Anda di halaman 1dari 8

BAB III METODE PENULISAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan

metode studi kepustakaan atau studi literatur. Studi literature adalah

usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang

relevan atau berkaitan dengan topik atau masalah yang akan diteliti,

informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,

karanga ilmiah, tesis, disertasi dan sumber-sumber tertulis baik cetak

maupun elektronik (Iwan, 2019). Literature reviews bertujuan untuk

membuat analisis dan sintesis terhadap pengetahuan yang sudah ada

terkait topik yang akan diteliti untuk menemukan ruang kosong (gaps)

bagi penelitian yang akan dilakukan (Rahayu, Syafril, Wekke, &

Erlinda, 2019).

B. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data. Sumber data dalam penelitian ini melibatkan

data sekunder yang menggunakan data perpustakaan dengan cara

membaca dan mendaftar kemudian memprosesnya tanpa memerlukan

penelitian langsung (penelitian lapangan) (Zed, 2018). Sumber data

sekunder didapat berupa literatur, artikel, jurnal, buku, serta situs di

internet (Sugiyono, 2016). Fokus studi peneliti pada intervensi

keperewatan yaitu pemberian terapi nebulizer untuk mengatasi bersihan

jalan nafas pada pasien PPOK yang bersumber dari Google Scholar.
Penelitian ini berfokus dari data-data yang diambil dari internet

maupun buku-buku yang membahas topik tentang intervensi

keperawatan pemberian terapi nebulizer untuk mengatasi bersihan jalan

nafas pada pasien PPOK

C. Strategi Pencarian Literatur

1. Framerwork yang digunakan

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICO

framework:

a. Population/problem, pasien penyakit paru obstruksi kronik

(PPOK)

b. Intervention, terapi nebulizer

c. Comparation, terapi nebulizer terhadap bersihan jalan napas

tidak efektif

d. Outcome, efektifitas terapi nebulizer terhadap bersihan jalan

napas tidak efektif

2. Kata Kunci

Judul Efektifitas Terapi Nebuliser Terhadap Bersihan Jalan

Napas Tidak Efektif pada Pasien PPOK. Kata kunci yang

digunakan dalam penulisan ini adalah "nebulizer, bersihan jalan

nafas, pasien ppok”

3. Data base atau Search Engine

Literature Review yang merupakan rangkuman yang

menyeluruh dari beberapa studi penelitian yang ditentukan

berdasarkan tema tertentu. Pencarian literatur dilakukan pada bulan


April 2023. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang bukan diperoleh secara langsung, tetapi dari

penelitian-penelitian terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat

berupa artikel jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional

dengan tema yang telah ditentukan. Pencarian database berupa

Google Scholar

D. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Tabel 3.1

Kriteria Inklusi dan Ekslusi dengan Format PICO

Kriteria Inklusi Eklusi

Pasien dengan paru Bukan pasien dengan

obstruksi kronik paru obstruksi kronik

(PPOK) dan (PPOK) dan


Population
bronkopeunomenia bronkopeunomenia

(keluhan bersihan jalan (keluhan bersihan jalan

nafas tidak efektif) nafas tidak efektif)

Fisioterapi dada, batuk

Intervention Terapi nebuliser efektif, kombinasi

nebulizer

Sebelum terapi
Tidak ada analisa
Comparation nebulizer diberikan dan
pembanding
setelah terapi diberikan

Outcome Terapi nebulizer Bukan pemberian

terhadap bersihan jalan terapi nebulizer


terhadap besihan jalan
napas tidak efektif
nafas

- Study kasus
Study Design Literatur review
- Eksperimen

Tahun terbit 2019 - 2023 Sebelum 2019

Selain bahasa
Bahasa Indonesia
Indonesia

E. Seleksi study dan penilaian

1) Hasil pencarian dan seleksi studi

Proses pencarian jurnal dan artikel ini menggunakan Google

Scholar, pada bulan April 2023, dimana peneliti memasukkan kata

kunci "nebulizer, bersihan jalan nafas, pasien ppok” diperoleh

artikel sebanyak 317, setelah itu peneliti melakukan penyortiran

rentang tahun mulai dari tahun 2019-2023 sehingga diperoleh

jurnal sebanyak 214. Selanjutnya artikel yang diperoleh dieliminasi

sebanyak 202 artikel dimana sebanyak 105 artikel tidak sesuai

dengan topik, ada 18 jartikel yang membahas tentang intervensi

lain selain dari nebulizer namun dengan masalah keperawaran

bersihan jalan nafas tidak efektif, 1 artikel dengan outcome

peningkatan saturasi oksigen. Selanjutnya peneliti menemukan ada

76 artikel dengan desain karya tulis ilmiah dan 1 atikel berbentuk

study review.
Setelah mengeliminasi 202 artikel tersisa 12 artikel

selanjutnya peneliti mengeliminasi sebanyak 10 artikel yang tidak

sesuai dengan rumusan masalah dan akhirnya peneliti menetapkan

2 artikel yang akan dilakukan review.

Skema review artikel

Pencarian menggunakan
keyword melalui
database Google
Scholar Excluded (n=202)
N = 317 Problem/populasi :
- Tidak sesuai dengan topik
(n=105)
Intervention :
- Kombinasi (nebulizer
dengan disioterapidada,
Seleksi jurnal 5 tahun batuk efektif, dan pusep lip)
terakhir menggunakan (n=9)
bahasa indonesia - Kombinasi nebulizer dengan
N = 214 daun mint dan minyak kayu
putih (n=2)
- Fisioterapi dada (n=3)
- Clapping dan postural
drainage (n=1)
- Relaksasi fragmatik (n=1)
Seleksi judul - Relaxed sitting dan pursep
N = 12 lip (n=3)
Outcome
- Saturasi oksigen (n=1)
Study design :
- Karya tulis ilmiah (n=76)
- Studi literatur (n=1)

Rumusan dan tujuan


tidak sesuai
N = 10

Jurnal akhir yang dapat


dianalisa sesuai
rumusan masalah
dengan tujuan
N=2
2) Daftar artikel hasil pencarian
SITESIS GRID
Volume, Metode (desain, sampel,
No Author Tahun Judul Hasil Penelitian Database
angka variable, instrument, analisis)
1 Rumpak 2020 Vol.X Efektifias terapi D : study explores Hasil penelitian menunjukkan bahwa Googlesc
& Thalib No 2 nebulizer terhadap S: terdapat perubahan yang signifikan holar
bersihan jalan nafas V: antara pre-test dan post-test responden
tidak efektif pada I: yang diberikan terapi nebulizer untuk
pasien penyakit paru A: mempermudah proses bersihan jalan
obstruktif Kronik napas akibat benda asing berupa sekret
(PPOK) pada pasien PPOK.
2 Kusmiana 2022 Vol. 1 Pemberian terapi D : studi kasus Evaluasi keperawatan dilakukan pada Googlesc
sari dkk No. 7 nebulizer untuk S : Populasi yang di gunakan hari Jumat 24 Desember 2021 pukul holar
mengatasi pada studi kasus ini adalah satu 17.00 WIB didapatkan hasil yaitu:
ketidakefektifan orang pasien usia 4 tahun S: ibu pasien mengatakan pasien masih
bersihan jalan nafas dengan diagnosa keperawatan batuk, tetapi secret sudah berkurang.
pada an.A dengan ketidakefektifan bersihan jalan O: Pasien tampak lebih tenang, batuk
bronkopneumonia di napas di ruang Parikesit RST berkurang, pola nafas lebih efektif, dan
ruang parikesit Wijayakusuma Purwokerto produksi sputum berkurang Nadi
rst.wijayakusuma V : penerapan nebulizer untuk 110x ,RR 28x/menit ,Suhu 37℃,SPO2
purwokerto mengatasi bersihan jalan napas 95%.
tidak efektif A: masalah keperawatan teratasi
I : Lembar pengkajian sebagian dengan hasil batuk sudah
A : pendekatan pre dan post mulai efektif, pola nafas cukup teratur,
control produksi sputum cukup berkurang, dan
pasien sudah lebih tenang.
P: lanjutkan intervensi untuk
melaksanakan inhalasi.
F. Analisa Data
Kedua penelitian menggunakan teknik penelitian yang berbeda

dimana penelitian pertama yang dilakukan oleh Rumpak & Thalib, 2020

yang berjudul “Efektifias terapi nebulizer terhadap bersihan jalan nafas

tidak efektif pada pasien penyakit paru obstruktif Kronik (PPOK)”

melakukan penelitian dengan membandingkan beberapa penelitian

terdahulu. Sedangkan penelitian kedua yang dilakukan oleh Kusmianasari

dkk, 2020 yang berjudul “Pemberian terapi nebulizer untuk mengatasi

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada an.A dengan bronkopneumonia

di ruang parikesit rst.wijayakusuma purwokerto” melakukan pengumpulan

data dengan teknik observasi wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi

study dokumen asuhan keperawatan. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Rumpak & Thalib, 2020 tidak melakukan pengumpulan data secara

langsung namun hanya membandingkan hasil peneliyian yang dilakukan

oleh peneliti terdahulu. Sedangkan pada penelitian kedua yang dilakukan

oleh Kusmianasari dkk, 2020 melakukan pengumpulan data secara

langsung dengan prosedur observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan

dokumentasi dilakukan dari tanggal 22 Desember 2021 sampai 24

Desember 2021.

Kedua peneliti memiliki perbedaan diagnosis medis yang berbeda.

Dimana peneliti pertama Rumpak & Thalib, 2020 dengan diagnosis medis

PPOK sedangkan pada penelitian kedua Kusmianasari dkk, 2020 dengan

diagnosis medis bronkopneumonia. Walaupun kedua penelitian diatas

memiliki diagnosis medis yang berbeda namun masalah keperawatan dari

kedua penelitian tersebut sama, yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif. Hal
ini terjadi karena penumpukan secret atau sputum akibat keridak mampuan

untuk membersihkan sekresi.

Kedua penelitian memilih tindakan keperawatan yang sama untuk

membersihkan jalan nafas yaitu dengan terapi nebulizer

Anda mungkin juga menyukai