Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODE PENULISAN

A. Stategi Pencarian Literature

1. Framework yang digunakan

Strategi yang digunakan untuk mencari arikel menggunakan PICO

framework

a. Population/problem, populasi atau masalah yang di analisis.

Dalam Literature Riview ini populasi atau masalah yang akan di

analisis adalah siswa dan perilaku merokok.

b. Intervention, suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus

perorangan atau masyarakat serta penerapan tentang

penatalaksanaan. Dalam Literature Riview ini intervensi yang di

analisis adalah menurunkan perilaku merokok.

c. Comparation, penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai

pembanding dalam Literature Riview ini tidak ada intervensi

pembanding

d. Outcome, hasil atau luaran yang diperoleh pada penelitian

Dalam Literature Riview ini outcome yang di analsis adalah

menurunkan perilaku merokok.

32
33

2. Kata kunci

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword Boolean

operator (AND, OR NOT or AND NOT) yang digunakan untuk

memperluas atau menspesifikasikan pencarian, sehingga

mempermudah dalam penentuan artikel atau yang digunakan Kata

Kunci yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,”Siswa” and “Self

Managemant” and “menurunkan perilaku merokok”.

3. Database atau search engine

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung. akan

tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang telah di lakukan oleh

peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang di dapat

berupa arikel atau jurnal yang relevan dengan topik dilakukan

mengunakan database melalui Google scholar.

B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Tabel 1.
Kriteria inklusi dan ekslusi dengan format PICO

Kriteria Inklusi Ekslusi


Population/ Artikel yang berhubungan Artikel yang tidak berhubungan
Problem dengan topik penelitian dengan topik penelitian analisis
analisis penerapan self penerapan self management
manangement dalam dalam menurunkan perilaku
menurunkan perilaku merokok merokok pada siswa
pada siswa
Intervention Penerapan Self Management Selain penerapan Self
Management
34

Comparation Tidak ada intervensi ada intervensi pembanding


pembanding
Kriteria Inklusi Ekslusi
Outcome Adanya pengaruh analisis Tidak adanya pengaruh analisis
penerapan Self Management penerapan Self Management
dalam menurunkan perilaku dalam menurunkan perilaku
merokok pada siswa merokok pada siswa
Study design Mix methods Systematic/literature riview
study,experimental
study,exsperiment pra
exsperiment design, pre-
exsperiment one group pre-
test design, quasi eksperimen,
Tahun terbit Artikel atau jurnal yang terbit Artikel atau jurnal yang terbit
setelah tahun 2011 sebelum tahun 2011
Bahasa Bahasa Indonesia Selain bahasa Indonesia

C. Seleksi Studi Dan Penilaian Kualitas

1. Hasil pencarian dan seleksi studi

Berdasrkan hasil pencarian melalui publikasi google scholar

menggunakan kata kunci Self Management AND dalam

menurunkan perilaku merokok AND siswa, penelitian menemukan

860 jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Jurnal tersebut

kemudian di skrining, sebanyak 106 jurnal diekslusikarna terbitan

tahun 2011 kebawah. Assesment kelayakan terhadap 754

jurnal,jurnal yang di publikasi dan jurnal yang tidak sesuai kriteria

insklusi dilakukan ekslusi. Sehingga didapatkan 4 jurnal yang di

lakukan review.
35

Skema 1.
Alur Review jurnal
Exclude (n=736)
Problem/populasi:(n=50)
-Tidak sesuai topik:(n=50)
intervention:(n=343)
Pencarian menggunakan
keyword melalui database -Self control:(n=179)
google scholar N = 860
-Pendekatan behavior:(n=164)
Comparation:(n=4)
-Self Management dan
Seleksi jurnal 10 tahun Reinforcement:(n=2)
terakhir dengan
-Self Management dan bimbingan guru:
menggunakan bahasa
(n=2)
Indonesia
Outcome:(n=339)
N = 754
-meningkatkan disiplin belajar:(n=95)
-mengurangi prokrastinasi akademikis:
(n=79)
Seleksi judul dan duplikat -mengurangi kecanduan media social:
N=749 (n=67)
-mengurangi perilaku membolos:(n=65)
-mengatasi insomnia:(33)
Study design:(n=0)
Identifikasi abstrak
-literature riview:(n=0)
N=18

Rumusan dan tujuan masalah tidak


sesuai
Jurnal akhir yang dapat
dianalisa sesuai rumusan N=14
masalah dan tujuan
N=4
36

2. Daftar artikel hasil pencarian

Literature review ini di sintesis menggunakan metode naratif

dengan mengelompokan data-data hasil ekstarksi yang sejenis

sesuai dengan hasil yangdi ukur untuk menjawab tujuan jurnal

penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian

dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama peneliti,

tahun terbit, judul, metode dan hasil penelitian serta database.


37

Tabel 2.
Daftar artikel hasil pencarian
No Author Tahun Volume Judul Metode(desain, Hasil penelitian Database
angka sampel, instrument,
analisis)
1 Arsyad, 2020 6 (1) Pengaruh P:Exsperimen Pra Menunjukan bahwa Google
Kurniawan konseling experimental design. terdapat pengaruh yang Scholar
kelompok teknik signifikan antara
self S:Sampel dalam pengaruh konseling
management penelitian ini berjumlah kelompok teknik self
untuk 8 responden dengan management terhadap
mengurangi teknik purposive kebiasaan merokok pada
kebiasaan sampling siswa dengan hasil
merokok pada perhitungan SPSS nilai
siswa kelas XI V: konseling Asymp.sig (2 tailed)
SMA Gita Bahari kelompok, teknik self bernilai 0,012 sedangkan
Semarang management, nilai Asymp.sig 0,012
kebiasaan merokok 0,05

I:Instrumen
dalampenelitian ini
menggunakan teknik
skala kebiasaan
merokok.

A:Data wilcoxom
2 Arnita, 2018 3 (4) Efektivan teknik D:Pre-experiment one Menunjukkan bahwa ada Google
Bakar, self group pre-test post tes peningkatan yang scholar
Nurbaity management design. signifikan setelah
untuk diberikan perlakuan
menurunkan S: Sampel dalam berupa teknik self
hasrat merokok penelitian ini berjumlah management pada
pada siswa 8 orang Responden siswa, terdapat
SMAN 1 Darul dengan teknik perbedaan nilai rata-rata
Imarah purposive sampling posttest lebih rendah dari
38

pretest yaitu
70,37≤88,62 yang berarti
No Author Tahun Volume Judul Metode(desain, Hasil penelitian Database
angka sampel, instrument,
analisis)
V: teknik Self adanya penurunan skor
management, hasrat hasrat merokok siswa
merokok sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan
I:Instrumen teknik self management.
dalampenelitian ini
menggunakan lembar
observasi

A:Paired sample sign-


test
3 Puspitasar 2017 35 (1) Pengaruh D: Quasi eksperimen menunjukkan adanya Google
i,Wuryanin pelatihan perbedaan rata-rata scholar
gsih,Rifai manajemen diri S; Sampel dalam perilaku merokok remaja
terhadap penelitian ini sebelum dan setelah
perilaku meroko berjumlah15 dilakukan pelatihan
pada remaja di responden dengan manajemen diri
SMK Negeri 2 teknik purposive (kelompok yang
Jember sampling diberikan pelatihan
Kecamatan manajemen diri p value =
Sumbersari V: Pelatihan 0,000; CI = 95% dan
Kabupaten management diri, kelompok yang tidak
Jember perilaku merokok diberikan pelatihan
remaja manajemen diri p value =
0,012; CI = 95%). Hasil
I: Instrument dalam uji t-test independent
penelitian ini menunjukkan adanya
menggunakan lembar perbedaan rata-rata
observasi terhadap variabel
perilaku merokok pada
A: t-test independent kelompok yang diberikan
39

pelatihan manajemen diri


dan tidak diberikan
No Author Tahun Volume Judul Metode(desain, Hasil penelitian Database
angka sampel, instrument,
analisis)
pelatihan manajemen diri
dan tidak di berikan
pelatihan menajemen diri
(p value =0,000; 95%).
4 Wibowo, 2016 - Penerapan D:Pre-experiment One menunjukkan tanda (-) Google
Christina strtegi self- group Pre-Tes Post- berjumlah 5 sebagai N scholar
management test Design (banyaknya pasangan
untuk yang menunjukkan
mengurangi S:Sampel dalam perbedaan) dan x
frekuensi penelitian ini berjmlah (banyaknya tanda yang
merokok pada 5 orang responden lebih sedikit) berjumlah
siswa kelas 0. Dengan melihat tabel
VIIIdi SMP V: Penerapan strtegi tes binominal dengan
NEGERI 16 self-management, ketentuan N = 5 dan x =
Surabaya frekuensi merokok 0 (z), maka diperoleh ρ
(kemungkinan harga di
I:Instrumen dalam bawah H0) = 0,031 Bila
penelitian ini dalam ketetapan α (taraf
menggunakan lembar kesalahan) sebesar 5%
observasi adalah 0,05 maka dapat
disumpulkam bahwa
A:Uji tanda (sign test) 0,031 < 0,05,
berdasarkan hasil
tersebut maka H0 ditolak
dan Ha diterima.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil dan analisa terhadap empat jurnal ilmiah pada

literature review ini menunjukkan bahwa penerapan self management

efektif dalam menurunkan perilaku merokok pada siswa.

Hasil penelitian oleh Arsyad dan Kurniawan (2020) menggunakan

teknik purposive sampling dengan tehnik analisis data wilcoxom,

dalam penelitian ini 8 siswa kelas XI SMA Gita Bahari Semarang yang

berkebiasaan merokok menunjukkan hasil perhitungan SPSS nilai

Asymp.sig (2tailed) bernilai 0,012 sedangkan nilai Asymp.sig 0,012

kurang dari 0,05. dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh konseling kelompok tehnik self management untuk

mengurangi kebiasaan merokokpada siswa.

Hasil penelitian oleh Arnita, Bakar, dan Nurbaity (2018) dengan

metode purposive sampling berjumlah 8 orang dari 44 siswa yang

memiliki hasrat merokok tinggi. terdapat perbedaan nilai rata-rata

posttest lebih rendah dari

40
41

pretest yaitu 70,37≤88,62 yang berarti, adanya penurunan skor hasrat

merokok siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan teknik self

management. Penurunan skor rata-rata sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan sebanyak 18,62. hasil menunjukkan bahwa ada

penurunan segnifikan setelah dilakukan nya penerapan self

management pada siswa.

Hasil penelitian oleh Puspitasari, Wuryaningsih, dan Rifai (2017)

besar sampel yang digunakan adalah 15 responden pada kelompok

kontrol dan 15 responden pada kelompok perlakuan. menunjukkan

adanya perbedaan rata-rata perilaku merokok remaja sebelum dan

setelah dilakukan pelatihan manajemen diri (kelompok yang diberikan

pelatihan manajemen diri p value = 0,000; CI = 95% dan kelompok

yang tidak diberikan pelatihan manajemen diri p value = 0,012; CI =

95%). Hasil uji t-test independent menunjukkan adanya perbedaan

rata-rata terhadap variabel perilaku merokok pada kelompok yang

diberikan pelatihan manajemen diri dan tidak diberikan pelatihan

manajemen diri (p value = 0,000; CI = 95%). Hasil menunjukkan

bahwa ada pengaruh penurunan setelah di berikan pelatihan

management diri.

Hasil penelitian oleh Wibowo dan Christina (2016) subyek

penelitian ini adalah 5 orang siswa kelas VIII yang memiliki perilaku

merokok tertinggi. Berdasarkan hasil uji tanda bahwa menunjukkan


42

tanda (-) berjumlah 5 sebagai N (banyaknya pasangan yang

menunjukkan perbedaan) dan x (banyaknya tanda yang lebih sedikit)

berjumlah 0. Dengan melihat tabel tes binominal dengan ketentuan N

= 5 dan x = 0 (z), maka diperoleh ρ (kemungkinan harga di bawah H0)

= 0,031 Bila dalam ketetapan α (taraf kesalahan) sebesar 5% adalah

0,05 maka dapat disumpulkan bahwa 0,031 < 0,05, berdasarkan hasil

tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan rata-rata skor

pre-test 125,6 dan rata-rata skor post-test 78, maka dapat dibuktikan

bahwa pemberian konseling individu strategi self management dapat

menurunkan frekuensi merokok pada siswa.

B. Pembahasan

Berdasarkan dari hasil ke empat jurnal yang dianalisis

menunjukkan bahwa ada pengaruh self management dalam

menurunkan perilaku merokok pada siswa. Hal ini di dukung dengan

penelitian yang di lakuakan Trifena, Istirahayu, dan Fitriyadi (2020) di

mana setelah dilakukan penerapan teknik self management pada

beberapa siswa, efektif menurunkan perilaku merokok. Dengan

demikian penerapan self management dapat di jadikan alternatif bagi

siswa yang memiliki kebiasaan merokok.

Self management adalah suatu teknik pengontrolan diri dimana

proses dalam mengubah tingkah laku seseorang kearah lebih baik dan
43

self management bermanfaat untuk mengendalikan perilaku atau sifat

yang jelek pada seseorang ke yang lebih baik. Di dukung oleh

penelitian Komalasari, dkk (2016) Self management adalah dimana

individu mengatur perilakunya sendiri dan bermanfaat untuk

mengubah setting dan antecedent untuk mengarahkan perilaku kea

rah yang di inginkan.

Hasil analisis ke empat jurnal perilaku sangat berpengaruh dalam

terbentuknya suatu kebiasaan atau sifat remaja. Menurut asumsi

penulis usia remaja adalah usia dimana membentuk identitas diri

sehingga perilaku positif dan negatif sangat berperan dalam kehidupan

sehari-hari si ramaja.

Hal ini didukung oleh Abdullah (2014), Yang menyatakan bahwa

sesuatu dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai

dan norma-norma sosial yang berlaku dengan kata lain (deviation)

adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan

diri terhadap kehendak masyarakat.

Bedasarkan hasil analisis dari jurnal pertama yaitu Arsyad dan

Kurniawan (2020), dengan responden siswa SMA berusia 17 tahun

yang di kelompokkan remaja tengah berjumlah 8 responden. Analisis

dari jurnal ke dua yaitu Arnita,Bakar dan Nurbaity (2018), Dengan

responden siswa SMA kelas tiga berusia 16 tahun yang di

kelompokkan remaja tengah berjmlah 8 responden dari 44 siswa.


44

Analilis jurnal ke tiga dari jurnal Sari, Wuryaningsih, dan Rifai (2017)

dengan responden siswa SMK yang berusia kisaran 16 tahun dengan

kelompok umur remaja tengah yasng berjumlah 15 responden.

Analisis jurnal ke empat dari Wibowo (2016) dengan responden siswa

SMP yang berusia 14 tahun dengan kelompok umur remaj awal yang

berjumlah 5 respondern. Dari hasil analisis ke empat jurnal

karakteristik responden dominan pada usia remaja di mana di usia ini

remaja sering melakukan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok.

Menurut asumsi penulis di usia remaja sangat rentang terpengaruh

oleh lingkungan sekitar seperti teman sebaya, remaja ingin di terima

dalam bergaul dengan teman-temannya sehingga melakukan apa

mereka lakukan yang akan membentuk suatu kebiasaan dalam diri

mereka seperti perilaku negatif salah satunya perilaku merokok. Hal ini

sejalan dengan penelitian Liem (2014) menjelaskan bahwa remaja

sangat terpengaruh oleh teman sebaya untuk membentuk perilaku

negatif merokok. Di dukung juga oleh Tarwoto (2013), Faktor-faktor

yang mempengaruhi kebiasaan merokok merupakan tekanan teman

sebaya, berteman dengan perokok usia muda, status sosial ekonomi

rendah, mempunyai orang tua merokok, saudara kandung, lingkungan

sekolah (guru) yang merokok dan tidak percaya bahwa merokok

mengganggu kesehatan.
45

Dalam penelitian Masngudin (dalam Lely, 2014) salah satu tugas

perkembangan remaja sebagai siswa adalah memiliki tanggung jawab

menyesuaikan dirinya terhadap nilai-nilai yang ada di lingkungan

sekolah. Pada kenyataannya, masih banyak siswa melakukan

tindakan yang bertentangan dengan aturan di sekolah, sehingga

seringkali dianggap melakukan kenakalan di sekolah.

Berdasarkan analisis jurnal Puspitasari, Wuryaningsih, dan Rifai

(2017) riwayat pendidikan dan penghsilan orang tua juga berpengaruh

untuk membentuk kebiasaan merokok pada siswa, di mana (40,6%)

pendidikan terakhir orang tua adalah SMA dan bekerja sebagai

wiraswasta (56,8%) dan penghasilan orang tua mereka kurang dari

1.629.000 (66,7%). Dimana tingkat pendidikan akan mempengaruhi

kualitas sumber daya manusia yang di hasilkan, usia yang semakin

tua dan tingkat pendidikan orang tua semakin rendah sehingga

mempenaguri uang saku yang cukup banyak pada masa remaja

sehingga secara segnifikan memepengaruhi perilaku merokok saat ini.

Menurut asumsi penulis pendidikan terakhir orang tua dan

penghasilan orang tua berpangaruh dalam pemebantukan kebiasaan

merokok pada siswa dimana orang tau yang berpendidikan rendah

dan berpendidikan tinggi akan memepengaruhi sumber daya yang di

hasil kan sehingga uang saku yang di terima pun akan berpengaruh

sedikit atau banyak untuk membeli rokok dan akan mengakibat kan
46

suatu kebiasaan jelek terhadap siswa. Di dukung oleh Hadiyanto

(2014) tingkat pendidikan orang tua akan menentukan cara orang tua

dalam memebimbing dan mengarahkan anaknya orang tua yang

memiliki tingkat pendidikan yang tinggi biasanya memiliki cita-cita yang

tinggi pula terhadap pendidikan anaknya. Di dukung juga oleh Anjasari

(2013) penghasilan adalah sejumlah uang yang di terima oleh

seseorang sebagai balas jasa pengorbanan yang telah di lakukannya

sesuai dengan pekerjaannya.

Berdasarkan analisis dari jurnal 1, 3 dan 4 menunjukkan perilaku

merokok siswa pada umumnya di pengaruhi latar belakang keluarga

dimana remaja rentang terpengaruh oleh orang tua yang terbiasa

merokok di depan anak hingga membuat timbul rasa ingin mencoba

terhadap rokok, dan sebagian anak merokok akibat dari saudaranya

yang mengajak sejak masih Sekolah Dasar hingga terbiasa

melakukan kebiasaan merokok. Menurut asumsi penulis orang tua

sangat berperan dalam pembentukan karakter, sifat atau suatu

kebiasaan remaja di mana remaja akan mengikuti apa yang orang tua

berikan atau yang di ajarkan baik secara perlakuan atau lisan

sehingga si anak terbiasa dangan apa yang di di lakukan oleh orang

tua seperti merokok.

Hal ini sejalan dengan penelitian Damang, Syukur, dan Andriani

(2019) orang tua merupakan contoh dan model bagi remaja, namun
47

bagi orang tua yang kurang mengetahui tentang kesehatan secara

tidak langsung mereka telah mengajarkan perilaku atau pola hidup

yang kurang sehat.

Banyaknya remaja yang merokok salah satu pendorongnya

merupakan dari pola asuh orang tua mereka yang kurang baik,

contohnya saja perilaku orang tua yang merokok dan perilaku tersebut

dicontoh oleh anak - anaknya secara turun – menurun. Dalam

lingkungan keluarga kontrol orang tua itu sangatlah penting. Orang tua

yang memberikan kelonggaran dan memberikan kebebasan terhadap

anaknya kemungkinan akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar.

Dari pembahasan di atas dapat digambarkan bahwa orang tua

kurang optimal dalam hal pola asuh anak di mana anak lebih

cenderung mudah mengikuti hal-hal yang negatif. Hal ini sejalan

dengan pernyataan Habibi (2015), Penerapan pola asuh permisif

dapat menyebabkan anak usia remaja tidak mempunyai kontrol diri

yang baik atau bertindak sesuka hati dan merasa bukan bagian yang

penting untuk orang tuanya. Dari hal ini kontrol orang tua sangat

berpengaruh untuk membentuk kepribadian anak sehingga anak tidak

mudah terpengaruh dengan dunia luar. Di dukung oleh penelitian

Widyarini (2016), hubungan yang hangat dan penuh rasa percaya


48

dengan orangtua atau penggantinya, membuat anak memiliki rasa

aman dan percaya diri.

Kontrol diri jugat sangat berperan berpengaruh untuk kepribadian

anak itu sendiri baik untuk hal yang positif atau negatif. Menurut

Fasilita (2012) kontrol diri yang lemah pada seseorang mengarahkan

pada konsekuensi negatif, yang merugikan orang lain maupun dirinya

sendiri. Juga di tegaskan oleh (Aroma & Suminar, 2012), individu

dengan kontrol diri yang rendah senang melakukan resiko dan

melanggar aturan tanpa memikirkan efek panjangnya. Sedangkan

individu dengan kontrol diri yang tinggi akan menyadari akibat dan

efek jangka panjang dari perbuatan menyimpang.

Berdasarkan dari hasil ke empat jurnal remaja sudah terbiasa

dengan rokok di kehidupan sehari hari baik di lingkungan sekolah

maupun dalam lingkungan masyarakat. Menurut asumsi penulis

remaja atau siswa terbiasa biasa merokok karna pengaruh di sekeliling

nya yang di mana mereka merokok pada saat waktu waktu senggan

seperti jam istirahat, jam pulang, atau di kehidupan sehari-hari seperti

di warung kopi saat bergaul dengan teman-teman nya. Di dukung

dengan (Wijaya, 2014) Lingkungan sosial yang mempengaruhi

perilaku merokok terbagi menjadi tiga yaitu keluarga, teman sebaya,

dan iklan rokok, lingkungan merupakan faktor penting yang pertama


49

kali memperkenalkan anak terhadap perilaku merokok hingga

membentuk suatu kebiasaan.

Maka dari hasil analisis ke empat jurnal penerapan self

management dapat di terapkan untuk menurunkan perilaku merokok

pada siswa. Menurut Komalasari, dkk (2016) Pengelolaan diri (self

management), dimana individu mengatur perilakunya sendiri. Pada

teknik ini individu terlibat pada beberapa atau keseluruhan komponen

dasar yaitu: menentukan perilaku sasaran, memonitor perilaku

tersebut, memilih prosedur yang akan diharapkan, melaksanakan

prosedur tersebut, dan mengevaluasi efektivitas prosedur tersebut.

Berdasarkan jurnal ke 2 dari Arnita, Bakar, Nurbaity (2018),

penerapan self management dilakukan selama sebulan lebih kurun

waktu dari tanggal tanggal 16 Februari sampai dengan 22 Maret 2017.

Dengan 8 kali pertemuan masing masing pertemuan berdurasi 45-60

menit. Dari jurnal Puspitasari, Wuryaningsih, dan Rifai (2017)

penerapan strategi self management dilakukan selama sebulan kurun

waktu bulan Maret sampai April 2016 dengan 3 kali pertemuan masing

masing pertemuan membutuhkan wakru maksimal 60 menit.

Menurut asumsi penulis, self management efektif dilakukan selama

1 bulan karena membuat penelitian lebih efisen dan maksimal tahap

pertahap perkembangan dan dilakukannya 2 kali dalam seminggu

dengan durasi waktu 30-60 menit dalam setiap pertemuan.


50

Di dukung penelitian Swarafika (2017) lama nya penerapan self

management efektif di lakukan dalam 8 kali pertemuan dalam satu

pertemuan 45 menit dan di lakukan nya penelitian selama 1 bulan.

Mekanisme self management meliputi empat sistem yang

berpengaruh terhadap perubahan perilaku merokok remaja. sistem

yang mendukung penerapan manajemen diri yaitu achievement,

agresif, afiliasi, dan dependensi. sistem achievement merupakan cara

pembentukan perilaku dengan peningkatan intelektual individu. Sistem

ini akan ada pada tahapan pemantauan diri, reinforcement positif,

perjanjian diri, dan kendali stimulus. Sistem agresif merupakan

perilaku yang memiliki dampak membahayakan bagi individu dan

berfungsi sebagai perlindungan dan pemeliharaan. Sistem agresif

akan ada dalam tahap reinforcement positif dan perjanjian diri. Sistem

agresif merupakan perilaku yang memiliki dampak membahayakan

bagi individu dan berfungsi sebagai perlindungan dan pemeliharaan.

Sistem agresif akan ada dalam tahap reinforcement positif dan

perjanjian diri (Rifai, 2017).

Menurut asumsi penulis berdasarkan analisis yang di lakukan pada

ke empat jurnal yaitu adanya perubahan tingkah laku merokok pada

siswa setelah diberikan strategi penerapan self management. Menurut

Komalasari, dkk (2016), pengelolaaan diri (self management) adalah

prosudur dimana individu mengatur perilakunya sendiri.


51

C. Keterbatasan penulisan

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah (literature riview) ini, penulis tidak

ada keterbatasan
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada literature review diatas dengan

empat artikel penelitian menunjukkan bahwa penerapan self

managemnet efektif dalam menurunkan perilaku merokok pada siswa.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam

menurunkan perilaku merokok teman sebaya, keluarga atau orang tua,

pola asuh orang tua, kontrol diri, lingkungan sekolah dan masyarakat

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis tinjauan literature yang telah dilakukan

oleh peneliti maka peneliti akan menyampaikan beberapa di antarnya.

1. Siswa

Disarankan kenpada siswa/pelajar untuk bisa menerapkan

penerapan self management ini di lingkungan sekitar dan kehidupan

sehari hari dengan apa yang telah di aplikasi kan oleh si penulis.

2. Bagi pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi kedepan

Disarankan bagi pengembang ilmu keperawatan selanjutnya

bisa menambah ilmu dan wawasan baru di penerapan strategi self

management ini dan mengembangkan nya.

51
52

3. Penulis Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya bisa mengembangkan

penelitian tersebut dengan mengaplikasikannya ke dunia nyata.

4. Institusi Akper Kesdam IM Banda Aceh

Dapat menjadi referensi tambahan bagi institusi dalam

meningkatkan ilmu keperawatan KMB khususnya penerapan self

management

Anda mungkin juga menyukai