Pertambangan merupakan salah satu upaya pemanfaatan Sumber Daya Alam, melalui beberapa tahapan seperti Tinjauan Umum, Eksplorasi, Studi kelayakan, Konstruksi, Produksi dan Reklamasi, Pengankutan dan Penjualan serta Tahap akhir yaitu Pasca Tambang. Dalam beberapa pelaksanaan, kegiatan produksi dilakukan dengan memanfaatkan beberapa system, contohnya system penambangan terbuka, system penambangan bawah tanah. Pada system penambangan bawah tanah metode yang ada antara lain adalah metode open cut, open cast, serta quarry. Perbedaan system serta metode dalam suatu penambangan maka berbeda pula alat dan cara yang dilakukan untuk kegiatan produksi. Pada umumnya produksi pada pertambangan berkaitan dengan siklus bongkar, angkut, dan muat. Pada pembongkaran cadangan serta tanah penutup ( overburden ) umumnya dilakukan dengan memanfaatkan alat berat. Akan tetapi ada beberapa perusahaan mempergunakan cara pembongkaran material menggunakan peledakan ( blasting ). Peledakan merupakan salah satu cara pembongkaran material menjadi fragmentasi yang lebih seragam dengan memanfaatkan bahan kimia senyawa tunggal maupun campurannya. Pada pelaksanaan peledakan dalam pembongkaran material ada beberapa langkah dan prosedur baku yang mengatur agar tidak terjadinya kecelakaan kerja meskipun tidak disengaja. Secara umum persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan peledakan antara lain adalah survey lokasi, pemboran lubang ledak, perhitungan bahan ledak, perencangan waktu ( delay ) peledakan, serta design peledakan. Penggunaan bahan peledak yang sesuai memungkinkan seragam atau suksesnya peledakan dengan diimbangi control peledakan yang baik. Bahan peledak sendiri berdasarkan reaksinya terbagi menjadi bahan peledak kuat atau High Explosive, bahan peledak lemah atau low explosive, serta agen peledak. Control blasting