Geomorfologi asal marin merupakan bentuk lahan yang terdapat di sepanjang pantai. Proses
perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat dipengaruhi oleh kedalaman laut. Semakin
dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan
semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai.
Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai juga
dipengaruhi oleh:
Daerah pantai dan pesisir di Indonesia banyak difungsikan sebagai tempat wisata. Hal ini karena
daerah Indonesia yang memiliki banyak pulau dan garis pantai, dan karakteristik lautan seperti
arus laut, ombak, jenis pasir yang berbeda yang menyebabkan perbedaan setiap pantai.
Pengerian Daerah Pantai
Berdasarkan tahap-tahap perkembangannya, karakteristik garis pantai dapat dibedakan menjadi
beberapa pengertian, yaitu:
Pantai (Shore)
Pantai (shore) adalah daerah yang terletak antara air pasang dan surut, garis batas daratlaut disebut Shore line
Shoreline adalah garis yang membatasi permukaan daratan dan permukaan air. Garis
batas ini selalu beruba -rubah sesuai dengan permukaan air laut. Garis pantai tertinggi
terjadi pada saat terjadi pasang naik setinggi -tingginya, sedangkan garis pantai terendah
terjadi pada saat terjadi pasang surut serendah-rendahnya.
Coast adalah daerah pantai yang tidak menentu dan cenderung meluas ke daratan.
Sedangkan coastline adalah garis batas laut yang tetap dari pesisir. Daerah pesisir ini
mempunyai kemiringan lereng yang landai dengan luas yang tidak begitu besar pada
daerah tepi pantai yang sebagian besar merupakan daerah pantai terjal.
a. Inshore, meluas dari garis pasang-surut sampai gosong pasir(bar) atau daerah
empasan(breakers).
b. Off shore, meluas di sebelah luar, arah ke laut.
Klasifikasi Pantai
Antara pantai yang satu dengan garis pantai yang lainnya mempunyai perbedaan. Perbedaan dari
masing -masing jenis pantai tersebut umumnya disebabkan oleh kegiatan gelombang dan arus
laut.
Menurut Johnson, pantai dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a. Pantai yang Tenggelam (Shoreline of submergence)
Shoreline of submergence merupakan jenis pantai yang terjadi apabila permukaan air
mencapai atau menggenangi permukaan daratan yang mengalami penenggelaman.
Disebut pantai tenggelam karena permukaan air berada jauh di bawah permukaan air
yang sekarang. Untuk mengetahui apakah laut mengalami penenggelaman atau tidak
dapat dilihat dari keadaan pantainya. Naik turunnya permukaan air laut selama periode
glasial pada jaman pleistosin menyebabkan maju mundurnya permukaan air laut yang
sangat besar. Selain itu, penenggelaman pantai juga bisa terjadi akibat penenggelaman
daratan. Hal ini terjadi Karena permukaan bumi pada daerah tertentu dapat mengalami
pengangkatan atau penurunan yang juga dapat mempengaruhi keadaan permukaan air
laut. Pengaruh ini sangat terlihat di daerah pantai dan pesisir.
Pada bentang lahan yang disebabkan oleh proses geomorfologi, pantai yang tenggelam
dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Hal ini dapat dilihat dari bentuk pantai yang berbeda
sebagai akibat dari pengaruh gelombang dan arus laut. Jenis-jenis pantai tersebut antara
lain:
Lembah sungai yang tenggelam
Pada umumnya lembah sungai yang tenggelam ini disebut estuarium, sedangkan
pantainya disebut pantai ria. Lembah sungai ini dapat mengalami penenggelaman
yang disebabkan oleh pola aliran sungai serta komposisi dan struktur batuannya.
o Dataran banjir, yaitu sungai yang terdapat di kanan dan kiri sungai yang terjadi
setelah sungai mengalami banjir;
Topografi Pantai
Erosi gelombang sangat mempengaruhi terjadinya garis pantai. Banyak faktor yang
mempengaruhi terjadinya erosi gelombang, misalnya ukuran dan kekuatan gelombang,
kemiringan lereng dan ketinggian garis pantainya, komposisi batuannya, kedalaman airnya, arus,
sungai, angin, organisme, serta lamanya proses tersebut berlangsung.
Apabila gelombang di laut dalam menghempas pantai yang curam, maka sebagian besar air akan
membalik kembali ke laut dan mengerosi lereng kliff tersebut dan naik dari permukaan air yang
dangkal.
a. Kekuatan Gelombang
Gelombang pasang yang menghempas pantai merupakan penyebab pengikisan
gelombang secara langsung. Bekas -bekas pengikisan gelombang tersebut menyebabkan
semakin besarnya kekuatan gelombang.
Bentuk-bentuk hasil erosi:
Gua laut (sea caves), terbentuk karena cliff mengalami erosi bawah (under
cutting) oleh pukulan gelombang arus
Celah (cleff), erosi oleh gelombang atau arus yang menimpa retakan atau patahan
menyebabkan terbentuknya celah di pantai.
Arc
Arc yaitu batuan berlubang tembus akibat kikisan gelombang,tersusun dari batuan
yang lunak(tidak resisten).
Head land
Head land yaitu batuan daratan resisten yang menjorok ke laut akaibat erosi
gelombang,terdiri atas batuan lava dan breksi.
Adalah timbunan pasir dipantai sebagai akibat hasil aktivitas angin dan vegetasi.
o Free dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin tanpa di bantu
vegetasi;
o Impended dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin dan
vegetasi atau topografi kasar.
d. Arus litoral
Bahan-bahan endapan hasil pengikisan oleh arus laut kemudian diendapkan lagi di
tempat lain. Jika endapan ini telah sampai dipermukaan air makka akan terbentuk: spits,
connecting bar, hooks dan loops.