4 th
Suku Bunga (i) 10%
Jika yang akan dianalisis sensitivitas Investasinya
n
Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau CF FBP 0
t 0
t
Jika i=15%
NPV = - 1000 + 400 (P/A,15,4) + 700(P/F,15,4) – 50(P/A,15,4)
NPV = - 1000 + 400 (2,855) + 700(0,5718) – 50(2,855)
NPV = Rp 399,51 jt
Jika i=20%
NPV = - 1000 + 400 (P/A,20,4) + 700(P/F,20,4) – 50(P/A,20,4)
NPV = - 1000 + 400 (2,589) + 700(0,4823) – 50(2,589)
NPV = Rp 243,76 jt
Jika i=30%
NPV = - 1000 + 400 (P/A,30,4) + 700(P/F,30,4) – 50(P/A,30,4)
NPV = - 1000 + 400 (2,166) + 700(0,3501) – 50(2,166)
NPV = Rp 3,17 jt
Jika i=40%
NPV = - 1000 + 400 (P/A,40,4) + 700(P/F,40,4) – 50(P/A,40,4)
NPV = - 1000 + 400 (1,849) + 700(0,2603) – 50(1,849)
NPV = - Rp 170,64 jt
i = iNPV
NPV
iNPV iNPV
NPV NPV
i= 30%
3,17
40% 30%
3,17 170,64
i = 30% +0,18%
i = 30,18%
Penyelesaian :
Karena umur masing-masing alternatif tidak sama, maka
analisa evaluasi sebaiknya dilakukan dengan metoda Annual
Ekivalen (AE), yaitu
n
AE = CF FBA
t 0
t
alt A >> alt B >> alt C, artinya A menjadi terbaik pertama dan B terbaik
kedua, sehinga alt A dipilih sebagai keputusan pemilihan.
Untuk itu perlu dianalisis sejauhmana alternatif A sensitif terhadap
alternatif B jika salah satu parameter A berfluktuasi.
Jika yang diperhatikan sensitivitas Investasi A terhadap alternatif B,
yaitu :
Investasi A sensitif terhadap alt B jika NPVB = NPVA
atau AEB = AEA
2,5
BEP
Full Capacity
2,0
1,5
1.0
0,5
14 n
0 2 4 6 8 10 12 16 18
Grafik BEP
Metoda A akan sensitif terhadap metoda B, jika
PWCA=PWCB, dimana PWCB akan sama jika I2 berada
antara n=12 dan 15 tahun yad.
Jika diinterpolasikan akan diperoleh:
‘n = 12 + 2,075 2 (15 12) = 13,6 tahun 14 tahun.
2,075 1,935
Kesimpulan : Alternatif sensitif pada umur proyek 15 tahun
Jika kapasitas maksimum dibutuhkan sebelum 14 tahun yang
akan datang, maka sebaiknya dibangun full capasity dari
sekarang. Sebaliknya jika kapasitas maksimum akan
dibutuhkan setelah 14 tahun yang akan datang, sebaiknya
fasilitas dibangun dua tahap, dimana tahap pertama sekarang
dan tahap ke-dua 14 tahun yang akan datang.
Jika soal diatas asumsi biaya operasionalnya diganti, dimana
biaya operasional untuk alternatif full capacity tahun pertama
Rp 200 juta dan tiap tahun meningkat gradient Rp 25
juta/tahun, sedangkan biaya operasional untuk pembangunan
bertahap, tahun pertama Rp 120 juta dan meningkat gradient
Rp 20 juta/tahun, akan dihitung sensitifitas alternatif pada suku
bunga 10%/tahun.
Kesimpulan : Alternatif sensitif pada umur proyek 15 tahun
Jika kapasitas maksimum dibutuhkan sebelum 14 tahun yang
akan datang, maka sebaiknya dibangun full capasity dari
sekarang. Sebaliknya jika kapasitas maksimum akan
dibutuhkan setelah 14 tahun yang akan datang, sebaiknya
fasilitas dibangun dua tahap, dimana tahap pertama sekarang
dan tahap ke-dua 14 tahun yang akan datang.
Jika soal diatas asumsi biaya operasionalnya diganti, dimana
biaya operasional untuk alternatif full capacity tahun pertama
Rp 200 juta dan tiap tahun meningkat gradient Rp 25
juta/tahun, sedangkan biaya operasional untuk pembangunan
bertahap, tahun pertama Rp 120 juta dan meningkat gradient
Rp 20 juta/tahun, akan dihitung sensitifitas alternatif pada suku
bunga 10%/tahun.
Penyelesaian:
Alternatif A:
Present Worth of Cost dicari untuk umur yang berbeda, yaitu :
PWCA = IA + Ac (P/A,i,n) + G (P/G,i,n)
PWCA = 2000 + 200 (P/A,i,n) + 25 (P/G,i,n)
34
33
Dua tahap
32
31
30
BEP
....
0 .... 5 6 7 8 9 10 11 12 n