GEOLOGI DASAR
Disusun oleh:
1. Adriel Fardan Dhaksa (112230172)
2. Najwa Haqiqah Shalehah (112230173)
3. Muhammad Arzaq Al Hadsi (112230174)
4. Aufa Wikha Favian (112230175)
5. Muhammad Dhesta Zhafran P. (112230176)
6. Freddy Gabriel Manurung (112230177)
7. Lurentus Arya Pandhita W. (112230178)
Latar Belakang
Kondisi geografis yang terletak diantara dua Samudra (Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik) dan dua Benua (Benua Asia dan Benua Australia) menjadikan indonesia
menjadi negara kepulauan dengan sumber daya alam melimpah. Sebagai negara
kepulauan dan dijuluki Zamrud Khatulistiwa, Indonesia menyimpan begitu banyak
keindahan alam yang menakjubkan. Diantara banyaknya keindahan alam yang ada,
indonesia memiliki berbagai macam peristiwa geologi yang begitu memukau, maka tak
heran peristiwa geologi terbilang amat menarik untuk diamati. Salah satu peristiwa
menarik yang dapat kita temui di kota pelajar adalah fenomena terbentuknya pantai-
pantai yang begitu menawan. Seperti yang disampaikan Munawir dkk.,Pantai sendiri
merupakan sebuah fenomena geografis yang membentuk barisan sedimen atau endapan
pasir yang mencul bermula dari garis air terendah hingga sampai ke tebing atau
mencapai pada zona yang memiliki tumbuhan permanen. Tidak hanya itu, kita juga
dapat menyaksikan fenomena terciptanya gumuk pasir yang terjadi di selatan pulau
jawa. Gumuk pasir atau dengan kata lain sand dunes mmerupakan sebuah lahan yang
tercipta akibat adanya peristiwa perpindahan material sedimen dengan tekstur butiran
pasir atau material lainnya yang dipengaruhi adanya aliran fluida (angin /atau air).
Gumuk pasir yang tercipta karena adanya angin akan membentuk sebuah lahan aeolian
(eolean morphology) menciptakan semacam bukit, timbunan, atau gundukan, ataupun
igir.
Pantai dan gumuk pasir merupakan tempat yang biasanya sering digunakan untuk
kebutuhan wisata atau liburan. Selain menjadi tempat wisata, pantai dan gumuk pasir
juga bisa digunakan untuk tempat pengamatan dan penelitian. Beberapa hal yang
diamati adalah bentuk, panjang, dan karakteristik yang ada di pantai/gumuk pasir. Di
setiap pantai, satu tempat memiliki ciri-ciri/yang berbeda dengan tempat lainnya.
Penyebab dari perbedaan tersebut yakni sebagai berikut.
1.2 Berdasarkan material penyusunnya dan proses yang bekerja untuk membentuk
pantai seperti berikut :
1.2.1 Pantai Batu (rocky shore), yaitu pantai yang tersusun oleh batuan induk
yang keras seperti batuan beku atau sedimen yang keras. Pantai ini
terbentuk karena adanya proses erosi yang bekerja di pantai.
1.2.2 Beach, yaitu pantai yang tersusun oleh material lepas. Pantai ini
terbentuk karena terjadinya proses sedimentasi yang ada di pantai.
Pantai tipe ini dapat dibedakan menjadi:
a) Sandy beach (pantai pasir), yaitu pantai yang tersusun oleh endapan
pasir.
b) Gravely beach (pantai gravel, pantai berbatu), yaitu pantai yang
tersusun oleh gravel atau batuan lepas.
1.2.3 Pantai bervegetasi, yaitu pantai yang ditumbuhi oleh vegetasi pantai. Di
daerah tropis, vegetasi pantai yang dijumpai tumbuh di sepanjang garis
pantai adalah mangrove, sehingga dapat disebut Pantai Mangrove.
Pantai ini juga terbentuk karena aktivitas organisme yang tumbuh di
pantai.
1.3 Berdasarkan daerah pantai yang masih terpengaruh oleh air laut, dapat dibagi
menjadi 3 jenis yaitu:
1.3.1 Beach (daerah pantai), yaitu daerah yang langsung mendapat pengaruh
air laut dan selalu dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang turun.
1.3.2 Shore line (garis pantai), yaitu jalur pemisah yang relatif berbentuk baris
dan merupakan batas antara daerah yang dicapai air laut dan yang tidak
bisa dicapai.
1.3.3 Coast (pantai), yaitu daerah yang berdekatan dengan laut dan masih
mendapat pengaruh air laut.
2. Gumuk pasir
Gumuk pasir adalah salah satu bentang alam yang proses pembentukannya
dipengaruhi oleh angin dan terbentuk oleh pasir yang menumpuk dalam jumlah
besar. Angin yang dimaksud untuk membentuk gumuk pasir disini adalah erosi
angin dan transportasi yang terdiri dari badai debu, pasir, ledakan, serta hilangnya
partikel halus dari daratan permukaan oleh aksi angin. Terdapat juga deposisi angin
yang merupakan perkembangan loess dimana endapan lumpur yang tertiup angin
dan tanah liat yang terdiri dari butiran bersudut yang tidak terlapukkan dari kuarsa,
feldspar, dll. Yang dikubur lemah oleh kalsit. Porositas tinggi (~60%).
2.1 Berdasarkan morfologi nya, gumuk pasir dibagi menjadi 4 tipe yaitu :
2.1.1 Tipe Barchan
Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada
daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya kemiringan lereng daerah
yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan
lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila dibuat
penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchan
umumnya antara 5 – 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan
perkembangan, karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya
beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk gumuk pasir seperti ini dan
daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan
kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.
2.1.2 Tipe Transverse
Terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang dan banyak cadangan
pasirnya. Bentuk gumuk pasir melintang menyerupai ombak dan tegak
lurus terhadap arah angin. Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya
beberapa saja, kemudian karena proses eolin yang terus menerus maka
terbentuklah bagian yang lain dan menjadi sebuah koloni dan akan
berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan pasirnya berkurang.
2.1.3 Tipe Parabolik
Mirip dengan gumuk pasir barchan akan tetapi yang membedakan
adalah arah angin. Gumuk pasir parabolik arahnya berhadapan dengan
datangnya angin. Awalnya, mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah
bukit dan melintang, tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka
gumuk pasir ini terus tergerus oleh angin sehingga membentuk sabit
dengan bagian yang menghadap ke arah angin curam.
2.1.4 Tipe Longitudinal
Gumuk pasir ini punya bentuk simetris dengan bentuk lengan sejajar
dengan arah angin utama. Morfologinya lurus panjang dengan jarak
teratur. Sand dune ini dipengaruhi angin kencang dengan jarak teratur.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Sumber :
https://images.app.goo.gl/msCkfUr2YU71hYtKA
+ tambahan pengeditan menyamakan bentuk asli
Angin yang bertiup kencang dan arah angin cenderung dari tenggara ke
barat laut. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa Gumuk Pasir
memiliki cengkungan tidak searah dengan arah angin atau cekung berada di
depan berhadapan dengan arah angin yang menandakan bahwa benar
Gumuk Pasir Parangkusumo berbentuk parabolik. Terdapat pula pengaruh
vegetasi (tumbuhan) di depan gumuk yang memotong arah angin sehingga
kecepatan angin di belakang vegetasi atau di depan gumuk berkurang.
Pasokan pasir lama kelamaan berkurang dan tergerus angin hingga
membentuk sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin curam.
Terjadi pula struktur gelembur gelombang (ripple mark) yang terbentuk
karena pengaruh arus angin untuk menentukan arah arus angin berasal serta
memperlihatkan bentuk asimetris pada gelombang pasir di permukaan.
. H
2.7.2 Pada Pantai Parangkusumo terlihat adanya arus Rip Current, hal
ini terlihat bahwa adanya arus balik tenang di antara dua arus
dengan ombak besar. Arus yang bergerak ke arah laut dengan
arah yang tegak lurus atau miring terhadap garis pantai. Arus ini
adalah arus balik yang timbul setelah gelombang mencapai garis
pantai. Kehadirannya umumnya berasosiasi dengan arus
sepanjang pantai dalam suatu sistem sirkulasi sel. Harus ini juga
berperan dalam transportasi sedimen dari pantai ke arah laut.