C. KARAKTERISTIK PENELITIAN
Karakteristik penelitian menurut Murdick (daam Indriantoro dan Supomo, 2009):
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengembangkan pengetahuan, bersifat jangka panjang karena tidak terkait
langsung dengan pemecahan masalah-masalah praktis
b. Untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian, bersifat jangka
pendek karena terkait dengan pemecahan masalah-masalah praktis.
2. Metode-metode penelitian
Secara umum berarti cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Juga dapat diartikan cara-cara atau prosedur-prosedur tertentu yang diatur
dengan baik (Indriantor dan Supomo, 2009)
Karakreristik umum metode ilmiah (Sekaran, 2009)
a. Kritis dan analitis: mendorong suatu kepastian dan proses penelitian untuk
mengidentifikasi masalah dan metode untuk mendapatkan solusinya
b. Logis: merujuk pada metode dan argumentasi ilmiah
c. Testability: harus dapat menguji hipotesis dengan pengujian statistic yang
menggunakan data yang dikumpulkan
d. Objektif: dapat dibuktikan kebenarannya
e. Konseptual dan teoritis: mengandung arti pengembangan suatu struktur konsep dan
teoriitis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian.
f. Empiris: berstandar pada realitas
g. Sistematis: suatu prosedur yang cermat
3. Hubungan antara penelitian dan ilmu
Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Penelitian pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan ilmiah yang dikenal dengan metode ilmiah.
E. JENIS-JENIS PENELITIAN
Jenis-jenis penelitian:
1. Menurut bidang: akademis, professional dan institusional
2. Menurut tujuan: murni dan terapan
3. Menurut metode: survey, exsposfacto, eksperimen, naturalistic, policy research, action
research, evaluasi, sejarah
4. Menurut tingkat ekplanasi: deskriptif, komparatif, asosiatif
5. Menurut waktu: cross section dan longitudinal
Jenis-jenis metode penelitian:
1. Berdasarkan tujuan penelitian: dasar, pengembangan, dan terapan
2. Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian: eksperimen, survey, dan naturalistic
Metode eksperimen dan survey termasuk dalam metode kuantitatif sedangkan metode
naturalistic termasuk metode kualitatif.
Perbedaan asumsi paradigma kuantitatif dan kualitatif
Paradigma Kuantitatif Paradigma Kualitatif
Realitas bersifat objektif dan berdimensi Realitas bersifat subjektif dan berdimensi
tunggal banyak
Peneliti independen terhadap fakta yang Peneliti berinteraksi dengan fakta yang
diteliti diteliti
Bebas nilai dan tidak bias Tidak bebas nilai dan bias
Pendekatan deduktif Pendekatan induktif
Pengujian teori dengan analisis kuantitatif Penyusunan teori dengan analisis kualitatif
F. LINGKUP PENELITIAN BISNIS
Lingkup penelitian bisnis tergantung pada perkembangan lingkungan bisnis yang mengalami
perubahan yang cepat yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi computer, komunikasi,
transportasi dan pemanufakturan. Bidang utama dalam penelitian bisnis adalah Akuntansi.
Lingkup penelitian akuntansi: akuntansi keuangan, pasar modal, akuntansi manajemen,
auditing, sistem informasi akuntansi dan perpajakan. (Indriantoro dan Supomo, 2009)
D. SUMBER MASALAH
Menurut Indriantoro dan Supomo (2009):
1. Pengalaman
2. Literature :
a. yang dipublikasikan: buku teks, jurnal, atau text database
b. yang tidak dipublikasikan: skripsi, tesis, desertasi, paper atau makalah-makalah seminar
E. KRITERIA MASALAH
Pertimbangann yang digunakan untuk menentukan signifikansi masalah penelitian (Indriantoro
dan Supomo, 2009):
1. Adanya dukungann konsep-konsep teoritis dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
mempunyai topik sejenis
2. Tersedianya dan dapat diperolehnya data relevan dengan topik pembahasan
3. Kontribusi hasil penelitian terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis
F. PERUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang diperhatikan dalam perumusan masalah:
1. Relevan:
a. Perspektif manajerial:
Permasalahan yang muncul dalam organisasi yang diteliti
Area dimana pihak manajer berkeyakinan untuk mengimprovisasi organisasi
terkait
b. Perpsektif pendidikan:
Tidak ada yang mengetahui topik yang diteliti
Sebagian orang mengetahui topik yang diteliti
Beberapa penelitian telah dilakukan namun hasilnya kebalikan
Menciptakan suatu hubungan
2. Jelas dan tidak ambigu
3. Boleh lebih dari satu pertanyaan
G. VARIABEL PENELITIAN
Jenis-jenis variable:
1. Variabel Dependen: variable utama yang menarik perhatian peneliti. Disebut juga variabel
output, kriteria, konsekuen atau indogen. Merupakan variable yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat variable bebas (independen).
2. Variabel Independen: variable yang mempengaruhi variable dependen dalam bentuk positif
maupun negative. Sering disebut varibel stimulus, predictor atau anteseden.
3. Moderating variable: satu bagian yang memiliki dampak yang kuat dalam keterkaitan
antara variable dependen dan independen. Sering disebut varibel independen kedua.
4. Intervening variable: yang secara teorits mempengaruhi hubungan antara variab dependen,
tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
5. Variable control: variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variable independen terhadap variable dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang
tidak diteliti. Terdiri dari variable penekan dan variable antara (intervening variable).
Pola hubungan variable:
1. Menurut Sutrisno Hadi (1986)
a. Linier dan positif: perubahan pada kedua variable dengan arah semakin besar dan
intensitas konstan
b. Linier dan negative: perubahan pada kedua variable dengan arah yang berbeda yang
satu bertambah yang lain berkurang atau sebaliknya.
c. Kurva linier dan positif: perubahan pada kedua variable dengan arah semakin besar
tetapi intensitas tidak konstan
d. Kurva linier dan negative: perubahan pada kedua variable dengan arah yang berbeda
yang satu bertambah yang lain berkurang atau sebaliknya tapi tidak konstan
e. Positif power: perubahan pada kedua variable dengan arah semakin besar dengan
intensitas semakin kuat dan besar
f. Negative power: perubahan pada kedua variable dengan arah yang berlawanan dan
intensitas perubahan tidak konstan.
2. Menurut Kerlinger (1998)
a. Hubungan simetrik:
b. Hubungan asimetrik
c. Hubungan tibal balik (korelasi)
C. DESKRIPSI TEORI
Deskripsi teori dalam penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar
pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable
penelitian.
Langkah untuk mendeskripsikan teori:
1. Menetapkan nama variable yang diteliti dan jumlahnya
2. Mencari sumber-seumber bacaan yang sebayak-banyaknya yang relevan
3. Lihat daftar isi dan pilih topik yang relevan
4. Vari definisi setiap variable yang akan diteliti, bandingkan antara satu sumber dengan
lainnya
5. Baca seluruh isi topik dan analisa dan buat rumusan dengan Bahasa sendiri
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tuisan
dengan Bahasa sendiri dan cantumkan kutipan bacaannya.
D. KERANGKA TEORITIS
Komponen kerangka teoritis:
1. Variable yang relevan harus secara jelas didefinisikan
2. Model konseptual yang menjelaskan keterkaitan antara variable dalam model harus ada
3. Harus ada penjelasan alasan mengapa peneliti berharap keterkaitan itu yang akan muncul
Hal-hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam kerangka teoritis::
1. Variable yang dianggap relevan harus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas dalam
pembahasan
2. Pembahasan harus menyebutkan keterkaitan antara dua atau lebih varibel
3. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan penelitian sebelumnya maka
harus ada indikasi dalam pembahasannya.
4. Harus ada penjelasan dan argumentasi terhadap hubungan yang dihasilkan
5. Harus diberikan diagram kerangka teoritis yang memudahkan pembaca melihatnya
E. HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variable yang
diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. (Sekaran, 2009)
Fungsi Hipotesis (Indriantoro dan Supomo, 2009):
1. Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional
2. Menyatakan variable-variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris
3. Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode pengujian data
4. Menjadi dasar untu membuat kesimpulan penelitian
Dalam merumuskan hipotesis perlu dipertimbangkan kriteria:
1. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian
2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris
3. Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat
dibandingkan dengan hipotesis rivalnya
Bentuk rumusan hipotesis:
1. Format pernyataan jika-maka (if then statement): proposisi yang menyatakan hubungan
antar variable
2. Format hipotesis Nol (Null hypotheses), yang menyatakan hubungan antar variable sama
dengan nol atau tidak ada hubungan
3. Format hipotesis alternative (alternative hypotheses): lawan dari pernyataan hipotesis nol
yang menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara variable
F. POTENSI KESALAHAN DALAM PENELITIAN
1. Dalam perencanaan: terutama desain dalam mengumpulkan informasi
2. Dalam pengumpulan data: pada saat proses pengumpulan data di lapangan
3. Dalam melakukan analisa: terutama salah memilih cara analisa.
4. Dalam pelaporan: salah menginterprestasikan hasil penelitian.
G. DESAIN PENELITIAN
Definisi:
1. Rencana, atau pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan Shadily,
1976)
2. Desain penelitian dapat dipikirkan sebagai struktur penelitian- sebagai perekat yang
menahan semua elemen proyek penelitian secara bersama-sama (Sekaran dan Bougie,
2009)
3. Usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpamenunjukkan
secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing.
(Lincoln dan Guba, 1985)
4. Rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris
dalam menjawab pertanyaan penelitian. (Mc.Millan dan Hadjar, 1999)
D. VALIDITAS
Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut pandang
peneliti, partisipan atau pembaca secara umum.
Terdriri atas : validitas internal dan ekternal.
Ancaman pada validitas internal:
1. Melibatkan partisipan: sejarah, maturasi, seleksi dan mortalitas
2. Berhubugan dengan treatment: difusi, demoralisasi imbang, rivalitas imbangan
3. Berhubungan dengan prosedur ekperimen: pengujian/testing, instrumentasi
Ancaman pada validitas eksternal:
1. Karakteristik individu sebagai sampel
2. Keunikan setting
3. Penetapan waktu eksperimentasi
4. Kesimpulan statistic
B. METODE PENSKALAAN
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut apabia
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Terdapat 2 kategori utama skala sikap:
1. Skala peringkat: memiliki beberapa kategori respons.
a. Skala Dikotomi: digunakan untuk memperoleh jawaban ‘Ya’ atau ‘Tidak’
b. Skala Kategori: menggunakan banyak item untuk mendapatkan respns tunggal.
c. Skala Likert: untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi tentang fenomena social.
d. Skala dimensi semantic: berupa beberapa atribut berkutub dua (bipolar).
e. Skala numerical: mirip dengan skala diferensial semantic bedanya pemberian nomor
pada skala 5 atau 7 titik.
f. Skala peringkat terperinci: dilakukan dengan skala 5 atau 7 titik dengan titik panduan
atau jangkar sesuai keperluan.
g. Skala peringkat jumlah konstan atau tetap: responden diminta mendistribusikan
sejumlah poin yang diberikan ke berbagai item.
h. Skala staple: secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap terhadap item yang
dipelajari.
i. Skala peringkat grafik: membantu responden untuk menunjukkan skala peringkat grafik
jawab mereka untuk pertanyaan tertentu.
j. Skala consensus: dibuat berdasarkan consensus, dimana panel juri memilih item
tertentu, menguur konsep yang menurut mereka relevan.
2. Skala ranking: membuat perbandingan antar objek, peristiwa, atau orang dan
mengungkapkan piihan yang lebih disukai dan merangkainya. Juga digunakan untuk
mengungkapkan preferensi antara dua atau lebih objek atau item.
C. KETEPATAN PENGUKURAN
Penting untuk menilai ketepatan pengukuran dari ukuran yang dibuat dengan memastikan
bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian, benar-benar mengukur variable yang
seharusnya diukur, dan bahwa instrument tersebut mengukur varibel secara akurat. (Sekaran,
2006)
Analisis item bertujuan untuk melihat apakah item dalam instrument sudah seharusnya berada
dalam instrument atau tidak.
D. KEANDALAN
Keandalan (reliability) menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas
kesalahan-error free). Keandalan suatu ukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan
konsistensi.
Terdapat 2 pengujian stabilitas:
1. Keandalan tes ulang: merupakan koefisien keandalan yang diperoleh dengan pengulangan
ukuran yang sama pada kesempatan kedua
2. Keandalan bentuk parallel: terdapat dua tes serupa dengan ide yang sama.
Konsistensi dapat diuji melalui 2 cara:
1. Keandalan konsistensi Antar Item: merupakan pengujian konsistensi jawaban responden
atas semua item yang diukur bebas dari konsep yang sama dan berkorelasi satu sama lain.
2. Keandalan Belah Dua: mencerminkan korelasi antara dua bagian instrument. Perbedaan
estimasi bergantung bagaiman item dalam pengukuran dibelah ke dalam dua bagian.
E. VALIDITAS (VALIDITY)
Secara umum uji validitas dibagi dalam 3 bagian:
1. Validitas Isi: pengukuran memasukkan sekumpulan item yang memadai dan mewakili yang
mengungkap konsep.
2. Validitas berdasarkan Kriteria: pengukuran membedakan individu menurut suatu kriteria
yang diharapkan diprediksi.
3. Validitas Konsep: menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran
cocok dengan teori yang mendasari desain tes.
F. JENIS-JENIS VALIDITAS
Jenis-jenis validitas:
1. Validitas isi: apakah pengukuran benar-benar mengukur konsep
2. Validitas muka: apakah ada pengesahan intrumen pengukuran
3. Validitas berdasarkan kriteria: apakah pengukuran membedakan cara yang membantu
memprediksi kriteria variable
4. Validitas konkuren: apakah pengukuran membedakan kriteria variable
5. Validitas prediktif: apakah pengukuran membedakan cara yang membantu memprediksi
kriteria variable saat ini
6. Validitas konsep: apakah pengukuran membedakan individual dalam membantu
memprediksi kriteria masa depan
7. Validitas konvergen: apakah dua instrument mengukur konsep dengan korelasi yang tinggi
8. Validitas diskriminan: apakah pengukuran meiliki korelasi rendah dengan variable yang
diperkirakan tidak ada hubungan dengan varibel tersebut
C. UKURAN SAMPEL
Ukuran sampel akan dipengaruhi oleh tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan.
Beberapa factor yang dapat mempengaruhi ukuran sampel (Sekaran, 2006):
1. Tingkat ketilitian yang diinginkan (interval keyakinan)
2. Resiko yang bisa diterima dalam menaksir tingkat ketelitian (tingkat keyakinan
3. Besar varibilitas dalam populasi itu sendiri
4. Keterbatasan waktu dan biaya
5. Ukuran populasi
D. ANALISIS DATA
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistic yang terdiri dari:
1. Statistic Deskriptif: memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data yang
dikumpulkan dalam penelitian tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum
atau generalisata.
a. Distribusi frekwensi
b. Statistic rata-rata
c. Angka indeks
2. Statistic interferensial: disebut statistic induktif atau statistic probbabilitas yang digunakan
untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
a. Parametric: regresi, regresi moderasi, regresi dua tahap, kausalitas SEM, kausalitas jalur
b. Non-parametrik: uji McNemar, uji Tanda, Uji Wilcoxon, Uji Cochran, uji Friedman, uji T-
Parametrik, Uji Mann-Whitney