Anda di halaman 1dari 7

KLASIFIKASI TANAH

Tujuan

: untuk mengelompokkan tanah-tanah sesuai dengan perilaku umum dari tanah pada
kondisi fisis tertentu.
Tanah-tanah yang dikelompokkan dalam urutan berdasarkan satu kondisi fisis tertentu bisa saja

mempunyai urutan yang tidak sama jika didasarkan pada kondisi-kondisi fisis lainnya. Oleh karena itu,
sejumlah sistem klasifikasi telah dikembangkan sesuai dengan maksud yang diinginkan oeh sistem itu.
Untuk mengetahui perlakuan tanah dasar agar dapat memenuhi persyaratan dan cukup baik sebagai
pondasi jalan sesuai dengan spesifikasi yang ada, maka perlu diketahui sifat-sifat dan klasifikasinya.
Adapun sistem klasifikasi tanah yang umum digunakan:
Klasifikasi Sistem USCS
Menurut sistem ini sifat tanah ditentukan oleh ukuran butir dan gradasi butirannya. Sistem klasifikasi
tanah Unified merupakan sistem klasifikasi tanah yang paling terkenal dikalangan para ahli teknik tanah
dan pondasi. Sistem ini pertama-tama dikembangkan oleh Casagrande (1984) dan dikenal sebagai sistem
klasifikasi Airfied. Sitem ini lalu dipakai dengan sedikit modifikasi oleh U.S. Bureau of Reclamation
dan U.S. Corps of Engineers tahun 1952. Kemudian pada tahun 1969 American Socienty for Testing and
Materials (ASTM) telah menggunakan sistem unified sebagai metode standar guna mengklasifikasikan
untuk maksud-maksud rekayasa (ASTM D-2487). Pengelompokkan tanah berdasarkan ukuran butir dan
sifat plastisitas tanah seperti pada dan Tabel dibawah ini
Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam klasifikasi tanah yang benar, antara lain:
Persentase butiran yang lolos saringan No.200
Persentase fraksi kasar yang lolos saringan No.40
Koefisien keseragaman gradasi (Cu dan Cc) untuk tanah 0-12% lolos saringan No.200
Batas cair dan Indeks Plastisitas untuk tanah lolos saringan No.40
Sistem Klasifikasi yang ditemukan oleh cassagrande tersebut mengelompokkan tanah ke dalam
dua kelompok besar yaitu:

Tanah berbutir kasar (coarse-grained-soil)


Tanah berbutir kasar berupa kerikil dan pasir dimana 50% berat total contoh tanah lolos
saringan No.200. Adapun simbol yang digunakan pada tanah berbutir kasar ini antara lain:
G = kerikil (gravel) atau tanah berkerikil (grave soil)
S = pasir (sand) atau tanah berpasir (sandy soil)

Tanah berbutir halus (fine-graned-soil)


Tanah berbutir halus merupakan tanah dimana 50% berat total contoh tanah lolos saringan
No.200 simbol tanah ini meliputi:
M = lanau (silt) anorganik
C = (clay) anorganik
O = lanau organik dan lempung organik
Pt = gambut (peat)
Adapun simbol lain yang untuk klasifikasi tanah berbutir halus ini, yaitu :
W = Tanah dengan gradasi baik (well graded)
P = Tanah dengan gradasi buruk (poorly graded)
L = Tanah dengan plastisitas rendah LL < 50 (Low Plasticity)
H = Tanah dengan plastisitas tinggi LL > 50 (High Plasticity)

21,9

PI = 0,73 (50 20) = 21,9

Lokasi :

Jl. Kol. H. Burlian Palembang (depan Punti Kayu)

Bahan :

Tanah setempat

Tabel 3. Pemeriksaan analisa saringan


Saringa
n#
No. 3/8
No. 4
No.10
No. 20
No. 40
No. 60
No. 100
No. 200
PAN
Tabel.
Analisa

Diameter butir
(mm)
9.52
4.75
2
0.85
0.425
0.25
0.15
0.075

Berat tertahan
(gr)
57.2
40.4
50
34
45.6
39.4
79.1

Komulatif tertahan
(gr)
57.2
97.6
147.6
181.6
227.2
266.6
345.7

Berat Kering =
Komulatif tertahan
%
0
11.4
19.5
29.5
36.3
45.4
53.3
69.1

0.01

154.3

500

100.0

500
Lolos %
100.0
88.6
80.5
70.5
63.7
54.6
46.7
30.9
0.0

Hidromete
r
Waktu
Menit (t)
0.5
1
2
5
15
30
60
120
480
1440

Suhu (
C)
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25

Pembacaa
n Rh
54.3
46.8
34.5
26.4
19.4
14.3
9.6
7.8
4.7
2.1

Koreksi
Suhu (k)
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

Pembacaa
n
Terkoreksi
52.3
44.8
32.5
24.4
17.4
12.3
7.6
5.8
2.7
0.1

Persen
Mengendap
25.627
21.952
15.925
11.956
8.526
6.027
3.724
2.842
1.323
0.049

0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125
0.0125

9.5
9.9
10.2
10.9
13.7
18.2
21.5
24.3
25.2
27.8

Diameneter
(mm)
D = K (L/t)
0.054
0.039
0.028
0.018
0.012
0.010
0.0075
0.006
0.003
0.002

Grain Size Analysis Graphic


100
90
80
70
60

Pas sed in percent

50
40
30
20
10
0
0

0.01

0.1

10

100

Diameter (mm)

D60 =
D30 =
D10 =
Cu = 15.0
Nilai Cu menunjukan angka 15 yang terletak

0.3
0.08
0.02

Cc = 1.1
Nilai Cc menunjukan angka 1,1 yang terletak

diantara nilai 1 # Cu # 15, yaitu mendekati nilai 15.


Sehingga tanah termasuk jenis tanah baik.
Gravel %
Sand %
Silt %
Clay %
19.5
49.6
27.136
3.724

diantara nilai 1 # Cc # 6, yaitu mendekati nilai 1.


Sehingga tanah termasuk jenis tanah baik.

ANGKA-ANGKA KONSISTENSI ATTERBERG


Batas Plastis
No.

1
1.
2.

Banyaknya
Pukulan
Nomor Cawan

Batas Cair (SNI 03-1967-1990)

(SNI 03-19661990)

Test Konsistensi

2
1

(gr)

HM

2
G

20

3
32

4
41
N

3.

Berat Cawan +
Tanah Basah

(gr)

19.50

20.80

25.9
0

25.30

25.80

26.00

4.

Berat Cawan +
Tanah Kering

(gr)

18.75

19.70

20.7
0

21.30

21.50

21.90

4.00

4.30

4.10

13.50

12.40

12.70

7.80

9.10

9.20

51.28

47.25

44.57

5.

Berat Air

(gr)

0.75

1.10

6.

Berat Cawan

(gr)

14.70

13.90

7.

Berat Tanah
Kering

(gr)

4.05

5.80

8.

Kadar Air

18.52

18.97

9.

Nilai Rata-Rata

18.74

5.20
12.6
0
8.10
64.2
0

65

60

55

Kadar Air (%)


50

45

40
10

Jumlah Pukulan

Keterangan:
LL (%)

PL (%)

PI = LL-PL
(%)

50.00

18.74

31.26

Contoh dalam
keadaan
- Kering Udara
- Lolos Saringan No.
40

Anda mungkin juga menyukai